cerdasmediaAvatar border
TS
cerdasmedia
Blak blakan Jokowi soal Cawapres hingga Perang Dagang AS
Jum'at, 13 Juli 2018
detiknews
wawancara eksklusif


Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sesi wawancara khusus dengan detikcom, Rabu (11/7/2018) (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)



Jakarta - Selepas Pilkada serentak di 171 daerah, Presiden Joko Widodo menghadapi dua hajatan internasional, yakni: Asian Games di Jakarta dan Palembang, serta pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank dunia di Bali.

Pada saat bersamaan, nilai tukar rupiah tak kunjung menguat terhadap dolar. Juga ada ancaman perang dagang dari Amerika Serikat. Belum lagi Jokowi harus menggodok sosok bakal calon wakil presiden yang akan dia gandeng di Pilpres 2019.

Di tengah kesibukkan itu semua, Jokowi menerima tim detikcomIin Yumiyanti, Sudrajat, Erwin Dariyanto, dan Andika Prasetya untuk melakukan wawancara ekslusif. Semula protokol cuma memberikan waktu 20 menit, tapi Presiden Jokowi kemudian setuju menambahnya. "Sudah 40 menit bisa," kata Jokowi di Istana Merdeka, Rabu 11 Juli 2018. Berikut ini petikan wawancaranya:

Banyak pihak menilai mudik tahun ini lebih baik, harga bahan pokok relative terkendali, dan pilkada serentak juga terlaksana dengan aman dan tertib. Bagaimana Bapak memanage semua itu?

Alhamdulillah patut bersyukur kita. Mudik lebaran, harga bahan pokok yang biasanya ramai meloncat-loncat bisa dikendalikan, inflasi relatif sangat rendah. (Itu berkat) Kerja-kerja lapangan yang kita lakukan. Manajemen lalu lintas menuju ke mudik ini saya lihat lebih detail, komunikasi antarkementerian daerah semakin baik dan itu saya ikuti.

Perkiraan-perkiraan akan macet sudah dilihat 3 sampai 4 bulan sebelumnya, perkiraan jembatan akan selesai berapa hari sebelum lebaran hal ini yang saya kira 4 bulan sebelumnya. Saya kira persiapan-persiapan seperti itu yang kita lakukan dan yang paling penting rakyat bisa merayakan lebih nyaman.

Untuk pelaksanaan mudik tadi memang sudah sesuai target?
Ini kan jalan tol belum selesai, kalau nanti sudah selesai betul, 100 persen dioperasinalkan ya (waktu tempuh) bisa separuh. Yang biasanya 12 jam (jadi) 6 jam, yang 10 jam bisa 5 jam. (Dengan tersambungnya tol) Kita harapkan ada kecepatan mobilitas barang, mobilitas orang, dan menaikkan daya saing.

Perbaikan infrastuktur tidak hanya di jalan tapi nanti di pelabuhan, di airport. Airport lihat saja coba di (bandara) Sukarno-Hatta, mau naik saja antre bisa 20-30 menit karena keterlambatan membangun runway, membangun east cros taxy way di sebelah timur.

Dengan pertumbuhan di dunia penerbangan kita 9 persen, saya kira kalau tidak dibarengi pembangunan airport, perluasan terminal, pembuatan runway baru, kita akan ditinggal terus dengan kecepatan pertumbuahan di dunia penerbangan.

Untuk sektor darat memang banyak pujian, tapi di sektor laut justru terjadi kecelakaan beruntun?
Di laut itu perlu diingat tangung jawab ada di pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Perlu diingat GT (Tonase kotor)-nya berapa, jangan semuanya ditanyakan ke kita. Yang GT di bawah 30 siapa tanggung jawab, yang di bawah 100 siapa tanggung jawab.

Saya sudah perintahkan menteri perhubungan untuk mengumpulkan seluruh dinas perhubungan mengontrol setiap perjalanan. Manifestnya seperti apa, kelayakan dari kapal seperti apa, juga yang berkait cuaca seperti apa.

Tapi masyarakat tak mau tahu pokoknya ini salah Pak jokowi?
Ya itulah...mestinya dilihat, dengan adanya otonomi itu tanggungjawab sudah dibagi-bagi. Pusat apa, provinsi apa, kabupetan/kota apa.

Di sisi lain, masyarakat perlu terus dididik untuk lebih sadar keselamatan diri?
Ya kalau sebetulnya syahbandarnya ketat, kalau kapasitas 40 ya jangan diisi 120, kalau kapasitas 60 jangan diisi 200. Tapi memang cuaca sangat mempengaruhi. Cuaca sangat ekstrem semua diiringi dengan overload.

Kalau terkait Pilkada yang baru saja berlangsung?
Berkaitan dengan Pilkada, sering kita masih khawatir, takut karena pilkada yang orang memperkirakan akan panas, sangat panas, ada benturan-benturan karena langsung 171 daerah, baik provinsi, kabupaten mau pun kota, tapi Alhamdulillah tak ada apa-apa. Alhamdulilah semua berjalan baik, yang menang tidak sok jumawa, yang kalah lagsung mengucapkan selamat. Ada satu dua yang belum tapi kemudian mengucapkan selamat.

Saya kira dalam politik seperti itu saya kira ini menunjukkan kematangan berpolitik masyarakat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya mereka belajar.

Tugas politikus harus terus memberikan pembelajaran-pembelajaran etika berpolitik, sopan santun berpolitik, sehingga kecerdasan masyarakat dalam berpolitik baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi dan nanti di tingkat nasional semakin matang.

Bapak sedari awal terlihat optimistis. Apa dasarnya?
Ya bekerja lebih detail di setiap kita melihat kemungkinan-kemungkinan di provinsi yang mana, kota (mana) yang rawan dan itu sudah melakukan pendekatan jauh-jauh hari, jauh-jauh bulan sebelumnya sehingga kerjaan seperti itu yang sangat membantu menurunkan tensi dari adanya Pilkada. Tapi saya lihat ini dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, saya kira pengalaman dijadikan guru oleh aparat dan masyarakat. 

Selain itu, memang masyarakat semakin dewasa, semakin cerdas memilih pemimpin. Saya selalu sampaikan setiap ke daerah, kalau milih pemimpin lihat rekam jejak, track recordnya, lihat perstasinya, lihat kinerja, lihat program, ide dan gagasan seperti apa. Masyarakat saya lihat yang ada sekarang ini memang sudah menuju ke arah itu.

Begitu hitung cepat diumumkan, sejumlah jago PDIP kalah. Para pengamat bilang ini tetap Jokowi yang menang?
(Tersenyum). Kalau perhatian utama saya yang paling penting pilkada serentak adalah soal kerukunan, soal persaudaraan yang ada di masyarakat, bukan soal kuat-kuatan politik, bukan soal menang dan kalah.

Setiap saya ke daerah selalu saya ingatkan kepada masyarakat mengenai perasaan saudara sebangsa dan setanah air. Jangan sampai karena pilihan bupati, walikota, gubernur lantas tidak saling tegur antar teman, antar tetangga, antar kampung. Saya selalu ingatkan rugi besar kalau kita orientasinya seperti itu. Jadi sekali lagi namanya beda politik itu sah sah saja yang penting kiat bersatu sesama anak bangsa.

Merujuk hasilnya, Ada juga analisis Bapak bermain dua kaki antara figure yang didukung PDIP pribadi Pak Jokowi?
Yang namanya strategi politik itu kan bermacam macem. Tapi itu bukan strategi saya. 

Beberapa calon kepala daerah yang menang hitung cepat mengaku ditelepon Bapak. Itu memang para jagoan Pak Jokowi ?
Ya wong namanya sudah menang, namanya ini jauh ya saya ucapkan selamat. Ke seluruh yang menang saya ucapkan selamat, semuanya 100 persen. Ditanya siapa yang belum.. 

Karena apapun ini sebuah perjalanan yang berat, dalam kampanye saya merasakan. Ndak apa-apa mengucapkan selamat saja kok ndak boleh. Kewajiban kita memberikan ucapan selamat, kepada semuanya.

Hajatan besar berikutnya adalah Asian games. Tapi gaungnya kok masih dirasakan kurang gegap gempita ya?
Promosi sudah dilakukan, sosialisasi sudah dilakukan. Tapi, pertama berbenturan dengan Piala Dunia, benturan lagi dengan pilkada. Setelah pilkada urusan pilpres, cawapresnya siapa. (Padahal) kita mau masuk fokus Asian Games ini kok.

(erd/jat)

Baca juga: 

Jokowi, Kalkulator, dan Cawapres Pilihan
Tol Trans Sumatera Dikebut, 4 Ruas Beroperasi Tahun Ini
Jelang Asian Games, Seribuan Orang Bersihkan Si Jalak Harupat

Kata Jokowi Soal Via Vallen Nyanyikan Lagu Asian Games
Video: Jokowi Bicara Rapor JK & Peluang Cawapres Perempuan

lebih lengkapnya silakan buka,
original link;
https://news.detik.com/berita/d-4112979/blak-blakan-jokowi-soal-cawapres-hingga-perang-dagang-as/5
Diubah oleh cerdasmedia 13-07-2018 07:46
nona212
tien212700
tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
936
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
hawkAvatar border
hawk
#4
2 periode
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.