Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor konstruksi termasuk bidang paling banyak yang menggunakan tenaga kerja asing (TKA) sebagai pekerja ahli.

Jumlah TKA di sektor konstruksi mencapai 1.979 orang, sebanyak 74% bekerja di proyek Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing (BUJKA) dan 26% di proyek Penanaman Modal Asing (PMA).

Dari jumlah tersebut, 36,68% tenaga kerja asing berasal dari Jepang, diikuti Korea Selatan sebanyak 17,45%, China 11,47%, dan Malaysia 1,69%.


Mayoritas TKA ini juga menduduki jabatan seperti manajer proyek, manajer teknik mesin, insinyur konstruksi, team leader dan manajer quality assessment/quality control.
Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian PUPR Ober Gultom mengatakan TKA wajib memiliki sertifikat penyetaraan dari Kementerian PUPR sebelum dapat mulai bekerja.

Sertifikat ini hanya dapat diperoleh dengan empat syarat:

1.Pemberi Kerja wajib memiliki rencana kerja berupa Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dan Izin Mempergunakan Tenaga Asing (IMTA)

2. Hanya untuk jabatan tertentu sesuai Peraturan Perundangan, di mana Kementerian PUPR memiliki daftar positif dan daftar negatif TKA

3. Harus memiliki surat tanda Registrasi dari Menteri, yang diberikan berdasarkan sertifikat kompetensi menurut hukum negaranya

4. Melakukan transfer pengetahuan dan teknologi kepada tenaga kerja lokal pendampingnya. (ray/ray)

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...konstruksi-ri/