gagakngondekAvatar border
TS
gagakngondek
(demi tembus 10ribu) Rupiah Makin Loyo, Istana akan Ubah Sistem Kurs Mata Uang


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat gusar banyak kalangan. Perlu obat paten untuk mengembalikan stamina dan kekuatan otot rupiah.

Berbagai upaya juga tengah digagas pemerintah untuk menjaga rupiah.  Salah satunya adalah wacana mengubah sistem kurs rupiah dari saat ini mengambang menjadi tetap.

Menurut sumber KONTAN di Istana, mengubah sistem kurs rupiah menjadi tetap, merupakan pilihan yang sedang dikaji pemerintah.

Namun belum jelas bagaimana kebijakan ini akan diterapkan. Yang jelas, sistem kurs tetap sudah pernah terjadi di Indonesia. Pada tahun 1970-an, Indonesia menganut sistem kurs tetap untuk dollar AS.

Namun mulai 1978, sistem kurs itu berubah menjadi mengambang terkendali.

Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wakil Presiden RI bidang Ekonomi dan Keuangan mengakui ada pembahasan di internal pemerintah terkait pelemahan rupiah.

Namun, opsi perubahan sistem kurs tetap tidak ada. "Strategi pemerintah menekan current account deficit, dengan mendorong investasi berorientasi ekspor, meningkatkan ekspor dan menggalakkan tourism," jelas Wijayanto, Minggu (6/5/2018).

Pakar ekonomi dan Direktur CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai, selain menjalankan sistem kurs tetap, Indonesia bisa saja menetapkan kurs mata uang sendiri seperti layaknya China.

Menurutnya, hal itu bisa menjadi angin segar untuk investor dan pengusaha karena ada kepastian nilai tukar.

Namun Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, pelemahan rupiah masih di batas wajar.

Untuk periode 1 Januari 2018-4 Mei 2018, volatilas rupiah sebesar 5,7%, ini lebih rendah dibandingkan dengan mata uang negara lain yang mencapai 11%. "Jangan panik," jelas Nanang, Jumat (4/5).

Untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, BI menyatakan telah menyiapkan empat resep. Pertama, senantiasa berada di pasar untuk memastikan ketersediaan likuiditas valas dan rupiah dalam jumlah memadai.

Kedua, memantau perkembangan perekonomian global dan dampaknya terhadap perekonomian domestik.
 
Ketiga, memperkuat cadangan devisa dan second line of defense bersama dengan institusi dari eksternal.

Keempat, jika tekanan nilai tukar berlanjut serta berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi, BI menaikkan suku bunga.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rupiah Makin Loyo, Sumber di Istana Ungkap Ide Ubah Sistem Kurs Mata Uang, http://www.tribunnews.com/bisnis/201...ta-uang?page=2.


 bentar lagi cita-cita mulia nastak bakal terwujud, rupiah meroketttt ke 10ribuemoticon-Wkwkwkemoticon-Wkwkwk
1
11.8K
127
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
jeffrey.maulanaAvatar border
jeffrey.maulana
#7
Quote:


gak usah didengarin tuh si Faisal gan pakar ekonomi karbitan kerja di organisasi gak jelas kerjanya cuma kritik pemerintah, jangankan ngurusin negara, lah dia aja anak bini gak keurus, binik sakit bolak-balik australia-singapura, anaknya ??? ah sudahlah emoticon-Sorry emoticon-Sorry emoticon-Sorry emoticon-Sorry emoticon-Sorry ( ps : gw tau karena dia om gw kenalan dah lama sekali semenjak ane masih tk )
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.