Kaskus

Story

montormeburAvatar border
TS
montormebur
CINTA, AGAMA, &MAMA
Diubah oleh montormebur 25-08-2018 07:48
bukhoriganAvatar border
tesinuraeniAvatar border
kadal32672Avatar border
kadal32672 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
268.2K
2.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
montormeburAvatar border
TS
montormebur
#412
SEKET ENEM
Disebuah kamar yang di bantu penerangan lampu 5watt, terlihat redup. Ada dua orang sedang berpelukan di bawah temaram. Pelukan seorang teman yang membantu mengurangi rasa sakit temannya yang sedang terluka

Riri minta di temani sampai tertidur. Sambil bercerita aku duduk di sampingnya yang sedang berbaring,rambut hitamnya ku usap perlahan berusaha memberikan rasa nyaman ke pemilik rambut membantunya menuju alam mimpi.

Aku menyandarkan tubuhku di bale rumah itu. Sebatang rokok dan secangkir kopi dingin ikut menemani ku menikmati suasana malam. Ya, Riri sudah tidur, setelah tadi sempat menangis di pelukan ku. Sayup-sayup terdengar suara takbir menggema. Milky way terlihat sempurna di langit, sinar bulan sabit menembus rimbunnya pepohonan. Dan setelah beberapa saat akupun menyadari, kalo ternyata tempat ini.........sangat mengerikan....anjriiiittt... dengan langkah seribu aku menuju kamar. Di kamar lagi-lagi aku di buat kaget, ada Riri sedang tertidur di atas kasur. Seingatku tadi dia tidur di kamarnya wanti, tapi kok... bodo ah,aku pun tertidur di sampingnya. Pagi menjelang, setelah mandi kita pun sarapan bareng. Oh iya,aku doang yang sudah mandi , Riri belum karena sibuk masak. Ada 1 hal penting yang kita lupa pagi itu, hari itu adalah hari raya idul Adha,kita gak ikut sholat iedemoticon-Nohope

Perjalanan ke Bakauheni sengaja kita pilih siang hari, agar bisa tiba di Jakarta sebelum pagi. Ternyata jalan yang kalau malam sangat menyeramkan, di siang hari terlihat begitu indah. Jam 8 malam kita sudah mendarat di merak. Dan bis merak-cirebon sudah menunggu. Di dalam bis, aku membalas puluhan pesan singkat dari Novi. Ya dia marah, setelah aku beri penjelasan akhirnya dia ngerti. Jam sebelas malam kita sudah sampai di kosannya Riri. Aku mau lanjut pulang tapi di tahan sama Riri.

Quote:


Keluar dari kamar mandi Riri hanya memakai daster tiduremoticon-Genitdan aku hanya memakai celana pendek, tapi aku gak peduli walau sebenarnya Riri sangat menggoda, karena aku atau mungkin kita juga sama-sama lelah. Aku dan Riri langsung larut dalam mimpi begitu menyentuh kasur. Hingga sebuah suara mengagetkan kami.

"Oh jadi gini kelakuan kalian di belakang ku ya"

Aku lihat Toni sudah ada di depan pintu, dan baru saja memasukkan hp ke sakunya, aku yakin Toni baru saja mengambil foto kami. Kami juga baru sadar dengan posisi tidur kamiemoticon-Nohope, posisi yang membuat siapapun yang melihatnya pasti akan langsung berfikir yang tidak-tidak. Posisiku memeluk rapat tubuh Riri dari belakang. Riri langsung bangun...

"Aku bisa jelasin yankemoticon-Frown...." kata Riri memohon sambil menangis.

"Plakkkkk" keras, sangat keras tamparannya Toni. Aku sangat terkejut..

"Gak ada yang perlu di jelasin,semua sudah ada buktinya" kata Toni sambil memperlihatkan HP-nya.

"Tapi semua ini gak seperti apa yang kamu lihat yank....."

"Plakkkkk" tamparan kedua di terima Riri. Darah mengalir dari sudut bibirnya. Riri hanya bisa menangis. Aku yang dari tadi bengong karena nyawa belum terkumpul, sekarang sudah di samping Riri.

"Mau marah silahkan ton, tapi gak gitu juga kalo sama cewe. Anjinggg "
benar aku salah, tapi aku juga sangat marah melihat wanita di perlakukan seperti itu di depan mataku sendiri.

"Buuuggghhhh" pukulan ku telak mengenai hidung dan bibir atasnya. Toni jatuh tersungkur, Darah segar mengalir deras dari hidungnya. Bibir atasnya sobek. Toni kesakitan memegangi mukanya, seketika emosiku turun melihat kondisinya yang sedikit mengenaskan. Aku jongkok ingin membantunya berdiri. Tapi tanpa aku duga kakinya melesat menendang ku, lututnya tepat mengenai belakang telingaku. Aku hilang keseimbangan, dan tiba-tiba gelap.

Aku mencoba membuka mata, uhh silau banget, perlahan aku coba membiasakan pupil mengatur cahaya yang masuk ke mata. Ini masih di kamarnya Riri,diatas kasur dan tertutup selimut, tapi kok gak ada siapa-siapa. Aku mencoba duduk,kepalaku masih sedikit pusing. Tak lama si pemilik kamar masuk sambil membawa bungkusan.

Quote:


Dan aku beneran di suapin pagi itu. Riri ada kelas pagi, jadi sebentar lagi dia akan berangkat. Aku juga mau pulang,aku baru ada kelas nanti siang. Sempat dilarang sama Riri, tapi sudah aku yakinkan kalo aku sudah gak papa.

Beberapa hari setelah itu, aku ketemu Toni dan mengajaknya ke salah satu room yang kebetulan lagi kosong gak ada tamu.

Quote:


Lalu Toni keluar meninggalkan room. Aku masih duduk merenung menghabiskan sisa minuman. Semoga semuanya baik-baik saja, batinku.

Hari-hari berikutnya semua sudah berjalan normal, hubungan ku dengan mereka sudah baik dan gak masalah menurut ku, walaupun tetap ada yang berbeda. Toni sudah punya pacar baru. Riri makin menunjukkan perhatiannya kepadaku. Kita juga sering makan bareng di kantin berempat.

Sekitar awal semester dua, aku,Toni dan Dyah sedang duduk-duduk di taman kampus. Dyah ini pacarnya Toni, seangkatan sama Toni dan Riri.

Quote:


Mereka pun berlalu. Toni merangkul Dyah kadang di selingi tawa.

Aku sedang santai di halte depan menunggu angkot yang akan mengantarkan ku pulang. Lalu hpku bergetar.....

Quote:


Tak lama, sebuah mobil yang sudah tak asing bagiku merapat. Dan aku langsung masuk dan duduk di sampingnya.

Quote:

Jakarta siang ini terasa panas, dan sebentar lagi akan lebih panas bagi dua orang yang berada di mobil itu.

Spot kesukaanku, duduk balkon menikmati sibuknya Jakarta. Tak lama Tante Siska ikut duduk disampingku. Senyum kemenangan tersungging dari bibirnya.

Quote:


Setelah itu Tante Siska nganter aku kerja. Begitu sampai Tante Siska gak langsung balik, tapi malah ikut aku ke dalam. Aku langsung memulai pekerjaan ku, dan Tante Siska langsung masuk ke ruangannya mbak Nova. Mereka tertawa bersama sambil sesekali melirik ke arahku, aku gak tau mereka ngobrol apa. Pekerjaan ku lumayan banyak, safety stock beberapa minuman lumayan kritis. Hingga jam 12 malam akhirnya aku pulang.

Paginya mbak Eli mengganggu tidurku.

Quote:


Ada apa ya Riri pagi-pagi udah sampai sini. Ah nanti juga tau, mending cuci muka dulu dan membuang apa yang harus di buang. Setelah beres urusan kamar mandi aku kembali ke teras.... Tapi sebelum sampai teras, mbak Eli yang sedang merapikan rambut di kamar memanggil ku...

Quote:


Mbak Eli pun berlalu. Aku ke dapur mengambil piring, sendok, gelas dan sebotol air putih. Nasi ayam jadi menu pagi ini. Selain bawa sarapan,Riri juga bawa tas, kayaknya sekalian mau berangkat kuliah. Setengah jam berlalu dan hanya tersisa piring kosong.

Quote:


Gak butuh waktu lama buat mandi, cukup 10 menit sudah beres. Selesai mandi,aku sudah di sambut dengan aroma kopi,hmmmmmm tamu yang baik. Sering-sering aja ri hehee. Kita ngobrol-ngobrol sampai jam sembilan pagi lalu berangkat kuliah bareng.

Setelah hari itu, Riri jadi sering main ke rumah. Kadang malam juga main padahal aku lagi kerja. Jadinya dia makin akrab dengan mbak Eli. Pernah suatu malam,eh dini hari saat aku pulang kerja, dikamar sudah ada Riri dan mbak Eli yang sedang tiduremoticon-Nohope, alhasil aku tidur di depan tv lagi.

emoticon-mail"Mas, dari tambun ke rumahmu jauh gak?"

emoticon-mail"1jam lah kalo lancar ,kenapa?"

emoticon-mail"Aku lagi di tambun nih, boleh main ke rumah mu?"

emoticon-mail"Emang tau daerah sini,aku ajalah yang kesana. Masih lama kan di tambun?"

emoticon-mail"Minggu sore sudah balik mas"

emoticon-mail"Ya udah Sabtu aku kesana"

emoticon-mail"Bener ya! Aku tunggu"

_________________________
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.