- Beranda
- Stories from the Heart
Kisah Tak Sempurna
...
TS
aldiansyahdzs
Kisah Tak Sempurna
Quote:

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.
Selamat pagi warga Kaskus di Seluruh Muka Bumi.
Terimakasih kepada Agan / Aganwati yang sudah mampir di Thread ini. Terimakasih pula untuk sesepuh dan moderator SFTH. Thread ini adalah thread pertama kali saya main kaskus . Saya berharap Thread pertama kali saya di Kaskus bisa membuat Agan / Aganwati terhibur dengan coretan sederhana saya ini.
Thread ini bercerita tentang kisah putih abu - abu seorang laki laki yang saya beri nama Erlangga. Dari pada penasaran, lebih baik langsung baca aja gan! Selamat galau eh selamat membacaaa.
NB; Kritik dan Saran sangat saya butuhkan agar saya dapat menulis lebih baik lagi.
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Keep in touch with me.
twitter: aldiansyahdzs
instagram : aldisabihat
twitter: aldiansyahdzs
instagram : aldisabihat
Diubah oleh aldiansyahdzs 17-06-2019 18:30
JabLai cOY dan 31 lainnya memberi reputasi
32
132.2K
879
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aldiansyahdzs
#741
Badai - Part 4
Khanza dan Martin menemani sidang beasiswa. Jangan tanya penampilanku hari ini. Mataku berkantung, wajahku pucat, rambutku seperti gembel karena tidak keramas hampir satu minggu, dan jelas perasaanku kacau tidak karuan.
Aku duduk bak layaknya seorang terdakwa. Di meja depan diisi oleh Rektor, Wakil Rektor bidang Akademik, dan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan. Di samping sebelah kanan Salsa berserta rengrengannya duduk manis dengan senyum jahat memandangku.
Ada perbincangan kecil diantara Rektor dan kedua Wakil Rektor. Mereka tengah berdiskusi. Aku tak tau pertanda buruk atau pertanda baik. Ku pejamkan mataku. Rasanya Allah sedang berada didepanku. Berusaha menolongku.
Dengan wajah yang kesal Salsa menatap wajahku. Aku hanya mengucapkan maaf sembari dengan mengulurkan tanganku. Tapi ia tak menggubrisnya. Tidak apa – apa aku mencoba legowo. Aku sudah meminta maaf. Tidak diberi maaf oleh orangnya itu urusannya sendiri. Yang penting aku sadar sudah melakukan kesalahan dan berkewajiban untuk meminta maaf. Selebihnya itu urusan Salsa.
Martin memelukku. Ia senang aku masih bisa berkuliah dan berjuang bersamanya untuk mendapatkan gelar sarjana. Begitupun Khanza. Ia menatapku dengan wajah bahagia. Aku bersyukur karena rezeki bukan hanya berbentuk materi. Rezeki bisa saja berbentuk pertemanan yang saling menolong untuk menyelesaikan masalah.
Aku duduk bak layaknya seorang terdakwa. Di meja depan diisi oleh Rektor, Wakil Rektor bidang Akademik, dan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan. Di samping sebelah kanan Salsa berserta rengrengannya duduk manis dengan senyum jahat memandangku.
Quote:
.Ada perbincangan kecil diantara Rektor dan kedua Wakil Rektor. Mereka tengah berdiskusi. Aku tak tau pertanda buruk atau pertanda baik. Ku pejamkan mataku. Rasanya Allah sedang berada didepanku. Berusaha menolongku.
Quote:
Dengan wajah yang kesal Salsa menatap wajahku. Aku hanya mengucapkan maaf sembari dengan mengulurkan tanganku. Tapi ia tak menggubrisnya. Tidak apa – apa aku mencoba legowo. Aku sudah meminta maaf. Tidak diberi maaf oleh orangnya itu urusannya sendiri. Yang penting aku sadar sudah melakukan kesalahan dan berkewajiban untuk meminta maaf. Selebihnya itu urusan Salsa.
Martin memelukku. Ia senang aku masih bisa berkuliah dan berjuang bersamanya untuk mendapatkan gelar sarjana. Begitupun Khanza. Ia menatapku dengan wajah bahagia. Aku bersyukur karena rezeki bukan hanya berbentuk materi. Rezeki bisa saja berbentuk pertemanan yang saling menolong untuk menyelesaikan masalah.
junti27 dan 3 lainnya memberi reputasi
4