Minggu pagi sekitar pukul 7, aku sudah sampai di tempat aku janjian sama Novi untuk ketemu. Masih ada sekitar 1 jam sebelum Novi selesai dari gereja. Sebuah pertigaan jalan yang kalo ke timur itu ke arah komplek gerejanya Novi. Aku memilih menunggu di warung yang ada di deket situ , untuk sekedar ngopi dan nyemil gorengan bersama beberapa tukang becak.

"Aku di warung selatan pertigaan persis" terkirim ke nomernya Novi.





Obrolan terus berlanjut hingga sebuah sedan merah merapat di depan warung. Lalu seorang perempuan cantik keluar dari mobil itu. Ya itu Novi, perempuan yang yang selalu membuatku tersenyum, perempuan yang paling aku cintai saat ini.


Di dalam mobil, tapi saat ini aku di jok kiri, Novi gak mau aku yang nyetir karena katanya aku masih capek abis perjalanan jauh.



Cuuppppppp.........

Aku mencium bibirnya, Novi sedikit kaget awalnya tapi kemudian tangannya melingkar di leher ku. Lidah kami bertemu, sekarang malah Novi yang agresif. Pelan-pelan ku lepaskan ciumannya....



Mobil pun berhenti di depan rumahku. Ibu sedang ngerumpi sama tanteku dan seorang ibu-ibu tetanggaku di halaman rumah om ku. Bapak sedang udud ngopi santai di teras. Setelah keluar dari mobil,aku Salim dan mencium tangan bapak kemudian Salim dan cium tangan juga ke ibu ,Tante dan ibu2 tadi, Novi juga melakukan hal yang sama.


Aku kemudian ambil baju ganti dan handuk lalu ke kamar mandi. Selesai urusan bersih-bersih,aku lihat Novi sedang meletakkan dua piring yang sudah ada nasi dan lauknya di meja makan. Bener2 calon istri yang baik batinku. Kami makan berdua disertai candaan ringan, sesekali kami saling suap-suapan. Bahagia sekali rasanya.

Setelah selesai makan, Novi pamit pulang. Dan nanti siang aku sudah janji akan ke rumahnya, karena sekarang aku mau melepas kangen dulu sama kedua orang tua ku dan sedikit beristirahat.



Aku di teras  sama bapak,ibu dan adikku yang nomer dua, sedangkan dua adikku yang lain mungkin lagi main sama teman2nya.


Obrolan keluarga masih terus berlanjut, tapi aku pamit ke kamar mau istirahat. Mataku sudah sepet banget soalnya. Gak butuh waktu lama aku udah ilang dalam mimpi.

"Le, bangun dhuhur dulu" suara ibu membangunkan aku

Aku bangun,cuci muka dan ambil wudhu. Saat di masjid ternyata aku sudah ketinggalan satu rakaat. Selesai shalat aku pamit mau main ke rumah Novi.

Tok tok tok

Ku ketuk pintu rumah Mbah Pawiro, tak berselang lama Novi membukakan pintu. Untuk sesaat mataku tak berkedip, Novi hanya memakai tanktop putih tanpa bra dan celana super pendek.



Aku kembali mencium bibirnya dan Novi juga membalasnya, lidahnya mencari lidahku. Tak terasa kami sudah berada di atas kasur kamarnya Novi. Kulit kami bersentuhan dan sudah tak terhalang apapun. Keringat sudah membasahi tubuh kami, entah sudah berapa lama kami bergerak bebas diatas kasur, hingga sesuatu dalam diriku ingin segera di keluarkan.....

"mas....di dalam aja ya......plissssss"

aku tersenyum dan mengangguk. Apapun yang terjadi aku akan bertanggungjawab, batinku.
Siang itu kami melakukannya dua kali, dan semuanya kukeluarkan di dalam.

Novi menyenderkan kepalanya di dada ku, tubuh kami hanya tertutup selimut.



Cuuppppppp, kami ciuman lama sebelum akhirnya Novi tertidur di pelukan ku.

Brum.....Brum...Brum.....,

Aku mendengar suara mobil merapat ke garasi, sial Novi masih tidur lagi. Aduh gimana ini...................