Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Palestina ditembak mati karena mencoba menabrak tentara Israel dengan mobil di Kota Hebron, Tepi Barat, pada Sabtu (2/6).

"Seorang teroris berupaya menabrak tentara Israel dengan kendaraannya. Sebagai respons, tentara menembak teroris itu, membunuhnya. Tak ada tentara yang terluka," demikian pernyataan militer Israel, sebagaimana dikutip AFP.

Penembakan ini menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas di tangan tentara Israel selama sepekan belakangan.

Sehari sebelumnya, Jumat (1/6), seorang perempuan Palestina, Razan al-Najjar, tewas ditembak tentara Israel di dekat pagar perbatasan Jalur Gaza, di mana kerusuhan sedang terjadi.

Sukarelawan Kementerian Kesehatan Gaza itu sedang bertugas dan memakai seragam tim medis berwarna putih ketika tertembak di bagian dada.

"[Insiden] di mana warga sipil diduga dibunuh oleh tentara Israel, akan diselidiki oleh tingkat komando yang relevan dan ditelusuri oleh tim Staf Jenderal Mekanisme Pencarian Fakta," bunyi pernyataan tentara Israel.

Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 40 warga Palestina terluka akibat timah panas tentara Israel di hari yang sama.

Para tentara Israel pun tak segan melepaskan tembakan jika ada demonstran yang mendekati pagar perbatasan.

Situasi kian panas setelah Amerika Serikat resmi memindahkan gedung kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem pada awal Mei lalu.

Pemindahan kedubes AS ini sesuai dengan keputusan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember lalu.

Keputusan ini menuai kecaman karena selama ini Yerusalem berada di pusaran konflik Israel dan Palestina. Mereka memperebutkan Yerusalem sebagai ibu kota negara masing-masing.

SUMUR