• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pahami 'Rambu-rambu' Agar Pertemanan Tak Rusak Karena 'Politik Kantor'

fajraadhaAvatar border
TS
fajraadha
Pahami 'Rambu-rambu' Agar Pertemanan Tak Rusak Karena 'Politik Kantor'


Dalam dunia kerja, urusan politik kantorseringkali tidak terhindarkan dan merusak pertemanan pada akhirnya. Perusahaan apapun dan di manapun kita bekerja, masalah ini pasti terjadi.

Lembaga bisnis Accounttemps merilis hasil penelitian mereka terkait hal ini. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 18% (minimal) dari waktu kerja—sekitar sembilan minggu setahun—dihabiskan untuk mengatasi konflik (baca: politik) di antara pekerja.

Karena sebagian besar politik kantor bertujuan untuk mencapai keuntungan, tentu ada pihak yang pada akhirnya dirugikan. Seberapa besar kerugiannya menjadi indikasi apakah cara yang dipakai destruktif (merusak) atau konstruktif (membangun). Dalam prosesnya bisa saja terjadi perilaku “teman makan teman”.

Namun, sekecil apapun kerugian yang ditimbulkan, pertemanan di kantor akan menjadi tidak sebaik sebelumnya. Hal ini tentu membuat kantor menjadi tempat yang "tidak sehat". Bekerja pun menjadi tidak nyaman, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Walau permasalahan ini tidak terhindarkan, bukan berarti kita tidak bisa tetap menjaga kualitas pertemanan di kantor—di tengah situasi polik kantor yang kian memanas.

Berikut ini adalah "rambu-rambu" dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Quote:


sumber
0
1.1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Tampilkan semua post
fajraadhaAvatar border
TS
fajraadha
#1
Pahami 'Rambu-rambu' Agar Pertemanan Tak Rusak Karena 'Politik Kantor'


Dalam dunia kerja, urusan politik kantorseringkali tidak terhindarkan dan merusak pertemanan pada akhirnya. Perusahaan apapun dan di manapun kita bekerja, masalah ini pasti terjadi.

Lembaga bisnis Accounttemps merilis hasil penelitian mereka terkait hal ini. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 18% (minimal) dari waktu kerja—sekitar sembilan minggu setahun—dihabiskan untuk mengatasi konflik (baca: politik) di antara pekerja.

Karena sebagian besar politik kantor bertujuan untuk mencapai keuntungan, tentu ada pihak yang pada akhirnya dirugikan. Seberapa besar kerugiannya menjadi indikasi apakah cara yang dipakai destruktif (merusak) atau konstruktif (membangun). Dalam prosesnya bisa saja terjadi perilaku “teman makan teman”.

Namun, sekecil apapun kerugian yang ditimbulkan, pertemanan di kantor akan menjadi tidak sebaik sebelumnya. Hal ini tentu membuat kantor menjadi tempat yang "tidak sehat". Bekerja pun menjadi tidak nyaman, dan pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Walau permasalahan ini tidak terhindarkan, bukan berarti kita tidak bisa tetap menjaga kualitas pertemanan di kantor—di tengah situasi polik kantor yang kian memanas.

Berikut ini adalah "rambu-rambu" dasar yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Quote:


sumber
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.