Seorang sahabat pernah memulai harinya dengan luka hati yang kalut. Ia terbentur realitas yang menuntunnya menjadi lelaki sepi. Selain aku dan lukanya yang enggan redam, tak ada lagi yang dapat ia percaya. Terlebih, untuk kesekian kali ia memetik pahitnya perselingkuhan dari rasa cinta yang ia tumbuhkan dengan ikhlas dalam hubungannya. Lelaki periang kini bermetamorfosis menjadi lelaki sepi bersimbah luka di dada.

"Cinta yang besar, perasaan yang dalam dan mimpi yang besar hahaha" kalimat yang masih kuingat sejak pertemuanku seminggu lalu dengan sahabatku.

***

Suatu malam, aku terjebak dalam keadaan yang memuakkan. Bagaimana tidak? Sehari suntuk aku berada di rumah bersama smartphone Xiaomi yang sudah tiga tahun setia menemani ku. Dari bangun pagi hingga pukul tujuh sekarang, aku hanya berkeliaran di dunia maya, tentu saja dengan bantuan teman sejatiku, Smartphone xiaomiku. Berbagai aplikasi sosial media ku telusuri, mulai dari facebook, whatsapp untuk sekedar chatting yang tak jelas, menonton video-video di youtube hingga beberapa kali memainkan game online. Tentu saja hal itu kulakukan untuk membunuh rasa bosan. Awalnya dapat teratasi, tetapi sekarang bosanku mulai anarkis. Ia tak mau lagi kompromi, bosanku semakin beringas dan mendesakku mencari penawar.

"Sial! Aku butuh hiburan" umpatku dalam hati.

Maka ku putuskan untuk menghabisi bosan yang menjemukan. Dengan setelan kaos distro putih, celana jeans abu-abu dan sepatu Nike airsport merah maron, aku menuju Lippo Plaza Kendari menggunakan motor R25. Motor elit yang dikeluarkan Yamaha dan aku membelinya pada tahun 2016. Ku sebut elit karena motor ini sudah sering menjadi alternatif bagiku dalam mendekati para wanita. Hasilnya, sudah tak terhitung jumlah perawan yang ku pecahkan.

Tepat pukul delapan aku sampai di Lippo Plaza Kendari, aku langsung menuju ke lantai bawah, tepat di sebelah kiri tangga eskalator, disanalah aku berniat membunuh kebosananku.

"Sebuah lokasi yang strategis, menuntaskan kebosanan, mengisi perut dan menggoda para gadis hahaha" Aku tertawa ringan, membayangkan peristiwa apa yang akan terjadi nantinya.

Aku telah sampai di restaurant yang berada dalam Lippo Plaza Kendari, langsung saja aku menuju meja nomor tujuh yang masih kosong. Letaknya di sebelah kanan, sejalan dengan niatku, meja nomor tujuh ini sangat dekat dengan pintu masuk. Aku dapat melihat banyak gadis yang berlalu-lalang. Rupanya keberuntungan sedang bersamaku.

Beberapa menit kemudian, seorang pelayan menghampiriku dan menyerahkan daftar menu.

"Silahkan mas" kata pelayan wanita dengan senyum manisnya.

" Nasi, ayam geprek, jus mangga dan air mineral mbak" aku memutuskan pilihan dan memalingkan wajah ke arah pelayan itu. Ia dengan cepat menulis daftar makanan dan minuman yang kupilih.

"Itu saja mas?" pelayan wanita itu kembali bertanya

"Tambah nomor handphone mbak deh kalau gitu" jawabku asal-asalan.

"Hehehe, Beneran nih?" pelayan itu membuka ponselnya dan tersenyum.

"Nggak mbak, cepat deh, lapar nih" dengan raut muka yang segaja ku judeskan. Aku memang sangat senang menggoda para gadis, mereka yang tergoda dengan mudah akan ku perlakukan seperti itu.

"Oh iya mas, tunggu sebentar ya" pelayan itu kemudian pergi dengan muka memerah.

"Ia pasti malu, haha" aku tertawa ringan

***

Setelah menghabiskan makananku, aku memilih duduk melihat para wanita yang berlalu-lalang. Aku melihat wanita yang menggunakan lipstik tebal, ada juga yang menggunakan bedak tebal, saking tebalnya, warna tangan dan wajah tak sinkron lagi. Aku juga melihat wanita dengan setelan dress hitam lengkap dengan high heels dan lesung pipi. Awalnya aku tertarik, tetapi dengan wanita berlesung pipi itu, seketika ketertarikan ku hilang saat aku mengetahui bahwa wanita itu seorang tunawicara. Hal itu kuketahui saat mengamatinya memesan makanan. Ia hanya menunjukan menu nya dan dengan beberapa suara yang tak jelas ia keluarkan

"Hahaha baik, sayang banget bisu, hampir aja aku dekatin" aku tertawa kecut, kali ini ak