Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ziignusAvatar border
TS
ziignus
SWITCH (Something With Interaction Time Change Help)
Assalamualaikum agan dan aganwati.
Ini adalah karya pertama saya yang saya publis, dan insyaa Allah ini akan saya seriusin sampe menjadi sebuah light novel, cerita yang ada disini semuanya fiksi.
Kalo mau yang lebih rapi silahkan kunjungi wattpad saya disini Switch
Semoga ceritanya bisa menghibur agan agan semuanya.


SINOPSIS

Ditahun 2046 telah terjadi perang diseluruh dunia dengan sekelompok orang yang berencana menjadi tuhan dari dunia.

Hiru adalah salah seorang pemuda yang ikut berperang melawan sekelompok orang tersebut.
Suatu ketika orang tua hiru tewas karena terkena serangan dari sekelompok orang itu.

Hiru berencana untuk menyelamatkan ibunya dari kematian, tapi satu satunya cara untuk menyelamatkanya adalah kembali ke tahun 2018 dimana awal dari semuanya.




Diubah oleh ziignus 23-02-2019 00:56
2
3.7K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
ziignusAvatar border
TS
ziignus
#2
CHAPTER 1 (Introduction)



Pagi itu di tahun 2046 Hiru masih tertidur pulas dikamarnya, kamar yang cukup besar untuk ditempati hanya 1 orang saja, tapi kamar itu terasa sempit karna banyak sekali alat alat penelitian Hiru yang tergeletak disana, hiru memang orang yang cerdas, dia bisa membuat sendiri alat dan persenjataan yang biasa dia pakai, waktu sudah menunjukan pukul 9 pagi dan terdengar suara alarm dari jam Hiru.

"Wah gawat, aku akan terlambat menuju tempat berkumpul"

Hiru segera bergegas untuk bersiap-siap, Hiru biasa menggunakan baju kemeja hitam yang dilapisi dengan body armor berwarna hijau, tak lupa diapun selalu memakai alat seperti earphone, mungkin alat untuk berkomunikasi dan diapun memakai sepatu yang dapat meningkatkan kecepatanya, disepatunya terdapat semacam pendorong roket kecil yang dapat dia kendalikan dengan sensor suara Hiru, semuanya adalah hasil ciptaanya sendiri.

Setelah semua perlengkapan yang dia pakai sudah siap dia memasukan barang yang akan dia bawa kedalam tas, kali ini barang yang dia bawa agak sedikit berbeda, ada semacam dua jam tangan, satu cicin, satu benda seperti kancing baju dan satunya lagi benda berbentuk seperti bola, entah apa fungsi benda-benda itu lalu selesai berkemas Hiru pun segera turun untuk menemui ibunya yang saat itu sedang berada didapur rumahnya.

"Sudah mau brangkat nak ?"

Terdengar suara ibu hiru dari arah dapur. Meskipun sudah berumur 46 tahun tapi ibu Hiru masih terlihat cantik dengan rambut yang agak bergelombang sepanjang pinggang dan memiliki senyum yang lembut, senyum yang menggambarkan kasih sayang yang teramat dalam terhadap anak satu satunya.

"Iya bu"

"Kamu harus hati hati nak, jika hari ini kamu merencanakan membantu pasukan militer untuk menyerang White Ordrer lagi, ibu sangat merasa khawatir Hiru"

Sambil memeluk ibunya Hiru mencoba untuk meyakinkanya agar ibunya tidak merasa khawatir lagi.

"Tenang saja bu aku tidak akan kenapa-kenapa, ibu tau kan armor ku ini tidak akan tertembus peluru kecuali jika mereka memiliki teknolgi terbaru yang lebih bagus dari ini"

"Walaupun begitu tetap saja ibu khawatir, semoga saja mereka tidak memiliki teknologi seperti itu ya"

"Semoga saja bu"

Hiru mengatakan itu sambil tersenyum, kemudian Hiru mengeluarkan suatu benda yang menyerupai kancing baju tapi memiliki tombol ditengahnya dari tas yang dipakainya.

"Oia bu, ini ada sesuatu untuk ibu"

"Apa ini nak ?"

"Jika suatu saat rumah ini diserang atau ibu sedang dalam bahaya, ibu tekan saja tombol yang ini atau cukup katakan SHIELD saja bu"

"untuk apa ibu menekan tombol ini ?"

"Jika ibu menekan tombol ini atau mengucap kata SHIELD, secara otomatis shield akan keluar untuk melindungi ibu, dan juga akan terkirim sinyal yang menandakan ibu dalam bahaya di alat komunikasi ku ini bu"

Hiru mengatakan itu sambil menunjuk kearah earphone yang dia gunakan.

"Silahkan ibu coba dulu"

"Jadi begitu ya, ibu hanya perlu menekanya saja kan"

Ibunya menekan tombol itu, kemudian munculah shield bulat berwarna kuning yang melindungi seluruh tubuh ibu hiru, shield itu begitu berkilau dan terlihat sangat kuat.

"Wah..hebat sekali nak, baiklah ibu akan gunakan ini, lalu cara menghilangkan shield ini bagaimana ?"

"Ibu cukup tekan sekali lagi tombol itu bu"

Ibu Hiru menekan tombol itu sekali lagi dan perlahan shield berwarna kuning itu menghilang.

"Ok sekarang sudah hilang"

"Kalau begitu aku berangkat dulu ya bu, karna sebenarnya aku sudah terlambat"

"Iya nak, kamu harus hati hati ya"

"Iya bu"

Setelah mencium tangan ibunya, tangan yang memiliki bekas luka bakar ditangan kananya itu, kemudian hiru bergegas keluar rumah.

"[Speed avtive]"

Apabila hiru mengatakan itu secara otomatis sensor suara di sepatu hiru akan bekerja, sepatu Hiru mengeluarkan cahaya hijau dan Hiru bisa berlari dengan sangat cepat.

Sesampainya di tempat berkumpul, Hiru bertemu dengan teman temanya, mereka adalah rekan seperjuangan hiru yang membantunya untuk melawan white order.

Ada 4 orang yang terlihat menunggu disana dan salah satu dari mereka ada lah wanita dan sisanya adalah laki-laki.

Wanita itu bernama Elsa dan 3 orang laki-laki itu berama Raka, Audri dan Bima.

Elsa adalah gadis cantik berumur 20 tahun, rambutnya lurus berwarna hitam dan panjang sebahu, orang tua meninggal saat terjadi perang dikotanya dan hiru bertemu dengan Elsa sejak 2 tahun yang lalu.

Raka adalah laki laki yang mempunyai cerita paling meyakitkan diantara semuanya. Hiru bertemu dengan raka sejak 3 tahun lalu dimana Hiru baru memulai perlawanan terhadap White Order dari dalam bayangan tentar militer.

Kedua orangtuanya tewas ditembaki oleh pasukan White Order didepan matanya sendiri, awalnya Hiru dan Raka bertemu sesaat setelah orangtua Raka tewas dan Hiru menolong Raka yang saat itu sedang depresi berat, tapi akhirnya raka bisa melewati masa depresi itu, dan sekarang bisa dibilang kemampuan raka dalam berperang hampir menyamai Hiru, bahkan dalam hal ketenangan dan strategi berperang Raka sudah melebihi hiru, padahal umurnya lebih muda 1 tahun dari hiru.

Dan sisa 2 orang laki laki lagi, yaitu Bima dan Audri mereka adalah teman Hiru sejak kecil, dan merekapun selalu bersama, baik Audri atau pun Bima mereka adalah temen yang sangat berharga bagi Hiru, karena mereka berdualah hiru tidak pernah merasakan kesepian setelah ditinggal pergi oleh ayahnya, jadi bisa dibilang secara otomatis pemikiran mereka akan sama dengan pemikiran hiru.

Elsa langsung berdiri dan mendekati hiru, dengan pandangan fokus kearah dan wajah yang memasang ekspresi sedikit kesal.

"Sudah jam berapa ini ?, bukankah kita janji berkumpul ditempat ini jam 9 ? Dasar karet"

Dengan wajah yang yang sedikit agak malu dan perasaan bersalah, Hiru menyampaikan alasanya datang terlambat.

"Maaf Sa aku tadi bangun kesiangan dan aku pun harus berkemas membawakan alat yang akan kalian pakai hari ini"
Terdengar suara yang berwibawa yang berasal dari raka yang berusaha menenangkan mereka berdua.

"Yasudah jangan diributkan lagi, sekarang sudah hampir waktunya tentara militer kita akan berperang melawan White Order, jadi kita harus segera bersiap siap untuk membantu"

Bima menyambung perkataan raka dengan suara yang agak cempreng, karena hanya Bima lah di kelompok ini yang sifatnya paling santai dan agak humoris.

"Iya benar, sudah hampir waktunya ayo kita siap siap, oia bagaimana dengan senjata terbaru yang kau buat ?"

Dari 3 tahun kebelakang Hiru dan kelompoknya masih menggunakan peralatan tempur yang hampir mirip dengan peralatan yang hiru pakai saat ini yaitu full armor transparan dengan topeng, earphone dan sepatu peningkat kecepatan, tetapi belum menggunakan sensor suara, sedangkan senjatanya menggunakan senjata yang beramunisi laser yang bisa melumpuhkan pasukan White Order dengan satukali tembak, dan semua peralatan itu hiru lah yang membuatnya.

"Tanang saja Bim semua sudah ada di tas ini, nanti akan kubagikan semua"

Sehari sebelum pertemuan ini hiru sudah menyiapkan senjata terbaru yang akan mereka pakai berperang membantu pasukan militer negara.

"Hei Audri yang ini cocok untuk mu, dengan ini kekuatan dan kecepatan mu akan berambah drastis dan juga saat menghadapi White Order benda ini akan berfungsi menutupi identitas kita, karena kita dan keluarga kita bisa bahaya jika White Order tahu siapa kita"

Hiru melemparkan alat seperti jam tagan kearah Audri.

"Bagaimana cara pakainya ?"

"Cukup katakan [POWER UP] didekat alatmu itu nanti sensor suara dari alat itu akan bekerja"

"Lalu apa yg akan terjadi ?"

"Coba saja dulu"

Dengan badan yang tegak dan alat yang dipakai dilengan sebelah kanan, audri pun mengangkat tanganya dan didekatkan ny diwajah sambil berkata.

"[POWER UP]"

Jam tangan Audri mulai mengeluarkan cahaya dan perlahan seluruh tubuh Audri telah dilindungi oleh full body armor sepeti robot berwarna ungu hitam dengan mata yang becahaya dan bagian list yang menyala. Bima pun takjub meliahat itu.

"Wah hebat !!!..."

"Biasa saja bim tidak usah terpukau sepeti itu, ini ada satu untuk mu"

Hiru pengambil satu alat yang hampir sama dari tasnya.

"Ini ambil, fungsi alat ini hampir sama kok seperti milik Audri, hanya saja mungkin warnanya agak berbeda, sangaja aku buat mirip karena seperti yang aku katakan tadi ini sekaligus bisa melindungi identitas kita dan juga bisa melindungi kalian dari serangan senjata White Order"

Sejak awal membantu pasukan militer Hiru dan temanya memang tidak pernah meberitahu identitas mereka sebenarnya, karena hiru sadar itu bisa membahayakan ibu serta keluarga Audri dan Bima.
Hiru langsung memberikan alat itu kepada bima yang langsung segara Bima ambil dan dipakai dilengan kirinya.

Sambil menyilangkan kedua tanganya di depan terdengar suara teriakan khas Bima yang agak cempreng.

"Oke aku coba ya [POWER UP]"



Terlihat armor milik Bima warna agak berbeda dari milik Audri, armor bima berwarna merah hitam dengan list menyala berwarna putih terang serta matanya berwarna biru.

"Dengan armor ini baik speed ataupun power kalian bisa meningkat drastis, dan senjatanya pun aku buat yang paling cocok untuk kalian"

Tanpa mendengar penjelasan lanjutan dari Hiru, Bima langsung menantang Audri untuk mencoba armor ini sebentar dengan pertarungan satu lawan satu, Bima dan Audri bergegas pergi menjauh dari tempat itu.

Sambil terdengar suara gemuruh dari kejauhan elsa pun bertanya kepada Hiru dengan wajah malu karena tadi sempat memarahi Hiru.

"Lalu untuk ku yang mana Hiru ?"

"Maaf Sa aku tidak punya yang baru untuk mu"

"Owh gitu, baiklah, tidak apa apa, aku masih bisa menggunakan peralatan yang lama"
Hiru sedikit tersenyum dan wajahnya didekat kan ke wajah Elsa.

"Kamu marah Sa ? Aku cuma bercanda kok, haha"

"Ini ambil special buat kamu Sa, armor ini satu satu satu yang aku buat memiliki wings, karena nanti tugas kamu mensupport kita dari atas yah, ini silahkan Sa langsung dicoba"
Hiru memberikan sebuah benda yang seperti cincin untuk Elsa.

Wajah Elsa agak sedikit memerah karena Hiru memberinya cincin, persis seperti yang dilakukan orang jaman dulu saat melamar wanita yang ingin dinikahinya.

"Dasar Hiruuu karett...langsung aku coba yah, [POWER UP]"

"Tunggu dullll !!!!!"

Belum selesai Hiru berucap, dia sudah terpental agak jauh karena efek perubahan dari Elsa, lalu munculah full body armor berwarna pink hitam dan memiliki sayap bercahaya berwarna emas.

"Hiru armor ini sangat indah"

"Iyah memang...tapi setidaknya tunggu dulu sampai aku menjauh darimu Elsa !!!"

Elsa berlari kemudian dia mengepakan sayap emasnya dan berterimakasih kepada Hiru dari udara, dia langsung mencoba kedua sayapnya untuk terbang mengelilingi wilayah itu.

"Ini untuk mu"

Hiru melemparkan benda sepeti bola kearah Raka.

"Bagaimana cara kerjanya ?"

"Tidak perlu aku jelaskan juga kau pasti sudah tau kan"

Dari atas Elsa terlihat turun dari ketinggian dengan sangat cepat, sepertinya dia sudah bisa mengendalikan dengan sempurna kedua sayapnya itu.

"Hiru, kita harus bergegas, tadi aku lihat dari atas pasukan militer kita sudah bersiap untuk berperang, dan dari kejauhan aku juga sudah melihat beberapa pesawat milik White Order yang mulai mendekat, sepertinya perang akan segara dimulai"

"Baik kalau begitu ayo kita bersiap"



Jari Hiru diarahkan ke earphone seperti sedang melakukan panggilan.

"Audri, Bima segera kemari, perang akan segera dimulai"

"Baik Hiru"

Tidak sampai lima detik bima dan audri pun berkumpul, tidak heran bereka bisa sampai secepat itu karena keduanya sudah memakai armor yang bisa meningkatkan kecepatanya, mereka berkumpul untuk membahas rencana mereka untuk membantu pasukan militer dan melawan white order.

"Hei Hiru, bagaimana cara menghilangkan armor ini ?"

"Maaf Bim, aku luoa bilang tadi, cukup katakan [CLOSE] saja, armor itu akan kembali kebentuk semula"

"[CLOSE]"

mereka bertiga mengatakanya secara bersamaaan, dan kembalilah armor itu kebentuk semula.

"Ok semua, kita mulai rencananya, seperti biasa kita akan membantu pada saat tentara militer mulai terpojok oleh pasukan White Order, sebagai pembuka serangan, Bima dan Audri, sedangkan Elsa kamu tetap diatas sambil memberi informasi jumlah pesawat White Order yg datang menyerang, dan sesekali kau boleh menjatuhkan pesawat itu bila posisinya membahayakan kita atau pasukan militer, sedangkan aku dan Raka akan menyerang meraka dari pasukan mereka yang paling belakang, ada pertanyaan ?"

Terlihat jelas wajah serius Hiru saat menjelaskan rencananya, biasanya Hiru dan Raka mengatur rencana secara bergantian, sesuai situasi dan kondisi.

"Hiru, Raka apa kalian tidak menggunakan armor terbaru ini ?"

"Tenang saja sa, aku sudah membawa pukulan baseball ini"

Benda yang berbentuk bola yang tadi diberikan oleh hiru tiba-tiba berubah menjadi sebuah pukulan baseball.



"Apa itu cukup ?"

"Ini lebih dari cukup Sa"

"Lalu Hiru, kenapa kau tidak memakai armor yang terbaru juga ?"

Sambil tersenyum Hiru menunjuk armor lama yang dia pakai.

"Ini saja sudah cukup Sa"

"Ah ya sudah, terserah kalian saja"

"Jika sudah tidak ada pertanya persiapkan armor kalian"

"[POWER UP]"
"[POWER UP]"
"[POWER UP]"
"[SPEED ACTIVE]"

ketiganya sudah menggunakan full body armor meraka dan sepatu Hiru pun sudah mengeluarkan cahaya hijau yang tandanya dia sudah mengaktifkan peningkatan speednya, tapi ada yang aneh dengan Raka, tiba-tiba entah dari mana dia sudah memiliki semacam papan seluncur dikakinya, dan tidak ada ada yang menyadarinya kecuali Hiru, karena memang pada saat itu posisi raka agak sedikit jauh, dan Hiru pun tersenyum melihat papan seluncur itu.

Hiru mulai mengangkat tanganya keatas kemudian mengayunkanya kebawah dan berkata.

"BERANGKAT"

merekapun dengan sangat cepat berpencar ke posisi berperang masing-masing.

-chapter 1 end-

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.