Part 49 : Keinginan Tersembunyi


Jam 04.30 pagi itu

" sayang bangun doong " ucap libby dengan menciumi ku
" iyaa2 aku bangun "
" ayoo ikut aku ke kamar mandi "
" iyaa aku bangun "
" cepeetan sayang "
" iyaa "

Akhir nyaa saya pun masuk ke kamar mandi bersama libby dengan test pack di tangan nya. Dengan penuh grogi dan takut libby mencelupkan test pack nya ke dalam gelas yg telah berisi cairan untuk mengetes nya

5 menit kemudian

" aku ingin menikah dengan mu ham secepat nyaa " ucap libby dengan menangis
" iyaa, ayoo kita siapkan "
" aku harus belajar lebih tentang islam "
" iyaa sayang, kamu harus belajar "

Pagi itu libby membuat sarapan waffle dan menyiapkan susu coklat

" jangan bersedih sayang yang terpenting adalah hubungan kita bagaimana " ucap ku ke libby
" aku tidak akan pernah meragukan perasaan mu kepada ku sayang " ujar libby dengan mencium kening ku
" pagi ini kamu begitu romantis " sambil membalas ciuman nya
" kamu berangkat jam berapa ? " tanya libby
" sekitar jam 7 "

Sekitar jam 8 lebih saya sudah sampai di Mabes TNI Cilangkap

" pagi pak, mau melapor ingin bertemu dengan mayor xxxxx "
" mohon menyerahkan tanda pengenal "

Skip skip

Sekitar jam 10.00 saya bertemu dengan mayor xxxxx

" pagi dek aham "
" pagi mayor "
" langsung pada inti nya saja "
" siap mayor "
" saya ingin adik saya yg sekarang menjadi dosen mu di kampus ikut ambil bagian di setiap pekerjaan2 mu "
" maaf mayor itu bukan wewenang saya, silahkan berbicara dengan abi saya "
" ayolah jangan terlalu kaku , saya yakin kamu pasti bisa mempunyai win - win solution "
" saya tidak bisa menjanjikan apa2 mayor "
" saya yakin kamu bisa "

Yaah seperti itulah kondisi jaman dahulu dan seperti nya sekarang di indonesia menjadi lebih parah. kwkwkwk. Makanya saya dan keluarga mengungsi saja.

Saya tidak tahu kenapa rasa aman dan nyaman saya sebagai pengusaha di Indonesia itu sangat kurang sama sekali meski sudah ganti presiden pun bagi saya hasil nya sama aja. Mungkin .. secara data dan teori + fakta indonesia lebih baik tapi sepanjang mata saya memandang sebenar nya sama saja. Apalah arti suara hamba ini yang tidak akan pernah didengar meski pernah semeja dan berdebat langsung dengan wanita hebat Indonesia ketika masih bekerja di Bank Dunia as result let's come back to politician and my country is lit AF.

Back to topic

Sore itu saya bikin rapat kecil2 an dengan bu saski di kantor untuk menempatkan " titipan " ini dimana. Karena sudah malam pertemuan dengan bu saski akhir nya berujung pada penolakan untuk sementara

Saat itu pertengahan Juni

" sayang aku boleh bertemu umi mu ? "
" kamu ingin ke pasuruan ? "
" iyaa aku ingin ke umi mu "
" silahkan saja "
" tapi aku sendirian dan aku ingin menghabis kan beberapa waktu disana "
" telpon saja umi dulu. Umi bagaimana , karena umi ingin jenguk kakak dalam waktu dekat "
" besok pagi ak telpon umi "
" iyaa "
" oh ya sayang, aku ga masak kali ini. Kamu mau masak ? "
" okee "

Saya masih ingat insyaallah masakan saya malam itu adalah ikan sarden kaleng yang saya masak ulang dengan menambahkan potongan bawang bombay yang sudah saya goreng terlebih dahulu dan saya tambahkan juga pasta tomat dan beberapa cabai merah

Lucunya saat itu karena cabai merah nya tidak saya porong libby sempat memakan cabai merah bulat - bulat karena dia pikir itu adalah ikan sarden yang utuh. Jadi libby kepedesan

Sekitar 2 hari kemudian libby pun pergi ke pasuruan dan saya fokus UAS.

2 hari setelah libby berangkat ke pasuruan ramon keluar dari rumah sakit dan dia tinggal dengan reski

Suatu ketika ketika saya sendirian di apartement entah kenapa saat itu saya ingin minum. Akhir nya saya pun keluar membeli beberapa botol besar bir sponsor klub idola saya Liverpool dan saya bawa ke apartement.

Setelah menghabiskan 2 botol besar bir tiba2

Outgoing call : Tukang Adu Domba

" aku sendirian sekarang di apartemen, kali aja kamu mau menemaniku "
" iyaa aku kesana "


Sekitar 2 jam kemudian yuri datang dia membawakan ku martabak manis dan kami pun duduk di balkon apartemen sambil minum bir dan makan martabak manis. Hawa dingin dari angin malam, sayup2 alkohol memasuki kepala dan meracau isi dalam kepala membuat saya memandang yuri lama saat itu.

Yuri memakai celana 3/4 yg stretched, kaos ketat " you can see inside me " yg ditutupi oleh jaket rambut panjang nya tergerai dan mengombak terkena angin hingga

" kenapa kamu memandangi ku seperti itu ham ? "
" maafkan aku sudah jahat kepada mu " sambil mendekat kan kepala ku ke yuri
" ham jangan lakukan hal yang bisa buat mu menyesal di kemudian hari "
" yur ketika itu terjadi apa kamu akan menyesal ? "
" aku tidak tahu ham "

Dan saya pun mencium bibir yuri