- Beranda
- Stories from the Heart
Mereka Yang Hidup Dalam Gelap Season 3 - FANA
...
TS
bakamonotong
Mereka Yang Hidup Dalam Gelap Season 3 - FANA
Tidak bisa kita elakkan bahwa kita selalu hidup berdampingan dengan mereka yang ada di dunia yang penuh kegelapan, tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka bersanding hidup bersama kita, mereka yang kita kenal sebagai Mereka Yang Hidup Dalam Gelap.
Seakan tak pernah berhenti aku percaya bahwa mereka adalah satu sisi dari koin dan kita adalah sebaliknya, dan tanpa kita sadari kita hidup berkegantungan, bahwa manusia, dan kaum jin seperti mereka, terikat pada satu titik yang terhubung pada lini masa antar dimensi, sehingga kita secara tak sadar ada dan menjadi bagian dari mereka.
Silahkan baca Season 1 :
Quote:
dan lanjutkan ke season 2 :
Quote:
Dan disinilah kisah berikutnya akan dimulai tentang FANA
Story
Quote:
Diubah oleh bakamonotong 29-05-2023 10:32
kemintil98 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
13.9K
49
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bakamonotong
#22
Part 4 - Ospek Jurusan (2)
Aku tersungkur, lemah tak mampu bangkit, saat itu, tenagaku benar- benar habis, kelelahan dan begadang membuatku merasa lemah, hingga akhirnya aku mencoba memanggil Naga Pancawarna, mengubah sebuah gumpalan energi menjadi tongkat membantu ku mengankat badanku, kemudian ku coba bersandar di dinding, dan kemudian membuat pusaran energi dari Naga Pancawarna, membantuku memisahkan tubuhku dan astralku, aku mencoba bertahan dalam wujud astral yang kurasa memang berbahaya tapi harus aku lakukan, setidaknya mencari tahu apa yang ada di benak nya, apa yang menjadikan dia mendendam pada Pribumi seperti ini, atau setidaknya aku hanay bisa mengatasi menunjukkan eksistensiku lebih hebat dibandng dia.
Sekali lagi Naga Pancawarna berubah menjadi tombak, dan kuliaht sosok wanita ini berubah, bajunya yang tadi indah kini mulai menghitam gelap dan kulihat auranya menguat dan makin mengerikan, aku yang mala merasa gentar dan takut mengambil sedikit langkah mundur, dan dengan bertopang Naga Pancawarna, aku coba memurnikan energi disana sebisaku, setidaknya aku ingin menemui makhluk ini dalam keadaan dia yang baik dan setidaknay mencari tahu niatnya. aku perlahan mendekat dan hanya dengan teriakannya yang memancarkan bau busuk membuatku terpental mundur, terdorong, memang sering dijumpai qori dan orang penjajah dahulu memang kuat, membuatku sebenarnya malas menghadapi mereka, tapi terpaksa. Aku beranikan mengambil langkah maju dan mengankat tangan kiriku, mencoba mencari residu energinya, dan sedikit aku berlari menabraknya, memegang kepalanya, dan tiba- tiba semua berubah, gedung itu makin terlihat kuno, dan benar saja, tampat yang kulihat kini berbeda.
Kulihat sosok makhluk ini berdiri di sebrangku, dalam amarahnya "APA MAU MU MEMASUKI MEMORIKU!?", katanya membuatku bergidik ngeri, aku yang makin melemah harus segera mencari tahu masalah ini, aku berlari, mengikuti bayangan masa lalu sosok itu, keluar dari gedung dan melihat jalan besar yang pada masa sekarang hanya jalan tanah dan aspal kasar, dan masih kecil, belum ada pagar besar dan aku segera melihat sekeliling ku lihat beberapa pemuda jawa disana, dengan tatapan mereka yang mencurigakan. Aku mengikuti wanita belanda tadi menuju sebuah gang kecil, dan sialnya aku harus bertemu sosok mengerikan wanita belanda tadi, aku yang lelah dan jengkel kemudian mengambil nafas panjang dan meneriaki nya "AKU CUMA MAU TAU KENAPA KAMU MEMBENCI KAMI! AKU TIDAK ADA MAKSUD LAIN!", kataku dan dengan cepat aku menyibakkan energiku mendorong nya terjatuh, menahannya degnan Naga PAncawarna,
"kamu hanyala qori dari orang tadi, aku tau itu, energimu memang kuat, tapi bukan berarti aku mau kalah denganmu, biarkan aku tahu, aku kana menetap di kampus ini cukup lama, dan kuharap kita tidak terlibat masalah seperti ini terus", kataku dan kulihat sosok itu kini berubah, energinya perlahan menurun dan menunjukkan sosok anggunnya, dia berdiri dan mengantarku menuju gang kecil itu, hingga kulihat si wanita tadi di kelilingi oleh 5 pria jawa tadi. Dengan tatapan mereka yang keji, dan terlihat merencanakan sesuatu mereka menyerang wanita tadi mendorongnya terjatuh, "modar we londo", kira- kira begitu dan sebuah perbuatan keji mereka lakukan, mereka memukul wanita tadi pingsan dan membawa ke tempat lain, di belakang gedung kampusku, sepi dalam kebun mereka menggilir memerkosa wanita tadi, wanita tadi yang ingin menjerit ketika sadar dbekap oleh mereka yang lain, dan keji mereka menelantarkan wanita tadi yang hanya terdiam karena shock, bahkan tidak bisa berbicara sedikitpun, dalam badannya yang ternoda dan telanjang, aku liaht qori wanita tadi marah dan sedih bersamaan, energinya mempengaruhiku. Tiba- tiba waktu berjalan cepat, kulihat ke 5 pria jawa tadi dibunuh keji di rumah masing- masing oleh perintah dari ayah wanita tadi, dan kulihat wanita tadi mengurung diri di dalam kamar tidurnya.
Sebuah tulisan di dinding tertulis dengan arang oleh wanita tadi, sebuah pesan perpisahan
(Sebenarnya note dalam bahasa Belanda, tapi aku minta qori nya untuk mengartikan)
Dan kulihat wanita tadi menggantung dilangit- langit rumahnya, meninggal mengenaskan, dan perutnya juga ia tusuk dengan pisau, membuat darah dan kotorannya mengalir keluar, kulihat tangisan keluarganya, dan beberapa pribumi yang mengabdi pada keluarganya. Tak lama selang beberapa saat waktu berjalan lagi cepat, para pribumi disana marah dan membakar habis rumah mereka, membuat keluarga itu mati, mengenaskan bersama para pribumi yang membantu mereka. kekejian masa lalu.
Aku yang kembali ke masa sekarang dan ketubuhku kini melihat sosok tadi dalam kesedihannya, mungki salah bagiku mengusik masa kelamnya, tapi jika tidak begitu bagaimana lagi, aku menenangkannya, menetralkan energinya, perlahan dia menghilang bak asap "aku tidak bisa pergi dari sini, aku kana terus menetap disini, maaf, jangan takut", katanya.
Au segera kembali ke temapt kawan- kawanku yang mulai mengerjakan lagi tugas, pukul 3 pagi lewat kami baru pulang, tidur 1 jam dan jam 5 aku sudah harus ke kampus lagi, mengikuti kegiatan Ospek ini
Aku tersungkur, lemah tak mampu bangkit, saat itu, tenagaku benar- benar habis, kelelahan dan begadang membuatku merasa lemah, hingga akhirnya aku mencoba memanggil Naga Pancawarna, mengubah sebuah gumpalan energi menjadi tongkat membantu ku mengankat badanku, kemudian ku coba bersandar di dinding, dan kemudian membuat pusaran energi dari Naga Pancawarna, membantuku memisahkan tubuhku dan astralku, aku mencoba bertahan dalam wujud astral yang kurasa memang berbahaya tapi harus aku lakukan, setidaknya mencari tahu apa yang ada di benak nya, apa yang menjadikan dia mendendam pada Pribumi seperti ini, atau setidaknya aku hanay bisa mengatasi menunjukkan eksistensiku lebih hebat dibandng dia.
Sekali lagi Naga Pancawarna berubah menjadi tombak, dan kuliaht sosok wanita ini berubah, bajunya yang tadi indah kini mulai menghitam gelap dan kulihat auranya menguat dan makin mengerikan, aku yang mala merasa gentar dan takut mengambil sedikit langkah mundur, dan dengan bertopang Naga Pancawarna, aku coba memurnikan energi disana sebisaku, setidaknya aku ingin menemui makhluk ini dalam keadaan dia yang baik dan setidaknay mencari tahu niatnya. aku perlahan mendekat dan hanya dengan teriakannya yang memancarkan bau busuk membuatku terpental mundur, terdorong, memang sering dijumpai qori dan orang penjajah dahulu memang kuat, membuatku sebenarnya malas menghadapi mereka, tapi terpaksa. Aku beranikan mengambil langkah maju dan mengankat tangan kiriku, mencoba mencari residu energinya, dan sedikit aku berlari menabraknya, memegang kepalanya, dan tiba- tiba semua berubah, gedung itu makin terlihat kuno, dan benar saja, tampat yang kulihat kini berbeda.
Kulihat sosok makhluk ini berdiri di sebrangku, dalam amarahnya "APA MAU MU MEMASUKI MEMORIKU!?", katanya membuatku bergidik ngeri, aku yang makin melemah harus segera mencari tahu masalah ini, aku berlari, mengikuti bayangan masa lalu sosok itu, keluar dari gedung dan melihat jalan besar yang pada masa sekarang hanya jalan tanah dan aspal kasar, dan masih kecil, belum ada pagar besar dan aku segera melihat sekeliling ku lihat beberapa pemuda jawa disana, dengan tatapan mereka yang mencurigakan. Aku mengikuti wanita belanda tadi menuju sebuah gang kecil, dan sialnya aku harus bertemu sosok mengerikan wanita belanda tadi, aku yang lelah dan jengkel kemudian mengambil nafas panjang dan meneriaki nya "AKU CUMA MAU TAU KENAPA KAMU MEMBENCI KAMI! AKU TIDAK ADA MAKSUD LAIN!", kataku dan dengan cepat aku menyibakkan energiku mendorong nya terjatuh, menahannya degnan Naga PAncawarna,
"kamu hanyala qori dari orang tadi, aku tau itu, energimu memang kuat, tapi bukan berarti aku mau kalah denganmu, biarkan aku tahu, aku kana menetap di kampus ini cukup lama, dan kuharap kita tidak terlibat masalah seperti ini terus", kataku dan kulihat sosok itu kini berubah, energinya perlahan menurun dan menunjukkan sosok anggunnya, dia berdiri dan mengantarku menuju gang kecil itu, hingga kulihat si wanita tadi di kelilingi oleh 5 pria jawa tadi. Dengan tatapan mereka yang keji, dan terlihat merencanakan sesuatu mereka menyerang wanita tadi mendorongnya terjatuh, "modar we londo", kira- kira begitu dan sebuah perbuatan keji mereka lakukan, mereka memukul wanita tadi pingsan dan membawa ke tempat lain, di belakang gedung kampusku, sepi dalam kebun mereka menggilir memerkosa wanita tadi, wanita tadi yang ingin menjerit ketika sadar dbekap oleh mereka yang lain, dan keji mereka menelantarkan wanita tadi yang hanya terdiam karena shock, bahkan tidak bisa berbicara sedikitpun, dalam badannya yang ternoda dan telanjang, aku liaht qori wanita tadi marah dan sedih bersamaan, energinya mempengaruhiku. Tiba- tiba waktu berjalan cepat, kulihat ke 5 pria jawa tadi dibunuh keji di rumah masing- masing oleh perintah dari ayah wanita tadi, dan kulihat wanita tadi mengurung diri di dalam kamar tidurnya.
Sebuah tulisan di dinding tertulis dengan arang oleh wanita tadi, sebuah pesan perpisahan
Quote:
(Sebenarnya note dalam bahasa Belanda, tapi aku minta qori nya untuk mengartikan)
Dan kulihat wanita tadi menggantung dilangit- langit rumahnya, meninggal mengenaskan, dan perutnya juga ia tusuk dengan pisau, membuat darah dan kotorannya mengalir keluar, kulihat tangisan keluarganya, dan beberapa pribumi yang mengabdi pada keluarganya. Tak lama selang beberapa saat waktu berjalan lagi cepat, para pribumi disana marah dan membakar habis rumah mereka, membuat keluarga itu mati, mengenaskan bersama para pribumi yang membantu mereka. kekejian masa lalu.
Aku yang kembali ke masa sekarang dan ketubuhku kini melihat sosok tadi dalam kesedihannya, mungki salah bagiku mengusik masa kelamnya, tapi jika tidak begitu bagaimana lagi, aku menenangkannya, menetralkan energinya, perlahan dia menghilang bak asap "aku tidak bisa pergi dari sini, aku kana terus menetap disini, maaf, jangan takut", katanya.
Au segera kembali ke temapt kawan- kawanku yang mulai mengerjakan lagi tugas, pukul 3 pagi lewat kami baru pulang, tidur 1 jam dan jam 5 aku sudah harus ke kampus lagi, mengikuti kegiatan Ospek ini
regmekujo dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup