Kaskus

Story

dimasukipliAvatar border
TS
dimasukipli
MY smile MY handsome
hallo kaskuser ijinkan gue berdindang tentang cerita sekaligus pengalaman dari gue di pesantren waktu SMP istilahnya Mts yang hidup apa adanya sampe sekarang yang hidup gue yang serba adanya alhamdulilah.
terserah kalian mau percaya apa nggak gue nulis ini dr tangan turun ke hati nggak turun lagi. sebelumnya gue minta maaf kalo bahasa tulisan disini nggak enak, gue bukan penulis atau orang yang bisa nulis komik hahaha..
Quote:

CERITA GUE UNTUK LOE LOE YANG BERUMUR 18 TAHUN KEATAS
pantengin aja guys..
MY smile MY handsome


INDEX

PART 1
PART 2
PART 3Lanjutan
PART 4 Lanjutan
PART 5
Suka cita di pesantren
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
KANAYA
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
Diubah oleh dimasukipli 09-09-2018 21:09
0
15.4K
131
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
dimasukipliAvatar border
TS
dimasukipli
#42
Part 11
Oh ya. Di pondok gue dulu liburnya hari Jum'at kalo pas ada ujian, pendaftaran sekolah, dan hari2 yang menyangkut pendidikan formal. Hari keberangkatan nya menyesuaikan sekolah2 pada umumnya, setelah itu seperti biasa hari libur kembali ke hari jum'at .hari jum'at itu pula setiap paginya diadakan kerja bakti , jadi setiap santri dan santriwati diwajibkan bersih2 ntah itu di dalem pondok atau diluar pondok. sebagai pemilik pondok Al... nya pak Kiai gue yang alhamdulilah dari cerita beliau, beliau merintis pondok pesantren dulu memang dari nol, dari bambu2 yang tersusun jadi sebuah bentuk rumah, uang yang beliau dapat dari mengisi pengajian, panen padi. Digunakan untuk membenahi pondok. Dan alhamdulillahnya lagi pondok pesantren yang gue tempati saat itu sudah terlihat bagus walau masih ada unsur klasiknya di bagian kamar mandi yang tembok2nya masih terbuat dari kayu2 bengkere, bukan jati lho ya.. dan juga bangunan sekolah yang memang masih terlihat klasik, tapi bukan berarti pak Kiai gue nggak mau maju ya.. Kenyata'anya 2006 di Mts gue udah ada lab bahasanya,.. dan pembangunan masih terus berlanjut, pembangunannya kadang di bantu kami dari pesantren putra pas hari Jum'at itu setiap habis duhur. entah itu bangunan untuk pondok putri, untuk madrasah aliahnya, dll...

Ayah gue merasa terhormat pernah berbincang dengan pak Kiai untuk masalah pembangunan. Karena itu memang di bidang ayah. Dan ayah gue juga seneng ketika gue pernah mengeluh tentang hari libur yang digunakan untuk bekerja bakti ayah gue bilang " jangan mengeluh dinikmati aja dek, setiap pekerjaan ada ilmunya. Kalo kamu suruh mbantu mbangun pondok kamu coba liat caranya menata bata yang di kasih benang, takaran pasir sama semen nya. Dan satu lagi dek pesan ayah "harga diri laki2 adalah bekerja dan hal ter indah yang dapat dinikmati laki2 adalah tidur dari rasa lelah karena bekerja"
Masih di tempat yang sama dan waktu yang sama

Quote:


Malemnya pas ngaji di ndalem.
"Qul a'udzubirobbil falaq' sampai akhir
"Alhamdulillaah Dimas kamu lancar. kamu naik ke Al ikhlas ya besok" ucap kak Laily disusul dengan kiting yang naik ke surat Al lahab..
Ya gue akuin, gue kalah dari kiting, tapi itu strategi gue. Gue selalu ndengerin kiting ngaji surat di atas gue, jadi gue tau mana lafal yang menjadi kunci. Misal surat yang kiting baca Al lahab yang jadi kuncinya biar kita fasih terdapat dalam huruf (ba) nya jadi pas baca'an ba nya ni bibir kudu mingkem misal " tabbat yadaaa abii lahabiwwatab' sampai akhir "
Itulah strategi gue, ketika udah lancar gue coba buat nada2 qiro'ah, tapi gue mbuat nada2 qiro'ahnya sembunyi2 kadang dikamar pas pada keluar gue nggak ikut, di mushola lantai atas, malu gue.. hahaha
Masih di tempat yang sama dan waktu yang berbeda..

Quote:


Skip2 sampai kamar sehabis pulang sekolah
" Coyy tadi kak Lala ngasih buku nih katanya suruh ngasih ke loe"
"Yasssalaaam kemarin surat sekarang buku, besok tas mungkin Ting haha"
"Yaaa mana gue tau, gue dikasih ya gue kasihkan ke elu"
" Iya deh makasih"
Gue taruh tuh buku di rak buku gue, waktu itu gue masih males, entah kenapa gue malah nyaman sama kak naya,..
" Eh Ting denger2 nanti malem yang latihan rebana kelas 2 sama kelas 3 ya. Denger2 sih buat acara pelantikan OSIS "
"Iya dim, tumben lu nanya, katanya nggak minaat, jaim lu bilang aja mau liat kak Naya kan"
" Gue cuman nanya sempaaak, eh Ting tapi gue Uda download lagunya zafin lho Ting kayaknya asik tuh dimainin pake apa tuh, ketiplak Sammer apalah tuh namanya"
"Hahahaha coba gue denger" ucap kiting ngambil hape gue sambil sembunyi2 takut ada yang lewat.
"Iya kan Ting"
"Iya dim asik nihh haha"
"Gini Ting nanti sehabis pada latihan mau nggak pinjem tuh alat kita menin berdua sehabis yang latihan pulang"
"Siaaap gue yang pegang alatnya yaa lu yang nyanyi"
""Oke dahh lu sambil bawa bantal ya.. nanti takutnya lu terlelap dalam suaraku. Hahaha"
" Yang ada gue tutup telinga dim denger suara petir hahaha"

Malamnya setelah semua selesai latihan rebana gue sama kiting menuju mushola gue kapasan sama kak Naya,kak Azmi,kak lia
"Ehh dimasemoticon-Smilie"
"Iya kak nayaemoticon-Malu"
Gue sama kiting langsung masuk..
" Ehhh bang pinjem alatnya dulu boleh yang itu tuhh yang ada mikanya" Ucap kiting.
"Boleh nihh mau bakal nyanyi apa lu, dangdut pasti ya.. " ucap kak fadil
" Bakal buat ngamen dadakan haha,"
" Yaudah nih kalo udah balikin lagi ya tempatnya tau kan dibawah tangga nih kuncinya, ntar kuncinya taroh di atas lemari gue ya lemari gue baris ke 3 dari kanan" ucap kak fadil sebagai ketua rebana sekolah
"Oke kak, yang lainya bawa aja gue cuman pinjem yang ini"
Setelah itu gue ngeluarin catatan di saku gue, lagunya zafin melayu gue catat di kertas, gue dapat lirik lagunya dari hp baru gue haha. untuk ketukanya kiting katanya bisa soalnya dia nggak pernah absen liat rebana yaaa tujuannya nggak lain nggak bukan, tebar pesona ke kak kak Naya sama kak Azmi yang jadi vokalis untuk rebana sekolah sedangkan kak Lia untuk rebana yang tampil umum(bisa di acara qataman,manggung pas diundang di acara nikahan,lomba rebana antar pesantren dll, tapi kak Lia juga ndampingin vokalis kog jadi ada 3 vokalis ceweknya. Yang cowok ada ada 3 kang Umam untuk umum, kang malik, Arif temen gue untuk sekolah juga umum nantinya)"


"Zaaaafiiiiiin. Ting ketuk Ting"
"Boss tuh beneran suara lu"
" Ya iya suara siap lagi"
"Sumpah baru denger gue tangan gue Ampe reflek nggak mau gerak"
"Lebay luu. Lanjut aaah biar puas nih hasrat haha"
Zaaaafiiiiiin trotoktoktok
Aku dendaaangkaaan laguuu melaaayuuuu pelipur hatiiiiiii peliiipur laraaaa tak tak tak tak tak tak


"Suara siap tuh" tiba2 banyak santri nengok liat ke jendela, termasuk kak fadil
"Bener kan bosss nggak nyangka gue suara lu bagus banget, pas banget dahh gue aja baru denger"
"Udah ahhh nggak nikmat banget diliatin dah yuk ting ke kamar" ajak gue ke kiting
"Bentar gue balikin alat dulu ke gudang sama ke bang Fadil balikin kuncinya"...
"Dah gue tinggal dulu ya"
Setelah itu gue naik kiting mbalikin kunci dan alatnya.(tumbuk pinggang)
Pas kiting balik ke kamar dia ngomong sama gue
"Bener kan dim tadi sampai kamarnya bang Fadil lu langsung di puji sama bang Fadil jadi gini

Quote:


"Gitu dim gimana mau nggak loe mulai Minggu depan latihan Senin sampai Kamis setelah acara pelantikan OSIS latihannya Senin sama Kamis doank"
"Ogahhh"
"Udah ah gue mau molor"
"Ehhh ada kak Naya lho"
"Peduli amat dah ahhh ngantuk gue"
"Iya2 sulit bener diajakin"

Paginya gue berangkat jam 6 lagi, kali ini bareng kiting, kiting mau pinjem hp gue buat main game asphalt yang saat itu asphalt nitro untuk hp nukiyem masih beken2nya.. depan kelas ada yang manggil gue..

"Dimas"
Pas gue tengok ternyata kak Naya..
"Sini"
"Jempuuut"
Gue turun tuh ke bawah
"Nggak minta gandeng sekalian"
"Bukan muhrim"
"Kemarin"
"Kemarin nggak sengajaemoticon-Big Grin"
"Dasar yuk naik"
"Eh dim sebenarnya lu ada rasa nggak sih sama Lala" tanya kak Naya ke gue
"Sebenarnya guee......
<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>

Next time pacaran ala pondok pesantren
Diubah oleh dimasukipli 24-07-2018 14:53
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.