- Beranda
- Stories from the Heart
Di Persimpangan Musim Hujan
...
TS
mrskinny
Di Persimpangan Musim Hujan
Quote:
"Aku layaknya hujan, berusaha mencurahkan setiap tetes cinta yang tak terhitung tapi tak pernah sampai di rumahmu"
Quote:
Diubah oleh mrskinny 04-06-2018 02:16
anasabila memberi reputasi
1
7.8K
Kutip
40
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mrskinny
#36
Bagian 12: Replaced by Rain
Quote:
Masih di hari ke-10, dimana musim panas mulai mengelabu, hujan sering datang dan cerita terus berjalan dengan lantang
Entah dari mana aku mulai hidup ini, terasa sudah aku ingin akhiri ketidak pastianmu dan keegoisanmu, hingga hujan yang tiba begitu merdu rintiknya dan begitu syahdu untuk dinikmatinya.
Baiknya aku merasakan kebahagaan ini, ya memang aku bahagia sore tadi… tapi saat ini, di kursi ini yang berhadapan langsung dengan jendela aku termengu menanti fisikmu, menanti celotehmu, menanti hangat pelukmu dan menanti ucapan selamat dari dirimu Viola. Kedatangamu malah dihadiri melalui pesan singkat yang kamu bilang kau sangat membutuhkanku. Egois bukan kepayang memang kamu, kamu bilang kamu akan datang, kamu bilang kamu akan merayakan ini…
Kehilanganmu sungguh menyiksa batin ini, aku selalu menjaga momen ini, aku sabar dan hingga kini kamu tidak ada. Perjelas kamu dimana, perjelas juga sebenarnya hubungan apa yang telah kita jalani?
Begitu katamu? Setelah tidak ada kabar kamu hanya berkata seperti itu
Sebenarnya, ya sebenarnya siapa kamu, apa maumu, dan di mana letakmu?
Aku timbang – timbang ponselku, kembali membaca pesan singkatmu yang benar – benar singkat, membuka halaman galeriku yang berisikan kenangan kita dan kini kontakmu telah kupandangi selama 10 menit lamanya, aku hanya bingung harus dengan kata apa aku menjawab pesanmu.
Begitu bunyi dering telfonku saat berusaha ingin mengetaui di mana kamu. Ya pada akhirnya kuputuskan untung menghubunginya
Terkesan lama sekali nada itu berdering, hingga…
“ebayyy…” lemah – parau suaranya
“di mana kamu? Ada apa dengan kamu Viola?” sontak emosiku turun merendah
“hemmm” terdengar seperti sedang tersenyum
“jangan terkesan kamu tidak bersalah, tolong jangan kamu egois, apa yang membuatmu tersenyum? Ada yang lucu VIOLA!?” mendadak emosiku melonjak
Dan…
Sambungan telfon dimatikan secara sepihak
“BRENGSEK!!! LO PAHAM NGGA SIH VIOLA GUA SAYANG SAMA LO!? DAN KENAPA LO KAYA GINII!!??? PAHAM NGGA SIH ? HAHHH!?” tanpa sadar aku berbicara dengan layar ponselku
Begtu kelimpunganya aku malam itu, seketika kamar gelap ini hanya gelap, tak ada cahaya, panas… semua seperti membakarku dan tak terasa kursi goyang ini bergerak begitu cepat, entah siapa aku ini, dan aku telah dikendalikan atas emosiku sendiri
Pesan Viola masuk, dan begitu bunyinya. Semua terasa berhenti, perlahan kursi goyangku berayun pelan dan sangat pelan dan terhenti, lampu – lampu di luar mulai padam hanya tersisa lampu jalan dan jalanan sepi yang berhembus angin.
Sepi…
***Hari ke-10***
Entah dari mana aku mulai hidup ini, terasa sudah aku ingin akhiri ketidak pastianmu dan keegoisanmu, hingga hujan yang tiba begitu merdu rintiknya dan begitu syahdu untuk dinikmatinya.
Baiknya aku merasakan kebahagaan ini, ya memang aku bahagia sore tadi… tapi saat ini, di kursi ini yang berhadapan langsung dengan jendela aku termengu menanti fisikmu, menanti celotehmu, menanti hangat pelukmu dan menanti ucapan selamat dari dirimu Viola. Kedatangamu malah dihadiri melalui pesan singkat yang kamu bilang kau sangat membutuhkanku. Egois bukan kepayang memang kamu, kamu bilang kamu akan datang, kamu bilang kamu akan merayakan ini…
Kehilanganmu sungguh menyiksa batin ini, aku selalu menjaga momen ini, aku sabar dan hingga kini kamu tidak ada. Perjelas kamu dimana, perjelas juga sebenarnya hubungan apa yang telah kita jalani?
Quote:
Ebayyy… aku butuh kamu bay
Begitu katamu? Setelah tidak ada kabar kamu hanya berkata seperti itu
Sebenarnya, ya sebenarnya siapa kamu, apa maumu, dan di mana letakmu?
Aku timbang – timbang ponselku, kembali membaca pesan singkatmu yang benar – benar singkat, membuka halaman galeriku yang berisikan kenangan kita dan kini kontakmu telah kupandangi selama 10 menit lamanya, aku hanya bingung harus dengan kata apa aku menjawab pesanmu.
Tuuttt…
Tuuttt…
Tuuttt...
Tuuttt…
Tuuttt...
Begitu bunyi dering telfonku saat berusaha ingin mengetaui di mana kamu. Ya pada akhirnya kuputuskan untung menghubunginya
Tuuttt…
Tuuttt…
Tuuttt...
Tuuttt…
Tuuttt...
Terkesan lama sekali nada itu berdering, hingga…
“ebayyy…” lemah – parau suaranya
“di mana kamu? Ada apa dengan kamu Viola?” sontak emosiku turun merendah
“hemmm” terdengar seperti sedang tersenyum
“jangan terkesan kamu tidak bersalah, tolong jangan kamu egois, apa yang membuatmu tersenyum? Ada yang lucu VIOLA!?” mendadak emosiku melonjak
Dan…
Tiitt…
Sambungan telfon dimatikan secara sepihak
“BRENGSEK!!! LO PAHAM NGGA SIH VIOLA GUA SAYANG SAMA LO!? DAN KENAPA LO KAYA GINII!!??? PAHAM NGGA SIH ? HAHHH!?” tanpa sadar aku berbicara dengan layar ponselku
Begtu kelimpunganya aku malam itu, seketika kamar gelap ini hanya gelap, tak ada cahaya, panas… semua seperti membakarku dan tak terasa kursi goyang ini bergerak begitu cepat, entah siapa aku ini, dan aku telah dikendalikan atas emosiku sendiri
Quote:
“ebay… maaf, maaf banget, selama ini aku harus berbohong padamu, selalu menyembunyikan banyak hal kepadamu. Aku mau jujur sama kamu ebayku, tepat malam ini dan sudah beberapa hari yang lalu aku berada di rumah sakit…
Kepalaku nyaris botak digerogoti oleh penyakitku, kepalaku terasa sakit, semua seperti berputar dan otaku serasa di remas – remas dari dalam tengkorakku. Tepat kaya dugaan kamu ebay, aku terkena kangker otak :’)”
Kepalaku nyaris botak digerogoti oleh penyakitku, kepalaku terasa sakit, semua seperti berputar dan otaku serasa di remas – remas dari dalam tengkorakku. Tepat kaya dugaan kamu ebay, aku terkena kangker otak :’)”
Pesan Viola masuk, dan begitu bunyinya. Semua terasa berhenti, perlahan kursi goyangku berayun pelan dan sangat pelan dan terhenti, lampu – lampu di luar mulai padam hanya tersisa lampu jalan dan jalanan sepi yang berhembus angin.
Sepi…
0
Kutip
Balas
