HOW I GOT IT..
Ini cerita saya waktu masih SMP. SMP saya itu terkenal cukup seram dan banyak penghuninya walaupun saya jarang denger cerita kesurupan di sana. Dan itu SMP tua yang udah berdiri dari tahun 70an.

Suatu hari, saya mengikuti acara pelantikan pengurus baru PMR di sekolah. Acaranya berupa kemping 3 hari 2 malam. Malam pertama, sudah dilalui penuh masalah dan bener2 merubah hidup saya sampai sekarang.

Akhirnya dimulailah penyiksaan bathin bagi saya ini. Ketika melalui lapangan upacara yang luas banged itu, perasaan saya udah gak enak. Rasanya kok banyak yang mandangin walaupun saya gak tau siapa yang ngeliatin. Disuruh ngarah ke kelas 1C karena rutenya dimulai dari sana. Pergilah saya ke kelas 1C.

Karena saya yang pertama, saya bisa melihat2 sekitar ada apaan. Pas saya mendekat ke kelas 1C, terdengar suara kasak kusuk senior yg menyamar jadi hantu di dalam kelas. Oh, hantunya senior. Yo wislah.. yang penting orang. Dan juga terlihat di tangga yang ada di depan kelas 1C ada guru saya berusaha ngumpet di balik rimbun bunga asoka.

Karena sudah tau siapa yang di sekitar sana. Saya jadi agak santai walaupun masih takut. Akhirnya saya masuk ke dalam kelas untuk mencari kertas yang harus diabsen alias ditanda tangani. Dan disinilah semuanya bermula..

Kelas 1C, lokasinya paling pojok. Jarang dipakai kalau sedang tidak terima kebanyakan murid. Jadi tidak setiap tahun kelas itu dipakai. Seringnya kosong dan bukan cerita baru kalo di sana katanya angker.

Saya masuk ke dalam kelas. Awalnya saya menunduk. Tapi ada hal yang seperti memanggil saya untuk melihat kearah jendela (jendelanya masih nako). Dan di sanalah saya melihat sesosok wanita yang paling mengerikan yang pernah saya lihat dalam hidup. Bahkan di film2 suzanna gak ada yg seseram ini. Sehingga saya masih bias mendeskripsikannya dengan lengkap karena masih terbayang sampai sekarang walau kejadian ini terjadi lebih dari 15 tahun yang lalu.

Wanita itu berambut panjang yang sampai ke lutut dan berantakan, berbaju Panjang putih, matanya merah melotot, wajahnya hancur bopeng yang sebagiannya sudah berupa tengkorak yang berlumuran darah. Seluruh baju putihnya kotor dan penuh dengan darahnya. Tangannya juga penuh darah terangkat dan melambai kearah saya seakan meminta pertolongan.

Saya hanya bias terpaku menatap sosok tersebut. Entah kenapa saya tidak bisa bergerak, tidak bisa berteriak, bahkan tidak bisa memalingkan pandangan dari sosok tersebut. Entah rasanya lama sekali saya tidak bisa bergerak. Dan kemudian saya mendengar bisikan, “tolong aku..” berulang kali di telinga saya. Rasanya seperti tidak mungkin mendengar bisikan begitu jelas mengingat lokasinya saya berada di dalam ruang kelas dan sosok tersebut berada di luar ruang kelas. Tepatnya di taman kecil di belakang kelas 1C.

Tiba2, terdengar suara sentakan ke pintu kelas. Rupanya guru saya melihat saya hanya terdiam terpaku itu membuatnya melempar kerikil untuk menyadarkan saya. Karena terkejut dan akhirnya bisa lepas bergerak, saya kemudian menangis histeris dan berlari keluar kelas. Diluar saya menangis meraung2 dan kemudian ditenangkan oleh guru saya yang tadi melempar kerikil.

Tak lama kemudian datanglah orang yang menjadi peserta kedua. Jaraknya 10 menit per peserta. Tapi bagi saya, rasanya sudah berjam2. Oleh guru saya, saya disuruh masuk kembali ke kelas bersama teman saya tersebut. Ketika masuk, saya kembali melihat ke jendela dan sosok mengerikan tadi sudah tak terlihat lagi. Para hantu bohongan membuat suara2 menakuti, tapi bagi saya tidak ada apa2nya dibandingkan dengan sosok wanita berlumuran darah tadi.

Well, tidak ada yang percaya dengan cerita saya ketika saya diintrogasi kenapa sampai menangis histeris tadi. Entahlah. Apakah mereka pura2 tidak percaya agar anak lain tidak ketakutan. Atau mereka memang menganggap saya mengada2.

Tapi satu hal yang pasti, hidup saya berubah. Saya menjadi peka dan bisa melihat sosok2 gaib di sekitar saya. Dan akhirnya saya memiliki cukup banyak pengalaman diganggu dan dijahili makhluk gaib. Hanya saja, selama 15 tahun mata ini terbuka, sosok wanita berlumuran darah tadi tetap menjadi sosok yang paling mengerikan yang pernah saya lihat. Dan saya tidak pernah bisa melupakan sosok tersebut seolah2 saya baru saja melihatnya.