Sekak diajarkan tatacara korupsi yang baik dan benar oleh mas koco akupun rajin melakukannya . Setidaknya 200 - 500k tiap harinya masuk kantongku.

Namanya anak muda . Saat itu gw masih labis . Tak ubahnya masih masa pubertas . Aku ingin tau segalanya . Dulu , aku masuk klub fb dengan tajuk "X2 discotique". Wala aku masuk memang aku tak mengerti apa isinya . Tapi lambat laun mulai sedikit faham.

Sudah beberapa kali klub tersebut mengadakan KOPDAR . Tapi aku tak permah mengikutinya. Aku berfikir apa sih enaknya ? Joget2 ? Ah ujung2nyq pasti bosan.

"Hay bang andika , nanti malam ikut kopdar kah ?" Pesan messenger di hpku dengan nick name dinda xxxxxx.

Melihat foto profilnya sih oke banget . Gamungkin gw nolak ajakannya . Hahahha . Dasar mu mek.

"Gimana ya din . Jujur aku gak ngerti dan ga faham apa itu discotique". Jawabku apa adanya.

"Ahahaha masih ada cowo polos kayak kamu ya bang . Yaudah ikut aja sih nanti bareng aku . Tapi jempuut 😉😉😉" balasnya.

Ah sebenarnya aku takut . Ya aku takut jika nantinya anggota klub tak menerimaku. Aku takut dibully karena orang kampung . Tapi , dinda kan ngajak bareng . Semoga aja dia bisa menutupi kekatrokannku.

"Tapi aku cuma naik motor looh dind". Balasku.

"Ya gapapa bang. Santai aja kali". Jawabnya.

"Yaudah nanti dijemput".

Singkat cerita akupun telah bertukar nomer telefone dengan dinda dan janjian diwilayah pal merah .

Tak terasa waktupun berlalu . Kerjaankupun telah usai .

"Hallo mas dika , besok bisa menemui bu sari ? Ada yang mau ditanyakan masalah proyek . Saya sedang diluar kota jadi gabisa nemuin " . Ucap bossku saat telefonennya menyambungdenganku.
Bu sari adalah owner proyek yang aku pegang di emporium mall pluit.

"Baik pak . Besok saya langsung ke proyek jam 9 pak". Jawabku.

"Yasudah nanti saya sampaikan pada bu sari". Balasnya.

Sambungan telefone pun terputus . Aku bergegas menuju tempat janian dengan dinda.

"Din aku sudah sampai di gang xxxxx nih". Pesan smsku pada dinda .
Dulu pin bb amadlah berharga gan . Sangat susah sekali minta pin bb ke cewe yang belum kenal dekat. Apalahi belum ketemu.

10menit berlalu . Hampir aja aku putus asa . Tapi aku niatkan untuk menelfone dinda.

"Hallo din . Kamu dimana ? Aku dah sampe di gang xxxx nih". Ucapku saat telefone sudah menyambung.

"Iya bang maaf masih dandan . Sebentar ya aku kesitu". Jawabnya . Sambungan telefone pun aku matikan.

Tak lama berselang aku melihat seorang wanita dengan dress warna merah ketat sebatas tengah paha sehingga mengekspos kaki jenjangnya . Tak lupa belahan dadanya yang menyembul seolah pakaian yang ia kenakan tak mampu menampungnya.

Aku tertegun beberapa saat.

"Hey bang . Ada yang salah ya ama pakaianku". Ucapnya mengagetkanku.

"Eh engga ko din kamu cantik . Yaudah yuk berangkat" . Jawabku mengalihkan pembicaraan.

Akhirnya dindapun duduk dikursi belakangku dengan memakai helm serta jaket yang dia bawa dari rumah.

Karena aku tak tau lokasi KOPDARnya akhirnya dinda menunjukkan jalannya kepadaku. Tak butuh waktu lama kamipun telah sampai .

"Langsung masuk aja yuk bang. Nanti yang lainpasti nyusul". Ajaknya.

"Yaudah yuk". Jawabku .

Kini dinda menampilkan sosok yang benar2 seksi tanpa jaket . Duhh adeku sudah berontak seolah ingin diketahui keberaaannya.

Setelah membayar HTM sebesar 500k untuk 2 orang kamipun masuk kedalam.
Duh , mahal banget ya timbang masuk doank . Mana gw bawa uang cash banyak lagi. Gumamku khawatir.

Akhirnya dinda mengajaku untuk open table. Asal kalian tau . Open table menghabiskan biaya 2jtan. Mahal yah . Ah sialan duit yang gw kumpulin berbulan2 cuma habis 1 malam.

Dinda pun memesan sebotol minuman jack dan***. Akupun minum bersama dinda.

Tak lama kemudian datanglah beberapa orang dan menyapa kami . Ternyata mereka adalah teman klubku . Mungkin dinda memberitahu mereka tentang keberadaan kami.

Aku larut dalam hingar bingar dunia malam ini . Aku berjoget bersama dinda dengan lepas kendali . Tadi , entah apa yang diberikan oleh dinda kepadaku . Yang jelas sebutir pill berwarna kuning . Tapi dinda hanya memberikan separuh saja.

Aku udah on berat . Tapi aku melihat dinda malah nampak sudah mabuk berat . Dia bahkan sudah tak sanggup untuk berjoget lagi . Akhirnya aku mendudukkannya.

Kulihat hpku . Jam menunjukkan pukul 03:00 wib . Akupun pamit kepada teman2 klubku untuk pulang . Tapi mereka malah ingin pulang bareng kami akhirnya kamipun pilang bersama .

Aku lihat bill ku mencapai nominal 7jtaan . Ah mampus . Gw gada duit segitu banyaknya . Tapi , untung saja KAS kantor masih ada 10jtaan . Akhirnya aku putuskan menggunakan uang kantorku terlebih dahulu.

"Bang , jangan bwa gw pulang . Bisa digebukin bokap gw kalo gw balik keadaan gini". Ucap dinda disela2 keadaan mabuknya.

Mampus !! Mau dibawa kemana ini anak orang. Kalo gw bawa ke rumah pasti habis ama nyokap.

"Yaudah bang . Lu sama dinda nginep dirumah gw aja . Nyokap bokap lagi gaada dirumah kok". Celetuk salah satu anggota klub gw . Dia bernama satria.

"Emang gapapa bro ? Kita berdua nginep ?" Tanyaku khawatir.

"Tenang , stevani juga nginep kok". Jawabnya seraya merangkul seorang wanita.

"Yaudah , kalian bertiga pesen taksi aja ya . Gw bawa motor kerumah lu". Ucapku pada satria.

"Oke bang".

Singkat cerita ,kamipun telah sampai dirumah satria . Kami masuk kerumah yang tak begitu besar dengan 2 lantai namun nampak rapi dan bersih.

"Nih bang . Lu tidur aja disini sama dinda . Ntar gw tidur disebelah sama stevany". Ucap satria seraya membuka pintu kamar.

"Yaudah deh . Gw ngantuk banget sat . Sorry ya ngerepotin". Jawabku.

"Selow bray kaya ama siapa aja". Jawabnya.

Akupun memapah dinda yang sudah gak kuat berdiri , lalu menidurkannya diranjang . Akupun segera menghempaskan tubuh disebelahnya.

Hhhhuuuuueeeekkk.

Ah sial , malah muntah lagi ni bocah . Gumam gw kesal saat melihat dinda muntah dilantai kamar satria. Akupun bergegas menuju dapur satria dan membuatkan segelas teh hangat agar dinda gak muntah lagi.

Sialaaan , padahal badan capek , ngantuk pula . Malah ada2 aja.

Setelah meminum teh dindapun nampak baikan . Akupun mengambil kain pell dan membersihkan bekas muntahan dinda. Gaenak juga kan kalo NUMPANG malah ngotorin rumahnya.

"Malasih ya bang udah mau ngurusin aku. Dulu kalo aku kaya gini teman2ku membuarkanku . Tak jarang aku ditinggal dipinggir jalan ataupun didepan ruko karena aku udah kebanyakan minum". Celetuk dinda seraya melingkarkan tangan diperutku.

"Sudah tanggung jawabku dind . Kan aku yang bawa kamu . Kalo ada apa2 sama kamu akulah yang salah". Ucapku.

Dindapun membalikkan tubuhku agar mengahadap kepadanya . Lalu dindapun melimat lembut bibirku .
Ah siapa sih yang mau nolak karunia dari yang maha kuasa seperti ini ??

"Din , din . Kamu tuh baru ketemu aku sekali . Pliss jangan buat aku PENGEN". Protesku.

"Aku percaya kamu orang baik bang . Lagian aku juga udah ga perawan". Katanya santai.

Lalu dinda kembali menyosorku dengan ganasnya . Aku ingin berontak . Tapi inanku kalah dengan imronku . Dindapun menuntun tanganku menuju ke belahannya yang kenyal dan meremaskannya . Ah dasar emang setan . Akhirnya terjadilah pertempuan 2 pusaka ajaib.