Kaskus

Story

twnty1gunsAvatar border
TS
twnty1guns
Sebuah Kisah Jomblo Ngesot (Komedi, Cinta)
Halo gan n sist. Perkenalkan ane member baru di Kaskus. Jadi, di sini ane mau menyalurkan hobi ane yaitu menulis cerita. Sekaligus juga ane pengen berbagi keresahan-keresahan ane selama ini. Yang ane tulis dalam bentuk cerita yang dibuat sendiri. Dan ane juga pengen mendapat penilaian dari agan n sist soal cerita yang ane buat.

Ceritanya tentang seorang cowok bego yang pengen punya pacar, tapi gak tau caranya gimana, dia juga selalu disesatkan sama saran temennya sendiri. Karena ane baru sekali buat thread di kaskus, maaf kalo masih berantakan. Nanti ane pelajarin lagi hehehe emoticon-Embarrassment

Semoga agan n sist suka.... Selamat membaca!

Spoiler for Index:
Diubah oleh twnty1guns 04-08-2018 17:42
HellenOktaviaAvatar border
bukhoriganAvatar border
junti27Avatar border
junti27 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
12.8K
76
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
twnty1gunsAvatar border
TS
twnty1guns
#26
BAB 1 - Pertemuan Tak Diduga - Part 7
Gue pun menulis pesan balasan, ‘Nanya aja kok.” Tapi, sebelum selesai nulis, hape gue tiba-tiba direbut Galih. Spontan gue mau ngerebut balik, sayangnya udah terlambat. Hape gue dikembaliin sama Galih, sontak gue kaget, dia nulis. ‘Gue mau kesana sekarang juga.”

“Ngapain lo nulis gitu sih?” gue protes karena tanpa persetujuan gue.

“Lo mau punya pacar gak sih? Biar suatu hari baik lo itu ada fungsinya,” balas Galih, malah nyolot.

Dibales kayak gitu bikin gue makin geram. “Mau lah! Tapi kan ada waktunya juga! Gue gak tau mau ngomong apa.”

“Tenang, masih ada gue.” Galih menunjuk dirinya sendiri. “Sekarang lo pergi ke sana, gue anterin deh. Lo omongin aja soal sekolah, tanya kenapa dia sering diem di SD 7, lo foto pake filter apa, ah apa yang ada di otak lo deh.” Galih meyakinkan gue biar percaya diri.

Akhirnya gue nurut, dari sekolah gue dianter Galih menuju SD 7. Pas sampai di sana, gue jalan dengan ragu. Sedangkan Galih memantau gue dari motor. “Kalo ada pemalak, jangan ninggalin gue ya,” kata gue pada Galih, takutnya dia bales dendam soal waktu itu.

“Oke! Inget, apa yang gue bilang tadi lo jadiin bahan omongan,” jawab Galih, sekaligus memberi pesan berguna.

Berbekal nasehat berguna dari Galih, semakin pede gue untuk ngomong sama Rina. Gue menghampiri Rina yang sesekali melirik ke gerbang sekolah. "Gerbangnya bagus ya. Gue suka warnanya." gue memulai pembicaraan, membuat Rina tersadar.

"Eh, lo udah nyampe aja," Rina bereaksi, namun masih noleh-noleh ke arah gerbang.

"Kok lo ngeliatin gerbang mulu?" tanya gue dengan penasaran. Takutnya Rina mengidap kelainan seksual. Yaitu rasa cinta yang berlebihan terhadap pagar.

"Ini gue lagi nungguin adik yang masih les," jawabnya sambil tersenyum.

Gue manggut-manggut, karena gak tau mau ngomong apa. Lupa mau ngobrolin apa. Hening beberapa saat, kita berdua gak ada yang memulai pembicaraan. Gue yang emang bego, cuma senyum-senyum aja. Untungnya gue keinget apa yang tadi Galih bilang.

"Itu foto Instagram lo pake kamera apa? Filternya apa?" gue memecahkan suasana.

Lantas Rina kayak bingung dengan apa yang gue tanyakan. "Lupa hehehe," balas Rina, maksain ketawa.

Daei arah gerbang, keluar beberapa anak SD. Salah satunya yaitu adik Rina yang waktu ini gue liat. Tampangnya sih polos, kayaknya emang sering jadi korban bully di Sekolah. Walaupun gitu, adiknya jauh lebih cakep dibandingkan gue. Ketika udah nyamperin Rina, adiknya gak ngomong sepatah kata pun. Gue heran kenapa dia gak pernah ngomong, bahkan senyum ke gue aja gak pernah. Gue jadi pengen tau, apa ada yang salah sama nih anak. Niatnya gue mau ngobrol, sekalian mencoba bersikap ramah pada adiknya. Kata Galih, bersikap baiklah pada orang dekat seorang gebetan, biasanya bakal jadi nilai plus. Maka dari itu, gue mau mengambil hati adiknya, siapa tau Rina jadi suka sama gue. Dan, juga semoga gue gak jatuh cinta sama adiknya.

“Dik, kok diem aja?” gue bertanya, mencoba seramah mungkin.

Pertanyaan gue gak dijawab. Malah, makin cemberut. Jelas gue bingung, salah apa gue sampai-sampai nanya aja gak dijawab. Melihat keadaan yang mulai gak karuan, Rina mengenggam tangan adiknya. “Sorry ya, adik gue emang biasa gitu,” Rina berkata pada gue, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan si tuyul freak. “Gue balik duluan ya.” Rina berpamitan pada gue.

“Sip, semoga kalian selamat ya!” jawab gue asal.

Setelah itu Rina beserta adiknya berjalan pergi. Namun, tiba-tiba Rina berbalik badan. “Ntar Dm gue ya,” katanya diiringi senyuman manis.
Semenjak saat itu, kisah percintaan gue mulai berubah. Setiap hari gue saling chattingan dengan Rina, bahkan ketemuan di Sekolah. Hari-hari gue yang sebelumnya kelam, berganti menjadi jauh lebih indah. Kehidupan gue jauh jadi lebih baik. Yang dulunya mandi tiap tanggal genap, sekarang udah tiap hari. Melihat hubungan gue sama Rina yang makin lancer, Galih memberi gue saran untuk first date.

“Ini waktu yang tepat buat lo ngajak dia jalan! Sekalian lo bilang apa yang lo rasa selama ini,” Galih berkata pada gue, waktu itu kami berada di ruangan kelas gue yang udah sepi. Tinggal gue, Galih, Edo, sama beberapa temen yang belum pulang.

“Cie yang bentar lagi punya pacar,” Edo menyahut dari belakang.

“Tamat SMA, lo langsung ajak dia nikah. Biar baik lo cepet berfungsi,” Dodi, temen gue yang mesum, menimpali dari arah belakang juga. Yang lain pada ketawa-ketawa ngakak.

Gue nyuekin yang di belakang, fokus gue sekarang yaitu ngebayangin bakal kayak gimana first date gue nantinya. “Ke mana? Lo tau kan gue gak hafal jalan. Jalan pulang ke rumah sendiri aja kadang nanya sama lo,” gue menanggapi ucapan Galih.

“Yang paling gampang aja, ajak dia nonton film di Bioskop.” Galih ngasih saran pada gue.

“Orang kayak Komo mana ngerti mesen tiket Bioskop. Palingan ujung-ujungnya duduk depan pintu Studio,” Dodi nyaut dari belakang.
Gue menoleh ke belakang, agak kesel juga diremehin. Tapi, kenyataannya gue emang bego sih. Gue menatap Galih lagi. “Makanan sama minumannya kan mahal.”

andrian0509
andrian0509 memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.