- Beranda
- Stories from the Heart
CINTA, AGAMA, &MAMA
...
TS
montormebur
CINTA, AGAMA, &MAMA
Ini hanya sebuah DONGENG, anggap saja anak SD yang di kasih tugas mengarang bebas
Sepenggal kisah seorang remaja menuju kedewasaan
Sebesar apapun cintamu, kamu pasti kalah sama yg selalu ada
Kesamaan nama, tempat, dan kejadian adalah hal yang tidak di sengaja
[B]Side Story
DONGENG
BAB 1
KOSONG
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
SIJI
LORO
TELU
PAPAT
LIMO
ENEM
PITU
WOLU
SONGO
SEPULOH
SEWELAS
ROLAS
TELULAS
PATBELAS
LIMOLAS
NEMBELAS
PITULAS
WOLULAS
SONGOLAS
RONGPULOH
SELIKUR
ROLIKUR
TELULIKUR
PATLIKUR
SELAWE
NEMLIKUR
PITULIKUR
WOLULIKUR
SONGOLIKUR
TELUNGPULUH
TELUNGPULUH SIJI
TELUNGPULUH LORO
TELUNG PULUH TELU
TELUNG PULUH PAPAT
TELUNG PULUH LIMO
TELUNG PULUH ENEM
TELUNG PULUH PITU
TELUNG PULUH WOLU
TELUNG PULUH SONGO
PATANG PULUH
BAB 2
TERIMAKASIH
________________
Diubah oleh montormebur 25-08-2018 07:48
kadal32672 dan 14 lainnya memberi reputasi
11
268.2K
2.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
montormebur
#69
RONGPULOH
Hari pertama di tahun 2005.
Aku menepati janjiku pagi itu, mengantarkan mereka ke pantai. Dengan sedan merah itu, kami ke pantai yg ada mercusuar nya. Matahari yang baru keluar dari persembunyiannya menyambut kami di pantai berpasir hitam itu. Novi yg belum pulih benar malah berlari lari bermain dengan ombak,tertawa lepas bersama buih, aku sempet melarangnya tapi di abaikan, ya sudah...
Aku sama dewi memilih duduk di bawah pohon cemara. Dewi melihat sahabatnya lalu menoleh ke arahku.....
Aku lalu berdiri menatap cakrawala..........
Matahari mulai meninggalkan pagi, kami sarapan di warung soto dekat mercusuar sebelum kami meninggalkan pantai. Dari pantai aku langsung nganter dewi pulang, barang-barang dewi sudah di bawa pas mau berangkat ke pantai tadi.
"makasih wi udah nemenin novi" ucapku sebelum aku dan novi meninggalkan rumah dewi.
Awal yang indah di 2005,dan semoga untuk selamanya..
Lanjut beberapa minggu setelah itu, suatu hari di bulan februari. Di teras rumah dewi kami bicara tentang masa depan...
Ya memang aku harus kerja dulu, biaya adik-adikku juga makin gede, apalagi jika di tambah aku kuliah. Sebenernya jika aku mau kuliah bapak pasti mengijinkan dan akan mengusahakannya karena bagi bapak pendidikan itu nomer 1. Apapun akan di lakukan bapak agar anaknya bisa sekolah. Bapak gak pernah bilang 'tidak' jika ada anaknya minta sesuatu, pasti akan di turuti. Bapak rela kehilangan beberapa petak sawah untuk pendidikan anaknya. Seperti beberapa waktu lalu saat salah satu adikku masuk STAN, bapak menggadaikan sawahnya untuk keperluan adikku itu. Padahal aku dan adikku yg satunya (kakaknya yg masuk STAN) lebih dari cukup untuk membantu,tapi bapak menolak.
"itu kewajiban bapak" kata bapak . Walau akhirnya aku tebus juga sawah itu. Warisan ilmu jauh lebih berharga daripada warisan tanah, itu prinsip bapak. Ya itulah bapak, kepala rumah tangga yang selalu jadi panutan dan contoh bagaimana aku membangun keluarga kecilku sekarang.
Aku menepati janjiku pagi itu, mengantarkan mereka ke pantai. Dengan sedan merah itu, kami ke pantai yg ada mercusuar nya. Matahari yang baru keluar dari persembunyiannya menyambut kami di pantai berpasir hitam itu. Novi yg belum pulih benar malah berlari lari bermain dengan ombak,tertawa lepas bersama buih, aku sempet melarangnya tapi di abaikan, ya sudah...
Aku sama dewi memilih duduk di bawah pohon cemara. Dewi melihat sahabatnya lalu menoleh ke arahku.....
Quote:
Aku lalu berdiri menatap cakrawala..........
Matahari mulai meninggalkan pagi, kami sarapan di warung soto dekat mercusuar sebelum kami meninggalkan pantai. Dari pantai aku langsung nganter dewi pulang, barang-barang dewi sudah di bawa pas mau berangkat ke pantai tadi.
"makasih wi udah nemenin novi" ucapku sebelum aku dan novi meninggalkan rumah dewi.
Awal yang indah di 2005,dan semoga untuk selamanya..
Lanjut beberapa minggu setelah itu, suatu hari di bulan februari. Di teras rumah dewi kami bicara tentang masa depan...
Quote:
Ya memang aku harus kerja dulu, biaya adik-adikku juga makin gede, apalagi jika di tambah aku kuliah. Sebenernya jika aku mau kuliah bapak pasti mengijinkan dan akan mengusahakannya karena bagi bapak pendidikan itu nomer 1. Apapun akan di lakukan bapak agar anaknya bisa sekolah. Bapak gak pernah bilang 'tidak' jika ada anaknya minta sesuatu, pasti akan di turuti. Bapak rela kehilangan beberapa petak sawah untuk pendidikan anaknya. Seperti beberapa waktu lalu saat salah satu adikku masuk STAN, bapak menggadaikan sawahnya untuk keperluan adikku itu. Padahal aku dan adikku yg satunya (kakaknya yg masuk STAN) lebih dari cukup untuk membantu,tapi bapak menolak.
"itu kewajiban bapak" kata bapak . Walau akhirnya aku tebus juga sawah itu. Warisan ilmu jauh lebih berharga daripada warisan tanah, itu prinsip bapak. Ya itulah bapak, kepala rumah tangga yang selalu jadi panutan dan contoh bagaimana aku membangun keluarga kecilku sekarang.
dany.agus memberi reputasi
2
"
emang kamu belum tau? Gak pernah tanya sama novi?
"
"
" ku tonjok pelan lengannya
... aku ngomong jujur lho mas, secara fisik kamu di bawah semua mantannya yang bisa di bilang cakepnya di atas rata-rata, mungkin menang tinggi dan tubuh bagus doang,pacarku yg di TN aja kalah sama kamu kalo soal bentuk tubuh. soal materi yang aku tau dari cerita novi,maaf kamu juga gak ada apa apanya"
. Semua cewe pasti leleh jika di perlakukan seperti itu.... "
"