sebelasebelasAvatar border
TS
sebelasebelas
IPW Sebut Napi di Mako Brimob Rebut 7 Senpi dan Sandera Polwan
Jakarta - Napi teroris merusuh dan menyandera sejumlah anggota Polri di Rutan Mako Brimob. Para napi juga dilaporkan berhasil merebut senjata api milik anggota Polri.

"Para napi juga berhasil merampas senjata polisi dan menyandera empat anggota polisi yang satu di antaranya wanita berpangkat iptu. Informasi yang saya terima ada tujuh senjata api laras panjang yang direbut oleh para napi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada detikcom, Rabu (9/5/2018).

Informasi yang diperoleh IPW, disebutkan Neta, kerusuhan terjadi sejak Selasa (8/5) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Situasi tidak cepat dikendalikan sehingga kerusuhan semakin memanas.

"Polri tidak dengan cepat mengatasi situasi tersebut sejak Selasa (8/5) sore, akibatnya, pada pukul 21.00 napi teroris berhasil menjebol teralis tahanan," imbuhnya. 

Baca juga: Rutan Mako Brimob Rusuh, JK Pastikan Evaluasi Polri


Ia juga menyebutkan ada 4 anggota Polri yang disandera. Salah satunya adalah seorang Polwan.

"Para napi juga berhasil merampas senjata polisi dan menyandera empat anggota polisi yang satu di antaranya wanita berpangkat iptu. Dalam kekacauan itu terjadi aksi tembak menembak antara polisi dengan napi yang menguasai rutan. Pukul 06.00 sejumlah ambulance tiba di rutan dan terlihat sejumlah orang dibawa dengan ambulan. Pukul 09.30 mobil DVI terlihat masuk ke rutan Brimob," papar Neta.

Neta mengimbau Polri untuk segera memberikan keterangan secara transparan kepada publik terkait situasi di Rutan Mako Brimob.

"Info yang saya terima ini bisa dipertanggung jawabkan, untuk itu Polri harus memberikan penjelasan secara transparan mengenai situasi di lokasi, berapa jumlah korban dan lain sebagainya. IPW mengimbau, kepolisian harus menjelaskan peristiwa ini dengan transparan tentang apa yang terjadi, tentang berapa korban tewas dan luka dalam kekacauan itu dan tentang senjata api polisi yang berhasil dirampas napi teroris," tuturnya. 

Ia katakan, perebutan senjata api dari anggota polisi oleh teroris menjadikan situasi sulit dikendalikan. "Sebab dari informasi yang diperoleh ada lima sampai tujuh unit senjata api polisi yang dirampas napi teroris dan inilah yang membuat polisi kesulitan mengendalikan situasi karena para napi melakukan perlawanan sengit dengan senjata api rampasan," imbuhnya.

IPW menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa itu. Ini adalah kekacauan yang kedua di Rutan Mako Brimob.

"Dan kekacauan ini terjadi beberapa saat setelah Brimob memunculkan kontraversial karena berpatroli mengamankan kantor kantor partai politik di Semarang. Bagaimana Brimob bisa berpatroli menjaga kantor orang lain sementara menjaga markasnya sendiri kebobolan. Bagaimana Brimob bisa diharapkan maksimal menjaga pilkada serentak, menjaga markasnya sendiri kebobolan. Dengan adanya kekacauan di rutan Mako Brimob ini, Kapolri sudah saatnya mengevaluasi jabatan Dankormar Brimob sehingga kekacauan tidak terulang lagi di rutan Brimob," tandasnya.

Sementara ini belum ada penjelasan dari pihak Polri terkait berapa orang yang menjadi korban luka maupun tewas. Polri juga belum menyebutkan jumlah polisi yang disandera oleh para napi teroris itu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal hanya menyampaikan situasi telah terkendali. Ia tidak menampik maupun membenarkan adanya kabar penyanderaan itu. 

"Kita belum bisa sampaikan itu, bahwa sekarang masih proses negosiasi," kata Iqbal ketika ditanya tentang ada-tidaknya anggota kepolisian yang disandera di Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

https://m.detik.com/news/berita/d-4012625/ipw-sebut-napi-di-mako-brimob-rebut-7-senpi-dan-sandera-polwan

Serem gan
0
3.5K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
penikmatduniawiAvatar border
penikmatduniawi
#1
Kok bisa dirampas senpinya
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.