- Beranda
- Stories from the Heart
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung
...
TS
okarin89
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung
Salam untuk semua penghuni Kaskus khususnya semua penghuni SFTH
Mohon izinkan Okarin membuat cerita bergenre Fiksi Futuristik ya. Ceritanya ini bersifat Fiksi jadi tidak perlu ditanyakan dan diperdebatkan ya.
Jika suka ya tolong beri cendol supaya semangat. Moga-moga nggak kentang ya karena ceritanya lumayan njelimet.
Jika suka dengan cerita Okarin tolong beri Okarin cendol yang banyak ya en rate bintang lima supaya Okarin tambah semangat nulisnya.
Spoiler for Prolog:
CHAPTER INDEX
DAFTAR GARIS DUNIA
DAFTAR GARIS WAKTU
CHAPTER 1 : YA GITU DEH !
CHAPTER 2 : TITIK PERTEMUAN
CHAPTER 3 : HAH !!!!!!!
CHAPTER 4 : WAKTU YANG BERJALAN MUNDUR
CHAPTER 5 : ADA APA DENGAN RALINE ?
CHAPTER 6 : PESAWAT YANG JATUH BAGIAN 1& BAGIAN 2
CHAPTER 7 : MEMBUAT MESIN WAKTU SEBENARNYA 1 BAGIAN 1 & BAGIAN 2
CHAPTER 8 : KEINGINAN TERDALAM JULIE BAGIAN 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 ,12 ,13
Diubah oleh okarin89 17-08-2019 20:45
bonita71 dan 13 lainnya memberi reputasi
8
71.1K
427
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
okarin89
#183
CHAPTER 8 - KEINGINAN TERDALAM JULIE BAGIAN 9
LAB ARTIFICIAL VOVALSTIG ORIKEL, JAKARTA PUSAT, pukul 16:07 WIB
“Apa semuanya berjalan sempurna Verne seperti yang sudah kita rencanakan dari awal ?”. tanya seorang Pria yang memiliki wajah serupa dengan Darius Sinathrya, sambil mengambil otak dari kepala seorang Ilmuwan yang sudah terkapar tidak berdaya, kemudian meletakkannya di atas sebuah mesin bernama FLV (Frontal Lobe Viribre = Mesin pemindai bagian otak sebelah depan yang disebut juga dengan Frontal Lobe dan mengkonversi hasil pemindaiannya ke dalam bentuk Artificial Intelligence Hologram).
“Sejauh ini berjalan sempurna ! … Kita mulai bergerak ketika badut-badut itu sudah menyempurnakan mesin waktu buatan mereka sesuai dengan rencana yang sudah loe buat Gale !”. jawab Verne sekenanya, sambil memperhatikan apa-apa yang dikerjakan oleh Gale.
“Bagus Verne ! … Tetap awasi badut-badut itu dari jarak dekat ! … Pastikan mereka berdua nggak curiga !”. ucap Gale dengan tone suara agak tinggi, sambil memasukkan kode-kode programming pada Hologram 4D dengan mengacu pada ingatan memori yang tersimpan di Frontal Lobe dan Temporal Lobe dari seorang Ilmuwan terkenal Indonesia bernama Profesor Alex Jusuf Habibie yang diberitakan meninggal dunia akibat puluhan tembakan oleh media lokal setempat dan puluhan media asing.
“Baiklah Gale ! … Bagaimana ? … Apakah berhasil Gale ?”. ucap Verne dengan tone suara agak tinggi, dan kemudian bertanya beberapa hal pada Gale, sambil melihat ke arah Hologram 4D yang sudah terbentuk dengan menggunakan wajah dari Profesor Alex Jusuf Habibie, dan kemudian memperhatikan secara detil kode-kode perintah yang dimasukkan oleh Gale ke dalam Hologram 3D itu.
“100 % Perfect Verne ! … Let me introduce you to Alexis Verne !”. jawab Gale dengan tone suara agak tinggi, dan kemudian memperkenalkan Verne pada Hologram 3D Profesor Alex Jusuf Habibie bernama Alexis.
“Nice to know you Verne ! … My name is Alexis !”. ucap Alexis dengan tone suara agak tinggi, sambil mengeluarkan tangannya dari layar monitor untuk menyalami Verne.
“You are very surprising me … Alexis !”. ucap Verne terkejut dengan tone suara tinggi, sambil menyalami tangan kanan Alexis.
“Iam so sorry Verne !”. ucap Alexis sekenanya, sambil mengeluarkan badannya dari layar monitor dengan posisi badan terbungkuk di depan Verne.
“What you can do Alexis ? … Please show me !”. tanya Verne dengan sangat penasaran.
“All right Verne !”. ucap Alexis pelan.
“Halo ! … Siapa nih ? … Loe nelpon gue Gale ?”. tanya Verne dengan tone suara agak tinggi, sambil menempelkan iPhone XVnya pada daun telinga kanannya, dan kemudian menoleh ke arah Gale.
“Bukan gue Verne !”. jawab Gale pendek.
“Iam Alexis Verne !”. jawab Alexis dengan tone suara agak tinggi, sambil memunculkan dirinya pada layar iPhone XVnya.
“You scared me Alexis !”. ucap Verne dengan tone suara tinggi, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pada Alexis.
“Please forgive me Verne !”. ucap Alexis pelan.
“No problem Alexis ! … Gale apa input bahasa Alexis cuma bahasa Inggris ?”. ucap Verne pelan pada Alexis, dan kemudian bertanya suatu hal pada Gale.
“Untuk sementara iya tapi ke depannya bakal gue masukin input bahasa Indonesia, input bahasa Jepang, input bahasa Mandarin, input bahasa Hebrew, input bahasa Jerman, input bahasa Arab, input bahasa Korea Selatan, input bahasa Italia, input bahasa Spanyol, input bahasa Perancis, dan input bahasa Rusia !”. jawab Gale dengan panjang lebar.
“What else you can do Alexis ? … Please tell me !, tanya Verne dengan penuh antusias dan rasa penasaran yang makin menjadi.
“Sending missiles to current areas with false location coordinates, hijack the plane with automatic control, tapping on internet and telecommunication devices, sending some backdoor trojans to current servers for some information needed, and moving to another world line with high capacity in memory quantum !”. jawab Alexis sekenanya.
“I still don’t get it Alexis !”. ucap Verne dengan tone suara tinggi.
“And I also don’t get it with your gender Verne !”. ucap Alexis dengan tone suara tinggi.
“HAHAHAHAHA !”. pekik Gale penuh berapi-api tidak kuasa menahan tawa dari ucapan Alexis tadi, sambil memegangi perutnya dengan tangan kanannya, dan kemudian tersenyum pada Verne.
“You two are very evil !”. ucap Verne kesal dengan tone suara tinggi, sambil bergegas keluar dari ruangan itu.
“Apa semuanya berjalan sempurna Verne seperti yang sudah kita rencanakan dari awal ?”. tanya seorang Pria yang memiliki wajah serupa dengan Darius Sinathrya, sambil mengambil otak dari kepala seorang Ilmuwan yang sudah terkapar tidak berdaya, kemudian meletakkannya di atas sebuah mesin bernama FLV (Frontal Lobe Viribre = Mesin pemindai bagian otak sebelah depan yang disebut juga dengan Frontal Lobe dan mengkonversi hasil pemindaiannya ke dalam bentuk Artificial Intelligence Hologram).
“Sejauh ini berjalan sempurna ! … Kita mulai bergerak ketika badut-badut itu sudah menyempurnakan mesin waktu buatan mereka sesuai dengan rencana yang sudah loe buat Gale !”. jawab Verne sekenanya, sambil memperhatikan apa-apa yang dikerjakan oleh Gale.
“Bagus Verne ! … Tetap awasi badut-badut itu dari jarak dekat ! … Pastikan mereka berdua nggak curiga !”. ucap Gale dengan tone suara agak tinggi, sambil memasukkan kode-kode programming pada Hologram 4D dengan mengacu pada ingatan memori yang tersimpan di Frontal Lobe dan Temporal Lobe dari seorang Ilmuwan terkenal Indonesia bernama Profesor Alex Jusuf Habibie yang diberitakan meninggal dunia akibat puluhan tembakan oleh media lokal setempat dan puluhan media asing.
“Baiklah Gale ! … Bagaimana ? … Apakah berhasil Gale ?”. ucap Verne dengan tone suara agak tinggi, dan kemudian bertanya beberapa hal pada Gale, sambil melihat ke arah Hologram 4D yang sudah terbentuk dengan menggunakan wajah dari Profesor Alex Jusuf Habibie, dan kemudian memperhatikan secara detil kode-kode perintah yang dimasukkan oleh Gale ke dalam Hologram 3D itu.
“100 % Perfect Verne ! … Let me introduce you to Alexis Verne !”. jawab Gale dengan tone suara agak tinggi, dan kemudian memperkenalkan Verne pada Hologram 3D Profesor Alex Jusuf Habibie bernama Alexis.
“Nice to know you Verne ! … My name is Alexis !”. ucap Alexis dengan tone suara agak tinggi, sambil mengeluarkan tangannya dari layar monitor untuk menyalami Verne.
“You are very surprising me … Alexis !”. ucap Verne terkejut dengan tone suara tinggi, sambil menyalami tangan kanan Alexis.
“Iam so sorry Verne !”. ucap Alexis sekenanya, sambil mengeluarkan badannya dari layar monitor dengan posisi badan terbungkuk di depan Verne.
“What you can do Alexis ? … Please show me !”. tanya Verne dengan sangat penasaran.
“All right Verne !”. ucap Alexis pelan.
“Halo ! … Siapa nih ? … Loe nelpon gue Gale ?”. tanya Verne dengan tone suara agak tinggi, sambil menempelkan iPhone XVnya pada daun telinga kanannya, dan kemudian menoleh ke arah Gale.
“Bukan gue Verne !”. jawab Gale pendek.
“Iam Alexis Verne !”. jawab Alexis dengan tone suara agak tinggi, sambil memunculkan dirinya pada layar iPhone XVnya.
“You scared me Alexis !”. ucap Verne dengan tone suara tinggi, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pada Alexis.
“Please forgive me Verne !”. ucap Alexis pelan.
“No problem Alexis ! … Gale apa input bahasa Alexis cuma bahasa Inggris ?”. ucap Verne pelan pada Alexis, dan kemudian bertanya suatu hal pada Gale.
“Untuk sementara iya tapi ke depannya bakal gue masukin input bahasa Indonesia, input bahasa Jepang, input bahasa Mandarin, input bahasa Hebrew, input bahasa Jerman, input bahasa Arab, input bahasa Korea Selatan, input bahasa Italia, input bahasa Spanyol, input bahasa Perancis, dan input bahasa Rusia !”. jawab Gale dengan panjang lebar.
“What else you can do Alexis ? … Please tell me !, tanya Verne dengan penuh antusias dan rasa penasaran yang makin menjadi.
“Sending missiles to current areas with false location coordinates, hijack the plane with automatic control, tapping on internet and telecommunication devices, sending some backdoor trojans to current servers for some information needed, and moving to another world line with high capacity in memory quantum !”. jawab Alexis sekenanya.
“I still don’t get it Alexis !”. ucap Verne dengan tone suara tinggi.
“And I also don’t get it with your gender Verne !”. ucap Alexis dengan tone suara tinggi.
“HAHAHAHAHA !”. pekik Gale penuh berapi-api tidak kuasa menahan tawa dari ucapan Alexis tadi, sambil memegangi perutnya dengan tangan kanannya, dan kemudian tersenyum pada Verne.
“You two are very evil !”. ucap Verne kesal dengan tone suara tinggi, sambil bergegas keluar dari ruangan itu.
1