- Beranda
- Stories from the Heart
Tak Mungkin Tergantikan
...
TS
ebenzz
Tak Mungkin Tergantikan

Quote:
Quote:
Quote:
⛔⛔⛔⛔⛔⛔⛔
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Polling
0 suara
Siapakah yang menjadi pendamping Ebenz?
Diubah oleh ebenzz 16-07-2025 00:46
tiokyapcing dan 16 lainnya memberi reputasi
13
131.8K
874
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ebenzz
#135
Part 11
Lah itu kan Lala?"ucap gua dalam hati
Gua pinggirkan motor vespa gua dan mencoba melihat wanita itu benar Lala atau bukan.
Dan pas gua dekati ternyata benar Lala, dia sedang di marahi abis2an oleh laki2 yang mungkin itu pacarnya, tapi yang gua bingungkan kenapa orang tidak ada yang mau bantu sama sekali apa mungkin orang2 yang melihat itu teman laki-laki itu?
Gua mencoba mendekati Lala karena takut terjadi apa-apa sama itu orang, karena kalau bukan temannya Fira gua ga bakalan mau nolong
"Woi, lu semua yang ga mau bantuin ini cewek mendingan lu pergi dari sini, pengecut semua lu beg*"Bentak gua ke semua orang² yang hanya melihat tanpa membantu
"Huuu.. Dasar pahlawan kesiangan, cewek berengsek ko di bantu"Teriak Laki-laki yang mungkin pacarnya Lala
Gua membantu Lala untuk berdiri karena, mungkin dia sudah di dorong sampai jatuh sama laki-laki itu
"Lu gausah ikut campur urusan gua, mending lu pergi sana"Teriak laki-laki itu
Gua diam saja tanpa menjawab, gua fokus untuk membantu Lala untuk bangun dan memindahkan ke tempat duduk
"I**** Ma..ka..sih ya.."ucap Lala terbata-bata
"Iya, lu duduk diem disini gua yang urus cowok lu "ucap gua santai
Gua pun menghampiri laki-laki itu, gua berupaya mengajak ngobrol dia baik-baik tanpa ada kekerasan
"Lu ada masalah apa sama temen gua, sampe bikin dia nangis hah?"tanya gua sambil menyender tiang halte dan gua pun membakar sebatang rokok supaya rileks
Laki-laki itu hanya melihat gua tanpa menjawab
"Ko diem, kalo mau jadi pengecut lu mending pake rok terus lu ganti dah itu kelami* baru lu boleh lawan dia"ucap gua sambil membuang asap rokok keatas
Gua pun mengajak laki-laki itu duduk di tempat duduk halte supaya ngomongnya enak
"Sini duduk, ngomong sama gua apa masalahnya?"
"Nih pake rokok biar ngomongnya enak"tawar gua ke laki-laki itu
Laki-laki pun duduk disamping gua dan dia mengambil rokok yang gua tawar tadi
Dia pun menyalakan rokok itu dan menghisap dalam-dalam dan dibuang lah asap rokok itu ke atas
"Gua pusing sama itu cewek"ucap laki-laki itu
"Lanjut ceritanya gua dengerin"
Laki-laki menceritakan masalahnya yang di alami dengan Lala sampai ke inti permasalahannya dan tiba-tiba dia ngomong
"Gua pengen putus sama Lala, mungkin gua udah ga klop lagi sama dia"
Gua hisap rokok gua dalam-dalam dan gua puntung rokonya ke arah jalanan dan gua pegang pundak laki-laki
"Kalo emang itu mau lu, oke gua ga bisa maksa. Karena di setiap hubungan pasti ada aja masalah yang ga bisa di selesain karena beda pendapat antara 2 pihak dan gua disini juga ga ngebela lu ataupun lala disini gua cuman mau menengahi permasalahan lu berdua"ucap gua
"Iya bro, makasih atas saranya"
"Oke sama-sama, kan kalo begini enak tanpa ada ribut-ribut haha"ucap gua sambil tertawa
"Sekarang lu anter Lala kerumah dan lu ngomong baik-baik kalo lu pengen lepas dari dia"lanjut guw lagi
"Oke bro"
Gua pun menyuruh dia untuk tunggu disini karena gua mau ngomong ke Lala
"Urusan lu sama dia udah gua selesain baik-baik dan sekarang lu pulang sama dia lagi"ucap gua ke Lala
"Tapi... Gua takut kaya tadi lagi"
"Udah tenang, kalo begitu lu bilang ke gua aja"
"Hmmm... Makasih ya I*****"Lala memeluk gua dan dia menangis sambil memeluk gua
Gua pun melepas pelukan Lala dan gua mengambil lap kain di kantong gua untuk mengusap air mata Lala
"Udah ga usah nangis, gausah terima kasih ke gua juga"Ucap gua sambil mengusap air matanya
Dan gua pun pamit ke mereka berdua karena gua ada urusan yang lain yaitu nongkrong sama temen-temen gua hehe
Tapi sebelum pamit gua di panggil laki-laki itu dan telinga gua di bisikin
"Kalo lu sama Lala jaga dia baik-baik bro"
Gua hanya diam tanpa menjawab tapi gua hanya mengangguk saja padahal gua mah bodo amat
***
Setelah itu, tiba-tiba handphone gua berdering
Ternyata telpon itu dari penyok, gua angkat telpon itu. Mungkin penyok mau marah sama gua karena gua ngaret ke TKP
Telpon pun gua matikan dan gua pun merinding tiba-tiba karena Penyok ngasih tau kalo Cindy ada disana padahal Cindy itu lagi dirumah pingsan gara temennya dari dunia gaib pinjem tubuhnya
"Cindy, kenapa lu buat masalah lagi si.."ucap gua dalam hati
Gua pinggirkan motor vespa gua dan mencoba melihat wanita itu benar Lala atau bukan.
Dan pas gua dekati ternyata benar Lala, dia sedang di marahi abis2an oleh laki2 yang mungkin itu pacarnya, tapi yang gua bingungkan kenapa orang tidak ada yang mau bantu sama sekali apa mungkin orang2 yang melihat itu teman laki-laki itu?
Gua mencoba mendekati Lala karena takut terjadi apa-apa sama itu orang, karena kalau bukan temannya Fira gua ga bakalan mau nolong
"Woi, lu semua yang ga mau bantuin ini cewek mendingan lu pergi dari sini, pengecut semua lu beg*"Bentak gua ke semua orang² yang hanya melihat tanpa membantu
"Huuu.. Dasar pahlawan kesiangan, cewek berengsek ko di bantu"Teriak Laki-laki yang mungkin pacarnya Lala
Gua membantu Lala untuk berdiri karena, mungkin dia sudah di dorong sampai jatuh sama laki-laki itu
"Lu gausah ikut campur urusan gua, mending lu pergi sana"Teriak laki-laki itu
Gua diam saja tanpa menjawab, gua fokus untuk membantu Lala untuk bangun dan memindahkan ke tempat duduk
"I**** Ma..ka..sih ya.."ucap Lala terbata-bata
"Iya, lu duduk diem disini gua yang urus cowok lu "ucap gua santai
Gua pun menghampiri laki-laki itu, gua berupaya mengajak ngobrol dia baik-baik tanpa ada kekerasan
"Lu ada masalah apa sama temen gua, sampe bikin dia nangis hah?"tanya gua sambil menyender tiang halte dan gua pun membakar sebatang rokok supaya rileks
Laki-laki itu hanya melihat gua tanpa menjawab
"Ko diem, kalo mau jadi pengecut lu mending pake rok terus lu ganti dah itu kelami* baru lu boleh lawan dia"ucap gua sambil membuang asap rokok keatas
Gua pun mengajak laki-laki itu duduk di tempat duduk halte supaya ngomongnya enak
"Sini duduk, ngomong sama gua apa masalahnya?"
"Nih pake rokok biar ngomongnya enak"tawar gua ke laki-laki itu
Laki-laki pun duduk disamping gua dan dia mengambil rokok yang gua tawar tadi
Dia pun menyalakan rokok itu dan menghisap dalam-dalam dan dibuang lah asap rokok itu ke atas
"Gua pusing sama itu cewek"ucap laki-laki itu
"Lanjut ceritanya gua dengerin"
Laki-laki menceritakan masalahnya yang di alami dengan Lala sampai ke inti permasalahannya dan tiba-tiba dia ngomong
"Gua pengen putus sama Lala, mungkin gua udah ga klop lagi sama dia"
Gua hisap rokok gua dalam-dalam dan gua puntung rokonya ke arah jalanan dan gua pegang pundak laki-laki
"Kalo emang itu mau lu, oke gua ga bisa maksa. Karena di setiap hubungan pasti ada aja masalah yang ga bisa di selesain karena beda pendapat antara 2 pihak dan gua disini juga ga ngebela lu ataupun lala disini gua cuman mau menengahi permasalahan lu berdua"ucap gua
"Iya bro, makasih atas saranya"
"Oke sama-sama, kan kalo begini enak tanpa ada ribut-ribut haha"ucap gua sambil tertawa
"Sekarang lu anter Lala kerumah dan lu ngomong baik-baik kalo lu pengen lepas dari dia"lanjut guw lagi
"Oke bro"
Gua pun menyuruh dia untuk tunggu disini karena gua mau ngomong ke Lala
"Urusan lu sama dia udah gua selesain baik-baik dan sekarang lu pulang sama dia lagi"ucap gua ke Lala
"Tapi... Gua takut kaya tadi lagi"
"Udah tenang, kalo begitu lu bilang ke gua aja"
"Hmmm... Makasih ya I*****"Lala memeluk gua dan dia menangis sambil memeluk gua
Gua pun melepas pelukan Lala dan gua mengambil lap kain di kantong gua untuk mengusap air mata Lala
"Udah ga usah nangis, gausah terima kasih ke gua juga"Ucap gua sambil mengusap air matanya
Dan gua pun pamit ke mereka berdua karena gua ada urusan yang lain yaitu nongkrong sama temen-temen gua hehe
Tapi sebelum pamit gua di panggil laki-laki itu dan telinga gua di bisikin
"Kalo lu sama Lala jaga dia baik-baik bro"
Gua hanya diam tanpa menjawab tapi gua hanya mengangguk saja padahal gua mah bodo amat
***
Setelah itu, tiba-tiba handphone gua berdering
Ternyata telpon itu dari penyok, gua angkat telpon itu. Mungkin penyok mau marah sama gua karena gua ngaret ke TKP
Quote:
Telpon pun gua matikan dan gua pun merinding tiba-tiba karena Penyok ngasih tau kalo Cindy ada disana padahal Cindy itu lagi dirumah pingsan gara temennya dari dunia gaib pinjem tubuhnya
"Cindy, kenapa lu buat masalah lagi si.."ucap gua dalam hati
khodzimzz dan 8 lainnya memberi reputasi
9


