Hallo agan dan sista , perkenalkan namaku adalah SRI REJEKI.

Aku adalah murid dari smpn xxxx dipinggiran provinsi jawa timur .

Ibu ayah ku adalah seorang petani . Hidupku bisa dikatakan kurang beruntung karena untuk bersekolah saja kadang aku tak diberikan uang saku.

Smpku tergolong smp yang cukup elite . Sehingga orang tuaku harus kerja keras demi membiayai sekolahku.

Saat SD alhamdulillah aku adalah murid yang cukup berprestasi . Tak jarang aku menyabet juara utnuk lomba cerdas cermat se kecamatan maupun lomba agama .

Terakhir kali aku mengikuti lomba cerdas cermat di SD . Aku hanya mendapat peringkat kedua ditingkat kabupaten. Oleh karenanya , aku yang memantapkan tekad orang tuaku untuk menyekolahkanku di smp favorite.


Hari ini , aku terakhir kali menjalani masa EBTANAS. Alhamdulillah semua aku lalui dengan lancar.

"Sri , nanti malam mas darman mau kesini ya". Ucap ibuku saat aku baru saja mengganti pakaianku.

"Bu.... Udahlah . Sri gamau nikah dulu . Sei masih pengen sekolah buuuu....". Ucapku sedih.

Ya , orang tuaku hendak menjodohkan aku dengan seorang pria anak dari juragan dikampungku. Orang tua mas darman memiliki beberapa mesin penggiling padi dan juga memiliki gudang sebagai penyimpanan bahan pangan yang sudah dipanen.

Selain memiliki mesin giling , sawah orang tua mas darmanpun paling luas didesaku.

Waktu itu , memang masih jaman jodoh2an . Bahkan banyak dari teman SD ku yang telah dipersunting laki2. Tak heran jika aku hendak dijodohkan pula. Karena pola pikir dikampungku masih kolot . Apalagi postur tubuhku yang bongsor membuat pemikiran orang tuaku bahwa aku telah siap.

Singkat cerita , malampun telah tiba dan mas darmanpun telah sampai dirumahku bersama kedua orang tuanya.

"Srii... Kesini nduuk . Ini tamu soesialnya ditemui dulu". Panggil ibuku.

Akupun menuruti perintah ibuku . Aku lihat senyum sumringah mas darman saat melihatku datang.

"Bagaimana pak wiyoto ? Kapan acara nikahan anak kita akan diselenggarakan". Ucap pak supri ayah mas darman.

"Bagaimana nduuk ? Kapan kamu siap ?" Tanya ayahku sembari melirikku.

"Maaf pak , maaf yah , sri belum mau menikah . Sri pengen sekolah dulu. Sri pengen jadi bu dokter". Ucapku .

"Mungkin dek sri belum siap pak. Tak apalah , aku akan menunggunya". Ucap mas darman .

Setelah pertemuan itu . Aku bermunajat kepada TUHAN .
"YaAllah , berikanlah jalan terbaik buat hamba". Doa yang selalu aku panjatkan .

Haripun berlalu , dan ijazahku telah berada ditanganku.

"Hey mon , wah tambah cantik aja kamu ? Apa rahasianya ?" Tanyaku pada teman SD ku monika. Menurut penuturannya , dia bekerja sebagai babby sitter didaerah jakarta.

"Iya nih sri hehehe. Maklum udah bisa beli bedak sendiri". Ucapnya.
"Eh sri kamu udah lulus yaah". Tambahnya.

"Iya nih mon . Aku pengen lanjut tapi gak dibolehin ama prang tuaku. Malah aku mau dijodohin sama mass darman". Ucapku.

"Hahaha , kasian banget sih srii. Eh tapi kalo kamu mau mending kamu kerja dulu aja . Itung2 cari pengalaman laah. Kebetulan dirumah bossku lagi butuh PRT". Ajaknya.

Wah , bener juga ya . Bisa buat pengalaman . Disamping itu dapet uang sendiri lagi.

"Eh , kamu serius mon ? Waah mau banget akuu". Ucapku semangat.

"Yaudah kalo kamu mau , kami izin dulu sama pak lik sama bulik dulu . Aku berangkat hari rabu besok". Terangnya.

"Iyyah mon . Nanti aku tak ngomong sama bapak". Ucapku.

Seusai berbincang dengan monika , akupun segera pulang karena memang bapak sudah menunggu gula yang baru saja aku beli.

"Kamu lama banget toh srii ? Main kemana dulu tadi ?". Gerutu bapak saat aku sampai dirumah.

"Anu paak , aku tadi ketemu sama monik terus ngobrol sebentar". Ucapku.

"Yaudah sana gulanya kasihin ke ibuk . Bapak oengen ngopi". Ucap bapak seraya mengebulkan asap dari rokok tingwe (ngelinting dhewe) nya.


Malampun telah tiba , seperti biasa aku sholat berjamaah ke mushola yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah ku . Seusai sholat , aku lihat ayah dan ibuku sedang asik ngobrol.

"Kayaknya pada sibuk banget ya pak buk ?". Ucapku seraya menghampiri mereka berdua.

"Lagi bahas nikahanmu nduuk". Ucap ibu

Yah , rntah mengapa orang tuaku ini begitu getol menjodohkan ku . Padahal aku sudah bilang bahwa aku tak ingin menikah dulu.

"Bu , pak . Aku boleh ngomong ?". Ucapku serius.

"Ngomong aja nduuk". Sahut ibu.

"Gini bu , aku kan masih umur 15th. Gapapa lah kalo aku gak bisa lanjutin sekolah . Tapi , sri mohon izinkan sri buat bekerja dulu. Setidaknya sri mencari pengalaman terlebih dahulu". Ucapku.

"Emangnya kamu mau kerja dimana tho nduuk ? Toh kalo kamu nikah sama mass darman kan kebutuhanmu semuanya terpenuhi. Kamu pasti bahagia nduuk". Ucap ibuku .

Ya , fikiran mereka masih kolot . Sehingga tolak ukur kebahagiaan hanya sebatas materi.

"Aku mau kerja dijakarta buu . Jadi PRT . Tadi si monik bilang ditempat kerjanya ada lowongan". Jawabku.

"Gimana pak ?" Tanya ibuku pada bapak.

"Kalo aku sih terserah si sri aja , toh yang jalanin kan dia". Ucap ayahku.

"Yasudah nduuk . Ibu izinkan. Tapi kamu harus janji jika kamu sudah siap kamu segera menikah". Ucap ibuku.

"Iyya bu , insyaAllah jika memang jodoh gak akan ketuker". Ucapku.

Dengan hari gembira , akupun segera menuju kerumah monik.

"Mon , aku udah diizinin sama orang tuaku". Ucapku .

"Yaudah sri , berangkatnya kan masih lusa . Kamu belajar masak aja dulu sama bulik". Jawab monik.

Kamipun larut dalam obrolan . Monik menceritakan banyak Hal tentang asiknya bekerja dijakarta. Aku jadi lebih semangat karenanya.