- Beranda
- Stories from the Heart
Criminal Puzzle : Murder on Hotel
...
TS
claymite
Criminal Puzzle : Murder on Hotel

HOLLA

Crime-Mystery-Thriller

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Diubah oleh claymite 18-06-2018 12:43
anasabila memberi reputasi
1
41.6K
325
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
claymite
#106
Part 12
Kami saling bertatap muka, Ben pun merenung sejenak dan langsung melihat wajah Ronald dengan tajam.
"Hei, don't move"kata Ben kepada Ronald sambil setengah berjalan
Ronald nampak terdiam sambil perlahan bangkit dari duduknya
"Kubilang jangan bergerak Ron!" kata Ben sedikit berteriak.
"Hei hei ada apa ini? Ben? Ron? Apa yang sedang terjadi?" deputi bertanya dengan wajah bingung sambil melihat ke arah Ben
"Dia pelakunya??" kata Marlo polos
Ben nampak terdiam sambil tetap terfokus kepada Ronald
"Ron, aku tidak akan segan-segan menembakmu jika kamu bergerak sedikit saja" kata Ben sambil mengeluarkan sebuah pistol sambil membuka kunci pistolnya sehingga berbunyi "ckrek"
Ronald nampak terdiam kaku, tapi wajahnya tetap menunjukan ketenangan dan kedinginan. Ia terus menatap wajah Ben, demikian juga Ben yang terus menatap Ronald.
"Deputi, aku minta kau memborgolnya terlebih dahulu" kata Ben sambil tetap terfokus kepada Ronald dan tidak mengalihkan pandangannya
Deputi pun langsung memborgol Ronald, tanpa diduga, saat deputi memborgolnya ke arah tangan, Ronald menendangnya dan memberontak, ia ingin kabur, Ben dengan sigap langsung melayangkan satu tembakan ke arah kaki Ronald yang membuat dia menjerit kesakitan.
"Shitt!!!Aaahhh" gumam Ronald
"Sudah kubilang jagoan, aku tidak akan segan menembakmu"
Ben pun langsung memborgol dia, di saat yang bersamaan, Marlo tidak sengaja menjatuhkan mayat sang korban dari tempat berbaringnya, Marlo lalu memegang sang korban dan langsung mengangkatnya kembali ke tempat berbaring sebelumnya.
"Sial....apa yang kau lakukan Marlo?" gumam Ben terkejut
"Maaf sir, aku tidak sengaja menjatuhkannya" kata Marlo dengan perasaan bersalah
"Fuck, aku tidak peduli kau menjatuhkannya, tapi kenapa kau memegang mayatnya? Kita butuh untuk sidik jari dan sekarang kau sudah menghapus jejak sidik jari dari tubuh korban" kata Ben nampak kesal
"S...sorry sir" kata Marlo dengan rasa bersalah
"Shitt...hey Tom, mengapa para ahli forensik dan sidik jari itu sangat lama sekali?" tanya Ben kesal terhadap Tom
Tommy pun langsung merogoh saku celananya dan membuka handphonenya
"Tunggu Ben" kata Tommy "Keadaan sangat macet di Maps, bahkan dalam jarak 5km" lanjutnya
"Sial.....itu pasti gara-gara pembunuhan tadi" gumam Ben nampak kesal
Ben pun langsung terfokus kepada Ronald yang sudah merintih kesakitan karena ditembak dan sudah dalam keadaan terborgol
"Katakan kepadaku apa yang kau ketahui Ronald" kata Ben dengan nada yang tajam
"Kau pikir aku pembunuhnya, bodoh? Dasar kau detektif keparat bodoh" kata Ronald dengan nada setengah-setengah karena menahan rasa sakit
Ben menendang tubuhnya dan berkata
"Lalu jelaskan kepadaku siapa yang meneror Anna?"
"Ahh sial, aku....sejujurnya aku bukan meneror, aku hanya ingin memberi sebuah clue kepada Anna" kata Ronald
"Kau berusaha menjebakku Ron, kau membuat Anna percaya bahwa pembunuhnya merupakan aku" kata Ben
Tommy yang sibuk mengurusi kertas-kertas yang dikirimkan dari rumahku, di hotel dan di TKP.
"Ben, aku menemukan kesamaan typography dar kertas yang dikirimkan di hotel dan dikirimkan di rumah Anna" kata Tommy
Ben pun langsung menatap ke arah Ronald dan berkata dengan berat
"Kena kau, bajingan"
"Tapi Ben...." kata Tommy sambil melihat ke satu kertas lainnya "Aku tidak menemukan kesamaan typography antara kertas yang dikirim pembunuh dengan dua kertas ini" lanjut Tommy sambil menunjukan kertas tersebut ke arah Ben
"Apa kau berfikir aku pembunuhnya bodoh?" kata Ronald sambil menatap Ben
Tak lama kemudian, ahli sidik jari dan forensik pun datang, suasana akhirnya mereda untuk sementara
"Deputi, aku minta tolong bawa dia ke ruangan kosong, Tommy, temani deputi, dan jaga baik-baik dia agar jangan sampai lolos" suruh Ben
Ahli forensik dan sidik jari pun memulai pekerjaannya, ahli sidik jari memulai menyelidiki sidik jari yang ada di tubuh korban, sedangkan ahli forensik meneliti tulisan dari ketiga kertas yang sebelumnya telah diteliti Tommy
"Sir, apakah ada kesamaan tulisan dari ketiga kertas itu?" tanya Ben
"2 kertas ini, merupakan kertas yang ditulis oleh orang yang sama, tulisannya sama" kata ahli forensik tersebut sambil menunjukan kertasnya
"Sedangkan, kertas yang ditemukan di TKP ini bukan ditulis oleh orang yang sama" lanjut ahli forensik tersebut
Ben pun merenung sejenak dan akhirnya muncul ide di kepalanya
"Hei sir, bagaimana jika kau selidiki sidik jari yang ada di kertas tersebut, kertas yang ada di TKP, ya. Karena belum ada yang memegangnya tanpa sarung tangan" kata Ben
"Bodohnya aku, kenapa aku memegang 2 kertas sebelumnya tanpa memakai sarung tangan..." kataku dalam hati
Tapi, mungkin, yang dikatakan Ben benar, Ronald adalah pelakunya yang menulis 2 kertas yang berisi "they" dan "25N".
Ahli sidik jari pun meneliti tubuh korban dan juga meneliti kertas yang ada di TKP.
"Ben, apa kau mau menanyakan suatu hal kepadanya?" kata Tommy yang baru saja masuk, kata dia merujuk kepada Ronald
"Yaa" kata Ben
Aku dan Marlo pun disuruh ikut dengan Ben untuk ke ruangan tempat Ronald ditahan.
Ruangan tempat Ronald ditahan merupakan ruangan dengan luas sekitar 6x4. Ada sebuah meja, dan dua kursi yang saling berhadapan seperti meja catur, dan juga ada sebuah lemari, komputer, jendela dengan tirai, dan juga aquarium. Ronald nampak sedang terduduk di kursi, tatapannya sama sekali tidak menunjukan kepanikan.
"Jagoan, aku ingin bertanya kepadamu" kata Ben
"Mengapa kau mengirimkan kertas itu? Apa motifmu?" kata Ben
"Anna, dia merupakan gadis yang cerdas dan intelektual, kemampuan berpikirnya jenius, dan dia bisa menjadi kunci atas kasus ini, dia memiliki kemampuan seperti detektif walaupun bukan detektif" kata Ronald
"Lalu?"
"Aku berpikir bahwa kau pembunuhnya Ben, kau ingin bertanya mengapa aku berpikir seperti itu?" kata Ronald
"Tentu saja" kata Ben
"Seorang detektif, biasanya dipanggil belakangan, saat situasi sudah terjadi, bukan saat situasi sedang terjadi, lalu mengapa engkau datang saat situasi terjadi?"
"Dasar picik, saat itu aku sedang berkunjung ke kantor polisi dan menginap di sana, karena sedang ada meeting yang melibatkanku dengan polisi, sedangkan Tommy dia tidak datang, dan ketika 911 menyatakan ada kasus pembunuhan, kami pun segera datang ke sana, termasuk aku. Kau perlu bukti jika aku bersama polisi? Aku akan memberinya" kata Ben sambil merogoh kantung jas nya, ia lalu melemparkan kartu nama dia kepada Ronald, disitu tertulis profesi Ben sebagai detektif resmi.
"Kurang puas?" kata Ben sambil merogoh saku celananya dan mengambil handphonenya. Ia lalu melihatkan pesan-nya dengan salah satu polisi yang meminta-nya berkunjung untuk melakukan meeting resmi.
"Lalu, mengapa kau datang ke kamar Anna terlebih dahulu? Sedangkan para polisi langsung ke TKP sang korban"
"Ya, karena kondisi Anna sangat berbahaya, 911 menyatakan bahwa ada saksi yang melihat dan saksinya bakal ditargetkan sebagai korban selanjutnya jika kita tidak segera kesana, dan tidak semua polisi ke TKP, sebagian polisi langsung menyelusuri tempat dan mencari kamar sang saksi, yaitu Anna" kata Ben
"Lalu siapakah Edward Fasser?" kata Ronald
"Edward Fasser? Aku tidak mengerti, aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya" kata Ben bingung
Ronald mengambil dompetnya dari sakunya
"Ini, selalu kusimpan kartu identitasnya , aku menemukan di pot dekat lift, dan lihat, dia berprofesi sebagai detektif, itu yang membuatku curiga, aku berteori bahwa kau membunuh dia dan menggunakan identitas palsu sebagai detektif" kata Ronald
"Hei, apakah ada tamu yang bernama Edward Fasser?" tanya Ben kepada Marlo yang merupakan resepsionis
"Aku tidak mengingatnya" kata Marlo
"Naluri, nak, gunakan nalurimu untuk sementara" kata Ben
"Mm..sejauh ini...kira-kira kutidak menemukan nama itu dari daftar tamu" kata Ben
"Baiklah, kita harus kembali ke hotel nanti dan menyelidiki orang ini" kata Ben.
Diubah oleh claymite 31-05-2018 02:27
0







