Kalau ngebahas soal pembangkit listrik, secara garis besar ada 2 jenis, yaitu pembangkit listrik terbarukan dan non-terbarukan.
 
Pembangkit listrik terbarukan bisa dikatakan sebuah pembangkit yang tidak akan habis sampai kiamat, seperti angin, air, dan matahari. Sedangkan non-terbarukan adalah pembangkit listrik yang bisa habis sewaktu-waktu karena bahan yang tersedia terbatas, seperti minyak bumi, batubara dan nuklir.
 
Pembangkit listrik tenaga bumi yaitu memanfaatkan suhu yang sangat panas dari dalam bumi. Semakin dalam kita menggali bumi, semakin panas pula suhu yang didapatkan.
 
Sebuah studi di spanyol baru-baru ini menyatakan bahwa “jika sumber panas bumi dari Semenanjung Iberia dimanfaatkan, maka akan diperoleh sekitar 700 GW (Giga Watt) daya listrik.




Untuk melihat seberapa besar pembangkit listrik tenaga bumi ini, mari kita bandingkan dengan jumlah total listik yang digunakan di Indonesia. Saat ini di negara kita memiliki total daya listrik sebesar 52.000 Megawatt. Itu artinya 700 GW (700.000 Megawatt) ini mampu untuk mencukupi kebutuhan listrik sebanyak 13 Negara.
 
"Energi tidak diciptakan atau dimusnahkan, tetapi ia hanya berubah bentuk." Sesuai hukum kekekalan energi,panas bumi bisa dirubah menjadi energi listrik. Setiap kilometer yang kita gali ke dalam Bumi, maka suhu akan meningkat rata-rata sebesar 30º Celcius. Hal ini disebabkan karena aliran panas internal dan disintegrasi unsur-unsur tertentu dari lapisan kerak bumi. Energi ini bisa digunakan sebagai listrik berkat teknologi baru.



Cesar Chamorro (salah satu penulis studi ini), menjelaskan bahwa "eksploitasi sistem EGS (Stimulated Geothermal System) melibatkan injeksi cairan seperti air dan karbon dioksida untuk mengekstraksi energi panas. Dari batuan yang terletak beberapa ribu meter di bawah permukaan bumi, dan permeabilitasnya telah diperbaiki atau distimulasi sebelumnya dengan proses rekah. Kemudian, cairan yang dipanaskan dibawa ke pabrik panas bumi, di mana listrik dihasilkan, biasanya dengan menggunakan siklus biner (dengan pertukaran panas antara air dan cairan organik), dan itu diinjeksikan kembali ke reservoir dalam siklus tertutup."
 
Saat ini hanya ada satu stasiun EGS yang terhubung ke jaringan, yaitu Soultz-sous-Forêts di Perancis. Sisanya hanya bersifat eksperimental dan ditemukan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Jepang.
 
Chamorro juga menjelaskan potensi Spanyol dalam jenis energi ini. “Listrik 700 GW setara dengan lima kali lipat daya listrik yang terpasang di Spanyol saat ini”. Dengan kedalaman 7 km, potensi yang bisa dihasilakn adalah 190 Giga Watt listrik. Sedangkan untuk kedalaman 4 km akan menghasilkan 30 GW.
 
Kedalaman 7 km ini aman untuk bumi, karena masih sangat jauh dari inti bumi yang kedalamannya mencapai 3000 km.
 
Daerah dengan potensi panas bumi terbesar di Spanyol adalah Galicia, barat laut Castile dan León, Catalonia dan Andalusia, karena adanya gesekan lempeng dasar dan granit.

 Studi ini diterbitkan oleh majalah Renewable Energyyang menyoroti kemampuan Spanyol untuk melepaskan diri dari “energi kotor”.



 Jangan lupanya ya gan.