kairisyaAvatar border
TS
kairisya
Ketika Angan dan Impian dikalahkan Logika dan Kenyataan
Hey hey hey numpang gabung disini setelah sekian lama SR 
tujuan buat cerita ini cuma buat tulisan oret2an gak jelas apalagi istri juga udah kasih ijin buat gue cerita dan dia juga seneng baca2 di SFTH

Quote:


Cerita ini kisah hidup gue tentunya ada bumbu' disetiap ceritanya jadi jangan harap 100% real kisah nyata
Update sebisa mungkin


Kalau cerita ini terasa sangat hambar mohon dimaafkan karna gue bukan lah seorang yang ahli dibidang menulis dengan baik dan benar emoticon-Embarrassment
Buat yang masih belum cukup umur mohon dimengerti disini bukan cerita yang cocok untuk kalian emoticon-Embarrassmentcerita ini sampah emoticon-Embarrassment
Cerita ini nantinya akan ada alur flashback dan ga beraturan, jangan heran kisah ini udah lama jadi smoga saja bisa menyambung rangkaian cerita yang ada
Jika ada POV dari beberapa karakter harap maklum udah ada beberapa karakter yang tau soal cerita ini ntar ada juga POV dari istri gue emoticon-Wink
Gue berusaha seminim mungkin memasukkan unsur "tersebut" itu hanya sebuah selingan 
Ambil hikmah dan pelajaran yang sedikit gue masukkan kedalam unsur cerita ini
jadi sebelum lebih jauh membaca lebih baik tinggalkan aja bacaan kurang bermutu ini emoticon-Mad

Prolog :
Perkenalkan nama gue yoga,gue anak bungsu dan gue cuma mempunyai 1 orang abang emoticon-Big Grin
Hubungan gue dengan abang gue ga begitu dekat, karna abang gue dari awal emang udah masuk ke pesantren atas keinginan nya sendiri dan juga biar lebih dekat ama mbah gue kala itu.
Gue hanya seorang manusia biasa lahir dikehidupan sederhana yang cukup keras dan menjunjung tinggi harga diri keluarga. manchester united adalah klub bola yang udah gue sukai sejak kecil, awal nya cuma sekedar iseng namun beranjak ke SMP masa dimana gue bener' mengikuti perjalanan team ini dan tergila' ama permainan manchester united era alex ferguson emoticon-Big Grin
Kalau ditanya dari kedua ortu gue lebih dekat dengan siapa? jawaban nya adalah bunda emoticon-Big Grin karna dari bunda gue bisa melihat dari berbagai sudut pandang, bunda gue bukan cuma seorang ibu yang melahirkan anaknya, tapi dia bisa jadi seorang sahabat, teman, rekan kerja emoticon-Big Grin dan juga tempat curhat gue emoticon-Embarrassment
Kalau dengan bokap gue lebih ke rasa sungkan dan segan namun dia juga lah panutan bagi gue emoticon-Big Grin sosok seorang imam yang tegas tapi bisa melepaskan tanggung jawab ke anak'nya sedari kecil

selain itu gue suka main drum bahkan sering mengikuti beberapa ajang festival band, mengukir beberapa gelar pribadi sempat ngejam bareng beberapa band, sempat jadi band pembuka beberapa band ternama, sekarang? ngamen masih sering gue lakuin emoticon-Big Grin ibarat kata ngedrum itu udah jadi kehidupan ke tiga selain istri dan anak, mu dan maen drum emoticon-Big Grin

oh ya secara fisik gue bisa masuk ke kategori jelek, rambut sih standarlah mohawk pendek yang emang cuma potongan itu doang yang cocok ama tampang gue,
cerita ini mulai diawali dimasa sekolah dasar dimana ada beberapa bagian yang tak bisa dilupakan, serta zaman sma dimana gue dekat dengan beberapa mantan' terindah.

Buat para pembaca yang berharap membaca cerita cinta romantis jangan terlalu berharap ya, gue bukan lah pujangga yang bisa menulis rangkaian cerita dengan puitis. namun di cerita ini memang akan lebih banyak bercerita tentang romansa cinta, selain tentunya dibumbui dengan perjalanan kisah hidup gue yang lain tentunya. bumbu' pemanis akan ada tapi jangan terlalu ngarep cerita ini akan banyak cerita stensilan nya, itu hanyalah selingan dari perjalanan hidup gue emoticon-Big Grin
dan satu lagi cerita ini jarang gue selipin cerita di kehidupan keluarga gue cuma ada part' yang bakalan menguras soal kehidupan di keluarga gue emoticon-Big Grin


Quote:
Diubah oleh kairisya 28-04-2018 05:54
anasabila
anasabila memberi reputasi
2
11.5K
148
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
kairisyaAvatar border
TS
kairisya
#128


Asli nya gue tengsin habis karna gue norak habis maen nya ya namanya juga karna lagi kebawa emosi jadinya ga beraturan mainnya cumaaa

Quote:


ningsih cuma mengangguk dan sekarang kursi itu diduduki oleh ningsih gue mulai ngajari dasar' teknik bermain drum, rada susah karna sejatinya gue juga bingung bagaimana cara mengajar drum itu yang bener gimana, cuma mungkin karna tekadnya ning dan juga karna ning ngerti posisi gue kala itu jadinya ning bisa sedikit' mengerti apa yang gue arahin setelah belajar selama 3 jam emoticon-Big Grin

Setelah gue makan di rumah ningsih atas paksaan sang tuan rumah, gue pun memutuskan untuk pulang kerumah karna hari telah berganti malam, ga mungkin juga gue nginep disitu bisa' terjadi hal' yang diinginkan emoticon-Big Grin
Pada saat mau pamitan ternyata bokapnya ningsih baru balik dari tempat kerja nya, dan kita sempat ngobrol' sejenak disitu bokapnya sekedar bertanya' gimana latihan hari ini dan pas gue mau pamitan ternyata bokapnya mengeluarkan beberapa lembar uang yang katanya sebagai DP les private nya ningsih.

Gue sempat menolak karna gue rasa belum waktu nya untuk menerima uang ini masih panjang perjalanan dan lagian ning sendiri yang awalnya bilang kalau gue bakalan dibayar perbulan dan latihan kami 3x dalam seminggu cukup intens karna ning yang cepet' ingin bisa main drum sebelum gue lulus nantinya emoticon-Big Grin
Namanya juga rezeki dan bokapnya juga terus memaksa mau ga mau gue pun menerima uang tersebut, ga gue hitung nominalnya, tengsin lah ngitung uang gituan didepan bokapnya gue sih cukup senang malah bs menularkan sedikit kebisaan gue. gue pun akhirnya cabut dari rumah ningsih setelah gue lihat jam tangan gue menunjukkan di angka delapan, pamit dengan tak lupa meninggalkan kesan baik mencium kedua pipi ningsih eh maksudnya mencium tangan kedua orang tua ningsih. dan melajulah gue bareng si kopet menuju kediaman rumah tercinta emoticon-Big Grin

Sesampainya dirumah gue pun memberikan uang pemberian bokap ningsih ke bunda tanpa gue ambil sepeser pun niatan gue tulus minimal bunda bisa nyicip sedikit rezeki dari gue ngajar meskipun kadang kalau gue menang even festival bunda dan ayah gue kasih sedikit rezeki yang gue dapatin itu emoticon-Big Grin
Ayah gue cuma berpesan agar ga ngecewain kepercayaan orang, karna kepercayaan itu mahal harganya, gue cuma bisa menganggukan tanda setuju ditengah nasihat dan wejangan yang diberikan ayah gue emoticon-Big Grin dan tentunya gue ga lupa sedikit meminta maaf karna nantinya jadi jarang balik bareng pia dan bunda ga mempermasalahkan hal tersebut karna pia dianggap dah gede (yaiyalah udah putih abu' juga) biar dia bs mandiri juga nantinya emoticon-Big Grin

Disekolah seminggu ini sikap nia makin aneh ke gue sikapnya makin dingin, setiap gue tanya ga papa terus jawaban nya dan dia bilang cuma kecapekan aja karna harus bantu' nyokapnya ditoko, gue sih rada khawatir ama dia, selain karna kondisi fisiknya yang gue rasa rada berkurang berat badan nya selain itu kadang' dia juga klihatan pucat disekolah. gue cuma bisa mensupport dia dan bilang jangan terlalu memporsir aktifitasnya. pernah sekali istirahat gue temui nia di kelas malah lagi tidur dan gue cuma nungguin dia dikelas itu, tentunya gue ga lupa menitip sedikit jajanan ketemen sekelasnya. gue ngejagain agar ga ada yang gangguin nia yang lagi tidur waktu itu karna gue lihat kayaknya dia bener' seperti kelelahan, dengan sedikit memaksa gue bisa menyuruh agar teman sekelasnya tidak ada diruangan kelas kalaupun tetap dikelas harus keep silent emoticon-Big Grin

emoticon-coffee


Tiga minggu sudah gue intens mengajar ningsih di rumahnya dan dia sudah bisa sedikit' mempraktekan apa yang sudah gue ajari, gue senang karna ternyata hasil kerja keras gue ga sia' dan ningsih bener' seorang murid yang tak kenal lelah untuk terus belajar dan memahami apa yang gue turunkan ke ningsih, selama itupula juga gue dan ning hubungan nya makin dekat, bukan kegeeran cuma terkadang ada sikap dari ning yang menunjukan kalau dia menaruh hati ke gue istilah nya dia suka lah ama gue emoticon-Big Grin cuma waktu itu gue fokus untuk tujuan utama gue yaitu jadi guru privatnya ningsih aja. dan jujur aja waktu itu emang ga ada niatan untuk main hati dengan ningsih selain karna bentar lagi mau ebtanas gue ga mau ngecewain nia yang notabene pacar gue kala itu sampai nantinya (some text missing)
Nyokap ningsih juga makin bertambah seneng ke gue karna selain anaknya makin bisa maen drum, di sekolah pun ningsih juga makin semangat gue dianggap sebagai sosok yang bener' bisa mengubah ningsih emoticon-Big Grin buat gue sih itu sebenarnya karna ningsih nya aja yang emang dasarnya pinter jadi menurut gue kala itu gue cuma sebagai penambah semangat nya ningsih aja ( bahasa apa pula ini )

emoticon-clock


Hari itu hari kedua nia ga masuk sekolah, kemarin niatan gue pengen ngejengguk kerumahnya tertunda karna gue harus ngajar ningsih. berhubung hari ini juga ga masuk sekolah gue makin memantapkan diri untuk kerumahnya sepertinya sakit dia bener' parah. sepulang sekolah gue dan pia beranjak kerumah nia dan tak lupa diperjalanan gue sempat membeli beberapa buah'an sekedar buah tangan mumpung gue juga belum lama ini dapat uang hasil sebulan lebih ngajar ningsih emoticon-Big Grin oh ya dia juga udah bisa memainkan beberapa lagu dari metalica, dream theater dan guns n roses emang gue lbh sering ngajarin dia lagu' barat maklum gue emang lbh pandai memainkan lagu' rock dari dulu emoticon-Ngakak (S)

Quote:


Gue pun sedikit memberikan penekanan di intonasi suara gue untuk memanggil nia dari luar rumahnya tersebut, kayak orang bego gue waktu itu teriak' ga jelas di depan gerbang rumah orang emoticon-Ngakak (S)ditambah lagi kebegoan gue karna gue baru inget rumah nia punya bel rumah emoticon-Ngakak (S)

Setelah beberapa kali memencet bel rumah tersebut layaknya anak kecil yang baru dapat maenan baru gue mainkan trus itu bel rumah emoticon-Ngakak (S) dan muncullah sosok perempuan setengah baya yang gue cukup kenal dia adalah PRT di rumah nya nia

Quote:


Kami pun akhirnya meluncur ke sebuah rumah sakit yang cukup terkenal tersebut, dan sesampainya disana kami pun bertanya kepada resepsionis diruangan mana nia dirawat. Sesampainya disana gue pun bertemu dengan mama nia dan kania yang sepertinya lagi menjaga nia, sementara nia nya sendiri masih terbaring di kamar vip itu. Gue dan pia pun menghampiri mama nia dan mencium tangan nya dan diikuti oleh nia

" tante nia nya sakit apa? "

" nia.... "


sesekali kentang dulu ya maaf kalau apdetan nya akhir' ini garing emoticon-Big Grin


jangan ada spoiler diantara kita emoticon-Ngacir
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.