- Beranda
- Stories from the Heart
CINTA, AGAMA, &MAMA
...
TS
montormebur
CINTA, AGAMA, &MAMA
Ini hanya sebuah DONGENG, anggap saja anak SD yang di kasih tugas mengarang bebas
Sepenggal kisah seorang remaja menuju kedewasaan
Sebesar apapun cintamu, kamu pasti kalah sama yg selalu ada
Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah hal yang tidak di sengaja
[B]Side Story
DONGENG
BAB 1
KOSONG
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
BAB 2
TERIMAKASIH
________________
Diubah oleh montormebur 25-08-2018 07:48
kadal32672 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
268.2K
2.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
montormebur
#223
11-06-2018
Sate pak dirman(anggap aja begitu,lupa) Ambal. Aku ,mbak Eli dan suaminya makan sahur eh sarapan ding di salah satu warung di jalan Daendels itu. Setelah 'sarapan' aku minta suaminya Mba Eli gantian pegang setir karena aku mau tidur.
Eli: " benk,bangun. Lanjut di dalam aja tidurnya"
Aku:"udah nyampe mana mbak"
Eli:"rumahku,yuk masuk dulu"
Aku:"oh udah nyampe to, aku pamit sama orang rumah mbak terus langsung pulang aja deh mbak. Besok gampang lah tak main kesini lagi"
Kayaknya udah dari tadi nyampenya karena barang2 mereka udah di beresin.
Eli:"bener,gak mampir dulu, istirahat"
Aku:"istirahat di rumah aja mbak,udah kangen rumah juga. Besok lah tak kesini lagi sekalian ke SKE"
Kebetulan rumahnya Mbak Eli deket sama SKE
Aku ikut masuk ke rumahnya mbak Eli, minta ijin ke belakang mau cuci muka dan menandai daerah kekuasaan (pipis). Lalu pamit sama keluarga mbak Eli dan lanjut perjalanan pulang.
Pagi menjelang siang aku sudah ada di rumahku. Kedua adikku gak ada di rumah, mungkin lagi main. Adikku yang satu lagi sudah menikah dan mudik ke rumah istrinya. Cuma ada om ku yang lagi ngasih makan ayamnya. Setelah ngobrol dan tanya ini itu sama om,aku lalu pergi mandi.
Setelan koko dan sarung dan menggunakan motor matic warisan aku menuju makam, tempat kedua orang tua ku sekarang beristirahat. Cukup 5 menit, deket kok sama rumahnya Novi , tapi walaupun Deket jalan ke rumahnya Novi dan makam itu berbeda. Di atas pusara makam orang tua ku berdoa, mendoakan yang terbaik untuk mereka.
Dari makam aku langsung ke rumah mertua, sudah kangen banget sama anakku,mamahnya juga sih. Aku lihat anakku lagi bermain sendiri di halaman dengan mainan yang baru di belikan sama kakeknya. Sebuah excavator pake remote. Langsung ku gendong dan ku cium bocah tengil itu, sempet kaget tapi setelah menyadari bahwa yang nggendong adalah papahnya,bocah itu teriak senang.
"Pah,iky punya mainan balu"
"Sini papah pinjem"
"Gak bole" kebiasaan anakku kalo punya mainan baru gak boleh di pinjem
Aku langsung masuk dan meninggalkan anakku main. Istri dan ibu mertua lagi masak di dapur, kayaknya mau makan besar masaknya banyak soalnya,bapak mertua gak keliatan, mungkin masih di sawah.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam" jawab mereka bareng.
Kucium tangan ibu,dan kemudian gantian tanganku yang di cium istri dan aku balas dengan mencium keningnya. Ibu menanyakan pertanyaan standar orang tua terhadap anak lalu melanjutkan memasak. Istri ku menemani ku di ruang tamu sambil memijit ku, nikmat......
"Puasa mah?"
"Puasa lah, papah bolong?"
"heheee"
"wuuuuu payah, mau mamah bikinin teh anget?"
"Gak ah ,malu sama ibu. Itu kok masaknya banget mah?"
"Buat takjil nanti sore"
Kami lanjut ngobrol ringan beberapa saat sebelum aku menyuruhnya kembali membantu ibu dan aku masuk kamar pengen tidur, ngantuk dan capek sisa mudik.
----
"Pah........pah.........pah.......pah....." Suara bocil ganggu tidur ku.
"Hem........"
"Jalan jalan pah"
Kulihat hp dan ternyata sudah jam setengah 4 sore, lumayan lama juga tidurku. Setelah mandi dan ganti baju,aku langsung menuju ruang tamu. Aku berhenti melangkah, jantungku berdetak lebih cepat. Ada 3 orang wanita di ruang tamu. Ibu , istriku dan wanita itu, wanita yang sudah lama tak bertemu. Wanita itu melemparkan senyum, senyum yang tak pernah berubah dari dulu.
----
Malam sepulang tarawih,aku ,istri dan Novi duduk santai di teras rumah mertua ku. Anakku dan anaknya Novi yg kecil sudah tidur. Suaminya Novi besok baru mau nyusul ke Jogja karena belum libur. Novi juga sudah tau kalo aku nulis di Kaskus,istriku sih yang cerita.
Herankan kalian? Kenapa Novi malam2 bisa ada di rumah mertua ku. Novi selama di Jogja memang tinggal di rumah mertuaku. Rumah Mbah Pawiro, selepas beliau meninggal sekarang sudah di bagi 2 dan di tinggali saudara2 dari anaknya paman dan pakdenya,yah saudara istri ku juga. Kalo ngikutin dari awal sekarang kalian pasti tau istri ku siapa.
Novi:" dapat ide dari mana mas kok tokoh2nya pakai nama samaran itu?"
Aku:"yang mudah di ingat aja nov,biar gak typo ngetiknya, tapi gak masalah kan?"
Novi:"sakarepmu mas,aku sih fine2 aja. Tapi kayaknya banyak cerita di Jakarta yang aku gak tau"
Aku:"hehe simak terus aja ceritanya"
***
Novi:"haha suamimu memang aneh ya dek dari dulu gak berubah"
Istri:"tapi dulu sempat berubah mbak"
Novi:"iya,dan aku gak pernah bosan minta maaf untuk itu"
Aku:"itu masalalu" lalu kurangkul istriku dan kucium keningnya. "Makasih mah"
***
Istriku sudah masuk ke kamar, Novi menyusul anaknya yang gede dan ibu mertua yang lagi nonton tv di ruang keluarga. Aku masih di teras sama bapak mertua ngobrol ringan sambil di temani kopi bikinan istriku.
Bapak:"masih betah di sana le?"
Aku:"insyaallah 2 tahun lagi pak"
Bapak:"tanah yang di jalan xxxxxxxxx sudah bapak urug, tinggal di bangun aja, 2 tahun lagi pasti ramai apalagi jika bandara baru sudah beroperasi" kata bapak sambil menyalakan rokok dji Sam Soe
Aku:"nggeh pak,saya juga mikirnya ke situ pak"
***************
Eli: " benk,bangun. Lanjut di dalam aja tidurnya"
Aku:"udah nyampe mana mbak"
Eli:"rumahku,yuk masuk dulu"
Aku:"oh udah nyampe to, aku pamit sama orang rumah mbak terus langsung pulang aja deh mbak. Besok gampang lah tak main kesini lagi"
Kayaknya udah dari tadi nyampenya karena barang2 mereka udah di beresin.
Eli:"bener,gak mampir dulu, istirahat"
Aku:"istirahat di rumah aja mbak,udah kangen rumah juga. Besok lah tak kesini lagi sekalian ke SKE"
Kebetulan rumahnya Mbak Eli deket sama SKE
Aku ikut masuk ke rumahnya mbak Eli, minta ijin ke belakang mau cuci muka dan menandai daerah kekuasaan (pipis). Lalu pamit sama keluarga mbak Eli dan lanjut perjalanan pulang.
Pagi menjelang siang aku sudah ada di rumahku. Kedua adikku gak ada di rumah, mungkin lagi main. Adikku yang satu lagi sudah menikah dan mudik ke rumah istrinya. Cuma ada om ku yang lagi ngasih makan ayamnya. Setelah ngobrol dan tanya ini itu sama om,aku lalu pergi mandi.
Setelan koko dan sarung dan menggunakan motor matic warisan aku menuju makam, tempat kedua orang tua ku sekarang beristirahat. Cukup 5 menit, deket kok sama rumahnya Novi , tapi walaupun Deket jalan ke rumahnya Novi dan makam itu berbeda. Di atas pusara makam orang tua ku berdoa, mendoakan yang terbaik untuk mereka.
Dari makam aku langsung ke rumah mertua, sudah kangen banget sama anakku,mamahnya juga sih. Aku lihat anakku lagi bermain sendiri di halaman dengan mainan yang baru di belikan sama kakeknya. Sebuah excavator pake remote. Langsung ku gendong dan ku cium bocah tengil itu, sempet kaget tapi setelah menyadari bahwa yang nggendong adalah papahnya,bocah itu teriak senang.
"Pah,iky punya mainan balu"
"Sini papah pinjem"
"Gak bole" kebiasaan anakku kalo punya mainan baru gak boleh di pinjem
Aku langsung masuk dan meninggalkan anakku main. Istri dan ibu mertua lagi masak di dapur, kayaknya mau makan besar masaknya banyak soalnya,bapak mertua gak keliatan, mungkin masih di sawah.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam" jawab mereka bareng.
Kucium tangan ibu,dan kemudian gantian tanganku yang di cium istri dan aku balas dengan mencium keningnya. Ibu menanyakan pertanyaan standar orang tua terhadap anak lalu melanjutkan memasak. Istri ku menemani ku di ruang tamu sambil memijit ku, nikmat......
"Puasa mah?"
"Puasa lah, papah bolong?"
"heheee"
"wuuuuu payah, mau mamah bikinin teh anget?"
"Gak ah ,malu sama ibu. Itu kok masaknya banget mah?"
"Buat takjil nanti sore"
Kami lanjut ngobrol ringan beberapa saat sebelum aku menyuruhnya kembali membantu ibu dan aku masuk kamar pengen tidur, ngantuk dan capek sisa mudik.
----
"Pah........pah.........pah.......pah....." Suara bocil ganggu tidur ku.
"Hem........"
"Jalan jalan pah"
Kulihat hp dan ternyata sudah jam setengah 4 sore, lumayan lama juga tidurku. Setelah mandi dan ganti baju,aku langsung menuju ruang tamu. Aku berhenti melangkah, jantungku berdetak lebih cepat. Ada 3 orang wanita di ruang tamu. Ibu , istriku dan wanita itu, wanita yang sudah lama tak bertemu. Wanita itu melemparkan senyum, senyum yang tak pernah berubah dari dulu.
----
Malam sepulang tarawih,aku ,istri dan Novi duduk santai di teras rumah mertua ku. Anakku dan anaknya Novi yg kecil sudah tidur. Suaminya Novi besok baru mau nyusul ke Jogja karena belum libur. Novi juga sudah tau kalo aku nulis di Kaskus,istriku sih yang cerita.
Herankan kalian? Kenapa Novi malam2 bisa ada di rumah mertua ku. Novi selama di Jogja memang tinggal di rumah mertuaku. Rumah Mbah Pawiro, selepas beliau meninggal sekarang sudah di bagi 2 dan di tinggali saudara2 dari anaknya paman dan pakdenya,yah saudara istri ku juga. Kalo ngikutin dari awal sekarang kalian pasti tau istri ku siapa.
Novi:" dapat ide dari mana mas kok tokoh2nya pakai nama samaran itu?"
Aku:"yang mudah di ingat aja nov,biar gak typo ngetiknya, tapi gak masalah kan?"
Novi:"sakarepmu mas,aku sih fine2 aja. Tapi kayaknya banyak cerita di Jakarta yang aku gak tau"
Aku:"hehe simak terus aja ceritanya"
***
Novi:"haha suamimu memang aneh ya dek dari dulu gak berubah"
Istri:"tapi dulu sempat berubah mbak"
Novi:"iya,dan aku gak pernah bosan minta maaf untuk itu"
Aku:"itu masalalu" lalu kurangkul istriku dan kucium keningnya. "Makasih mah"
***
Istriku sudah masuk ke kamar, Novi menyusul anaknya yang gede dan ibu mertua yang lagi nonton tv di ruang keluarga. Aku masih di teras sama bapak mertua ngobrol ringan sambil di temani kopi bikinan istriku.
Bapak:"masih betah di sana le?"
Aku:"insyaallah 2 tahun lagi pak"
Bapak:"tanah yang di jalan xxxxxxxxx sudah bapak urug, tinggal di bangun aja, 2 tahun lagi pasti ramai apalagi jika bandara baru sudah beroperasi" kata bapak sambil menyalakan rokok dji Sam Soe
Aku:"nggeh pak,saya juga mikirnya ke situ pak"
***************
Diubah oleh montormebur 29-06-2018 22:20
dany.agus memberi reputasi
1