Hari hariku dijakarta hanya diisi bekerja makan dan tidur . Aku yang masih belum faham tentang jakarta cukup merasa bosan .

2 bulan telah berlalu . Gajian bulananku masih utuh tersimpan rapih.

"Moyy . Lu udah makan ?". Tanya monik.

"Udah mon. Kenapa emangnya ? Tumben lu nanya gw udah makan apa belum ?". Tanyaku heran.

"Engga moyy. Tadinya gw mau ngajak makan diluar . Sekarang kan malem minggu". Ucapnya.

Ah iya , aku bahkan tak ingat ini adalah malam minggu . Malam yang sakral bagi pasangan muda mudi.

"Eh moy , jalan2 yuk". Ajak monik.

"Jalan kemana mon ?" Tanyaku.

"Didekat taman sana ada pasar malem mon. Gajauh dari sini kok". Jelasnya.

Waah , pasar malam ? Bakalan asik niih. Gumamku dalam hati.

"Yaudah mon ayo kesana ". Ucapku tak sabar.

"Bentar , anak gw masih belum tidur. Bentaran lg yaah". Ucapnya.

Monikpun berlalu . Mungkin dia hendak menidurkan anal asuhannya.

"Masa iya sih dijakarta ada pasar malam ? Kan ada dufan . Disana lengkap malahan". Gumamku.

Ya , jika dikampungku . Pasar malam merupakan tempat bermain. semisal komedi putar , kincir angin ada pula memasukkan paku dalam botol atau memancing botol dll.

"Bentar ya moyy gw dandan dulu". Ucap monik.

Aku yang tak pernah mengenal make up pun merasa acuh. Tapi saat aku lihat monik selesai dandan akupun terkagum. Perubahan wajah monik begitu drastis . Dia sangat cantik dengan riasan wajah yang tipis namun pass untuknya.

"Eh , malah bengong . Yuk berangkat". Ajak monik.

"Aku ga pede mon . Kamu cantik bangett". Ucap ku.

"Nanti aja kalo mau dandan aku ajarin . Sekarang gini aja gapapa". Ucap monik.

"Besok2 ajarin dandan yah mon". Ucapku.

"Oke moyy".

Singkat cerita kami telah sampai di tempat yang disebut pasar malam oleh monik.

"Mana pasar malamnya mon ?" Tanyaku heran karena aku tak menemukan kincir angin maupun komedi putar.
Yang aku lihat hanya berupa orang jualan sama seperti pasar pada umumnya.

"Ya ini pasarnya moyy. Kamu kira kayak dikampung gitu ? Hahaha". Monikpin menertawaiku.

Kami hanya berjalan pelan sembari melihat para penjual menjajakan barang dagangannya.

"Eh moyy . Katanya lu mau belajar dandan ? Tuh ada tukang kosmetik". Ucap monik.

Kamipun menghampiri penjual yang dimaksud oleh monik.

Monik nampak memilih dan memilah beberapa alat kosmetik. Aku yang tak mengerti hanya diam saja dibelakangnya.

"Nih moyy . 85ribu semua". Ucap monik.

"Kok gw yang bayar mon ?". Protesku.

"Lah gmna sih ? Katanya mau belajar dandan . Ini dibeliin kosmetik malah ngedumel". Gerutu monik.

Ah iya juga ya . Oon banget sih gw.

Setelah membayar belanjaan kamipun berjalan jalan kembali dan menuju ke taman dekat pasar.

"Biasanya kalo malem minggu rame disini moyy. Kali aja ntar ada cow ganteng ngajak kenalan". Ucap monik.

Ya Tuhaan . Ganjen amad sih temen gw ini. Cantik sih boleh tapi gausah ganjen juga kalee.

"Kamu mau minum apa moyy ?" Tanya monik saat kami sampai didekat penjual aneka minuman.

"Teh pucuk aja mon". Ucapku.

Setelah monik membayar minuman kami . Kamipun duduk disebuah bangku yang terbuat dari beton.

Aku melihat disana sini cukup bamyak muda mudi memadu kasih. Tak ubahnya orang yang kasmaran hingga yang jomblo dianggap ngontrak.

"Mau kemana neng ?" . Sebuah suara yang mengagetkanku saat hendak beranjak pulang.

Spontan kamipun berbalik dan melihat kebelakang. Aku lihat 2 orang yang nampak hitam dengan rambut di smoothing bertemu tatap dengan kami.

"Mau pulang mass . Kenapa emang ?" . Ucap monik.

"Boleh kenalan gak neng ?" . Ucapnya.

Buseet . Kalo model item2 gini dirumah juga banyak kalii. Ngapain harus jauh2 kejakarta .

"Maaf ya mass kami buru2. Ba bay" ucap monik dengan anggaknya.

Kamipun buru2 meninggalkan mereka berdua . Samar2 aku dengar suara mereka menggerutu "sombong amad sih".


Sesampainya dirumah , kami langsung masuk ke kamar.

"Ayo mon ajarin dandan". Pintaku.

"Aduuh moyy . Mau tidur kok ya dandan segala ?". Gerutu monik.

"Kan belajar dulu mon . Biar nanti pas dandan gak kelamaan": ucapku.

"Yaudah deh serah kamu". Timpalnya.

Mula2 monik mengusapkan bedak keseluruh wajahku . Dengan bermodalkan cermin aku memastikan bahwa bedak tak ketebelan.

Seusai bedak , kini pensil alis yang diambil monik, aku masih tetap diam memperhatikan cara monik menggoreskan pensil.

"Wah , bagus yah alisku". Pujiku dalam hati.

Lalu monik memgambil lipstick dan mengoleskannya dibibirku. Aku baru tahu bahwa ada lipstick berwarna merah muda a.k.a pink . Karena dikampungku adanya merah darah.

Tampilanku kini sudah cukup oke . Cukup enak untuk dipandang . Untuk sentuhan terakhir monik memberikan pipiku sesuatu hingga berwarna kemerahan.

"Waah , kamu cantik banget moyy. Gw kalah dah kalo kaya gini". Puji monik.

"Ah bisa aja lu mon ngibulnya". Jawabku.

"Kalo lu dandan kaya gini lu terlihat dewasa moyy. Dirambah postur lo yang semok , pasti banyak yang lirik". Ucap monik.

"Yah mudah2an aja ada laki2 yang ngelirik dan membawa perubahan dalam hidupku". Ucapku lirih.

Aku lihat jam menunjukkan pukul 21:58 wib. Kamipun bergegas membaringkan tubuh dan bersiap untuk tidur.