- Beranda
- Stories from the Heart
My Diary From My Way()
...
TS
rbassb
My Diary From My Way()
Quote:
Setelah sekian lama cuma jadi silent rider, sekarang gw pingin ngeshare sesuatu dari sebuah diary, dengan semua kenangan dan tetek bengek didalamnya.. walaupun buat nulis ini butuh tenaga ekstra karena gw harus membuka lembaran demi lembaran yang udah….. ahh, langsung aja deh..
Spoiler for Q.T.A:
Spoiler for RULES:
JADWAL UPDATE
Quote:
Spoiler for INDEX:
Spoiler for Penting:
Spoiler for Mulus Terasi:
Polling
0 suara
Siapakah Istri Randeka?
Diubah oleh rbassb 14-11-2022 14:19
rendolkribo dan 216 lainnya memberi reputasi
197
1.6M
5.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rbassb
#2450
SESI 72
Hari ini adalah hari yang sangat, sangat, sangat gw tunggu. Hari dimana gw bisa membuat perhitungan dengan Seyla. Hari itu adalah hari pengambilan nilai matapelajaran olahraga, pokoknya hari yang paling gw tunggu . Taruhan yang gw ajukan ke Seyla pun bukan tanpa rencana. Semua sudah gw rencanakan secara matang, sampai-sampai sudah membuat daftar catatan yang isinya untuk ngerjain dia.
Ya, gw yakin gw pemenangnya. Karena gak mungkin banget bagi seorang cw seperti Seyla, bisa mengalahkan catatan waktu gw dalam berlari. Bahkan mungkin cw yang ikut lomba lari mewakili sekolah gw, gak akan mungkin dia menang melawan gw. Bukan mulut besar karena gw ngomong seperti ini, walaupun hobi gw bukan olahraga, tapi kecepatan gw dalam berlari tidak main-main.
Dulu waktu kelas 3 SMP, ada perlombaan lari disekolah, dan gw mengalahkan teman-teman yang ikut lomba lari saat itu. Gw juara 1 dan menang telak, kalau detailnya gw agak lupa, tapi gw selisih lumayan jauh dengan pelari yang juara no 2. Sebenarnya gw ga ada niatan buat ikut-ikutan lomba, gw lebih senang jadi penonton.
Nasib berkata lain, nama gw tertera di daftar lomba lari. Awalnya kaget karena sebelumnya gw gak pernah mendaftarkan diri. Tapi, senyuman ngeselin terpampang dari wajah Laras saat gw mengeluh kepadanya soal nama gw yang tercatat disana. Oke, benar saja, anak ini yang telah mendaftarkan gw di perlombaan tersebut. Awalnya gw marah karena dia se-enaknya mendaftarkan gw, dan sialnya gw malah ngebentak dia (gak sengaja
)Laras nangis karena bentakan gw, nih anak cengengnya pake banget
. Setelah itu, gw terpaksa ikutan lomba demi membuat Laras tersenyum kembali. Sebenarnya bukan karena itu sih, tapi karena takut si Laras ngadu ke Nenek dan Kakek, bisa di marahin habis-habisan gw, belum lagi kalau nyokap gw tau hmm.. 
~ ~ ~
Selesai matapelajaran bahasa Indonesia, gw langsung merapikan alat-alat tulis gw. Tentu saja langsung bersiap kelapangan setelah berganti baju olahraga. Sambil memegang baju olahraga yang baru saja gw keluarkan dari tas, gw memperhatikan Seyla yang terlihat murung. Jujur saat itu gw yakin sekali kalau Seyla sedang putus asa.
Bagaimana tidak putus asa, lagian dia juga pasti yakin kalau dia akan kalah dan akan melaksanakan perintah gw untuk berdandan cantik, terus jalan deh sama gw
. membayangkanya saja membuat gw sangat bahagia. Bukan membayangkan wajah Seyla setelah dandan, tapi lebih kepada rencana gw yang telah gw buat sedemikian rupa. Gw merencanakan ini dengan kakeknya Seyla kok guys, jadi tujuan gw ngerjain Seyla itu bukan hanya untuk keisengan semata, melainkan untuk memberikan dia efek jera agar bisa menghargai orang lain dan tentunya agar dia mau bersosialisasi.Akan gw ceritakan sedikit tentang rencana gw, atau lebih tepatnya ide dari kakeknya Seyla sih
tapi gw ikut andil di dalamnya kok
. Jadi gw akan mengajak Seyla kesebuah tempat yang agak jauh, pokoknya suatu tempat yang dia gak tau jalan untuk pulang. Ya, gw bakal buat dia nyasar. Tapi sekali lagi, tenang aja, semuanya sudah di atur sedemikian rupa. Tempat yang akan gw datangi juga bukan tempat yang aneh-aneh, yakali gw mau ngajak dia ke kuburan dan gw tinggalin. Gw gak sejahat itu guys
. Gw akan ngajak dia ke tempat wisata yang ramai pengunjung kok, tempatnya? RAHASIA. 
Quote:
Seyla yang bengong langsung mengalihkan pandanganya ke gw, ekspresi wajahnya terlihat normal kembali saat berhadapan dengan gw. Tidak seperti sebelumnya saat sedang melamun, terlihat jelas kalau dia tengah risau. Mungkin saja dia sedang menutupi rasa kecewanya dengan kekalahan yang sudah di depan mata.
puas abis gw saat itu 
Tanpa balasan, dia keluar sambil membawa baju olahraganya. Huahaha, sumpah gw puas banget melihat sifatnya kali ini.
Tak lama setelah itu kami semua menuju ke lapangan, tentunya setelah semuanya berganti baju, termasuk Seyla. Gw jalan tepat di belakang Seyla atau paling belakang diantara yang lain. Gw melihat Seyla berjalan lunglai, gw yakin bukan karena sakit, tapi lebih ke apa ya? Hmm, mungkin dia udah males duluan dengan pelajaran olahraga ini
. Tapi aneh juga nih anak, sampe segitunya. Padahal apa susahnya dandan yang cantik, terus jalan sama gw
. Apa mungkin dia bukan orang yang bisa menerima sebuah kekalahan
. Ah taulah, masa bodoh dengan dia.Setelah tiba dilapangan sekolah, guru olahraga pun memberikan pengarahan tentang peraturan dan beberapa tips tentang berlari yang baik dan benar.
kayak anak SD aja dikasih tau bagaimana lari yang baik dan benar. Untuk peraturanya sendiri, kita diharuskan untuk berlari lurus ke ujung lapangan dan kembali lagi, tentunya masih berlari ya. Memang sih, disini gak ada lomba-lombaan, nilainya ditentukan dari kecepatan waktu yang tercatat. Tapi tetap saja, bagi laki-laki dikelas, no 1 adalah sebuah kebanggan tersendiri. Apalagi cw dan cwo berkumpul jadi satu
. Ajang pamer
, kecuali gw yang hanya fokus berlari saja.Satu-persatu nama kami dipanggil untuk bersiap di garis start, 5 orang pelari dan 5 orang pemegang stopwatch. Untung saja pemegang stopwatch bukan anak cw, kalau sampai pemegang stopwatchnya cw, dan Seyla kepilih jadi penghitung waktu gw, hmm... bisa-bisa waktu gw berbeda jauh dari yang terpampang di stopwatch.
Hampir setengah dari kami sudah melakukan pelarian dari mantan
, just kidding
. Kali ini nama gw dipanggil, dan gw bergegas di garis start. Oh, gw lupa sesuatu. Seyla sudah selesai berlari, dan ya, hasilnya dia posisi terakhir dengan waktu 1 menit beberapa detik. Detailnya gw lupa, tapi rata-rata waktu tempuh anak-anak cw waktu itu kurang lebih satu sampai satu setengah menit. Sedangkan cwo rata-rata 30-40 detik. Maklum jika Seyla posisi terahir, ya karena dia gak cocok jadi olahragawan, cocoknya kutu kupret, eh maksudnya kutu buku
.Quote:
Setelah pluit di tiup, gw berlari secepat mungkin. Buk..buk..buk..buk.. begitulah suara sepatu kami terdengar. Nafas gw begitu memburu seperti suara mesin kendaraan yang begitu nyaring
. Baru setengah jalan gw berlari, sesuatu terjadi.Quote:
Gw tersandung dan langsung mental, terus berguling ria. Ntah karena saking kencangnya gw berlari, gw terjatuh lumayan keras. Waktu itu gw dalam posisi tersungkur, dan mencoba berdiri.
Aw... kayaknya kaki gw keseleo. Akhirnya gw hanya bisa memposisikan tubuh gw untuk duduk terlentang. Saat itu suasana sangat hening, dan hampir semua siswa/i melongo melihat gw. Baru setelah gw terduduk hampir semua teman cwo gw berlari ke arah gw dan guru olahraga juga.
Quote:
Saat Denis bilang begitu, gw memegang pipi gw dan lansung terasa nyeri setelah memegangnya. Padahal sebelum Denis mengatakan seperti itu, gw sama sekali tidak merasakan sakit di pipi gw
. Setelah memegang pipi, gw juga melihat tangan gw yang ternyata ada sedikit bekas darah.Quote:
Gw dipapah Denis dan Dede ke Uks di ikut guru olahraga gw dan beberapa siswi ingin ikut terutama Nisa terlihat begitu cemas
. Tapi karena perintah Pak Marsin(guru olahraga), hanya 3 orang yang mengantar gw ke Uks dan yang lain diminta tetap ditempat.Sampai di Uks, ternyata cuma ada satu orang yang sedang jaga disana. kak Rena
. Dan saat kami tiba, kak Rena terkejut melihat gw dipapah.Quote:
Gw dibantu naik ke tempat tidur di Uks dan berbaring disana. setelah perkataan dari pak Marsin, kak Rena langsung sibuk menyiapkan obat-obatan.
Quote:
Saat Dede berkata seperti itu, kak Rena yang sedang sibuk dengan betadine tiba-tiba berhenti bergerak. Kepalanya mendongak ke arah Dede, dan matanya begitu menyeramkan untuk dilihat
. Lagian si Dede ngapain juga bilang kayak gitu
. Setelah di tatap dengan tatapan killer kak Rena, Dede langsung ngacir tanpa sepatah katapun. Berbeda dengan Denis yang masih mengucapkan salam saat dia keluar. Mungkin lain halnya jika Denis juga kena tatapan maut kak Rena, mungkin dia bisa ngacir kayak Dede
Dion sama Sandy aja ngacir
.Quote:
Saat mengobati sikut gw yang luka, gw diam-diam memperhatikan wajahnya yang begitu serius. Dia terlihat sangat fokus dengan apa yang saat itu dia kerjakan. Daripada obat yang saat itu dipakai untuk mengobati luka gw, kayaknya wajah kak Rena lah yang membuat lupa akan perihnya luka ini.
eace:.Quote:
Ternyata kak Rena sadar bahwa saat itu sedang gw perhatikan
. Padahal dia sama sekali gak liat ke muka gw, dan fokus ke ngobatin sikut aja
.Quote:
kali ini dia beralih mengobati luka di pipi gw
. Bisa dibilang saat itu wajah kami saling berdekatan
. Memang tidak bisa dibilang suatu hal yang menarik untuk diperhatikan, bagaimana bisa gw memperhatikan, bola mata gw mau noleh aja rasanya sungkan. Takutnya saat gw melihat ke arahnya, mata kami bertemu. Hmm. Bisa salting tujuh keliling
.Quote:
Berbeda dengan kak Rena yang dahulu, kak Rena yang sekarang jauh lebih baik dan terlihat perhatian. Coba kalau kalian masih ingat kejadian saat hidung gw mimisan terkena pukulan telak dari dia, sepatah katapun tak terlontar sebagai tanda penyesalan, bahkan nengok aja enggak dan lebih fokus ke bukunya
. Berbanding terbalik dengan saat ini tentunya
Quote:
Kok gw malah jadi senyum-senyum gak jelas ya, padahal sesuatu yang wajar kalau kak Rena mengobati gw. Toh dia sedang bertugas di Uks, jadi gak ada yang salah. Tapi kenapa gw rasanya ke GR’an
. maklum lah, ternyata dia cw yang baik dan menyenangkan juga. Gak sia-sia gw sabar selama ini kalau hasilnya bisa membuat seorang Rena jadi baik seperti sediakala. 
Saat sedang rebahan, seseorang masuk. Seyla
. Seketika gw ingat dengan taruhan kami, dan gw kalah
. Dia langsung menghampiri gw yang sedang rebahan, otomatis gw langsung duduk. Quote:
Waktu itu gw gak bisa ngomong apapun, apalagi sampai menyangkal. Jelas-jelas sepertinya gw terlalu sombong, padahal kalau seandainya gw bisa lebih tenang lagi dalam berlari, gw pasti pemenangnya. Semua rencana yang telah gw susun sedemikian rupa, gagal begitu saja. Kalau kakeknya Seyla tau, pasti dia bakal ketawa ngakak.
. Sepertinya keberuntungan ada di pihak Seyla saat ini. Sebaliknya, karena termakan kesombongan, gw harus menelan pil pahit. Kayaknya gw harus mempersiapkan diri seandainya Seyla mengerjai gw habis-habisan. 
Quote:
Asli nih anak ngeselin abis, dada gw rasanya sesak. Tangan gw pun sudah mengepal kuat-kuat dan siap melayang. Sayangnya dia cw, kalau cwo hmm, ntahlah. Sekali lagi, gw menyesali kesombongan gw.

Quote:
Setelah membuat gw kesal, Seyla keluar begitu saja. Gila nih orang, dateng ke Uks cuma mau manas-manasin gw doang. Boro-boro nanyain keadaan gw, sepertinya saat itu wajahnya sangat sumringah dengan keadaan atau kekalahan gw. Dengan kata dia yang belum merencanakan sesuatu untuk mengerjai gw pastinya, disitu bisa kita simpulkan kalau sebelumnya memang Seyla sudah menyerah. Tapi karena kebodohan gw, semuanya jadi berbalik.

Bukk, gw memukul ranjang tempat gw duduk. Kesel gila, kok bisa, kok bisa, kok bisa
. Gw harus ngelakuin apalagi nih?
jujur gw gak punya rencana lain untuk mengalahkan Seyla. Rencana taruhan dengan cara ini, itu menurut gw satu-satunya rencana yang tingkat keberhasilanya 99%. Tapi 1% saja yang dibutuhkan Seyla untuk menang, dan dia menang. Gw kayaknya gak sanggup jika harus menantangnya dalam matapelajaran yang menggunakan otak, bukan fisik. 
Quote:
jenggalasunyi dan 13 lainnya memberi reputasi
14

. Kalau ada yang kenal sama orang di foto tersebut, ya mohon di ijinkan atau nanti kalau dia gak ngijinin langsung ane ganti dengan yang lain.
Laras
,” kata kak Rena berhenti mengobati terus melototin gw
,”
,” Seyla