Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ziignusAvatar border
TS
ziignus
SWITCH (Something With Interaction Time Change Help)
Assalamualaikum agan dan aganwati.
Ini adalah karya pertama saya yang saya publis, dan insyaa Allah ini akan saya seriusin sampe menjadi sebuah light novel, cerita yang ada disini semuanya fiksi.
Kalo mau yang lebih rapi silahkan kunjungi wattpad saya disini Switch
Semoga ceritanya bisa menghibur agan agan semuanya.


SINOPSIS

Ditahun 2046 telah terjadi perang diseluruh dunia dengan sekelompok orang yang berencana menjadi tuhan dari dunia.

Hiru adalah salah seorang pemuda yang ikut berperang melawan sekelompok orang tersebut.
Suatu ketika orang tua hiru tewas karena terkena serangan dari sekelompok orang itu.

Hiru berencana untuk menyelamatkan ibunya dari kematian, tapi satu satunya cara untuk menyelamatkanya adalah kembali ke tahun 2018 dimana awal dari semuanya.




Diubah oleh ziignus 23-02-2019 00:56
2
3.7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
ziignusAvatar border
TS
ziignus
#7
CHAPTER 4 (Beyond The Limits) Part 1



Empat hari setelah peperangan dengan pasukan elite White Order, Hiru telah selesai memperbaiki armor milik teman-temanya dan kemudian dia berniat mengembalikan armor itu ke mereka, dia menjanjikan akan mengembalikan armor itu ke mereka di rumah Raka pada hari ini.


Siang harinya Hiru sudah bersiap akan berangkat ke rumah Raka dia sudah membawa armor milik teman-temanya didalam tas gendong berwarna hitam miliknya.


"Ibu aku berangkat dulu ya"


Hiru mendatangi ibunya yang saat itu sedang memamasak, ibu hiru meletakan pisau yang saat otu sedang ia gunakan memotong daging.


"Kamu mau kemana nak ?"


"Aku ada janji untuk mengembalikan armor milik teman-temanku bu dirumah Raka dan sekalian aku juga ingin menjenguknya"


"Kenapa tidak memberitahu ibu dulu kalau kamu akan pergi Hiru"


"Memangnya kenapa bu?"


"Hari ini ibu akan masak masakan special kesukaanmu "


"Wah....benarkah...baiklah setelah mengembalikan ini aku akan langsung pulang bu"


"Yasudah kalo begitu, ibu titip salam untuk Raka yah"


"Baik bu aku berangkat, speed active"


Kebiasaan Hiru sejak kecil adalah sebelum pergi ia selalu mencium tangan ibunya, tangan kanan yang mempunyai bekas luka bakar di bagian lenganya, sampai sekarang belum diketahui dari mana bekas luka bakar itu berasal, walaupun hiru sudah sering kali bertanya tapi ibunya hanya menjawabnya dengan tersenyum.


Sesampainya di rumah Raka, hiru sudah disambut oleh Bima dan Audri yang sejak pagi sudah disana, rumah Raka tidak terlalu besar karna memang dia tinggal sendiri disini dan selama 4 hari ini yang merawat lukanya adalah Elsa yang memang rumah mereka berjarak tidak terlalu jauh.


"Ayo cepat masuk, aku ingin memberikan armor kalian yang baru selesai kuperbaiki"


Hiru berjalan masuk kerumah raka, disana ada Elsa dan Raka yang sedang duduk di sofa, Elsa masih sibuk merawat sisa luka peperangan empat hari yang lalu.


"Bagaimana keadaan mu Rak ?"


"Sudah lebih baik setelah Elsa yang merawatku"


"Jangan memaksakan diri dulu, ini, aku ingin mengembalikan ini pada kalian, semuanya sudah kuperbaiki, tapi setelah melihat pasukan elite White Order itu aku khawatir mereka masih mempunyai pasukan yg lebih hebat dari itu, mulai sekarang kita harus lebih berhati-hati lagi, terutama untuk mu Raka"


"Yah aku mengerti"


Setelah mengembalikan armor mereka hiru langsung bergegas pergi karena hiru sudah berjanji akan langsung pulang.

"Hiru tunggu, ada yang ingin aku bicarakan dengan mu"

Terdengar suara Elsa yang sedikit gugup ketika mengatakan itu, elsa berdiri dan mendekati hiru yang sudah ada di depan pintu.

"Ada apa Sa ?"

"Bisa kita berbicara diluar sebentar"

"Hmmm...ok"

Hiru dan Elsa pergi keluar, tapi wajah Elsa kali ini terlihat sedikit memerah dan juga dia sedikit gugup, setelah diluar Hiru bertanya kepada Elsa apa yang ingin dia katajan.

"Mau bilang apa Sa?

"Ehh....eeee.....itu hiru aku mau bilang kalau aku sebenarnya sudah sejak lama aku..."

"Kenapa kau jadi gugup begitu ?
Tidak seperti biasanya, kamu sakit ?"

Wajah Hiru mendekat kewajah elsa kemudian dia menyentuh kening Elsa dengan telapak tanganya, Elsa semakin gugup dan wajahnya semakin memerah.

"Tidak, aku tidak apa-apa"

"Lalu, kenapa kamu jadi gugup begitu ?"

"Tidak aku hanya ingin mengucaokan terima kasih karena telah memperbaiki armorku ini"

"Iyah, sama sama sa, aku juga mau mengucapkan terima kasih atas semua bantuan mu selama ini, kalau begitu aku pulang dulu yah"

Hiru tersenyum, kemudian dia meninggalkan Elsa, entah kenapa setelah hiru pergi Elsa terliahat lemas badanya ia sandarkan di dinding kemudian secara perlahan matanya mengeluarkan air mata, dan suara samar terdengar dari bibir elsa.

"Sebenarnya sudah lama aku menyukaimu hiru"

Raka kemudian keluar meyusul Elsa, disana dia melihat Elsa yang sedang menangis, Raka lalu mendekatinya dan kemudian mengelus kepalanya, sepertinya Raka sudah mengetahui jika elsa menyukai Hiru.

"Sudah jangan menangis lagi, masih ada lain waktu kan untuk mengatakan itu"

"Entah kenapa aku merasa tadi adalah keaempatan terakhirku untuk mengatakan itu kepada hiru"

"Ayo kita masuk, kamu tidak mau kan Audri dan Bima mengatahui jika kamu sedang menangis"

"Hhhmmmmm"

Di rumah Raka merereka berempat kembali melanjutkan obrolan dan candaan disana, karena memang sejak awal mereka sudah merencanakan untuk menemani Raka hari ini.

hiru tiba dirumahnya dia lalu mumbuka pintu dan melepaskan sepatunya, kemudian masuk kedalam.


"Ibu....aku pulang"


"Iyah nak, cepat ganti baju dan langsung keruang makan, ayo kita makan sama-sama"


"Nanti saja ganti bajunya bu aku sudah lapar karena tidak sarapan tadi"


"Dasar kamu ini, ya sudah ayo duduk kita makan dan ada yag ingin ibu bicarakan tentang ayah mu, mungkin ini saatnya kamu tahu kebeneran tentang ayahmu"


Duaaaaaaarrr....ledakan terjadi dirumah Raka dan membuat semuanya terkejut mendengar ledakan itu, ledakan itu berasal dari luar.


"Suara ledakan apa itu Rak ?"


"Persiapkan armor kalian sepertinya kita diserang"


"Apa.....tidak mungkin"


"[Weapon Up]"


Setelah semua memakai armornya, mereka segera keluar dan disana sudah ada pemuda sekitar umur 25 tahun berambut coklat memakai armor lengkap berwarna merah putih dengan senjata seperti tembakan besar dikedua lengannya yang berdiri menunggu mereka, penampilanya jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan pasukan elite yang mereka hadapi empat hari lalu.


"Siapa kau, kenapa kau menyerang tempat ini"


"Jangan membuat ku tertawa, tanpa dijawabpun kau pasti sudah tau kan siapa aku, aku tidak akan membiarkan orang orang seperti kalian mengganggu rencana White Order"


"Kalian bertiga bersiaplah, aku merasakan hawa yang buruk dari orang ini"


"Majulah kalian berempat, aku akan menghabisi kalian sekaligus hahaha"


Raka bersiap dia merubah armornya seperti yang dia pakai melawan pasukan elite White Order, dengan cepat raka melesat menyerang orang itu.


"Hmmmmm....boleh juga kecepatanmu"


Tapi sebelum raka bisa menyuntuh orang itu armor sudah hancur tak berbentuk.


"Armorku kenapa bisa begini"


"Sekarang gilaranku"


Orang itu mengayunkan kakinya kemudian menendang raka dengan sangat keras sampai terpental kebelakang, kemudian Audri menangkapnya.


"Raka, kau tidak apa-apa"


"Lumayan...tapi kenapa armorku bisa hancur sebelum aku menyentuhnya apa Hiru gagal memperbaiki armor ini"


"Tidak Rak, Hiru tidak gagal memperbaikinya, armormu itu menggunakan sinyal dari otak mu untuk membentuk sesuatu, dan jika sinyal itu terganggu maka bentuknya pun akan terganggu"


"Lalu apa yang membuat sinyal itu terganggu ?"


"Apa kau ingat saat melawan pasukan elite empat hari yang lalu ?"


"Ya aku ingat"


"Disana armormu pun hancur setelah menyentuh armor milik pasukan elite itu, itu karena armor milik pasukan elite menggunakan gelombang elektro maknetik yang bisa sedikit mengganggu sinyal dari otakmu ketika kau menyentuh armor itu, tapi kali ini berbeda orang ini menggunakan gelombang suara yang lebih sensitif mengganggu sinyal otakmu, lihat di kedua lengan orang itu, alat itu menghasilkan gelombang suara yang bisa mengacaukan sinyal dari otak menuju armor mu, sepertinya dia sudah paham betul akan kelemahan armormu itu Rak"


"Jadi itu bukan tembakan ya, lalu apa yang akan kita lakukan ?"


"Kita harus menghubungi Hiru sekarang"


"Elsa...cepat panggil hiru kesini dan Bima, cepat bantu aku, orang ini tidak akan bisa dikalahkan jika kita tidak melawanya secara bersamaan"


"Hahahahaha.........akhirnya kalian tau perbedaan kekuatan diantara kita"


Raka, Audri dan Bima bersiap menyerang orang itu, sementara dirumah Hiru dia sedang duduk di meja makan sambil serius mendengerkan apa yang akan diceritakan ibunya tentang ayahnya.


"Hiru, sebenernya ayah mu itu itu adalah mantan anggota dari........."


Belum selesai ucapan ibu Hiru, tiba tiba alat komunikasi yang selalu dia pakai ditelinga sebelah kiri pun terdengar suara Elsa.


"Hiru, cepat kesini, kami diserang oleh seseorang"


Hiru tau jika mereka sudah bisa diserang maka mereka sedang dalam bahaya, terlebih lagi yang menyerang merwka hanya 1 orang.


"Baik Sa....aku segara kesana, ibu maaf, aku harus segera pergi teman-temanku sedang dalam bahaya"


"Iya nak, jaga dirimu baik baik"


"Iya bu"


Hiru bergegas memakai sepatu serta armornya, dan dia berlari secepat mungkin, rasa gelisah terlihat jelas dari wajah Hiru, ditengah perjalanan dia berfikir.


"Siapa orang yang bisa menyerang mereka sekaligus"


Belum selesai hiru berfikir tiba-tiba tendangan keras mendarat diwajahnya, buaaaaaaaaakkk.....dan hiru terpental jauh kebelakang.


"Ahhhhhhhhhh......siapa kau"

Orang yang menendangnya tadi berdiriri tegak dipan hiru, dia memakai armor berwarna biru dengan list putih diseluruh tubuhnya, tinggi orang ini mencapai sekitar 210cm dia memiliki tubuh yang kekar, usianya sekitar 24 tahun dan dia membawa senjata seperti gatling gun jaman dulu yang masih menggunakan peluru timah dan mesiu ditanganya, orang itu membungkuk didepan hiru dengan posisi tangan ada di dada sambil menyebutkan namanya.

"Perkenalkan aku adalah, William Russel salah satu anggota dari white oder, senang bertemu dengan anda tuan Hiruma Elrich"

"darimana kau tau namaku ?"

"Hmmmmm....sepertinya pertanyaan yang itu tidak perlu kujawab, bisakah anda menemaniku sebentar disini ?"

"Tidak teman-teman ku sedang dalam bahaya aku tidak ada waktu unutuk bermain denganmu bisakah kau minggir dari jalanku"

"Sepertinya kau harus memaksaku untuk minggir tuan Hiru"

"Baiklah, speed active, power up"

Hiru memijakan kakinya ke tanah tengan keras dia melesat menuju Wiliam dengan sangat cepat, dan hiru menendang wiliam dengan kekuatan penuh tapi bisa ditahan dengan sangat mudah oleh William.

"Lumayan juga yah kekuatan mu tuan Hiru, tapi jika hanya segitu itu belum cukup untuk membuatku minggir"

Hiru terkejut akan hal itu karena selama ini belum ada yang bisa menahan tendanganya dengan semudah itu, Hiru langsung mundur kebelakang dan bersiap melencarkan serangan berikutnya.

"[Invisibel]"

Hiru menghilang dari pandangan william dan dari belakang sebuah tendangan telak mengenai kepala William sampai dia jatuh berlutut.

"belum cukup yah tendangan ku itu, baiklah double power up"

Hiru menghujani pukulan yang tidak terlihat terus menerus kearah William sampai dia jatuh dan tidak bisa bangun lagi.

"Siapa orang ini sebenarnya, dia sangat kuat bisa menahan semua pukulanku selama ini, dan lagi senjata ini dia dapat dari mana di jaman sekarang ini"

Hiru tidak mau berfikir terlalu lama dia bergegas meninggalkan orang itu dan menuju ketempat teman-temanya diserang, sementar itu pertarungan masih berlanjut di tempat Raka dan yang lainya.

"Sa...Hiru sudah kau hubungi ?"

"Sudah sejak tadi Rak, tapi entah kenapa Hiru belum sampai disini"

"Baiklah kalau begitu, sekarang bantu kami menyerang orang itu, serangan kami bertiga tidak cukup untuk menyentuhnya"

"Bima, Audri cepat kesini aku punya sebuah rencana untuk mengalahkan orang itu"

Mereka segera mendekati Raka dan kali ini Bima dan Audri bersiap menyerang orang itu secara besamaan, Bima melompat keatas dan Audri berlalri dengan sangat cepat kearah orang itu sambil menghunuskan dua pedang yang ada di atas lenganya, dari atas bima sudah bersiap dengan posisi menendang dan keduanya menyerang orang itu secara bersamaan, tapi kedua serangan itu berhasil ditahanya, tidak berhenti sampai disitu, Elsa melanjutkan serangan kearah orang itu.

"[Wings Effect] shoot"

Ribuan tembakan yang seperti bulu burung itu mengarah tepat ke orang itu dan di dalam ribuan bulu burung itu sudah terdapat juga tombak yang dibuat oleh Raka.

"serangan yang merepotkan [BARRIER]"

Seketika orang itu membuat seperti dindig pembatas yang trasparan disekitar tubuhnya, yang membuat Bima dan Audri terpental sekaligus, serangan Elsa dan Raka pun bisa dengan mudahnya dia tahan.

"Aku akui kalian berempat memang hebat, tapi sudah cukup main-mainya aku sudah muak dengan kalian, sekarang waktunya menghabisi kalian.....[Barrier]...Prison"

Tiba-tiba tubuh Raka, Elsa, Audri dan Bima terperangkap oleh dinding tranparan, mirip seperti yang orang itu gunakan untuk melindungi dirinya tadi, tapi kali ini agak sedikit kecil dan berbentuk persegi.

"Apa ini, aku tidak bisa keluar"

"Tenang Bim, kita belum tau apa ini"

"Hehehehe.......Hahahaha.......Kalian akan segera tau apa itu......[Barrier] explosion"

Duarrrrrrr tiba-tiba dinding yang mengurung bima meledak dari dalam dan membuat setengah dari armor bima hancur.

"Arrggghhhhhh......"

"Bimaaaaaaaa....."

Perlahan dinding yang mengurung bima menghilang lalu bima jatuh ketanah dan tidak bisa bangun lagi, bagian tubuh yang armornya hancur sudah dipenuhi luka bakar bekas ledakan.

"Hahahahahaha....aku sangat menikmati aroma ledakan ini, sudah lama aku tidak meledakan orang sampai berkeping keping, selanjutnya siapa dari kalian yang ingin ku ledakan ?


baiklah kali ini aku akan meledakan wanita dulu, aku akan menggunakan dua lapisan Barrier miliku ini, karena semakin banyak lapisannya maka ledakan yang dihasilkan akan semakin besar, hahahahaha"

"Tidakkk.....jangan sentuh Elsa!!!"

Raka berteriak dengan kencang, dan dia berusaha memecahkan barier itu dari dalam, tapi teteap tidak membuahkan hasil.

"Percuma saja kau melakukan itu, lebih baik kau diam dan memperhatikan saja wanita ini kuledakan, hahahhaha..."

"Raka....Maafkan aku dan tolong jaga Hiru"

"TIDAAAAAAK!!!....ELSAAA"

"[Barrier].....explo...."

"Lepaskan mereka"

Buuuaaaaakkkkkk....suatu tendangan yang sangat keras mengarah ke lengankanan orang itu membuat salah satu sencata pemancar gelombang suaranya hancursekaligus menghilangkan Barrier yang menangkap ketiga teman hiru.

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.