dewaagniAvatar border
TS
dewaagni
Pemimpin Parmalim, Monang Naipospos: Perempuan Bukan Pendamping Laki-laki


Pimpinan Parmalim Hutatinggi, Monang Naipospos dalam Kongres Perempuan Parmalim. Dijelaskannya dalam kongres itu, posisi perempuan dalam kepercayaan Parmalim bukan sebagai pendamping laki-laki.
(istimewa)

SENIN, 06 AGT 2018 06:50 WIB  •  DILIHAT 824 KALI  •  http://www.mdn.biz.id/o/46706/

Pemimpin Parmalim, Monang Naipospos: Perempuan Bukan Pendamping Laki-laki

Medanbisnisdaily.com-Medan. Posisi perempuan dalam kepercayaan masyarakat Parmalim bukan sebagai pendamping laki-laki. Sebaliknya, justru laki-laki yang mendampingi perempuan. Hal itu dikatakan Pemimpin Parmalim Hutatinggi, Raja Monang Naipospos dalam Kongres Perempuan Parmalim, di Hotel Toba, Parapat, Sabtu (4/8/2018).

Dalam keterangan pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (5/8/2018), Monangspos menceritakan konteks kesetaraan gender berdasarkan mitologi Batak. Dalam mitologi batak, si Boru Deak Parujar merupakan manusia pertama yang ada di bumi. Ia merupakan awal dari sembah yang dalam sembahnya kepada Mulajadi Nabolon meminta Raja Odap-odap menjadi pendampingnya di bumi.

"Jadi dalam kepercayaan Parmalim bukan perempuan pendamping laki laki, tapi sebaliknya, laki laki adalah pendamping perempuan," ujarnya.

Kongres Perempuan Parmalim itu juga dihadiri, Ketua Puanhayati Pusat, Dian Jennie. Dian memberikan apresiasi kepada perempuan Parmalim. Sebab, ujar Dian, masih sedikit komunitas penghayat yang terorganisir kaum perempuannya. Bagi Dian, kongres ini menjadi langkah kongkrit memajukan perempuan Parmalim.

"Dalam realitanya, masih banyak perempuan yang bekerja dalam lingkungan domestik yang karena kesetiaan dan ketangguhannya sampai lupa untuk memerdekakan dirinya sendiri. Untuk itulah perempuan perlu bangkit menjadi pribadi yang merdeka dan tidak menjadi korban berlapis," ujar Dian.

Ketua Presidium Dewan Musyawarah Pusat Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia, Naen Soeryono dalam sambutannya meyakini bahwa lewat kongres perempuan Parmalim ini merupakan salah satu contoh yang sangat baik. Dia juga menyatakan, jika ekonomi Parmalim sudah cukup, maka komunitas Parmalim akan semakin besar.

"Hal lain yang tak kalah penting adalah generasi Parmalim harus menjalankan ajaran Parmalim dalam kehidupan sehari hari, tujuannya agar nilai nilai luhur ajaran parmalim tetap eksis untuk generasi mendatang," ujar Naen.

"Siapa lagi kalau bukan kita dan generasi muda yang meneruskan ajaran parmalim? Ajaran Parmalim sangat bermamfaat dalam kehidupan bahkan saat kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, oleh karena itu, jangan sampai ajaran ini hilang," imbau Naen.

http://www.medanbisnisdaily.com/m/ne...ing_laki_laki/

Setuju sekali dengan pak minang, beda dengan agama sebelah
0
4.6K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
cebong.laknatAvatar border
cebong.laknat
#15
Quote:

agama sebelah yang mana nih? yang ngaku ngk kimpoi tp nusbol bol anak2 kecil itu?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.