- Beranda
- Stories from the Heart
Mereka Yang Hidup Dalam Gelap Season 3 - FANA
...
TS
bakamonotong
Mereka Yang Hidup Dalam Gelap Season 3 - FANA
Tidak bisa kita elakkan bahwa kita selalu hidup berdampingan dengan mereka yang ada di dunia yang penuh kegelapan, tidak bisa kita pungkiri bahwa mereka bersanding hidup bersama kita, mereka yang kita kenal sebagai Mereka Yang Hidup Dalam Gelap.
Seakan tak pernah berhenti aku percaya bahwa mereka adalah satu sisi dari koin dan kita adalah sebaliknya, dan tanpa kita sadari kita hidup berkegantungan, bahwa manusia, dan kaum jin seperti mereka, terikat pada satu titik yang terhubung pada lini masa antar dimensi, sehingga kita secara tak sadar ada dan menjadi bagian dari mereka.
Silahkan baca Season 1 :
Quote:
dan lanjutkan ke season 2 :
Quote:
Dan disinilah kisah berikutnya akan dimulai tentang FANA
Story
Quote:
Diubah oleh bakamonotong 29-05-2023 10:32
kemintil98 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
13.9K
49
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bakamonotong
#19
Part 3 - Ospek Jurusan
Rangkaian ospek sudah kami lakukan, mulai dari universitas dan fakultas hingga menuju rangkaian ospek paling berat, yaitu ospek fakultas, kala itu dalam satu jurusan diikuti oleh beberapa program studi, saat itu aku menjalani ospek bersama prodi komsi, metins dan rekmed, dan aku sendiri di elins, saat itu benar- benar sangat menarik, ramai, dan ya, dalam setiap ospek ada satu gerombolan orang yang ditunjuk untuk marah- marah, sebut saja Komdis (Komisi DIsiplin), mereka bertugas memarah-marahi kami entah benar atau salah kadang mereka mencari- kesalahan kami yang bisa diulik untuk di marahi. Bukannya takut, aku sudah biasa saja menghadapi drama seperti ini, dan biarkan saja, toh tidak salah jg akan bebas,
Tugas yang diberikan pada kami untuk 3 hari cukup banyak, kami dipandu oleh kakak pembimbing atau pembina masing- masing untuk menyelesaikan tugas, dan sialnya, tugasnya cukup banyak dan seabrek, bahkan kami harus membuat nametag dengang bentuk aneh yang butuh keterampilan, yang membuat satu saja menghabiskan banyak waktu, dan itu kami ber 8 sekelompok. cukup menguras energi kami,. belum harus membuat foto kami dengan background pink, juga sialnya foto harus dengan bibir merah dan rambut dibelah tengah, dan seculun yang kami bisa, memang sial kami mengerjakan itu hingga jam 3 pagi dan mencari tempat print yang cukup jauh. Oh ya sebelumnya aku tidak akan menceritakan teman- temanku disini, jadi mungkin tidak akan ada keterlibatan mereka.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, beberapa temanku sudah terkapar, kami mengerjakan di area kampus, di fakultas kami, bersama beberapa anggota kelompok lain yang mengerjakan juga. dan yang menjadi masalah adalah saat itu aku sendiri sedikit terjaga bersama 2 orang temanku, aku memutuskan pergi ke kamar mandi yang berada di gedung fakultas, lorong yang terkenal dengan nama lorong elins (karena seringnya mahasiswa elins mengerjakan laporan dan nge-net disana), saat itu gelap, dan benar- benar tanpa penerangan, aku berjalan menyusuri lorong elins menuju ke arah kamar mandi di pojokan lorong, memang saat itu lelah dan aku tidak merasakan keberadaan makhluk astral di sana, sehingga cuek aku menuju kamar mandi yang gelap, tak lama buang air besar, aku mendengar suara langkah kaki, tak tak tak, melewati depan pintu kamar mandi ku, aku masih cuek saja, tidak berpikir yang aneh- aneh, aku masih santai buang air saat itu, tak lama kurasa selesai aku segera membersihkan diri dan menyiram, kemudian ketika aku akan memakai celana sekali lagi terdengar suara itu berjalan, tak.. tak.. tak, aku yang masih cuek segera menyelesaikan urusan dan keluar dari kamar mandi, aku melihat sesosok anak perempuan dengan rok kuno disana rok besar khas eropa, menggunakan topi renda dengan penutup transparan dan memegang payung, kemudian menoleh ke arahku, dan aku baru sadar, dia bukan manusia!
Sial! aku mulai merasakan keberadaan mereka di sekitarku, aku terdiam, dan kemudian aku merasakan bulu romaku berdiri ketika sekelebat sosok dari sampingku melewatiku, se sosok bocah kecil berlarian, mungkin inikah yang dikenal dengan nama tuyul. wujud anak kecil putih berlarian cepat tapi anehnya dia berlari mundur dengan kepala menghadap ke arahku. Belum selesai rasa kaget ku, telingaku berdenging, kuat sekali, kulihat wanita kuno tadi mengerang, seperti berteriak yang cumiakan telinga, aku terjatuh di lantai, kemudian segera aku mencoba berkonsentrasi memasang pagar gaib saat itu, melindungiku, tapi konsentrasiku buyar, tenaga juga tak berkumpul, aku merasa lemah. SIalan! batinku mulai mengumpat aku merasa kelelahan, sekali lagi aku memaksa berdiri dan berlari cepat menuju wanita kuno tadi dan kemudian melewatinya, menembus tubuhnya, cepat aku menuju lorong elins berusaha kembali, tapi seakan lorong ini memanjang, aku merasa dipermainkan, kulihat sosok wanita tadi tertawa, menertawakanku yang tak berdaya, "jangan macam- macam disini kau! keturunan budak", kata wanita tadi dan membuatku terjengkang seperti dipukul!
Rangkaian ospek sudah kami lakukan, mulai dari universitas dan fakultas hingga menuju rangkaian ospek paling berat, yaitu ospek fakultas, kala itu dalam satu jurusan diikuti oleh beberapa program studi, saat itu aku menjalani ospek bersama prodi komsi, metins dan rekmed, dan aku sendiri di elins, saat itu benar- benar sangat menarik, ramai, dan ya, dalam setiap ospek ada satu gerombolan orang yang ditunjuk untuk marah- marah, sebut saja Komdis (Komisi DIsiplin), mereka bertugas memarah-marahi kami entah benar atau salah kadang mereka mencari- kesalahan kami yang bisa diulik untuk di marahi. Bukannya takut, aku sudah biasa saja menghadapi drama seperti ini, dan biarkan saja, toh tidak salah jg akan bebas,
Tugas yang diberikan pada kami untuk 3 hari cukup banyak, kami dipandu oleh kakak pembimbing atau pembina masing- masing untuk menyelesaikan tugas, dan sialnya, tugasnya cukup banyak dan seabrek, bahkan kami harus membuat nametag dengang bentuk aneh yang butuh keterampilan, yang membuat satu saja menghabiskan banyak waktu, dan itu kami ber 8 sekelompok. cukup menguras energi kami,. belum harus membuat foto kami dengan background pink, juga sialnya foto harus dengan bibir merah dan rambut dibelah tengah, dan seculun yang kami bisa, memang sial kami mengerjakan itu hingga jam 3 pagi dan mencari tempat print yang cukup jauh. Oh ya sebelumnya aku tidak akan menceritakan teman- temanku disini, jadi mungkin tidak akan ada keterlibatan mereka.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, beberapa temanku sudah terkapar, kami mengerjakan di area kampus, di fakultas kami, bersama beberapa anggota kelompok lain yang mengerjakan juga. dan yang menjadi masalah adalah saat itu aku sendiri sedikit terjaga bersama 2 orang temanku, aku memutuskan pergi ke kamar mandi yang berada di gedung fakultas, lorong yang terkenal dengan nama lorong elins (karena seringnya mahasiswa elins mengerjakan laporan dan nge-net disana), saat itu gelap, dan benar- benar tanpa penerangan, aku berjalan menyusuri lorong elins menuju ke arah kamar mandi di pojokan lorong, memang saat itu lelah dan aku tidak merasakan keberadaan makhluk astral di sana, sehingga cuek aku menuju kamar mandi yang gelap, tak lama buang air besar, aku mendengar suara langkah kaki, tak tak tak, melewati depan pintu kamar mandi ku, aku masih cuek saja, tidak berpikir yang aneh- aneh, aku masih santai buang air saat itu, tak lama kurasa selesai aku segera membersihkan diri dan menyiram, kemudian ketika aku akan memakai celana sekali lagi terdengar suara itu berjalan, tak.. tak.. tak, aku yang masih cuek segera menyelesaikan urusan dan keluar dari kamar mandi, aku melihat sesosok anak perempuan dengan rok kuno disana rok besar khas eropa, menggunakan topi renda dengan penutup transparan dan memegang payung, kemudian menoleh ke arahku, dan aku baru sadar, dia bukan manusia!
Sial! aku mulai merasakan keberadaan mereka di sekitarku, aku terdiam, dan kemudian aku merasakan bulu romaku berdiri ketika sekelebat sosok dari sampingku melewatiku, se sosok bocah kecil berlarian, mungkin inikah yang dikenal dengan nama tuyul. wujud anak kecil putih berlarian cepat tapi anehnya dia berlari mundur dengan kepala menghadap ke arahku. Belum selesai rasa kaget ku, telingaku berdenging, kuat sekali, kulihat wanita kuno tadi mengerang, seperti berteriak yang cumiakan telinga, aku terjatuh di lantai, kemudian segera aku mencoba berkonsentrasi memasang pagar gaib saat itu, melindungiku, tapi konsentrasiku buyar, tenaga juga tak berkumpul, aku merasa lemah. SIalan! batinku mulai mengumpat aku merasa kelelahan, sekali lagi aku memaksa berdiri dan berlari cepat menuju wanita kuno tadi dan kemudian melewatinya, menembus tubuhnya, cepat aku menuju lorong elins berusaha kembali, tapi seakan lorong ini memanjang, aku merasa dipermainkan, kulihat sosok wanita tadi tertawa, menertawakanku yang tak berdaya, "jangan macam- macam disini kau! keturunan budak", kata wanita tadi dan membuatku terjengkang seperti dipukul!
regmekujo dan 7 lainnya memberi reputasi
8