Setelah ayahku pindah . Aku memang membaur dengan yang lain . Aku menjadi helper seseorang.

Ya , dia bernama gareng . Menurutku orangnya memang lumayan asik . Dia suka bercanda tapi tetap menjunjung tinggi etika meski hanya aku lawan bicaranya .

Gareng gak pernah marah saat aku melakukan kesalahan.

"Caranya bukan gitu plun . Ini masib cekung . Tambah lagi aciannya". Begitulah bagian dari nasehat gareng . Saat aku menggosok acian salah. Haha. Padahal menurut mataku sudah bagus.
Ya , dia menaggulku japlun . Entah berasal darimana sebutan itu tapi itulah aku.

Hari hari berlalu . Akupun semakin akrab dengan semua pekerja di proyek ini . Aku merasa nyaman karena semua teman2ku bahu membahu saling bantu . Tanpa ada arogansi didalamnya.

"Plun besok ikut gw ke cipanas . Ada komplainan disana. Ini giyarto udah sms gw". Ucap gareng padaku.

Wah asiikk . Aku bakal pindah tugas . Ahahaha . Itulah bahasa kerennya . . Memang ini pertama kalinya aku dipindahkan setelah beberapa bulan disini.

"Ayo plun . Udah dijemput tuh sama pak wito". Ajak gareng.
Pak wito adalah wakit boss pemilik PT kontraktor tempatku bekerja .

Aku kira pindah kerja hanya menggunakan mobil bak terbuka atau naik engkel perusahaan yang biasa mengantar material di proyek.
Tapi dugaanku salah , aku diajak naik innova . Haha keren . Waktu itu memang mobil terasa cukup mewah bagiku. Bisa dihitung jari aku naik mobil pribadi meski usiaku telah 19th.

Singkat cerita setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam kamipun telah sampai dilokasi . Sebuah pabrik obat yang terletak dicipanas adalah lokasinya. Nampak pak wito menjelaskan kepada gareng jobdesknya selama berada disini.

Aku kira jobdesk disini sama dengan biasanya . ngaduk maupun bikin acian yang biasa aku kerjakan . Tapi dugaanku salah . Gareng nampak mengeluarkan mesin las gurinda dan kawan2 yang berada didalam karung dibagasi mobil pak wito.

Setelah swmua alat diturunkan . Pak wito pergi meninggalkan kami untuk membelikan material agar kami bisa bekerja .

Selesai membelikan material . Pak wito kembali ke lokasi kerja . Dia tidak sendiri . Nampak seorang laki2 yang umurnya tak terpaut jauh denganku berjalan mengiringinya.

"Ini zal , mereka yang bakal kerja disibi. Gareng , ini rizal . Kalo ada apa2 ataupun butuh material bilang aja kedia". Jelas pak wito.

Setelah kami berkenalan masing2. Aku tau rizal adalah pegawai gudang atau tukang jaga gudang disini . Proyek ini memang telah usai . Tapi masa pemeliharaan masih berlanjut . Rizal diaini mengerjakan komplainan2 dari pihak pabrik. Mungkin karena hawa yang dingin cat disini mudah untuk terkelupas sehingga tugas rizal lah untuk memperbaiki.

Singkat cerita . Kami disini sudah 3 hari . Hari ini merupakab hari idul adha atau idul kurban . Selama disini memang kita santai karena tak ada pengawas . Kadang berangkat jam sembilan . Pernah juga berangkat kerja jam 1 siang . Hahahaha.

"Plun ayo makan . Hari ini libur aja lah . Lebaran broo". Ajak gareng pagi ini.

Jam baru menunjukkan pukul 08:00 wib .

"Lah terus absen gimana reng ?" Tanyaku yang khawatir tentang absenan .

"Ah tenang aja . Absen sendiri ini". Katanya seraya cengengesan .
"Ayo makan ga ?" Tambahnya.

"Engga reng . Gw ntar aja kalo siang. Belum lapar". Elakku .

Aku memang berniat berhemat . Agar aku bisa menabung . Yah tapia namanya anak muda . Baru ngerasain duit dikit aja foya2. Hahahha.

"Mass , ini ada makanan dari ibu . Dimakan ya". Ucap seorang wanita yang mubgkin seusiaku . Dia nampak membawa nampan yang berisi nasi , gulai , dan sate .

"Iya mba . Makasih yaa". Ucapku.

Ah asiik , dapte makan gratis dari ibu kontrakan . Memang pemilik kontrakan ini sangatlah baik . Mungkin karena penghuni kamar yang ku kontrak berisi laki semua sehingga dengan baik hati ibu kontrakan memberikan makanan.

"Waah sialan , gw malah udah makan". Celetuk gareng yang baru masuk ke kamar dan melihatku dan rizal makan sate.

"Sukurin , salah sendiri gw bilangin nanti aja gamau . Gw udah ada firasat . Hahahaha ". Tawa gw dengan penuh kemenangan .

Akhirnya mau tidak mau garengpun hanya memakan satai tanpa nasi karena dia sudah kenyang.