Ditemgah batuan sungguh membuatku bahagia. Pemandangan luasnya laut yang entah dimana ujungnya. Membuatku membuka mata betapa luasnya ciptaan TUHAN.

"Mass , maaf ya kalo lemarin2 aku sempet cuek sama kamu". Ucapku pada mas riyan

"Gapapa kali moyy . Aku hanya ingin membuatmu bangkit dari keterpurukanmu . Aku ingin membangkitkan kembali kepercayaanmu kepada laki2". Ucapnya seraya merangkul bahuku.

"Iya malasih ya mass udah mau nhertiin". Ucapku lagi .

Entah berapa lama kami duduk ditemgah karang . Kami duduk berdampingan dengan posisi mas riyan merangkulku dan aku menyenderkan kepalaku di dafanya. Sungguh suatu moment yang indah .

"Balik yuk moyy". Ajak bang riyan .
Duuh aku kan masih seneng disini.

"Yaudah yuk". Timpalku .

Bang riyan pun kembali menggendongku sampai ketepian . Sungguh tenaga nya sangat luar biasa kuat.

"Mandi dulu moy abis itu makan". Ajak bang riyan .

Akupun bergegas mandi dan mengganti pakaianku dengan yang kering .

Seusai mandi bamg riyan menawarkan barangkali teman2nya ada yang mau nitip . Dan tanpa ku duga semuanya malah nitip makanan.

loh disitu kan ada warung ?
Iya ada tapi cuma ada indomie. Taukan perut orang indo ? Kalo belum kena nasi ya belum makan 😆😆😆.

Aku dan bang riyan berangkat mencari warteg terdekat dan tak butuh waktu lama kamipun menemukannya.

"Bungkus 29 ya bu". Pesan bang riyan.

"Duh banyak amad mas ? Bentar ya nasi nya kurang nih. Pak.... Tolong ambilin nasi dirumah sebentar donk". Teriak ibu kepada suaminya.

Sembari menunggu makanan dibungkus aku dan bang riyanpun mengakrabkan diri. Setelah aku lihat lebih teliti , ternyata bang riyan ganteng juga. Haha.

Singkat cerita kamipuntrlah kembali dan sudah makan semua . Aku memutuskan untuk tidur siang digazebo karena badanku rasanya sudah lelah.

"Moy... Bangun". Panggil seseorang sembari mengelus jidatku.

"Emhhh , bang , jam berapa ini". Kataku sembari meregangkan badan .

"Jam 4 sore moy . Kayak dirumah nenek aja kamu main tidur disini". Ucapnya sambil ketawa.

Ckiiiit....

"Aduh aduh aduh. Ampun moy". Ucap bang riyan saat cubitanku mendarat di perutnya.

"Salah sendiri". Ucapku seraya memanyunkan binir.

"Kesana yuk moy". Ajak bang riyan seraya menunjuk tebing yang tidak jauh dari tempat kumpul kami.

Akupunnurut saja dan kami telah sampai diujung tebing. Lagi....... Aku disuguhkan dengan pemandangan indah hamparan lautan . Dan gak lama lagi bakal ada sunset .sungguh view yang menakjubkan.

"Moy , kamu pernah jatuh cinta gak ?". Celetuk bang riyan.

"Aku belum pernah pacaran bang.aku masih kecil". Jawabku.

"Hahaha. Kecilnya sebesar ini . Terus besarnya seberapa ?". Godanya.

Akupun kembali mencubit perutnya sampe memerah .

Diam , kami hanya diam . Dengan posisi yang sama saat dikarang tadi kami menikmati pemandangan sunset .

Setelah matahari telah tenggelam kamipun kembali ke rombongan. Seluruh rombongan berencana pulang habis maghrib termasuk aku dan bang riyan.

Singkatnya , perjalananpun telah siap . Dengan kecepatam 80km/h kami semua berjalan beriringan . Baru sampai bogor kota kami merasa hujan mulai turun. Bang riyanpun meminggirkan motornya ke depan sebuah ruko.

"Kamu basah ga moy ?". Tanya bang riyan seraya meraba semua pakaianku.
"Nih pake jaketku buat dobelan". Tambahnya.

"Aku gapapa kok bang . Gak terlalu basah juga kan tadi gak lama kena ujannya". . Ucapku.

"Duuh kayaknya bakalan lama nih moy . Mana gak bawa jas hujan lagi". Ucap bang riyan seraya sedikit menggigil.

Ya , motor yang kami kendarai adalah motor sport keluaran yamaha bertipe R25. Pantas saja jika dijok motor bang riyan tidak bisa untuk menyimpan jas hujan.

"Kamu besok libur kerja lagi gapapa kan moy ?". Tanya bang riyan.

"Gapapa sih bang . Emang kenapa ?". Tanyaku.

"Nginep aja disitu ya . Aku gamau kamu sakit kalo makasain jalan atau nunggu disini". Ucapnya seraya menunjuk sebuah penginapan yang tak jauh dari tempat kita berteduh.

"Yaudah terserah abang ajadeh. Tapi yang lain gimana ?". Tanyaku.

"Udah tenang aja . Mereka udah pada gede kok". Ucap bang riyan.

"Shin mel pada mau ikut nginep ga ?". Ajakku pada amel dan shinta yang berteduh bersamaku.

"Boleh deh. Yuk". Ajak shinta.

Penginapan ini bebas ternyata . Kamarnyapun ada yang dikhususkan untuk sharring / berbagi denga. Tamu yang lain.
Akhirnya kamipun menyewa 1 kamar yang tipe sharring. (Biar irit gan).

Sesampainya dikamar aku langsung mengganti pakaianku dan lalu berbaring menuju ranjang paling ujung.

Total ada 6 ranjang berhadapan . Ranjang yang hanya untuk 1 orrang saja .

Entah karena lelah atau gimana yang lain pun sudah pada tertidur.

Bang riyan dengan segera menghampiriku. Dia ikut berbaring diranjang ku sembari memelukku.

"Moy , boleh cium ga ?". Tanyanya genit.

Akupun hanya mengangguk. Ya , aku yang notabene belum pernah berciuman pun nurit aja apa yang dilakuin bang riyan.

Entah sejak kapan kami sudah tidak terbalut sehelai benang pun . Bang riyan aku suruh mematikan semua lampu agar jika salah satu teman kami ada yang bangun kami aman.

Singkat cerita malam itu kami hanya melakukannya 1 kali. Aku memang sudah ga perawan . Tapi aku belim pernah memberikan mahkota berhargaku kepada siapapun dengan suka rela kecuali dengan bang riyan ini.

"Woi bangun woi". Ucap shinta sambail menggoyangkan kakiku.

"Emhhhh jam berapa shin ?" Tanyaku.

"Jam 8. Ayo pulang". Ucap shinta.

Akupun segera duduk dan mengucek mataku.

Aku lihat amel dan pacarnya memasuki kamar mandi bareng "mandi bareng ?" Gumamku dalam hati.

Setelah amel keluar akupun bergegas menuju kekamar mandi.

"Barengan aja moy biar cepet". Ucap bang riyan menyusulku.

Akupun hanya diam tak menolak.

Aku mandi sebagai mana mestinya bang riyanpun sama . Walau kami sama2 tak memakai apapun tapi kami tak melakukan apa2 kecuali mandi.

Seusai mandi kami semua memutuskan untuk sarapan dan lalu cuzz menuju jalarta lagi.