Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nestle1988Avatar border
TS
nestle1988
Siapakah Pemilik Kripik Balado Christine Hakim ..?


Jakarta - Mengunjungi Padang belum lengkap jika tidak berkunjung ke toko Christine Hakim. Jika Anda langsung membayangkan bahwa Christine Hakim adalah sosok aktris senior yang telah berakting di ratusan film dan meraih sederet Piala Citra, tunggu dulu. Barangkali Anda salah.

Christine Hakim yang dimaksud ini belum pernah berakting di film apapun dan belum pernah memenangkan penghargaan di bidang perfilman. Tetapi namanya sama-sama tersohor hingga ke penjuru Nusantara. Ia terkenal karena kemampuannya menggoyang lidah dengan resep-resep panganan bercita rasa pedas khas Padang.

Ya, Christine Hakim yang dimaksud adalah pemilik toko oleh-oleh panganan khas Padang yang berlokasi di Jalan Nipah, Kota Padang, Sumatera Barat. “Kalau ke Padang tidak mampir ke toko Christine Hakim, berarti Anda belum ke Padang. Begitu juga kalau kembali dari Padang tidak membawa keripik balado Christine Hakim, berarti ada yang ketinggalan,” ujar wanita berusia 59 tahun tersebut ketika ditemui di tokonya.


Toko panganan khas Padang Christine Hakim memang selalu jadi destinasi wajib setiap wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat. Sempat tidak sempat keripik balado, bumbu khas padang dan panganan lain dari toko ini harus dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Siapa sangka, kesuksesan toko yang sudah eksis selama 25 tahun ini berawal dari usaha kecil-kecilan bermodal dua karung singkong dan dua kaleng minyak saja.

Perjalanan bisnis Christine dimulai pada tahun 1980. Ketika itu ia merintis usaha berjualan keripik balado bersama kakak-kakaknya. Ayahnya meninggal dunia pada saat ia baru berusia tiga tahun. Usaha berjualan keripik tersebut dilakukan Christine dan kelima kakaknya demi membantu sang ibu.

“Sejak kecil saya sudah terbiasa kerja keras. Kami berenam tidak sempat lulus Sekolah Dasar tetapi kami ingin membantu ibu. Makanya kami punya ide membuat keripik balado kemasan untuk dititip ke warung-warung tetangga. Keripik yang dijual tidak diberi merek. Kemasannya pun sederhana saja,” kisahnya.

Keripik balado dipilih karena bahan bakunya cukup mudah didapat. Modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar. Semua anak memiliki tugas masing-masing dalam usaha keripik kecil-kecilan tersebut. Christine yang dikenal lincah dan pemberani diberi tugas memasarkan keripik ke warung-warung. Usaha ini berjalan hingga tahun 1990 dan dari tugas rutinnya memasarkan keripik balado ke warung-warung tersebutlah ia bertemu Hosman Salim, pria yang kini menjadi suaminya.

Menikah bukan berarti kehidupan menjadi lebih mudah. Setelah berhenti dari bisnis keripik balado bersama kakak-kakaknya Christine harus terus mencari cara untuk menghidupi keluarga kecilnya. Akhirnya ia memutuskan berjualan keripik balado hasil produksinya sendiri. Modalnya hanya dua karung singkong dan dua kaleng minyak ditambah bumbu-bumbu seperti cabai merah dan gula pasir.

Dibantu oleh suami dan dua orang pekerja ia memproduksi kemasan demi kemasan keripik balado dari resep rahasianya. Tentu saja sambil mengasuh anak-anaknya. “Pemasarannya kami lakukan dari mulut ke mulut saja. Lumayan berhasil, pelanggan banyak berdatangan, padahal rumah saya dulu masih di dalam gang. Baru tahun 1994 kita buat merek dagang dengan nama saya dan kemudian pelanggan terus datang sampai akhirnya kami buka toko ini,” ujarnya.

Untuk menjaga agar keripiknya tetap laris-manis, Christine berkomitmen untuk jujur, rajin dan terus menjaga kualitas. Hidupnya tetap sederhana. Dibandingkan bermewah-mewah, ia lebih memilih menabung hasil usaha sebagai modal berinovasi.

“Kami terus meningkatkan rasa keripik balado kami. Sembilan tahun lamanya kami cari-cari rasa yang pas. Setelah itu kami juga coba memperluas ke produk-produk lain. Sekarang ada keripik balado hijau, durian cabai, rasa original dan segala jenis camilan lainnya. Ada juga bumbu jadi khas Padang seperti bumbu kalio, ayam bakar, asam padeh dan gulai,” lanjut wanita yang juga membidani berdirinya Koperasi Wanita Christine Hakim ini dengan bersemangat.

Ia sadar bahwa pengusaha oleh-oleh panganan khas Padang tidak hanya dirinya saja. Seiring dengan semakin majunya usaha, ia pun tak bisa mengelak dari persaingan dengan pengusaha lain terutama dalam hal promosi. “Saya pikir kalau yang lain bisa maju satu langkah, kita harus maju dua langkah. Supaya nama kita melekat di benak wisatawan,” jelasnya.

Kesuksesan Christine dalam mengembangkan usaha ternyata tidak terlepas juga dari peran perbankan. Sebagai nasabah BCA Prioritas ia memperoleh banyak dukungan mulai dari tabungan hingga transaksional. “Dari dulu memang sudah dibantu BCA terutama dari transaksi pembayaran. Kini pemasaran kami juga sudah 

menjalar ke penjualan online, pembeli bisa mentransfer uangnya bila berminat dengan produk kami ke rekening BCA. Mudah sekali,” ujarnya.

Sukses bukan berarti juga lupa diri, kini pengusaha UKM panganan khas boleh menitip produknya di toko Christine Hakim. Asalkan lolos seleksi cita rasa. Ada sekitar 150 UKM dengan 500 variasi produk yang ditampung oleh Christine Hakim.

Ia kini, juga sudah menyimpan rencana pengembangan bisnis lainnya yaitu membuat gedung mall di Padang. “Saya akan menamainya CHIP, Christine Hakim Idea Park. Mungkin pembangunannya selesai di akhir tahun nanti. Di sana lengkap, ada sentra kuliner, budaya dan banyak lagi. Tentunya kita akan lengkapi juga dengan fasilitas pembayaran yang mudah dan modern buat pelanggan yang jaringannya juga luas seperti BCA,” ucapnya.

sumur : https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/2901790/christine-hakim-mereguk-sukses-dari-gurih-pedas-keripik-balado
              http://www.tokochristinehakim.com/
0
4.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Tampilkan semua post
daichikenAvatar border
daichiken
#2
ane pernah dikasih, enak kripiknya
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.