Kaskus

Story

fee.fukushiAvatar border
TS
fee.fukushi
(Kiara) Hidup Tak Sesimpel Masak Mie Instan [TAMAT]
(Kiara) Hidup Tak Sesimpel Masak Mie Instan [TAMAT]

*raw photo taken from actress's official instagram

Quote:

Ini adalah pertama kalinya saya mencoba nulis. Cerita ini ditulis untuk menghibur dan tentunya sedikit membagi lesson learned yang mungkin berguna, eh.. mungkin juga engga sih haha.. 

Terlepas nyata atau tidaknya, biar saya aja yang tau emoticon-Blue Guy Peace sumimasen deshita ne!

Jika ada kesamaan kejadian...
Ya.. yang merasa, jangan ge-er lah ya... move on please move on.. emoticon-Malu (S)
Uhm.. dialognya emang sengaja dibikin campuran Indonesia, Nihon go (Japanese) dan English supaya ceritanya lebih hidup. Mohon maaf semoga terjemahannya ga mengganggu.

Btw saya ni masih newbie banget di kaskus, I know.. udik banget iyes.. hari gini baru join kaskus emoticon-Cape d... (S)makanya mohon sangat bimbingannya kepada senior semua disini, sebelumnya maaf-maaf kalo masih banyak dudulnya yak!

Oh iya, untuk update-an nya... diusahakan banget se-rutin mungkin emoticon-Kiss (S)



Kindly need your help!
Quote:


Spoiler for Sinopsis bebas by agan mxyztplk2:


Spoiler for Sinopsis bebas dari agan montormebur:


Spoiler for Sinopsis bebas dari agan thaburnquist:


Please enjoy!

(Kiara) Hidup Tak Sesimpel Masak Mie Instan [TAMAT]

Mencoba bikin index emoticon-siul

Part 1 Kiara
Part 2 Lovely Odawara
Part 3 Masa SMA yang biasa
Part 4 Let it go please
Part 5 Uso - Ga mungkin!
Part 6 Hontou ni sumimasen datta
Part 7 Ungkapan hatinya
Part 8 Aku masih rindu
Part 9 Tak akan habis dikenang
Part 10 Have you found the lucky guy?
Part 11 Dua lelaki
Part 12 Obrolan yang menyeramkan
Part 13 Apa itu cinta?
'Lagu Kebangsaan'
Part 14 Something isn't right
Tantangan
Part 15 Ga nyangka!
Part 16 Urgh.. ga konsen gue
Part 17 No more tears formula
Part 18 Plus one doang kan?
Part 19 Apa yang kulakukan?!
Part 20 Mind your own business!
Part 21 You're acting different
Part 22 Apakah mampu?
Part 23 Hijikata dan Mitsuba
Part 24 Ini syuting Omake atau apa?
Part 25 An unexpected surprise
Part 26 The cruelest woman - me!
Part 27 To improve mental health
Part 28 Kieta - Menghilang!
Part 29 Nani ga atta - Apa yang terjadi?
Part 30 Unmei deshou - Takdir?
Part 31 Jibun no riyuu - Alasanku
Part 32 A man with a nobel heart
Part 33 Too good to be true
Part 34 Aishiteru yo - Aku cinta kamu
Part 35 Kejutan Terindah
Part 36 Itterasshai - Selamat jalan!
Part 37 Pulang ke Jogja
Part 38 Checklist
Pesan sponsor
Part 39 Heart to heart
Part 40 Ikhlas
Part 41 Malam yang panjang
Part 42 The proposal
Part 43 Rahasia
Part 44 Mimpi terburuk
Part 45 Mou tsukareta - Aku sudah lelah
Epilog - Sekuat dan seindah berlian
Bonus Chapter

Sekuelnya udah tayang loh agan dan sista sekalian. Kindly check this out! emoticon-rose
(Kiara) It's not easy like Sunday morning
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 30 suara
Jadi.. siapa yah yang jadi pak suaminya Kiara?
Bagas
3%
Toshi
67%
Reno
0%
Seseorang yang lain (?)
30%
Diubah oleh fee.fukushi 08-04-2019 21:29
pintokowindardiAvatar border
indrag057Avatar border
jamalfirmans282Avatar border
jamalfirmans282 dan 39 lainnya memberi reputasi
40
141.2K
1.4K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
fee.fukushiAvatar border
TS
fee.fukushi
#3
Part 1

Jarum jam menunjukkan pukul 14.30, ruang guru cukup sepi. Sebagian besar sudah pulang, hanya beberapa guru ekskul saja yang masih tinggal. Aku duduk tegak menghadap meja, sedang seru-serunya membaca sebuah manga* yang diselipkan di dalam buku Geografi untuk siswa SMA/MA kelas XI.

Ya, aku adalah seorang Guru Geografi yang mengajar di SMA favorit di bilangan Kotabaru, Jogja. Setelah lulus S1 dan S2 dari Fakultas Geografi di Universitas Jempolan di Jogja, aku memilih untuk menjadi guru SMA.

“Kenapa ga jadi dosen aja? Sayang lho udah S2.” selidik orang-orang kepo.

Pada dasarnya aku memang suka mengajar. Dulu semasa kuliah, aku suka memberi les privat untuk anak SMA. Jadi dosen itu jauh lebih repot daripada guru SMA, lagian anak mahasiswa itu lebih serius daripada anak sekolah, kurang seru. Kedua hal itulah yang menjadi alasanku hingga aku mantap mengambil sertifkasi guru dan melamar ke sekolah ini.

Walaupun aku adalah guru yang sosoknya sepatutnya ditiru, kebiasaanku yang satu ini sangat sulit ditinggalkan. Ya, manga adalah salah satu dari banyak kesukaanku pada Jepang. Beberapa tahun yang lalu, kami sekeluarga pernah tinggal di Jepang untuk menemani bapak menempuh pendidikan S3nya disana. Tinggal dan bersekolah di kota kecil di perfektur Kanagawa memberikan kenangan manis tak terlupakan untukku.

Terkadang mimpi untuk kembali dan tinggal disana masih sering terbersit di benakku. Namun jika teringat kembali akan pesan bapak dan ibu yang setiap lebaran selalu diulang.

“Nduk, kamu itu anak perempuan satu-satunya. Udah.. ga usahlah kepengen tinggal jauh-jauh di luar negeri, mau nyari apa to kamu disana? Disini kan udah enak, deket sama keluarga. Nanti kalo cari jodoh, cari orang Jogja aja ya, biar kalo lebaran kamu dan suamimu ga pusing mikir macetnya mudik.”

Perjalanan hidupku selama sekian tahun ini sebagian besar disetir oleh orang tua yang aku paham betul itu semua mereka lakukan demi kebaikanku. Selama ini aku tak pernah menemukan motivasi untuk menentang kehendak bapak dan ibu, jadi ya tiap kali mereka bersabda begini-begitu aku selalu iya-iya saja.

---

“Bu Kiara, maaf mengganggu waktunya sebentar.” sapa seorang murid mengejutkanku.

Aku gelagapan buru-buru menutup buku yang sedang kubaca, “Yes, ada apa Mita?”

“Ini bu, kotak P3K kita isinya mau habis, kemarin banyak yang cedera di pertandingan sepak bola. Jadi perban dan spray kram otot banyak terpakai, kami perlu belanja ke apotek.”

“Oh oke, uangnya pakai anggaran yang dari Liga aja, cukup kan ya?”

“Iya bu, uangnya udah ada. Ini saya mau dianter sama Andi, mohon ijin ya bu.”

Sambil menahan senyum aku berkata, “Bilangin ke Andi jangan ngebut-ngebut! Cari apoteknya muternya jangan kejauhan, oke! Ja, ki o tsukete!” (-Baik, hati-hati ya!)

Aku mengerling kepadanya. Mita mengangguk pelan, mukanya memerah. Dia tahu aku sedang menggodanya.

“I.. iya bu, selamat siang.” katanya sambil buru-buru menghambur keluar.

Pada saat liga antar kelas seperti ini, anggota PMR diminta bantuannya untuk berjaga setiap sore selama pertandingan berlangsung. Ya, selain sebagai Guru Geografi, aku juga dipercaya sebagai guru pembina PMR. Selama dua minggu ini aku selalu pulang setelah pertandingan pertama dimulai pada jam 15.30.

Setelah memastikan Mita benar-benar telah keluar, kubuka kembali buku Geografiku dan larut kembali membacanya. Tak lama kemudian terdengar suara merdu Ayumi Hamasaki menyanyikan lagu favoritku, Dearest membuyarkan konsentrasiku.

“Assalamu'alaikum. Kenapa dek?”

“Wa'alaikum salam. Idih, galak amat sih. Mbak aku ke sekolah ya. Kangen mie ayam kantin nih.”

“Ya kesini aja kalo mau kesini, ngapain pake nelpon-nelpon segala. Lagi seru nih Gintoki*.” cerocosku sebal.

“Duh Gusti, punya mbak satu kok galaknya kaya gini. Yawes ini aku udah otw, sepuluh menit lagi sampe. Tunggu di depan lah! Assalamu’alaikum.”

“Iya, iya bawel. Wa’alaikum salam.”

Antra ini adik laki-lakiku satu-satunya, umurnya lima tahun lebih muda. Dia baru saja lulus dari Teknik Mesin salah satu Kampus Kenamaan di Bandung. Impiannya adalah kerja di industri minyak dan gas bumi supaya bisa keliling dunia. Sore ini dia baru beres dari Job Fair, makanya berniat mampir ke sekolah.

---

Duduklah aku di pos satpam gerbang depan menunggu Antra, masih sambil baca buku ‘Geografi untuk siswa SMA/MA kelas XI’. Beberapa saat kemudian Pak Toyo, satpam sekolah datang menghampiri.

“Bu Kiara ngapain duduk disini?”

“Oh, nungguin Antra Pak. Pak Toyo dari mana? Udah makan?”

“Alhamdulillah sudah bu, ini tadi baru aja. Lho, mas Antra lagi di Jogja?”

“Iya Pak. Udah sebulanan ini dia pulang, udah wisuda, sekarang lagi nganggur. Wah dia belum sungkem sama Pak Toyo? Gimana toh Antra ini.” kataku dengan muka serius.

“He..he..he.. ya ngapain juga musti sungkem sama saya Bu.” sahutnya terkekeh.

Lalu kami larut dalam obrolan ringan sambil sesekali tertawa. Pak Toyo ini menjadi satpam di sekolah kami sudah puluhan tahun. Ya, SMA ini dulunya adalah sekolahku juga Antra. Alhamdulillah kami sekeluarga dikaruniai otak yang cukup encer.

Bapak adalah dosen senior di Fakultas Biologi. Ibu, sebelum melahirkan Antra memutuskan untuk berhenti bekerja, padahal beliau mengenyam pendidikan S2 hingga ke Belanda. Aku dan Antra, semasa sekolah kami tak pernah mengalami kesulitan yang berarti. Bahkan kadang aku merasa tak usah belajar juga nilainya cukup. Haha.. bukan sombong ini sih, tapi lebih ke.. malas.

Sebuah ojek online berhenti tepat di depan gerbang sekolah, sekitar lima meter dari pos satpam tempat aku dan Pak Toyo duduk. Setelah mengembalikan helm dan mengucap salam kepada abang ojek sambil menepuk-nepuk bahunya, Antra berlari kecil menghampiri kami.

“Wah apa kabar nih Pak Toyo? Sehat-sehat Pak?”

Antra menyapa Pak Toyo sambil meraih tangannya dan menempelkannya di ujung hidungnya. Di keluarga kami, cium tangan tanda hormat dilakukan seperti itu. Dan kami terbiasa melakukannya tidak hanya kepada orang tua, namun juga kepada sosok yang kami hormati.

Setelah Antra puas mengobrol sebentar dengan Pak Toyo, kami pun berjalan beriringan menuju kantin. Dan benar seperti yang dikhawatirkannya, banyak murid-murid terutama perempuan yang berbisik dan curi-curi pandang. Beberapa kali Antra berkunjung ke sekolah tanpa kudampingi memang selalu berakhir heboh.

Antra, masa-masa SMA-nya beda 180 derajat denganku, dia ini seperti legenda di sekolah. Banyak banget piala yang disumbangkannya, baik dari sisi akademik maupun olahraga. Ditambah dengan postur tubuh yang oke dan wajahnya yang kata orang ganteng itu, namanya masih saja diingat oleh adik-adik kelasnya sampai empat tahun setelah dia lulus seperti sekarang ini.

Dimataku, Antra ya Antra, adik laki-laki kesayangan yang selalu kalah dalam main game. Mau game PlayStationlah, adu karambollah, caturlah, monopolilah, Candy Crushlah sebutkan saja satu per satu, tidak pernah dia menang sekalipun.

Kami berdua ini dekat sekali, segala sesuatu pasti kami ceritakan satu sama lain. Sewaktu kecil, aku sering boncengin Antra ke Taman Bacaan untuk sewa manga. Kami berdua memang maniak baca manga, tapi Antra sudah berhenti membacanya semenjak masuk kuliah. Sedangkan aku, sampai sekarang pun masih kecanduan.

---

Setelah memesan dua mangkuk mie ayam yang keduanya untuknya sendiri, Antra berjalan mendekati mejaku lalu duduk. Dia menyadari kejanggalan pada buku Geografi yang kutaruh di sudut meja, yang tampak gembul mencurigakan di bagian tengahnya.

“Mbak, masih juga baca komik? Udah bukan masanya lagi mbaaaak, inget umur mbaaaak...”

“Opo sih dek, aku baca komik kan ga ganggu kerjaan. Kalo ngajar atau ngoreksi ya komikku kutaruh jauh-jauh. Ga usah lebay deh... mbakmu ini profesional, profesionaaaal.”

“Tadi ditelpon mbak bilang Gintoki? Emang ngulang lagi baca Gintama?”

“Iya, abisnya ga ada lagi yang baru yang menarik.”

Padahal sebenarnya alasanku adalah di manga tersebut ada tokoh yang namanya sangat mirip dengan seseorang yang membuat perasaanku carut-marut.

“Yaudah deh, terserahlah mbak.” sahutnya sambil mulai menyantap mie ayam yang telah tersaji.

“Eh eh mbak….”

“Tadi waktu nunggu giliran interview, iseng-iseng aku cek Linkedin. Coba tebak siapa yang nge-add?” katanya memancingku penasaran.

“Siapa? Byakuya Kuchiki*?” sahutku sekenanya sambil nyeruput teh manis hangat.

Antra memutar bola matanya menunjukkan ekspresi ‘please deh mbak’, lalu menyodorkan layar HPnya untuk kubaca. Teh manis di mulutku hampir saja tersembur, kaget setengah mati aku membaca nama di akun Linkedin tersebut.

Ya Allah… jantungku jumpalitan ga karuan. Rasanya deg-degan, penasaran, sebel, kecewa, kangen, marah, entahlah ini perasaan apa, aku sendiri tak tahu pasti. Yang jelas seperti ada sesuatu yang telah lama tertidur di dasar hatiku kini bergejolak kembali. Kubaca nama pada profil tak berfoto itu berulang kali.

Nama yang mengingatkanku pada seseorang yang sangat kurindukan, seseorang yang pernah hilang, Toshiro Kanata.
>>bersambung

*Manga adalah sebutan untuk komik Jepang
*Gintoki adalah tokoh utama dalam Gintama
*Byakuya Kuchiki adalah Kapten Divisi 6, salah satu yang terkuat di Bleach – favorit Antra
Diubah oleh fee.fukushi 11-02-2019 13:18
actandprove
tantinial26
itkgid
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.