1. Sebelum mengenal aksara Latin alias alfabet, Bangsa ini memiliki aksara sendiri, Aksara Kawi.

Aksara ini digunakan di kalangan luas sekitar wilayah Jawa, Sumatra dan Bali. Aksara ini adalah sebuah pengembangan aksara "Pallawa" dari India Timur, yang mana dulu adalah termasuk wilayah Nusantara (kekuasaan Majapahit) pada abad-4 masehi.

2. Pada zaman kesultanan Mataram Islam (sekitar abad ke-17 Masehi), Aksawa kawi berkembang mjd Aksara Jawa

Perlu diketahui bahwa aksara Jawa masih digunakan khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Walaupun masih digunakan, kenyataannya aksara Jawa hampir ditinggalken

Banyak orang fasih berbahasa Jawa, namun sayang sangat sedikit orang yang bisa membaca Aksara Hanacaraka ini

4. Penggunaannya sangat terbatas, bukan sbg bagian budaya, namun formalitas saja

Kalau saya lihat-lihat penggunaan Aksara Jawa ini sangat terbatas penggunaannya. Masuknya Aksara Jawa hanya sampai pada ranah formalitas seperti papan penunjuk jalan, papan nama, dan sedikit artikel pada koran atau majalah, itupun koran atau majalah zaman dahulu.

5. Dalam pendidikan, pelajaran Aksara Hanacaraka sangat minim dan cenderung diremehkan.

Mengapa saya bilang seperti itu? Karena hal tersebut adalah berdasarkan pengalaman yang nyata. Biasanya hanya didapati pada buku pelajaran buku pelajaran Bahasa Jawa (Muatan Lokal) itu pun terbatas pada SD, SMP dan SMA (Untuk SMK kayaknya enggak).
Udah hal yang lumrah jika pada saat ujian bahasa inggris mendapatkan nilai 100, matematika 100, IPA 100 namun untuk bahasa Jawa kurang dari 50.

Sangat disayangkan sekali ketika para pemimpin kita hanya menjadikan Aksara Jawa adalah ada sekedar ada, yang mana seharusnya diperlakukan sebagai budaya, sebagai bagian hidup dan cara hidup, yang mana seharusnya digunakan secara seluas-luasnya dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Penelitian-penelitian Aksara Jawa lebih banyak ditemukan "atas nama" Universitas Luar dari pada dalam Negeri

Sedih bang

7. UNESCO mengakui aksara Jawa atau tulisan Jawa sederajat dengan huruf-huruf lain yang diakui internasional, seperti huruf Latin, Cina dan Arab, dan digunakan dalam komputer

Bingung antara sedih apa bagahagia ...

8.Dahulu Aksara Jawa pernah mengalami kejayaan yang luar biasa

Aksara Jawa sudah ada sejak abad ke-17, namun baru diketahui tenar pada saat abad ke-19, yang mana pada waktu itu Aksara Jawa menjadi aksara utama yang digunakan secara luar oleh masyarakat wilayah Sunda, Jawa, Madura dan Bali. Aksara ini biasa digunakan di berbagai bidang, seperti : kesusastraan (serat), kesenian, keagamaan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain

Bukti-bukti dari kejayaan Aksara bisa dilihat dari peninggalan-peninggalannya saat ini berupa naskah-naskah kuno, prasasti, eblem, serat-serat, dan juga peninggalan-peninggalan penting yang bernilai sejarah lainnya.

9. Pada abad ke-20 terjadi pergeseran besar-besaran aksara Jawa oleh aksara latin.

Pada saat Belanda menduduki Indonesia terjadilah pertempuran budaya, antara budaya lokal dengan budaya luar. Dan yang terjadi adalah kejadian Aksara Jawa yang sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.

Karena desakan aksara latin tersebut kini aksara Jawa hanya bernyawa sbg simbolisme saja, kurang bernilai budaya dan sangat sedikit bernilai fungsional.

10. Sejak Indonesia Merdeka, tidak ada lagi koran yang mencetak dgn Aksara Jawa.

Setelah masa kemerdekaan sampai sekarang ini belum pernah dijumpaisatupun majalah, koran atau buku modern yang secara khusus dicetak menggunakan Aksara Hanacaraka, karena hampir tidak ada yang bisa membacanya.

11. Menurut beberapa kalangan elite dan berilmu, Aksara Jawa akan hilang dari tanah Jawa

Ngeri....

12. Di Amerika Serikat Aksara Jawa dipelajari bener-bener dan dilestarikan kemurnian ilmunya ILUSI

hmm bingung mau seneng apa sediih ....

14. Namun masih ada harapan, Masih ada kok anak muda yg mampu menggabungkan fasilitas teknologi dgn nilai budaya dari aksara Jawa

Ga semua ninggialin aksara Jawa kok, malahan ada yang mau menggunakannya.

Keberadaan Aksara Hanacaraka ini masih memiliki dukungan beberapa pihak baik seniman, pengusaha, maupun pejabat instansi yang tetap peduli untuk melestarikannya dengan berbagai cara, antara lain dengan menampilkan aksara tersebut pada desain modern, papan-papan nama, pelajaran di sekolah, desain baju, t-shirt, font untuk komputer dan lain-lain.

otak gue yang maha lembu hehehe dan sumber si