Hampir 2 bulan setelah Novi minta break ,aku gak tau sama sekali kabar (mantan)pacar ku itu. Novi benar-benar menghilang. Setiap Sabtu-minggu saat pulang ke rumah,aku selalu menyempatkan ke rumah Novi,tapi selalu gak ada orang. Kadang aku juga ke rumah Dewi,yg ada malah aku di cuekin, dan aku makin gak respect sama Dewi. Kalo maksudnya Novi, break adalah pengen sendiri dulu, tapi kenapa kok selama ini. Atau memang sudah gak mau ketemu aku lagi?.

Selama 2 bulan itu pula hidup ku kacau. Pelampiasan ku kalo gak hepi-hepi sama mbak Dita ya minum banyu surgo di kos2an. Mbak Silvi juga selalu baik dan perhatian sama aku, sarapan dan makan malam selalu di siapin mbak Silvi, jelas aku gak enak sama Mbak Silvi, berusaha menolak tapi gak bisa. Beruntung banget aku punya mereka.

Dan gak terasa udah mau ujian akhir aja. Di tengah kehidupan ku yang kacau beberapa tugas praktek bisa ku selesaikan dengan baik ,tentu dengan bantuan sohib ku, Anto. Kalo gak ada Anto gak tau deh jadinya gimana. Belajar? Aku samasekali gak pernah belajar di kos2an,di sekolah aja aras-arasen. Gila ya, cuma karena seorang Novi bisa buat ku berantakan.

Hari ini hari pertama ujian nasional, ku kerjakan semua yang aku bisa, lainnya ngawur aja . Begitu seterusnya nyampe ujian hari terakhir. Tinggal menunggu hasil saja. Tapi aku yakin lulus sih, karena sekitar 80% aku bisa menjawabnya,yang 20% ngawur pasti juga ada yg bener. Berarti tinggal 2 bulan lagi sebelum berangkat ke Jakarta. Sewa kos2an masih sisa sebulan lagi. Aku juga bilang sama om **** kalo bulan depan aku resign.

Seminggu setelah ujian, malem sehabis isya aku nongkrong di gazebo ditemani udud dan minuman kaleng. Mobil mbak Silvi merapat tapi cuma berhenti di depan pager kos2an....



Di depan sebuah ruangan mbak Silvi mengetuk pintu. Pintu terbuka dan ada seseorang yg tak asing di balik pintu,ada ibunya dewi.
Dewi sakit apa? Tapi tunggu,kan mbak Silvi belum kenal Dewi, batinku. Kami di persilahkan masuk oleh ibunya dewi. Aku lihat Dewi sedang duduk di samping ranjang,mata kami bertemu lalu perlahan mengalihkan pandangan ke orang yg terbaring di depannya.
Ada Novi disana,jadi Novi yang sakit. Novi sedang tertidur atau mungkin pengaruh bius nya belum hilang. Tangan kirinya di balut perban tebal. Mbak Silvi ,ibunya dewi dan mas aji di belakangnya mendekat ke tepi ranjang. Aku masih berdiri mematung melihat Novi. Kaget, sedih bercampur benci. Aku benci sama Dewi.
Dewi yg selama ini menyembunyikan dan sok-sokan melindungi Novi dari ku malah membuat Novi jadi seperti itu. Aku gak tau apa yg sebenarnya terjadi,tapi hati kecil ku mengatakan semua ini karena Dewi.

Aku tidak mendekat, aku memutar langkahku kembali ke luar. Di meja panjang di depan ruangan itu aku terduduk.



Ku langkahkan kaki ku masuk ke ruangan itu, Novi melihat ku dan tersenyum kecil. Lalu Ibunya Dewi,Dewi dan mbak Silvi keluar, memberikan aku kesempatan berdua sama Novi....
Aku mendekat dan mencium keningnya. Air matanya meleleh.



Ku belai rambutnya lalu melangkah keluar. Di luar aku ngobrol bentar sama mbak Silvi dan mas aji. Ibunya Dewi udah pulang dan Dewi kembali masuk ke ruang rawat.



Mbak Silvi dan mas aji masuk ke ruang rawat mau pamit sama Novi. Setelah mereka berdua pergi, tinggal aku dan dewi,aku memilih duduk agak menjauh karena ada Dewi di dekat Novi, entah mereka ngobrol apa. Di ruang ini ada 2 pasien,ada 1 pasien lagi di ruang itu,tapi tirainya tertutup.

Males liat Dewi, aku memutuskan keluar ke kantin, mungkin dengan sedikit udud dan teh anget akan lebih baik. Teh anget baru habis setengah tapi udah menghabiskan 3 batang rokok. Aku baru mau menyalakan rokok yg ke 4 tiba-tiba Dewi udah duduk di sebelah ku. Yaelah ganggu aja ni cewe..... ku ambil korek lalu menyalakan rokok ku, fiiuuhhhhhh mantabbbb, setelah beberapa hisapan......



Aku mengajak Dewi kembali ke dalam. Saat di dalam,ku suruh Dewi tidur di kursi panjang yg ada di dalam ruangan itu, karena malam ini aku pengen jagain Novi sekalian melepas kangen. Melihat wajah sayu nya yg sedang terlelap sudah cukup mengobati rasa kangen ku. Ku kecup lembut keningnya .

Aku merasa ada yg bergetar di balik selimut, kubuka selimut itu ,ternyata ada hp nya Novi. Ada sebuah pesan masuk di layar hpnya.
Pesan baru dari nomor baru : "semoga cepet sem.... " Sebuah potongan pesan di layar utama k700i yang terkunci itu, ingin ku membuka pesannya tapi itu jelas gak sopan. Itu privasinya dan sekarang aku bukan apa-apanya. Tapi aku masih ingat nomer pengirim pesan itu, itu nomor hpnya galih. Kok dia bisa tau nomer Novi...........