Kaskus

Story

natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
Berbeda Agama
~Berbeda Agama~



Saya cuma seorang anak penjual pastel yang mencoba mencari peruntungan untuk mengubah nasib dimulai dengan kuliah di Universitas Gedhe Mbayare, salah satu kampus tertua di yogyakarta bahkan di indonesia. Langkah yang cukup berani menurut saya, karena bagi seorang anak penjual pastel yang penghasilannya hanya cukup untuk sehari-hari, tidak sedikit yang mencibir bahkan memandang rendah bahwa saya dan keluarga tidak akan mampu menyelesaikan kuliah saya.

Udah segitu aja, karena saya bingung mau bikin prolog apa, ga pernah bikin prolog, ngikutin thread lain bagus-bagus prolognya, tapi saya ga bisa ternyata emoticon-Ngakak (S)



Daftar Karakter :


Berbeda Agama
Arjuna
Karakter saya, ya bisa dilihat potongan saya seperti gambar diatas, tinggi, tegap, kepala cepak. ya walaupun gak mirip-mirip banget sama pak miller, tapi karena banyak orang yang bilang saya mirip pak miller ini, maka saya pasang saja foto pak miller sebagai representasi diri saya. emoticon-Ngakak (S)

Ibu&Ayah
Ibu saya bernamaSri Hartuti, ayah saya bernama lengkap Hendrikus Leon. ibu ras jawa, ayah ras indonesia timur. mereka berbeda agama, walaupun pas nikah ayah pindah menjadi muslim, tak beberapa lama setelah menikah ayah kembali ke keyakinan asalnya. Ayah saya dulunya pengusaha kontraktor di bidang maintenance elektrikal, namun saat ini nganggur. ibu saya penjual pastel yang dititipkan di setiap warung sarapan pagi disekitar rumah.

Adik-Adik
Saya punya dua adik, satu bernama Desi, perempuan usianya lebih muda dari saya yang lebih mirip ayah saya warna kulitnya sehingga sering dipanggil Rihanna, dan satu lagi Henrysepuluh tahun lebih muda dari saya, walau secara kasat lebih mirip ayah, namun warna kulitnya mengambil warna kulit ibu.


Berbeda Agama
Annisa
Perempuan idaman saya, berjilbab walaupun menurut sebagian manhaj tidak syar'i jilbabnya. wajahnya teduh, adem. siapapun yang memandangnya pasti akan jatuh cinta dengan wajah sendu-sendunya. pipinya bisa sangat merah jika tertawa dan malu. emoticon-Malu (S)

Ibu dan Ayah Annisa
Ayahnya bernama santoso, seorang pengacara yang cukup terkenal di jakarta. ibunya, kita panggil saja ibu. ayahnya merupakan teman baik ayah saya dan ibunya merupakan teman satu kampung masa kecil ibu saya.


Berbeda Agama
Dhanin
Walaupun wajahnya agak oriental, namun dhanin bukan lah ras china atau keturunan. dia lahir bandung, besar dijakarta. ayahnya seorang kristen yang taat dan seorang pengusaha besar yang bergerak dibidang properti dan perkebunan sawit. ibunya meninggal karena kecelakaan tragis di satu ruas jalan tol saat mengendarai mobil saat dhanin masih kecil.

Ayah Dhanin
Telah dijelaskan sebelumnya. oh iya tambahan, walaupun pengusaha yang bergerak dibidang properti, sebenarnya beliau adalah sarjana kedokteran hewan. keahlian bisnisnya didapat dari orang tuanya yaitu kakek dhanin yang berasal dari sumatra barat yang mempunyai bisnis kelapa sawit dan neneknya aseli bandung pengusaha properti yang masih merupakan keturunan raden patah.


Berbeda Agama
Felisiana
Seorang wanita aseli solo. wajahnya khas wajah aseli cantiknya seorang wanita jawa. siapapun yang didekatnya pasti jatuh cinta dibuatnya. ayah dan ibunya adalah seniman internasional dibidang seni lukis dan fashion designer. entah mengapa dia berkuliah dijurusan teknik tidak mengikuti kedua orang tuanya.


Berbeda Agama
Fauziyyah
Perempuan cantik berjilbab syar'i, walaupun kelakuannya agak sedikit maskulin. perbedaan keyakinan tidak menghalanginya menjadi "Teman baik" felisiana.

Yusuf
Teman felisiana dari SMA dulu, agak kemayu walaupun laki-laki. namun cukup bersih dan rapih dalam segala hal terutama perawatan wajah.


Berbeda Agama
Annchi / Angchi
Seorang wanita chinese yang energik. salah satu anggota resimen mahasiswa kampus. kakeknya seorang pedagang terkenal dikawasan malioboro dan saya bekerja paruh waktu disana. oh iya dia menyukai salah satu teman kos saya.

Berbeda Agama
Valerie
Agamis, professional, Pekerja Keras dan cantik, kombinasi sempurna dari seorang wanita idaman untuk pria yang mencari seorang istri, minus, menurut saya ya, walaupun sebenarnya bukan poin minus, pandangan islam dan politiknya bisa dibilang garis keras (PKS)

Band Saya
Berbeda Agama
Ini adalah band saya yang beranggotakan enam orang,
Intan: Vokalis, badannya tinggi putih, rambutnya agak ikal dibawah dan panjang terurai, suaranya kayak mulan jameela.
Galih : Gitaris yang skillnya setingkat paul gilbert. mantap lah pokoknya ni orang.
Adi: Tambun, gemuk berkacamata, gak ganteng, tapi dialah otak dibalik semua lagu band kami.
Tanco/Ardi: salah satu personil paling tampan, putih ganteng, cuma sayang agak telmi.
Arrie: Drummer bermuka arab, walau aselinya dari sumatra utara medan.


Berbeda Agama
Temen-temen Kos
Putra : Jawa timur, kalo ngomong kaya ngajak berantem bagi yang baru kenal, tapi sebetulnya baik.
Viki : Bocah gamers dari tangerang. pinter boy.
Mas Peri : Jenius. namanya memang benar2 hanya PERI, di KTPnya juga begitu, chinese.

Didit
Ternyata saudaranya fauziah, ga ada yang spesial

Berbeda Agama
Myrna
Saudara kembarnya indra, campuran sunda banjarmasin, wajahnya ayu dan sangat putih, putihnya putih bening ya, bukan kaleng-kaleng apalagi pake pemutih yang bikin muka kaya zombi, macem orang-orang kota lah, dia nih cantiknya 100% natural.

Indra
Saudara kembarnya myrna, wajahnya mirip, ini laki-laki tapi cantik kalo saya mau bilangg, bersih, pinter, kutu buku, tapi doyan mabok, aduh susah dah dibilanginnya

Berbeda Agama
Ciput
Si gingsul yang keibuan, pengertian dan penengah konflik yang handal

Nanti saya update lagi kalau ada tokoh-tokoh baru yang masuk dalam cerita, hehehe.. sementara itu dulu. mohon maaf jika ada kesalahan link pada index yang saya buat, karena baru dalam perapihan. biar enak dibaca awal-awalnya seperti thread2 yang lain hehehe... emoticon-Malu (S)

Quote:







Diubah oleh natgeas2 03-01-2020 21:28
8
105.7K
694
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
#84
Civil War

"adik kamu mau berapa lama disini mas jun, ibu liat kamu semalam tidur di luar?" tanya bu mus, pemilik kos yang sedang menyiapkan lauk makanan warungnya yang berada dibawah kos kami.

"mungkin sekitar 1 minggu bu, soalnya liburan sekolah," ucapku seraya menyendok nasi ke piring dan mengambil beberapa potong ayam.

"oh gitu, kalau memang masih lama, adik kamu bisa tidur di kamar bawah, kamar anak ibu kan kosong,"

"apa ga ngerepotin bu?"

"ya ndak toh mas jun, ibu dan bapak malah seneng ada temen,"

aku sejenak terdiam, setelah 2 piring selesai terisi nasi lengkap dengan lauknya aku pun langsung beranjaak membawanya melewati tangga diluar rumah makan ibu mus yang langsung mengarah ke kamar ku. tapi yang dibilang ibu mus bener juga, kalau emang annisa masih lama, kenapa ga tidur dibawah aja ya, hehehe, soalnya berasa juga lama-lama badan pegel, yang kemarin aja pegelnya belum hilang tambah lagi ini.

"tok tok tok, nis"

"loh kok kamu ga pakai hijab?" tanyaku yang kaget annisa membuka kamar tapi tidak mengenakan hijabnya dan rambut panjangnya tergerai.

"......" dia hanya terdiam dan langsung mengambil dua piring yang ada ditangan saya dan meletakannya dilantai.

kami pun langsung memulai makan siang bersama. sesekali aku mencuri pandang kearahnya, kulihat rambutnya sangat indah, lama sekali aku tidak melihatnya. saat saya memandangnya sesekali ia juga melihat kearaah saya dan tersenyum kecil. oke sepertinya aku yang harus membuka pembicaraan. sudah tiga hari ini sejak felisiana datang dan mengelap bekas jahitan di pelipis saya, annisa hanya berbicara seperlunya saja. dan saya masih tidak bisa membedakan mana mimpi waktu itu dan mana kehidupan aseli. mas peri perusak suasana, shit!.

aku mulai membuka pembicaraan"kamu. ma."

"kamu suka aku pakai hijab atau engga jun?" potongnya.

"maksud kamu? tanyaku keheranan.

"Iya dengan aku yang seperti ini,"

"tentu saja, tapi..."

"berarti kamu lebih suka perempuan tanpa hijab ya?"

"engga begitu penafsirannya nis,"

"sepertinya kaya gitu memang penafsirannya...."

"kenapa ga kamu coba tafsirkan bahwa aku menyukai kamu dalam keadaan dan kondisi apapun kamu?"

"engga tau, aku bingung"

"pegangan dong, heheheh" candaku

"aku serius, aku ga lagi becanda, aku juga bingung kenapa aku bisa lari kesini lawan perintah orang tua,"

sayapun terdiam, aduh, kenapa dia ini ya, kok tiba tiba ngomong gitu. ya seneng sih dia sadar, tapi nanti takutnya dia benci saya, eh tapi saya sudah ingatkan dia kok supaya pulang dan melawan perintah orang tua. saya ga maksa dia untuk tinggal disini. saya cuma nampung, ah mikir apaan sih ga jelas nih. kepala saya semerawut.

"lu yang ga jelas" kata malaikat disisi kanan saya

"lu lah, udah jelas enak ada perempuan dimari, dia udah kelepek-kelepek, tinggal sikat aja," kata setan disebelah kiri saya.

"lu pikir pakean kotor maen sikat aja, dosa bodoh, udah bagus gua nyuruh dia pulang, biar nisa berfikir elu pria baik-baik jun, entar dia malah makin suka sama lu, nikahin, halal deh,semua ada rule nya"

"yah ujung-ujungnya kesitu juga, sama aja jun, mending sekarang, kalo nunggu entar-entar lu kaga bisa menang dah, sainganlu orang kaya mampus"

"sabar jun, sabar, semua pasti ada jalannya kalau emang lu bener sayang sama dia," pungkas malaikat baik mencoba mempengaruhi saya.

"taruhan gocap--gocap kalau disabarin elu pasti kalah jun mending sekarang, pan kemarin udah gw kasih tau caranya lewat mimpi kan, paham caranya kan?"

"emang bangsa setan ada duit apa, duit dari mana lu,"

"iya juga ya, ah pokoknya udah ga bakal bisa dah elu jun"

"jangan mempengaruhi juna mulu," ucap malaikat disebelah kanan saya sambil mengeluarkan pedang dan mengejar setan disisikiri saya yang langsung melarikan diri kedalam hidung saya tiba-tiba hidung saya terasa gatal"hatchiii..." (anak yang sebatang kara), aku menyeruput cairan yang mulai membahasi hidung.

"kamu pilek jun, masuk angin ya, sebentar aku buatin teh manis dulu?" ucap Annisa yang langsung bergegas mengambil air panas dan membuatkan saya teh manis,"kamu sih ngapain ngobrol sampai malam" gerutunya sambil menyerahkan tehmanis yang baru saja dibuatnya, benar-benar manis.

"eh? kamu emang belum tidur semalam?"

"aku ga bisa tidur semalaman"

"kenapa?"

"ada yang nyanyi kencang dan mengganggu jam dua pagi," jawabnya sambil tertawa kecil

"eh karena itu?", aku mulai marah ke mas peri

"bukan kok, ada sesuatu yang aku lagi pikirkan,"

"apa nis?"

"Masalah kita, aku ga bisa move on seperti permintaan kamu terakhir dulu, dan aku ingin kamu ga mengatakan itu lagi,"

lah? kok kaya pernah ngalamin ini ya? dialog-dialognya? males emang nih penulisnya, copy paste doang.

"kalau kamu ga mau move on dari aku, gak ingin aku mengatakan itu lagi dan ga bisa menerima perjodohan itu, ya yang harus aku lakukan cuma satu, menikah denganmu, walaupun nantinya aku tidak dapat menjamin hidupmu akan bahagia dan serba berkecukupan"

"eh, uhuk?" tetiba annisa tersedak nasi yang sedang dimakannya, kulihat annisa menoleh terkejut kearah ku. tatapannya mengatakan ketidak percayaan aku berbicara seperti itu.,"apa?"

annisa terdiam, sayapun juga hanya bisa terdiam. saya sendiri sedikit menyesal kenapa saya menyatakan itu. seperti memberi harapan kosong, uang dari mana? logistik dari mana? saya seperti menceburkan diri ke jurang yang saya sudah tau jika saya jatuh kedalamnya saya akan hancur lebur. namun seperti tidak ada pilihan lain, hanya berharap dasar jurang berubah menjadi sebuah springbed raksasa dengan pegas super yang akan memantulkan saya jauh keatas.

"kamu serius mengatakan itu?" tanyanya dengan ragu,

"tentu saja," jawab saya. meyakinkannya, "kenapa aku harus main-main sama perasaan kamu"

"bagaimana ayah aku nanti?" tanyanya sambil memindahkan rabutnya kebelakang telinga dengan telunjuknya.

yah, diem lagi, ga bisa ngomong apa-apa dah saya. kenapa ya kalau ngadepin ayahnya annisa itu kayanya berat banget, main boss banget, walaupun saya belum pernah berbicara apapun sama ayahnya secara langsung. hanya basa-basi karena ayahnya memang pebisnis sibuk yang jarang ada dirumah sejak saya dan nisa masih main bersama dulu. cuma yang saya tau ayahnya annisa itu rada galak, kalau annisa main sampai sore dan ayahnya tau pasti di marahin. untungnya ibunya annisa baik ga pernah ngasih tau kalau annisa main sampai sore.

"kenapa kamu diam jun?"

"entah nis, aku bingung, untuk saat ini, dalam kondisi aku yang sekarang ini, rasa-rasanya sulit untuk berbicara pada ayah kamu"

"aku ga masalah kok kalau hidup aku ga berkecukupan"

"bukan masalahnya disitu,"

"lalu apa?"

"kamu kan tau aku hampir separuh tulang punggung keluarga"

"bukan karena ayah kamu benci sama ayah aku kan, karena masalah di waktu urusan kepala sawit?"

"enggak, bukan itu, ayah aku udah ikhlas kok nis, walaupun sudah keluar uang banyak sampai semua bisnis yang lain terbengkalai,"

"ayah kamu pasti ga setuju ya kalau kamu sama aku?"

"aku belum pernah bilang sih, tapi ayah itu ga pernah membenci siapapun dalam hidupnya,"

Satu kasus yang sangat pelik, saya juga bingung jelasinnya gimana, namun menurut saya ayah saya berada di pihak yang benar. menolong para petani sawit yang lahannya diambil alih secara paksa oleh Perusahana besar milik, ah pasti taulah, perusahaan yang lumpurnya kemana-mana. jadi alkisah, karyawan ayah saya yang orang medan bercerita msalah kehidupan dikampungnya dimana lahan orang tuanya diambil paksa. ayah saya mencoba membantu ya walaupun tidak menampik kalau sampai kasus ini berhasil di pengadilan, akan ada untung besar yang didapat oleh ayah saya pastinya. kesana-kemari menghabiskan dana untuk urusan ini meninggalkan inti bisnis ayah saya dengan harapan membantu dan mendapat untung yang banyak yang mungkin cukup untuk anak cucuknya. namunmalang datang tak dijemput datang, untung tak dapat diraih, pengadilan memenangkan gugatan perusahaan tersebut dan ratusan warga sumatera utara lebih tepatnya daerah kisaran yang menanam kebut sawit sedari dulu dipaksa angkat kaki dari tanahnya dan itu berkat perusahaan besar yang dimiliki oleh si dagu mancung tersebut menyewa tim pengacara yang handal, yang didalamnya ada, iya bener AYAHNYA ANNISA.

"siang, junaa" teriak seseorang wanita yang baru menaiki tangga.

"iya," jawabku, "eh fel, sebentar aku kesitu" aku langsung menghampirinya yang baru saja selesai menaiki tangga.

"iya aku bawa makan siang untuk kamu dan adik kamu nih," ujarnya dengan penekanan di kata "adik"nya.

"ga usah segitunya fel,"

felisiana langsung meletakan tempat nasi di bale bambu dengan keras, brak "kamu munafik jun," bentaknya.

"kok kamu marah-marah"

"ngapain dia masih ada disini? dia tidur disini?" dengan nada yang makin mengeras.

"tenang dulu fel, jangan teriak-teriak"

"dia itu annisa yang bicara sama aku di telepon waktu kamu pingsan dirumah jati kan?","lagian adik kamu kan desi namanya!"

"fel, kamu bisa tenang ga?" ucapku mulai geram.

"ngapain aja kamu semalaman, aku telepon kamu, sibuk terus? dimatiin teleponnya?"

"fel, tenang fel, tenang"

"ada apa ya?" ucap annisa dari dalam kamar yang menuju keluar mendengar felisiana yang mulai marah-marah.

"ga usah sok munafik kamu, buka jilbab kamu,"

"udah kok sekarang aku ga pakai jilbab"

"Mas juna, ada apa ya?" teriak ibu kos, bu mus dari bawah yang mungkin mendengar teriakan-teriakan felisiana.

"engga apa-apa bu" jawabku, " tenang fel, aku mohon tenang, pelankan suara kamu"

"iya mending kamu diam, berisik tau," celetuk annisa.

"kamu ga tau diri, ngapain kamu tidur di kos laki-laki"

"suka-suka aku dong mau ngapain, kamu ngapain teriak-teriak disini"

"dasar, orang jakarta emang ga tau malu"

"lah kok jadi kalian yang berantem, udah nis, udah fel" ucapku menenangkan

"diam kamu jun, kamu tuh memang munafik"

"okeee... aku munafik, udah kamu puas?" jawab saya dengan sedikit membentak.

Akhirnya suasana mendadak hening. saya sedikit merasa bersalah. dan Ceklek, pintu kamar mas peri terbuka, ya ampun ternyata mas peri ga kuliah hari ini,waduh. "maaf ya ganggu," ucapnya seraya langsung bergegas keluar meninggalkan kami bertiga yang sedang bertengkar. aduh, mas peri jadi tau deh kalau annisa itu bukan adik saya. memar belum hilang, badan pegal-pegal tambah lagi ini lagi. harus bagaimana ini, Allah.

aku lihat felisiana menunduk setelah ku bentak, aduh aku sangka air matanya sepertinya akan pecah lagi. eh tapi ternyata tidak, dia kembali menatap saya dan tersenyum, lebar, "terimakasih juna" ucapnya sambil melangkah pergi menuruni tangga.

rasanya seperti apa ya? wanita yang memberi tau saya rasanya ciuman pertama itu tersenyum seperti memendam amarah dan tangis. di dada saya rasanya sangat nyesss. saya sebenarnya tidak sampai hati untuk menyakitinya. namun harus saya lakukan untuk melindungi annisa. annisa? sesuatu yang mustahil kamu dapatkan kamu lindungi? lindungi dari apa? dari orang yang jelas-jelas sayang sama kamu dan rela memberikan apapun. ingin sembuh dari penyakit "kelainan seksualnya demi kamu?

jadi kamu lebih memilih hal yang mutahil juna? gunakan akalmu sedikit, kejar felisiana!

















Diubah oleh natgeas2 11-07-2018 14:44
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.