Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ivoox.idAvatar border
TS
ivoox.id
Menteri Enggar Akui Ada Tambahan Impor Beras 500 Ribu Ton


Pemerintah mengakui adanya tambahan importasi beras sebanyak 500.000 ton didatangkan dari Vietnam dan Thailand, yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan pemberitaan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.

“Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018,” kata Enggartiasto, di Jakarta, Senin (14/5), seperti diberitakan Antara.

Dalam berita yang berjudul “Import Demand Continues Boosting Vietnam`s Rice Export” tersebut, dinyatakan bahwa importasi tersebut merupakan yang kali ketiga sejak 2018. Chairman Asosiasi Makanan Vietnam (VFA) Nguyen Ngoc Nam membenarkan laporan itu.

Nguyen menyatakan bahwa Perum Bulog telah mengundang The Vietnam Northern Food Corporation dan The Vietnam Southern Food Corporation untuk menyuplai beras itu. Kontrak tesebut akan direalisasikan pada periode April hingga Juli 2018.

“Itu keputusan rakor, bukan keputusan saya. Kemudian Bulog yang melaksanakan. Ini untuk menambah cadangan beras pemerintah setidaknya hingga tahun depan. Jika tidak ada impor sejak awal, maka kita akan defisit,” kata Enggartiasto.

Sebelumnya, pada awal tahun 2018, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas tersebut yang pada saat itu mencapai Rp13.000 per kilogram

Stok Perum Bulog pada 14 Mei 2018 tercatat sebanyak 1.262.782 ton. Sebanyak 453.787 ton merupakan beras asal impor dan stok komersial sebanyak 106.186 ton. Sementara sisanya merupakan hasil dari serapan Perum Bulog sejak awal 2018.

0
1.1K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
mendoan76Avatar border
mendoan76
#18
Quote:


Hobi Jokowi bagi-bagi traktor ke petani berujung polemik

PERISTIWA | 19 Maret 2015 08:14
Reporter : Muhammad Hasits

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sering kali memberikan bantuan traktor pada petani saat melakukan kunjungan ke daerah. Jokowi memberikan traktor pada petani di antaranya di Lampung, Subang dan wilayah di Jawa Timur. Jokowi ingin dalam waktu dekat Indonesia bisa swasembada beras.

Cara memberikan bantuan juga tak biasa seperti pada presiden-presiden sebelumnya. Jika biasanya pejabat memberikan bantuan secara simbolis, hal itu tidak dilakukan Jokowi. Presiden memilih memberikan langsung sesuai jumlahnya. Seperti di Subang Jokowi memberikan bantuan 1.099 traktor secara langsung.

Namun persoalan muncul di Ponorogo, Jawa Timur. Di sana petani protes karena tak dapat traktor. Petani harus gigit jari karena traktor tak jadi dibagikan sesuai dengan janji manis presiden.

Jokowi berkunjung ke Ponorogo Jumat (6/3) dua pekan lalu waktu acara panen raya. Tak hanya panen raya, Jokowi juga membawa ratusan traktor untuk dibagikan ke petani saat panen raya di Kecamatan Jetis dan Pulung. Ratusan traktor sudah dipajang saat Jokowi datang.

Usai kunjungan Jokowi, sebagian besar traktor yang dipajang di pinggir Jalan Raya Kecamatan Jetis menuju Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo diangkut kembali truk tronton.

"Katanya akan dibagikan kepada desa-desa di Ponorogo, namun kenyataannya ditarik kembali. Padahal di Ponorogo ini ada 21 kecamatan di 279 desa dan 26 kelurahan. Kami juga tidak tahu alasan penarikan tersebut. Padahal kalau mendapatkan kami akan senang," kata Bairun Kepada Desa Tanjungsari Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada merdeka.com, Selasa (17/3) lalu.

Tak hanya petani, para politikus Senayan juga ikut menyentil Jokowi. Ketua Komisi VI DPR Hafidz Thohir menganggap perbuatan Presiden Jokowi membohongi publik. Dia juga meminta supaya DPR segera memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman buat memberikan klarifikasi.

"Ya, pembohongan publik itu. Harus dipanggil ke DPR (Menteri Amran Sulaiman)," kata Hafidz Thohir.

Terus menjadi polemik, kemarin Presiden Jokowi langsung buka suara sebelum melakukan kunjungan kerja ke Indramayu. Preside menjelaskan, traktor yang ada di Ponorogo tak seluruhnya diserahkan kepada satu desa saja, namun dibagikan ke lima kabupaten lainnya.

"Siapa yang narik, itu kan dikumpulkan 1.300, enggak mungkin 1.300 untuk satu desa. Itu untuk lima kabupaten ya pasti dinaikin lagi ditaruh kabupaten-kabupaten, disebar," ujar Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (18/3) kemarin.

Jokowi menambahkan, dia tak mau memberikan penyerahan sekadar upacara simbolis saja dengan menyerahkan tiga atau lima unit traktor kepada warga. Ia hanya ingin memastikan seluruh traktor sudah siap untuk dibagikan saat mendatangi Ponorogo.

"Kumpulkan semuanya, oh barangnya ada setelah selesai dibagikan. Lalu dinaikkan, dibagikan, dan dibawa pulang ke masing-masing kabupaten," tandasnya.

https://m.merdeka.com/peristiwa/hobi-jokowi-bagi-bagi-traktor-ke-petani-berujung-polemik.html
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.