Kaskus

Story

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
andristyle20Avatar border
vargubo86498Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#3546
The Gisted Can Not Choose The Gift Part 5
Gw berusaha untuk mengingat pekerjaan yang diberikan kepada dr.Leo ke gw. Mencari seorang anak perempuan yang dilaporkan hilang dua tahun lalu. Tidak banyak informasi yang berguna kecuali sebuah pengingat kalau anak perempuan itu berasal dari keluarga tua yang ternama. Sedikit negara yang masih memiliki keterikatan terhadap nama keluarga, dan lebih sedikit lagi untuk suatu negara memiliki keluarga tua yang berakar dari puluhan, ratusan, hingga ribuan tahun, namun gw beruntung, karena Jepang adalah salah satu negara yang menghargai nama keluarga dan biasanya mempunyai catatan lengkap tentang detail keberadaan mereka, walaupun biasanya data seperti itu adalah data rahasia. Hmm, tanpa akses yang keluarga gw punya gw gak bisa langsung dapat informasi itu secara instant seperti seharusnya, terpaksa kali ini gw harus menggunakan jasa seorang kawan lama.

Gw berpikir sejenak sambil memandang jalan yang gw lajui sekarang ini, sudah 20 menit gw berjalan mengelilingi tokyo untuk memetakan tata kotanya ke kepala gw. Gw pun berhenti setelah gw mendapatkan sebuah nama yang telah lama terkubur di ingatan gw, sebuah nama kawan lama, gw tersenyum dan langsung mengeluarkan sebuah perintah yang gw ucapkan dari helm gw. ‘Kita mengunjungi kawan lama, track Ito-dono.’. Pada saat itu juga pandangan di dalam helm gw menunjukan jalur menuju rumah orang yang gw tuju itu, di sebuah kota, Kyoto namanya. Gw langsung melajukan motor gw ke arah Kyoto.

Satu jam telah berlalu, gw sudah sampai di tempat yang gw tuju. Ah gw ingat tempat ini, tempat yang pernah gw kunjungi bareng ayah gw dulu, sebuah kedai mi, di kaki gunung tokin. Gw melihat kedai itu sedang ramai pengunjung, gw pun memilih untuk mencari spot parkir untuk motor gw ini dan menunggu sampai toko itu tutup, sehingga kepentingan gw tidak mengganggu bisnis kedai itu. Gw pun memilih untuk membaca buku yang gw bawa dalam tas gw untuk menunggu saat yang tepat untuk memasuki kedai itu.

Tak terasa hari sudah malam. Kira kira sudah dua jam sejak ibadah Isya, Kedai itu mulai sepi dan terlihat tidak ada pengunjung, gw memutuskan inilah saat yang tepat untuk memasuki kedai itu. Gw langsung melangkahkan kaki gw tepat sampai di depan pintu kedai itu, gw langsung memasukan jari gw ke sekat yang ada, lalu menggeser pintu di depan gw ini. Kaca mata gw pun langsung berembun karena perbedaan suhu luar dan dalam ruangan yang jauh, ditambah dengan suara sambutan, ‘Selamat Datang’ dari seorang wanita di depan gw. Gw mencopot kacamata lalu mengelap embun yang menutupi lensanya, sambil membalas ucapan wanita itu.

‘Malam.’ Ucap gw

‘Selamat malam! Silahkan duduk! Mau pesan apa?’ ucap wanita itu dengan ramah

‘Ah, saya ingin bertemu dengan pemilik kedai ini. Ito-dono?’

‘Hm? Ada keperluan apa ya anda dengan ayah saya?’ tanya wanita itu

‘Hmm bagaimana kalau seorang kawan lama datang untuk menggunakan jasanya?’

Wanita itupun terdiam, lalu merundukan badannya lalu berjalan memasuki ruang beakang kedai ini yandi tutupi oleh dua buah kain. Gw menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya sambil menaruh tas yang dari tadi gw bawa ke lantai. Tidak lama kemudian, seorang pria berumur sekitar 60 tahunan keluar dari ruangan belakang itu, diikuti dengan wanita tadi. Untuk seukuran pria berumur 60 tahun, penampilan, dan kebugaran pria itu tampak layaknya orang umur 30 tahunan, sama seperti dr.Leo, yang membedakan adalah rambutnya yang sudah memutih semua,

‘Oh! Demi tuhan dan segala janggut yang ada di dunia ini. Siapa lagi kalau bukan Adi?!’ ucap pria itu sumringah

‘Lama tak jumpa, Ito-Dono.’ Balas gw sambil merundukan badan gw. Pak tua itu pun maju beberapa langkah ke arah gw dan berenti tepat didepan gw, gw bisa merasakan tangannya yang mengusap dan mengacak acak rambut gw yang sedang merundukan badan ini.

‘Asahi. Tutup toko, dan buka minuman spesial kita. Kita akan berpesta malam ini.’ ucap pak tua itu ke wanita dibelakangnya

‘Ya. Ayah.’ Wanita itu pun langsung bekerja sesuai instruksi ayahnya

‘Duduk, Adi. Mari kita rayakan kedatangan mu kesini.’

Gw langsung mengiyakan ajakannya, lalu mengikutinya dan duduk di salah satu bangku di kedai ini. tak lama kemudian, Asahi, anak Ito-dono pun datang membawa dua botol minuman dan dua buah gelas untuk kami berdua. Ia pun langsung menuang minuman itu ke kedua gelas kami.

‘Sudah lebih dari 8 tahun dari terakhir kali kamu kesini Adi.’ Ucap dia

‘Ya. 8 tahun, tapi tempat ini seperti baru ku kunjungi kemarin hari, tidak ada yang berubah.’

‘8 tahun adalah waktu yang singkat Adi, Adi? Hmmm, apakah kamu datang kesini sebagai Adi?’

‘Tidak, tidak. Dokter gila itu membawa paspor mongolia saya, Yokhunan. Tapi, siapapun nama saya di luar sana, saya akan tetap jadi Adi di depan anda Ito-dono.’ Ucap gw

‘Hahaha Leo juga ada disini? Tapi Adi sudah berapa kali kubilang dari dulu. Tidak usah pakai embel embel seperti itu jika kita berbicara se private ini. Panggil saya Ito.’

‘Ayah saya mengajarkan untuk menghormati orang yang layak untuk dihormati.’

‘Tapi ayahmu juga mengajarkan untuk memperlakukan seorang sahabat sebagai sahabat bukan?’ senyum dia

‘ta-.... baiklah. Ito. Saya bicara langsung ke poin utama saja. Saya butuh jasamu untuk melacak seseorang.. well lebih tepatnya sebuah nama keluarga. Bisa?’

‘Hahaha, tentu saja bisa, sebentar, biar saya ambil peralatan saya dulu.’ Ito pun beranjak dari duduknya lalu pergi keruangan belakang. Meninggalkan gw, dengan Asahi, anaknya. Ia lalu mengambil kursi dari meja sebelah dan menyeret itu ke meja gw lalu duduk disitu.

‘Lo tadi sempat gak kenal sama aku ya Di? Hihi’ ledek Asahi ke gw

‘Well, kita udah gak ketemu selama 8 tahun, dan juga, lo juga gak kenal gw kan?’

‘Yep. Berubah banget. Lo dulu ga pake kacamata, ga brewokan. Beda banget deh, hahaha.’

‘Lo juga sama, beda banget. Lebih.... cewe dari dulu hahaha.’

‘Sial lo hahaha. eh eh eh. Kalo lo kesini minta bantuan ayah, berarti lo lagi ada kerjaan menarik kan?’ tanya dia

‘Uh huh’

‘Ikuuuuut.’

‘Boleh aja. Tapi, apa lo ga ada kerjaan hm?’

‘Kerjaan sudah beres, seenggaknya satu bulan ini bisa ditinggal.’

‘Hooo gw kira lo sudah bosen dan lebih milih jadi penerus kedai ini.’

‘Lo bener kok, gw bosen. Jalanin usaha sendiri lebih nikmat daripada kerja dengan orang lain. Lebih bebas. Dan, kalau dipikir pikir gw bekerja untuk memperkaya orang lain itu brrrrr, kesal.’

‘hmmm haha gw tau apa yang lo rasain sekarang. Oke. Lo bebas ikut. Lebih banyak orang, lebih menyenangkan. Tapi izin dulu dengan ayahmu ya.’

‘kaaaaaaay’ ucap Asahi lalu berdiri dan masuk keruang belakang dimana dalam waktu bersamaan Ito keluar dari ruangan itu lalu membawa sebuah tablet dan handheld ke meja gw.

‘Ok. Siap? Mari kita data...’ ucap Ito sambil mengotak atik tabletnya

‘Nama orang yang dicari?’

‘Gak tau’

‘Ummm. Nama keluarganya keluarga yang dicari?’

‘Gak tau.’

‘..... tempat tinggal keluarga yang dicari?’

‘Gak tau hahahaha’

‘Jangan becanda oyy! Ini gimana saya bisa nyari kalo gak lengkap datanya!!!!’ geram Ito kepada gw

‘Makanya gw kesini, karena gw gak punya informasi.’

‘Hahhh.. jadi.. informasi apa yang kamu tau?’

‘Seorang perempuan, hilang 2 tahun lalu.’

‘Lalu?’

‘Petunjuk paling besar adalah perempuan itu berasal dari kelaurga tua.’

‘Hey di sini itu banyak sekali keluarga tua.’

‘Makanya. Kalau begitu petunjuk terakhir adalah hilangnya dua squad khusus yang ditunjuk untuk mencari anak ini.’

‘hilang dua sekaligus?’

‘Tidak, hilang satu satu, gelombang pertama dan kedua.’

‘Gak ada data official personil yang hilang disini. Coba saya gali lebih dalam.’ Ucap Ito lalu mengotak atik tabletnya.’

Gw menyandarkan badan gw ke kursi sofa ini sambil menyeruput minuman yang disajikan sedari tadi. Gw melihat seluk beluk ruangan in, pandangan gw terhenti pada sebuah bar tepat di depan pintu belakang kedai ini. Gw dapat melihat gw, Ayah gw, Ito-dono, dan Asahi dan kakak laki lakinya bercanda ria sambil menikmati hidangan kedai ini, tapi masa itu sudah lewat, lebih dari 8 tahun lalu. Gw hanya bisa tersenyum mengingat memori itu.

‘Sepertinya saya sudah menemukan lokasi keluarga yang kamu maksud Di. Dan benar keluarga yang besangkutan merupakan keluarga tua di daerah itu, sangat tua. Banyak kejanggalan di data yang saya temui.’

‘Seperti?’

‘Squad yang hilang itu, bukanlah squad sembarangan. Manifest barang mencatat penggunaan peralatan kelas tinggi. Dan, semenjak dau squad itu hilang, tidak ada laporan resmi dari para eselon atas, dan juga tidak ada reaksi dari kelurga itu.’

‘Menarik.’

‘Well gak heran kalo Leo ngasih kerjaan ini ke kamu. ‘

‘Jadi?’

‘Lokasi kediaman keluarga itu ada di Tokushima.’

‘Ha sudah kuduga, menggunakan jasa anda adalah langkah yang tepat. Lalu selanjutnya, masalah pembayaran.’

‘tidak ada pembayaran. Dana tidak akan pernah ada pembayaran yang keluar dari tangan kamu Adi.’

‘Saya tidak ingin berhutang kepada siapapun Ito.’

‘Dan saya tidak akan menerima sepeser pun dari seorang sahabat dan keluarga.’ Senyum dia

‘Kalian semua, sangat susah untuk dibuat senang huh.’ Gw lalu berdiri dan menjabat tangan Ito
‘Setelah semua kerjaan ini selesai, mari kita duduk bersama dan berpesta dengan benar.’

‘Saya tunggu.’

Suara orang berlari pun terdengar dari ruang belakang, lalu mucullah Asahi dari ruangan itu berlari menuju kita. Tampak ia sudah membawa tas hitam, dan mengenakan baju yang pantas untuk kerjaan ini.

‘Tunggu! Aku ikut! Ayah! Aku Ikut Adi!’ ucap Asahi lalu lari keluar tanpa menunggu jawaban ayahnya

‘Asahi tunggu! Haaaah! Anak cewek satu itu. Semoga dia tidak ngganggu ya Di.’

‘Hahaha gak kok. Lumayan ada teman. Yasudah. Sampai jumpa lagi Ito. Assalamu’alaikum.’

‘Wa’alaikumsallam’ balas dia sambil merundukan badannya



g.gowang
sormin180
itkgid
itkgid dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.