RILIS.ID, Jakarta— Kemenangan Mahathir Mohamad di Malaysia akan menggelorakan "Melayu Spring" di Indonesia. Sebagai pencetus gagasan pribumi Melayu harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, 50 tahunan lalu.

Kemenangan Mahathir, yang didukung Anwar Ibrahim, akan menginspirasi perjuangan yang sama di kalangan para aktivis di Indonesia.

"Ini akan mirip dengan "Arab Spring" beberapa waktu lalu, yang dimulai dengan perubahan revolusioner di Tunisia, lalu melanda negara negara Arab," kata Direktur Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, kemarin.

Ia mengungkapkan itu pada acara diskusi bertajuk "Mengapa Mahathir Menang?" yang sengaja digelar untuk merespon kemenangan Mahatir Mohammad dalam pemilu di Malaysia.
Selain Syahganda, hadir juga dalam FGD ini pendiri Islamic Network (Isnet) di Amerika, Bahctiar Miun, dosen Studi Pembangunan ITB, Jahja Hanafi, seorang ulama, Farhat Umar, dan mantan anggota DPR RI, Djoko Edhi Abdurrahman.

"Situasi Indonesia dan Malaysia mirip. Pribumi di sini mengalami tekanan atas ketimpangan sosial dan besarnya jumlah tenaga kerja Cina yang semakin menakutkan," tegas Syahganda.

Sementara itu, Djoko Edhi Abdurrahman dalam kesempatan yang sama meyakini bahwa kesamaan situasi geopolitik antara Malaysia dan Indonesia, yang didominasi Cina, akan menghasilkan perlawanan serupa.

Edhi berharap, tokoh tokoh perubahan yang menginginkan Indonesia terbebas dari dominasi Cina mampu membangun kebersamaan, seperti masa Reformasi 98 yang dikenal sebagai Kelompok Ciganjur.

http://m.rilis.id/melayu-spring-diprediksi-segera-melanda-indonesia

Indonesia-Malaysia bersatu melawan Cina.