Kaskus

Story

andreww111Avatar border
TS
andreww111
ANTARA CITA CITA DAN JALAN HIDUP (TRUESTORY) [TAMAT]
ANTARA CITA CITA DAN JALAN HIDUP (TRUESTORY) [TAMAT]


Hidup ini ibarat secangkir kopi . Jika kita tak mampu untuk menikmatinya tentu akan terasa pahit.

Setiap individu hidup tentu memiliki jalan masing2 . Terlepas dari semua mimpi yang mereka inginkan tapi jalan takdirlah yang akan dilaluinya.

Kalian percaya kalo jodoh mati rezeki itu ada ditangan Tuhan ? Kalo iya kita sepemikiran.


Kita bisa berencana serta berharap tapi Tuhanlah penentu segalanya . Jabgan pernah remehkan sesuatu yang kecil karena kerikil kecil mampu menjatuhkan pemotor.

Salam

mulustrasi ELVIRA DAMAYANTI


mulustrasi DINDA

mulustrasi GITA ANJANI

INDEX

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10.
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
PART 56 - TAMAT






SIDE STORY - putih abu2
SIDE STORY 2

dan akhirnya coretan sang kuli bangunan mendapat top thread 😆😆😆😆😆.

ANTARA CITA CITA DAN JALAN HIDUP (TRUESTORY) [TAMAT]
Diubah oleh andreww111 12-09-2018 00:13
satriya619Avatar border
uzzummakiAvatar border
ugalugalihAvatar border
ugalugalih dan 33 lainnya memberi reputasi
30
135.1K
890
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
andreww111Avatar border
TS
andreww111
#264
PART 34 - minggat .
Aku lebih banyak menghabiskan waktuku dipinggir kali . Dibawah pepohonan bambu yang rindang . Aku merenungi semua kesalahanku.

Aku pulang jika hendak makan ataupun mandi . Selebihnya aku berada dipinggir kali.

Entah dapat keberanian darimana . Ketika malam datang akupun tidur di pinggir kali. Satu2nya tempat ternyaman tanpa terusik orang sama sekali.

"Kaka janji kaka bakal bikin bunda bangga". Itulah sumpahku dalam hati. Aku gak kuat jika melihat orang yang paling aku sayang sedunia meneteskan air mata.

4 hari lamanya aku berada dikampung . Akhirnya aku putuskan aku ingin merantau lagi.

"Oii . Lu ada duit ga ?". Pesan whatsappku kepada adik lelakiku yang sudah bekerja.

"Buat apa ka ?". Tanyanya.

"Lu tau kan kemarin masalah gw ? Gw sekarang gaada duit . Gw gabetah dirumah cuma jadi bahan cemoohan tetangga . Transferin lah . Ntar gw ganti". Balasku.

"Ada nih tapi cuma 150 gapapa kan ? Tanggal tua soalnya". Balasnya.

"Yaudah gapapa . Penting buat ongkos ke jakarta aja". Balasku.

Tak lama kemudian adikku memberikan bukti transfer kepadaku. Akupun bergegas membereskan seluruh pakaian ku dan aku meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan siapapun.

Untuk menuju terminal bus AKAP ataupun mencari mesin ATM aku harus menempuh jarak sekitar 5km . Karena posisiku yang sedang sekarat keungan. Akupun memutuskan untuk menumpang truk yang membawa tanah urugkan . Karena hanya itulah satu2nya yang bisa aku tumpangi.

Setelah menanti beberapa saat akupun telah sampai dan aku mencari mesin ATM.

"Pulogadung 1 ya mba. Yang ekonomi aja". Ucapku kepada perugas loket.

"Ini mas , 75 ribu". Ucapnya .

Ya , untuk menekan ongkos perjalanan , aku memilih bus ekonomi (tanpa AC dan toilet). Pokoknya yang harganya paling murah lah.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya aku sampai diterminal pulo gadung (dulu belum ditutup).

Sesampainya aku dijakarta . Aku bingung mau kemana . Akupun beristirahat dimushola terminal.

Tak sedikit orang entah tukang ojek maupun calo bus yang menanyaiku mau kemana . Aku hanya menjawab ngasal
.

Sorepun tiba . Dan aku masih belum beranjak dari musholla. Akhirnya aku putuskan untuk berjalan keluar area terminal.

Yups , aku berjalan tanpa arah . Saat aku merasa lelah . Aku berhenti diwarung kopi untuk makan . Ya , aku makan hanya indomie . Mengingat uangku tinggal beberapa puluh ribu.

Jam menunjukkan pukul 01:47 wib . Badanku terasa sangat lelah . Akhirnya aku putuskan untuk tidur didepan emperan toko.

Banyaknya nyamuk membuatku tak tenang dalam tidur . Akupun terbangun pukul 5 pagi dan aku segera menuju ke terminal lagi untuk mencuci muka dimusholla.

Aku cek dompetku uangku hanya tersisa 30ribu . "Harus nyari uang nih". Pikirku.

Sempat terbeslit untuk mencopet . Tapi resiko yang terlalu besar membuatku mengurungkan niatku.

"Sendirian aja dek ?". Tanyaku kepada seorang bocah yang kutaksir berusia 10tahunan sedang memainkan ukulele miliknya.

"Iya bang". Jawabnya.

"Abang boleh ikut ngamen ga dek ?". Tanyaku.

"Emang abang orang mana ?". Tanyanya.

"Abang orang perantauan dek . Bingung gaada uang buat nyari kerja". Jawabku.

Kamipun ngobrol ngalor ngidul hingga aku tau namanya Huda dan ia yatim piatu.
Akupun diizinkan ikut ngamen.

Seusai ngamen . Aku bersama huda pulang menuju rumah nya. Rumah yang berada dibawah kolong jembatan dengan sekat kardus tanpa ada listrik.

Seminggu lamanya aku sudah bersama huda . Ya sang malaikat cilikku . Ia pun membagi rata hasil ngamen. Walau jumlahnya hanya 25 atau 35 ribu . Tapi aku bersyukur aku masih bisa makan.

Karena tuntutan penghasilanku yang minim . Akupun berhenti meroko. Kecuali ada penumpang yang memberikan rokok miliknya.

"Ya uang 1 ribu 2 ribu tidak membuat saya kaya dan uang 1 ribu 2 ribu tak membuat anda miskin . Kami hanya mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup". Itulah kata mutiara andalanku saat usai menyanyikan lagu. Akupun segera meminta belas kasihan para penumpang bus.

"Loh plun ? Lu ngapain ?". Ucap diki.

Diko adalah temanku saat aku bekerja ikut omku.

"Gw nganggur dik . Gaada duit . Makanya ngamen". Ucapku.

Lalu diki merogoh tasnya dan memberikan uang recehan yang cukup banyak didalam kantong plastik.

"Sorry plun cuma bisa bantu ini". Ucapnya.

"Gapapa dik . Gw makasih banget malah". Ucapku.

Lalu aku dan hudapun turun dari bus dan menghitung uang hasil ngamen.

"Udah 100ribu nih da . Mau lanjut ?". Tanyaku karena memang baru jam 2 siang.

"Lanjut bang . Siapa tau besok kita sepi". Ucapnya.

Lalu kamipun melanjutkan ngamen sampai malam hari
Diubah oleh andreww111 06-08-2018 09:34
dodolgarut134
khodzimzz
khodzimzz dan dodolgarut134 memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.