rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Muhammadiyah: Jangan Politisasi Masjid sebagai Pusat Politik Praktis

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu Waketum DMI Komjen Pol Syafruddin(Foto: Istimewa)


Jakarta – Dalam pertemuannya dengan Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, sebagai tempat beribadah masjid haruslah bersih dari politisasi. Apalagi jelang Pilpres 2019 nanti, politisasi masjid dengan menjadikannya sebagai pusat politik praktis hendaklah dihindarkan.

Pernyataan ini disampaikan Haedar, mengingat pelaksanaan Pilpres 2019 yang sebentar lagi akan berlangsung, dikhawatirkan masjid dijadikan pusat kegiatan politik praktis sehingga dapat menciderai tujuan demokrasi yang tengah dibangun bangsa Indonesia. “Muhammadiyah paling depan sejak dulu mengajak masyarakat termasuk warga Muhammadiyah tidak jadikan masjid sebagai pusat politik praktis dan politisasi,” ujar Haedar, Kamis (5/7/2018).


Terkait Pilpres 2019, Haedar berharap pelaksanaannya nanti berjalan dengan damai dan tingkat partisipasi masyarakat juga semakin besar. Dia juga ingin masyarakat cerdas memilih pemimpin. “Kalau soal Pilpres ini kan kegiatan politik, harapan kita damai, memilih cerdas, sistemnya makin baik dan tentu kita harapkan bahwa Indonesia makin maju. Itu saja,” ujar Haedar, Kamis (5/7/2018).

Selain mengingatkan hindari politasi masjid, Haedar juga menyampaikan pertemuannya dengan Waketum DMI juga membahas bagaimana menjadikan masjid sebagai institusi ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan yang dapat memajukan umat bangsa. Sehingga kesenjangan sosial yang menjadi salah satu benih radikalisme dapat segera teratasi.


Hindari Politisasi Masjid

Hal senada juga disampaikan Waketum DMI Komjen Pol Syafruddin terkait saran untuk tidak politisasi masjid sebagai pusat kegiatan politik praktis jelang Pilpres 2019. Baginya saran tersebut disampaikan agar masjid sebagai tempat beribadah dapat digunakan untuk kepentingan bersama dan bukan milik sekelompok orang saja. “Sama dengan Muhammadiyah, karena kita mau melarang-larang tidak boleh ini, tidak boleh itu, kita tidak punya kewenangan, tidak punya otoritas untuk melarang-larang. Kembali kepada kita semuanya. Masjid ini kita mau jadikan apa?,” tuturnya.

“Yang jelas ini tempat suci, rumah Allah, tempat beribadah untuk berhubungan dengan Allah, di samping ada aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan di sana tapi tujuannya tetap adalah tempat beribadah, masjid milik bersama,” tandas Syafruddin menegaskan.

Seperti diketahui Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin bersilaturahmi ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (05/07/2018). 

Kunjungannya ini diterima langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Pengurus PP Muhammadiyah. Pertemuan keduanya ini membahas terkait keumatan dan langkah-langkah memakmurkan masjid.

Sumber

0
1.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.5KThread40.6KAnggota
Tampilkan semua post
emiliawAvatar border
emiliaw
#14
Quote:

si zulkiplik pkshit apa muhamadiah?
Diubah oleh emiliaw 06-07-2018 09:50
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.