- Beranda
- Stories from the Heart
Ngasudah.Titik.
...
TS
chamelemon
Ngasudah.Titik.
Yaik.... Itu dia Tadi Original Soundtrack Cerita ini..
Disarankan membacanya melalui index
Quote:
Makasih bertubi tubi ndul...Ntap bener cover ambigram nya...
Kek nya ini cover pertama ambigram di kaskus dah

Salutt....itu bikinnya pasti make mikir....Jozzzz lah pokokmen...

Oke dah.. ane coba ikutan meramaikan Jagad cerita cerita di SFTH ini.. ingat ye, ikut meramaikan saja, buat tambah tambah koleksi bacaan ente ente pada tuh.. bentuk partisipasi dah.
Quote:
Spoiler for All Packs:

All Packs
Great Thanks For Best Ten Audiences
The Best & Great Comments
Liquid From PM
Next Story
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 40 suara
Siapa yang lebih di favoritkan tidak untuk di favoritkan dalam cerita ini ? hehehe...
Kasih (Army Kasih)
8%
Mega ( Meganisti )
8%
Putri ( Putriholic )
20%
Bimbim ( Kembang Pasir )
3%
Otong ( Markotong )
8%
Sincan ( Onta Sesat )
45%
Chacha ( Marica Hey Hey )
10%
Diubah oleh chamelemon 03-09-2025 01:20
fevierbee dan 8 lainnya memberi reputasi
9
323.7K
2.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
chamelemon
#1780
Pack NaintyFour
Masih dengan sedikit nggak bisa nelen ludah, dan berasa nggak percaya walaupun entah itu memang yang sesungguhnya. Ane berasa belum ikhlas dengan kenyataan yang ada.
Suasana hening sejenak, dan kemudian....
" HAHAHAHAHA "
Terpingkal pingkal lah itu Ce Tina sambil ngeliatin ane yang balik kambuh lagi mukanya kayak orang dongo'. Antara masih bingung dan guondok denger ketawannya Ce Tina.
" Sorry Can sorry hahahahaha...gue becanda"
" Becanda ce? "
" Hahahahah iya sorry hahahahaha...muke lu bego' banget hahahahaha "
" Kalo beneran juga nggak apa apa kok ce...ane nggak mau nyampuri urusan orang lain "
" Sebenernya...tunangannya memang sudah direncanakan tapi belum sekarang "
" Owh "
Tiba tiba datanglah Mega sambil bawa minuman es sirup dari dalam rumah, sambil senyum senyum ke arah ane sama Ce Tina.
" Boleh abang ketemu sama Mamanya Ga? "
" Mama nggak disini Bang "
" Lho...kirain disini? "
Kemudian Mega ikutan nimbrung dah tu duduk di teras bersama kami. Mereka kemudian saling berpandangan sejenak kemudian menatap ke arah ane untuk selanjutnnya.
Mega > Abang tadi udah denger kan?
Me > iya udah
Ce Tina > mukanya bego banget mei hahahahaha...
Mega > memang rencanya nya gitu bang...
Me > berarti abang jalan sama tunangan orang ni?
Ce Tina > pesimis banget lu jadi orang can
Me > bukannya gitu ce...nggak baik kan jalan sama tunangan orang
Mega > Mega belum tunangan bang...
Ce Tina > Mega itu...masih berharap lu yang jadi tunangannya can hahahahaha...
Emang dasar ni Ce Tina, sulit bedain mana yang dia serius mana yang nggak kali ini. Tapi memang saat itu perasaan ane udah nggak enak. Kayaknya ada something yang mau mereka sampaikan.
Ce Tina > sekarang saatnya lu terus terang Mei...
Mega > iya ce...
Mereka bersamaan memandangi ane dan sedikit lebih mendalam dari sebelumnya. Guratan cengir dari wajah Ce Tina sudah tidak kelihatan. Sepertinya memang sekarang saatnya mereka untuk berucap apa adanya...dan memang sudah ane tunggu adanya...
" Gue nggak akan ganggu".
Ce Tina akhirnya berdiri dan meninggalkan kami berdua. Setelah Ce Tina beranjak kami masih lihat lihatan dan saling pandang tanpa terucap satu patah kata pun. Setelah kurang lebih dua menitan, akhirnya Mega meluncurkan kata untuk memulainya...
" Mega memang mau tunangan bang "
" Oke...terus sebenernya abang diminta kesini itu ada apa ?"
" Jujur Mega memang mah menghabiskan waktu terakhir disini sama abang "
" Gitu doank? "
" Iya Bang...memang gitu aja, tapi..."
Mega seperti merasa kesulitan untuk melanjutkan kalimatnya...
___***___
Ane berdiri diatas balkon hotel yang ane singgahi ini. Tatapan masih kedepan, memandang lurus...dari sini memang kelihatan beberapa atap rumah penduduk.
Angin bertiup lembut seolah olah ingin memberikan kesejukan di dalam hati ini. Ya walaupun memang harus diakui tidak ada penyangkalan yang tersisa, dengan mudahnya ane mengenal tiga perempuan yang sempat membuat hati ini bagi bagi ruang. Walaupun ane percaya akan ada satu perempuan yang akan selamanya menjadi penguasa hati ini.
Pelan pelan matahari muncul ke permukaan. Belum tergerak buat mandi, masih ke pikiran jalan hidup ane pasti akan berjalan dengan baik walau jalannya memang harus aneh aneh.
Embun mulai bermunculan di sela sela tanaman yang berada di balkon ini. Dalam hening mencoba menatapi lagi perjalanan yang seharusnya nggak ane datangi kali ini. Satu kelemahan untuk berucap tidak, mungkin menjadi jawaban yang seharusnya tidak terjadi seperti ini.
Kemudian ane ambil hape di saku, entah kenapa ane tiba tiba teringat dengan gadis ini...
* Tek tek tet *
Setelah mencoba dua kali untuk memanggilnya...
" Hallo mas ..."
Suara nya serak serak basah di sebrang sana...
" Hallo put...bangun gih, shubuhan dulu "
" Hehmhmh...mamas lucu, mamas kali yang belum shubuhan "
" Udah donk...udah bangun belum nih? "
" Udah mas..."
" Oh kirain belum bangun "
" Udah...tumben mamas telpon, ada apa mas? "
" Nggak apa apa...nggak boleh ya? "
" ya bolehlah ...tapi tumben aja"
" hehe...ya tiba tiba aja kepikiran kamu"
" Emang Kenapa tiba tiba Kepikiran sama putri, Mas?"
" nggak tau juga kenapa tiba tiba kepikiran sama putri "
" Hehmhm... Kok Mamas tiba-tiba Jadi aneh."
Masih Sulit untuk menerima kenyataan walaupun memang Ane udah nggak ada haknya lagi untuk sulit menerima kenyataan yang ada. Dari hati kecil Ini Ingin Menyampaikannya dengan Putri, ya Sekedar menyampaikan uneg-uneg tentang Mega. Ya, Ane tau kalo seharusnya ane ceritanya sama yang Kasih, tapi yang bersemayam dalam benak malah Putri.
" Put...boleh cerita dikit nggak ? "
" Ya bolehlah Mas, kenapa Juga nggak boleh "
" ya Sapa tau nggak boleh hehehe..."
" Mau cerita apa Mas ?"
" Aku Sekarang lagi dl Pontianak Put"
" Lho...ngapain di Situ Mas? "
" Aku lagi di tempat Mega, Put "
" Sama Mbak Kasih.? "
" Nggak tapi cuma sendirian Put, .."
" Jadi ? "
" Iya ... aku mau cerita tentang Mega,Put"
" Sebentar Mas, sekarang mamas di Pontianak sendiran ke tempat Mbak Mega, sebenarnya ada apa ini Mas? "
__***___
Ane menoleh ke arah Ce Tina, Doi pun menoleh balik ke arah ane dengan tatapan yang serius. Mega pun melihat ke arah ane demikian. Seakan akan sudah di kondisikan dengan baik. Angin yang semilir dengan sejuknya menambah nuansa seperti ada yang perlu di sampai kan dengan penuh khidmat oleh mereka.
Keadaan di dalam rumah ini memang terlihat tenang, dan memang sepertinya cocok untuk berbicara santai atau pun serius. Ane masih berusaha bersikap tenang dah...walaupun tidak bisa dipungkiri jantung udah berdetak nggak karu-karuan.
Ane semakin bertanya tanya sebenernya apalagi yang belum di ceritain sama Mega. Krenyitan di dahi semakin merapat, mencoba menatap dengan SekSama dan seserius mungkin.
Ce Tina > Iu udah denger semuanya kan can ?
Me > Udah Ce...
Ce Tina > sekarang gue mau langsung denger dari mulut lu...
Me > Restuku untuk semuannya ce...
Mega menunduk Kan kepalanya... air matanya tidak dapat dibendung lagi. Jujur ane juga sulit untuk menahan air mata dipupil air mata ane juga...
" Gue Paham...ini bukan Urusan lu can ... tapi gue juga udah mencoba untuk ngeyakinin adek gue satu satu nya Ini..."
Air mata Ce Tina memang sulit untuk di tahan...dan ini membuat ane benar-benar paham keadaan Mega sekarang.
" Ce...biar bagaimanapun Juga...ini udah kejadian juga kan?"
" Gue lebih tambah nggak mau punya adik ipar kayak dia Can..."
" Tapi seharusnya Ini bukan jalan ke luarnya Ce... "
" Yang penting... Memei nggak ketemu lagi sama orang itu Can "
" Iya Ce..tapi mohon maaf...Ane nggak bisa bantu sampe situ Ce..."
Ce Tina menarik nafas nya dalam dalam....sepertinya memang Sulit untuk menerima keadaan... nasi sudah jadi bubur, tinggal cari bikin bawang goreng sama suiran ayam goreng.
" Gue memang Juga berharap lu yang bisa jagain Memei can...yang penting lu udah tau keadaan yang terjadi sebenar nya... itu udah Cukup buat gue.."
Mega sudah deras air matanya, tidak mampu membendung nya lagi. Menangis tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. ce Tina Pun demikian Walaupun tidak sederas Air Mata Mega.
__***__
Dua Mei Dua Ribu Tiga Belas...
Ane baru aja nyampe di kantor, Ane sebenernya masih harus bikin report buat meeting besok. Namun, entah kenapa pekerjaan ane sebagai Account Executive di salah satu media cetak ini langsung membuat Ane untuk menundanya. Sebagai AE, Appointment dengan klien yang bermacam macam sifat dan karakternya membuat ane suka bereksperimen dengan tabiat Mereka.
Siapa yang menyangka kalau ane akan mendengar suaranya lagi...masalanya adalah apakah masih pantas untuk menghubunginya lagi...
Satu jam sebelummya...
Setelah menunggu lima belas menitan, sorang perempuan muda Muncul dari arah dalam ruangan yang hanya diperbolehkan untuk Karyawan. perempuan tersebut menghampiri Ane.
"Selamat Sore Pak Mardi "'
"Selamat Sore juga bu Dina..."
"Udah lama nunggu nya pak ? "
"Oh belum lama sih bu..."
kemudian setelah berja bat tangan singkat, wanita Muda yang bernarma Dina ini duduk Werwarangan dngan Arhe, jadi arre. kerhadapan tangerang Anyar Perempuan yang mensabat Manager Promosi mi.
"Saya sudah.sounding Ke Pusat pak...kami budah sepakat untuk placemen seperempat halaman buat promo terbaru Kami .."
"Baik Bu Dina...order dan Mou nya Segera saya bikinkan "
"Cuma... itu Sudah nett artaw mash bisa di nego lagi pak ? ."
"Hehe... Kalo bisa rego nego nya Jangan bunuh komisi Sayu bu hehe "
"Yang nego bukan saya Pak Sinchan.."
Terkejut juga...narma tengah nggak pernah ane pance bett karya tari mi bunkali mi ada Kilen yang langsung menyapa ane oemikian.
" lho...maksudnya gimana bu ?"
" Maaf ya pak Saya tidak bermaksud mencampuri urusan bapak tapi orang Pusat ternyata kenal sama bapak... Jadi orang Pusat yang akan nego sama bapak ..."
"Kok bisa kenal sama saya bu? "
"Sewaktu saya forward email ke pusat...ternyata ada yang mengenal bapak"
"Waduh...siapa ya bu ?, rasanya saya tidak punya kenalan atau teman di Pusat..., boleh Saya tau namanya bu.?"
Kemudian perempuan bertubuh mungil tersebut menyunggingkan senyuman simpul buat ane.
" Pasti pak Mardi mengenalnya dengan baik kok... Kemarin beliau menghubungi saya terkait penawaran yang Saya sounding."
" Perempuan atau Iaki laki ya Bu?"
" Oh perempuan Kok Pak.. Namanya Bu Mega "
Berasa dongo ane kambuh lagi dah ndul...nggak bisa berucap apa apa...
___***___
" Putri Juga bingung Mas mau ngeresponnya gimana...hanya bisa bersimpati aja Mas..."
" Iya Put...cuma, Mega memang berharap Putri yang bisa.."
" Kalo soal itu Putri nggak bisa jawab Mas "
" Ya Udah nggak apa apa put...yang penting kamu udah tau.."
" Iya mas...mungkin jodohnya cuma sampe situ aja "
" Ya mungkin sampe situ aja ya put "
" Apapun yang terjadi semoga di lancarkan mas "
" Aamiin "
Diubah oleh chamelemon 23-01-2020 17:33
itkgid dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
