- Beranda
- Stories from the Heart
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
...
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...
Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#5587
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Dari arah lain, sebuah selendang berwarna biru melesat cepat dengan pola melebar menahan tubuh Anggie hingga urung menghantam tanah keras.. Gw menarik nafas lega melihat Nyi Mas Galuh Pandita melompat dan mendarat di sebelah Anggie, yang masih tergolek tak sadar kan diri di atas Selendang miliknya.. Dengan cepat, isterinya Ki Suta itu menyentuh kening Anggie sambil memejamkan kedua mata.. Seketika, beliau menghilang bersama Anggie dan kembali muncul di belakang hampir semua sosok sahabat gaib..
Kening gw sempat berkerut melihat Nyi Mas Galuh Pandita berbicara empat mata ke Bayu Barata dan Sekar Kencana sambil sesekali melirik ke sosok Anggie.. Lalu Beliau memanggil keempat Jin Penjaganya Ridho, Suluh dan Bimo.. Nyi Mas Galuh Pandita nampak kembali berbicara serius ke keempat Jin Penjaga ketiga saudara, yang langsung disambut anggukan kepala mereka..
Sebelum kembali ke depan dan berkumpul bersama semua sosok sahabat gaib berkesaktian tinggi lainnya, Nyi Mas Galuh Pandita sempat melirik ke arah Babeh Misar dan Ni Mas Laras Rangkuti serta Pandu Rukmo, yang kedua tubuh mereka masih kaku terjerat .. Sementara, disebelah Pandu Rukmo terlihat sosok Arya yang tetap tak sadakan diri.. Sepertinya, Ibunda Jagat Tirta menitipkan keselamatan Anggie beserta ketiga sosok saudara dan Babeh Misar ke kedua Jin Penjaga gw serta keempat Jin Penjaga nya, Ridho, Suluh dan Bimo ..
Gw mencoba bangkit sambil memegangi jantung, yang rasa panas terbakarnya perlahan mereda.. Pandangan gw yang sempat terfokus pada sosok Anggie, mendadak terlempar ke arah dua Naga raksasa jelmaan Krama Raja dan Penguasa Gaib Tanah Pasundan.. Dua Naga bersisik Putih dan Hitam yang seakan melambangkan dua golongan baik dan jahat, nampak saling membelit bergulung-gulung diangkasa..
“Kita tidak bisa terus berdiam diri melihat pertempuran itu, Bayu.. Kita harus melakukan sesuatu” Ucap gw pada Bayu Ambar yang merasuk dalam diri..
“Aku setuju.. Didalam tubuh mu sudah bersemayam hawa sakti Kitab Langit.. Aku tahu bagaimana cara menggunakannya.. Kau diam saja dan serahkan seluruh tubuhmu dibawah pengaruhku” Jawab Bayu Ambar yang membuat gw menganggukkan kepala tanda setuju..
Gw menghela nafas panjang dan memusatkan konsentrasi sambil memejamkan kedua mata serta meregangkan semua otot agar lemas, supaya Bayu Ambar dapat lebih mudah menguasai seluruh tubuh gw.. Kedua mata gw yang sudah kembali terbuka, mulai diselimuti cahaya putih dan merah yang menandakan Bayu Ambar telah mengambil kendali atas tubuh ini..
Perlahan, Bayu Ambar merentangkan kedua tangan gw ke atas.. Lalu menurunkan dan menyatukan dua telapak tangan di depan dada.. Di dua indera pendengaran, samar-samar gw kembali mendengar suara bisikan puluhan sosok tak kasat mata yang berbisik lembut dan langsung diikuti oleh Bayu Ambar lewat lisan gw..
“Aku lah darah si Pembuka yang akan menutup mata Angkara Murka” Ucap Bayu Ambar lirih, mengikuti bisikan puluhan suara-suara asing yang memenuhi indera pendengaran sambil menutup kedua mata kembali...
Sesaat setelah mengucapkan kalimat barusan, gw merasakan tubuh ini melayang perlahan ke atas langit.. Seluruh tubuh gw mulai bergetar hebat dan mengeluarkan hawa panas.. Kedua mata gw yang sudah dikuasai Bayu Ambar pun terbuka..
DEG...
Gw sempat terkejut melihat kedua tangan gw lenyap.. Begitu pula sepasang kaki yang juga berubah menjadi tak nampak..Tunggu, bukan hanya tangan dan kaki saja yang tak terlihat.. Tapi seluruh tubuh gw juga lenyap menjadi tak kasat mata.. Gw yang mulai merasa cemas, langsung menanyakan hal ini ke Bayu Ambar..
“Apa yang terjadi, Bayu?”
“Aku menggunakan salah satu Ilmu terlarang dalam Kitab Langit yang membuat tubuh mu menjadi tak kasat mata.. Bukan itu saja, Imam.. Tiada sosok yang dapat merasakan keberadaan kita saat ini.. Kau lihat sendiri, semua sahabat sedang mencari dimana persisnya kita berada sekarang” Jawab Bayu Ambar sambil melemparkan pandangan gw ke arah ketiga saudara yang nampak sedang mengedarkan pandangan ke berbagai arah, seperti sedang mencari sesuatu..
Bukan itu saja, semua sosok sahabat gaib yang berkumpul dibawah nampak melakukan hal sama.. Termasuk Ratu Laut Utara yang sempat memejamkan kedua mata mencoba mencari sosok gw, menggunakan kesaktiannya..
“Jadi, kau bisa melihat dan menggunakan segala Ilmu terlarang yang terkunci dalam Kitab Langit, Bayu? Jika memang benar, sebaiknya kita lekas menghadapi Braja Krama”
“ROOAAARRRR”
Baru saja gw selesai berbicara pada Bayu Ambar dalam batin, raung kesakitan Naga Putih yang lehernya telah berhasil digigit Naga Hitam, terdengar menggaung diseantero gunung.. Kedua mata Naga Hitam yang terlihat penuh nafsu menggigit leher Naga bersisik Putih jelmaan Krama Raja, nampak berkilat-kilat.. Naga Putih seketika menggelung hendak mencakar perut Naga Hitam.. Namun, dengan cepat ular raksasa jelmaan Braja Krama itu menarik daging leher Naga Putih yang langsung terkoyak, memuncratkan darah hitam..
“ROARRRR”
Sekali lagi raung kesakitan terdengar dari Naga Putih jelmaan Krama Raja yang melayang hendak menjauh dari musuh.. Melihat lawannya berniat meloloskan diri sambil menggeliat menahan sakit pada luka koyak di leher, Naga Hitam jelmaan Raja Jin nampak beputar bergulung dan menyabetkan ekor bersisik tajamnya ke tubuh bagian tengah Naga Putih..
BUGGH..
Suara gebukan ekor Naga Hitam terdengar keras menghantam tubuh Naga Putih dan membuat ular gaib raksasa jelmaan Krama Raja tersebut, terhempas jauh mengarah ke sekumpulan sahabat gaib.. Tak cukup sampai disitu, Naga Hitam jelmaan Braja Krama nampak membuka mulut besarnya yang sudah memendarkan sinar berwarna emas.. Lalu...
SETTT...
Selarik sinar emas mengandung tenaga luar biasa hebat, melesat tepat mengincar sosok Naga Putih, yang tubuhnya masih terus meluncur ke arah kumpulan sahabat gaib.. Melihat bahaya mengancam para sahabat di bawah dan seorang sahabat diatas, Ratu Laut Utara berteriak kencang dan melesat secepat kilat ke angkasa.. Persisnya menuju sosok Naga Putih..
“Bayu, lekas lakukan sesuatu.. Aku tidak mau sampai ada korban jiwa dari sahabat-sahabat kita” Ucap gw yang kembali merasa cemas melihat sosok Naga Putih terus meluncur jatuh..
“Nanti dulu, Imam.. Aku ingin melihat pertempuran tiga sosok yang dianggap paling sakti terlebih dahulu” Jawab Bayu Ambar yang membuat gw cukup terkejut mendengarnya..
“Sudahlah! Jangan bicara lagi.. Aku pasti akan membantu mereka.. Kau tenang saja.. Aku yakin, Krama Raja dan Ratu Laut Utara pasti akan bisa menghadapi Braja Krama” Kata Bayu Ambar yang seketika membuat gw terdiam dan melemparkan pandangan kembali ke arah medan pertempuran, meski merasa sedikit geram..
Sambil terus melesat, Penguasa Laut Utara nampak mengayunkan Tongkat Emas bertahtakan batu permata hijau dengan pola memutar ke depan.. Sebuah lingkaran aneh berwarna hijau tiba-tiba muncul dua tombak dihadapan Ratu Laut Utara.. Lalu, sosok jelita Penguasa Kerajaan Laut Utara itu memutar tubuh sambil memeluk Tongkat Emas dengan kedua tangan tepat didada dan melesat masuk ke dalam lingkaran ciptaannya..
Senyuman dingin disunggingkan Bayu Ambar diwajah gw, saat melihat seekor Naga Raksasa lain bersisik dan bermahkota hijau terang muncul menyeruak keluar dari lingkaran hijau yang menelan tubuh Ratu Laut Utara..
“Kau lihat sendiri.. Penguasa Kerajaan Laut Utara akhirnya menjelma juga menjadi Naga” Ucap Bayu Ambar dengan suara lirih yang membuat gw cukup tertegun mengetahui Naga Raksasa itu adalah jelmaan Ibundanya Dewi Arum Kesuma..
“ROARRR”
Suara raungan Naga Hijau jelmaan Penguasa Kerajaan Laut Utara terdengar menggema menggetarkan tanah, saat tubuhnya membelit raga Naga Putih yang hampir jatuh menghantam tanah.. Melihat ancaman lain berupa selarik sinar emas dari mulut Naga Hitam sedang mengintai, Naga Hijau nampak melemparkan pandangan nya ke arah sinar emas..
SETTT.. SETTTT...
Dua larik sinar berwarna hijau terang mengandung hawa sakti tak kalah hebat, melesat dari kedua bola mata Naga Hijau.. Dan tepat mengarah ke sinar emas dari mulut Naga Hitam jelmaan Braja Krama..
DUAARRRRR....
Ledakan maha dahysat tercipta persis di atas lubang kawah Gunung dan membuat lahar membuncah menyembur membumbung tinggi ratusan meter ke angkasa.. Gelombang ledakan yang tak kalah dahsyatnya membuat sosok Naga Hijau yang masih membelit tubuh Naga Putih, terhempas jauh ke belakang dan seketika menjelma kembali menjadi dua sosok asli, Krama Raja dan Ratu Laut Utara..
Sapuan gelombang ledakan juga tanpa ampun menderu hendak menyapu semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara serta Bajing Item.. Beruntung Jin Penjaga nya Reinata, Raden Jaka Wastra dan Raden Dwipa serta Ki Braja Sapta masih memiliki sedikit tenaga untuk menangkal sebagian besar gelombang ledakan, menggunakan kedua pasang telapak tangan mereka masing-masing yang terayun menciptakan gelombang angin besar.. Nyi Mas Galuh Pandita dan Jagat Tirta nampak melesat menyambar tubuh Krama Raja dan Ratu Laut Utara, sebelum mereka jatuh menghantam tanah..
Pandangan mata gw yang telah dikuasai Bayu Ambar nampak terpicingkan menatap wajah pucat Ratu Laut Utara yang langsung duduk bersila.. Jejak darah hitam terlihat menetes di sela bibir mungilnya yang sebelah kanan.. Sementara, Patih Kerajaan Gaib Raja Jin langsung mengobati luka terkoyak dileher Krama Raja..
“KALIAN TELAH SALAH MENCARI LAWAN.. HARI INI JUGA, KALIAN HARUS MUSNAH!!!!”
Teriak Naga Hitam jelmaan Braja Krama yang kembali membuka mulutnya..
SETTT...
Suara berdesing laksana suara pesawat jet yang melintas, terdengar Cumiakkan gendang telinga.. Saat melesatnya kembali selarik sinar emas dari mulut Naga Hitam yang mengarah tepat ke kumpulan para sahabat.. Gw yang masih berada dibawah kendali Bayu Ambar mulai merasa cemas melihat wajah-wajah terkejut dari hampir semua sosok sahabat yang berada puluhan tombak dibawah..
“Tunggu apalagi, Bayu! lakukan sesuatu!” Ucap gw sedikit membentak dalam batin sendiri, menakala melihat Nyi Mas Galuh Pandita, Dewi Ayu Anjani, Jagat Tirta dan dua Jin wanita Penjaga Gerbang Gaib serta dua Singa Emas Penjaga Gerbang Istana Kerajaan Raja Jin, sudah bersiap dengan Ajian nya masing-masing untuk melawan serangan sinar emas dari mulut Naga Hitam..
Akan tetapi, Bayu Ambar hanya menyunggingkan senyuman dingin di wajah gw tanpa melakukan apapun..
“Bayu.. Jangan main-main dengan ku.. Cepat lakukan sesuatu, atau aku akan membunuh diriku sendiri hingga kita bisa mati bersama-sama” Ancam gw yang mulai khawatir Bayu Ambar kembali menjebak diri ini..
“Diamlah! Kau tidak bisa berbuat apapun.. Raga mu telah seutuhnya kukuasai.. Tunggu saja apa yang akan kulakukan nanti” Jawab Bayu Ambar yang balas membentak menggunakan lissan gw..
“Sial! Kenapa jadi begini?” Maki gw dalam hati, menyesali keputusan yang telah gw buat karena membiarkan Bayu Ambar menguasai diri ini seutuhnya..
Pandangan gw yang masih terlempar menatap tiap wajah para sahabat gaib dan ketiga saudara serta Babeh Misar, yang telah siap untuk mengorbankan diri dalam pertempuran ini, mendadak tertumpu ke sosok Anggie.. Darah gw berdesir melihat sosok seorang gadis cantik berwajah pucat yang sangat gw cintai, sedang tergolek lemah dibelakang hampir semua sosok sahabat gaib.. Sementara di angkasa, sinar emas dari mulut Naga Hitam semakin melesat kian mendekat..
Bersamaan dengan melesatnya dua sinar biru dari telapak tangan Nyi Mas Galuh Pandita yang menyatu dengan sinar kuning Trisula Dewi Ayu Anjani.. Jagat Tirta mengayunkan Pedang Jagat Samudera yang mengeluarkan sinar putih berbalut cahaya biru, menyusul empat sinar merah dan hijau terang milik Nyi Roro Ranggas dan Nyi Durga Daksa.. Tak mau ketinggalan, dua pemuda jelmaan singa emas penjaga gerbang Kerajaan Raja Jin, membuka mulut dan melesatkan dua sinar emas dari dalam sana..
Sepuluh sinar berwarna warni dari ketujuh sahabat gaib yang mengandung hawa sakti cukup tinggi, seketika bergabung bergulung-gulung menjadi satu dan melesat tepat ke arah sinar kuning ciptaan Naga Hitam jelmaan Penguasa Gaib Tanah Pasundan..
DDRRRTTTTT....
Suara aneh seketika terdengar saat sepuluh sinar warna-warni dari ketujuh sahabat gaib, menahan sinar emas milik Braja Krama di tengah-tengah udara kosong di antara mereka.. Ribuan kerikil dan ratusan pecahan batu di atas tanah berpasir dibawah dua kesaktian yang saling mengadu kekuatan, nampak mulai melayang naik secara perlahan.. seolah terhisap suatu tenaga tak kasat mata..
Masing-masing wajah ketujuh sahabat gaib yang masih mengusung dua telapak tangan dan dua senjata, nampak mulai pucat.. Kedua tangan Jagat Tirta yang menggenggam Pedang Jagat Samudera terlihat bergetar hebat.. Begitu pula dengan Dewi Ayu Anjani yang memegangi Trisula Kuningnya.. Sementara, sosok dua pemuda jelmaan singa emas nampak sudah jatuh berlutut dengan mulut masih menganga lebar.. Darah hitam terlihat mulai mengalir dari kedua telinga mereka..
Melihat ketujuh sahabat gaib mulai terdesak dan nampak tak sanggup lagi menahan serangan sinar emas milik Raja Jin, semua sosok gaib yang lain langsung menyalurkan sisa-sisa tenaga dalam ke mereka.. Kecuali Krama Raja dan Ratu Laut Utara yang nampak masih terluka cukup parah.. Akan tetapi, kesaktian Braja Krama sebagai Penguasa Gaib Tanah Pasundan benar-benar berada beberapa tingkat di atas semua.. Alhasil, sinar emas ciptaannya tak mampu lagi dibendung dan seketika melebur kesepuluh sinar warna warni dari ketujuh sahabat gaib..
“SELAMATKAN DIRI KALIAN!!!” Teriak Ki Suta dengan suara lantang ke arah semua sosok gaib, termasuk ketiga saudara..
Semua sosok gaib langsung melesat menjauh untuk menghindari serangan sinar emas milik Raja Jin.. Keempat Jin Penjaga langsung merasuk ke dalam tubuh ketiga saudara kembali.. Bimo yang dirasuki Rampak Tantra, segera menarik lengan Babeh Misar dan melompat.. Bersamaan dengan itu, Suluh dan Ridho nampak menyeret kaki Pandu Rukmo dan Arya.. Kemudian menyusul Bimo melompat tinggi ke arah sama.. Sementara, Sekar Kencana memegangi selendang biru Ni Mas Laras Rangkuti yang masih terikat dan Bayu Barata memboyong tubuh Anggie dalam pelukannya.. Kedua Jin Panjaga gw seketika melesat secepat kilat untuk menghindari hantaman sinar emas..
Akan tetapi, gerak lesatan sinar emas milik Raja Jin jauh lebih cepat dari gerakan semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara.. Alhasil..
DUARRRRRR....
Sebuah ledakan maha dahysat tercipta dari sinar emas yang menghantam tanah berbatu pegunungan.. Kedua mata gw terbelalak melihat kuatnya daya ledakan yang menghempas semua sosok sahabat gaib termasuk ketiga saudara.. Terlebih saat menyaksikan tubuh Anggie terlepas dari gendongan Bayu Barata yang terpental jauh ke depan.. Akan tetapi, sesaat sebelum tubuh Anggie jatuh menghantam tanah berbatu, Sekar Kencana sempat melemparkan Selendang Emasnya yang langsung melebar menahan tubuh gadis itu, hingga tidak terlalu keras menghantam tanah..
“Bangsa*!! Kau membiarkan sahabat-sahabat ku terluka, Bayu Ambar.. Bahkan kau tega melihat kedua orang tua dan saudara mu sendiri menderita.. Jahanam” Maki gw dalam hati, dengan pandangan nanar menatap tiap sosok yang sedang tergeletak lemah di atas tanah berbatu..
Hampir semua sosok sahabat gaib nampak sedang memuntahkan darah hitam dari mulut mereka masing-masing.. Kecuali Ratu Laut Utara dan Krama Raja yang terlihat masih duduk bersila. Meski darah hitam tertejak di kedua telinga dan hidung mereka berdua..
Bukannya menjawab makian dengan lisan gw, Bayu Ambar malah melemparkan pandangan ke arah sosok Naga Hitam jelmaan Braja Krama yang terlihat melayang-layang sambil mengibaskan ekor tajamnya ke kiri dan kekanan.. Asap hitam yang terlihat keluar dari dua lubang hidung besar Naga Hitam, seolah menandakan kepuasan hati sosok gaib tersebut..
“Hahaha.. Sudah ku katakan, kalian slaah memilih lawan.. Sekarang lihat sendiri apa yang kalian dapatkan karena telah mencoba menghalangi ku.. Tinggal dua sosok pengecut lagi yang akan merasakan amarah ku.. Keluar lah kau, Bayu Ambar.. Tunjukkan sosok mu yang merasuk ke dalam raga pemuda keturunan ku.. Lswan aku dengan Kitab Langit.. Keluarlah, Ngger.. Jika kau tidak juga mau keluar, maka aku akan lenyapkan semua sahabat termasuk gadis cantik kekasihmu” Teriak Naga Hitam jelmaan Braja Krama dengan suara lantang..
Gw yang mendengar ancaman Penguasa Gaib Tanah Pasundan, langsung diserang rasa cemas teramat sangat.. Terlebih saat melihat Naga Hitam kembali membuka mulut besarnya bersiap melesatkan sinar emas ke arah semua sosok yang tak berdaya..
“Bayu! Aku bersumpah! Demi Allah, aku akan melenyapkan mu jika kau tidak menyelamatkan mereka.. Aku sama sekali tidak main-main, Bayu” Ucap gw dengan suara bergetar dalam hati..
Tak lama gw selesai berucap, Naga Hitam nampak mengangkat kepalanya dan kembali menunduk sambil membuka mulut..
DESS.. SETTT...
Laksana mulut meriam perang yang memuntahkan peluru, selarik sinar emas kembali melesat keluar dari mulut Naga Hitam dan mengarah tepat ke kumpulan sahabat.. Jagat Tirta yang sudah merapat ketubuh Sekar Kencana setelah sempat merangkak mendekat, nampak menarik kepala isterinya dan mencium kening Sekar Kencana dengan sangat lembut.. Suluh dan Ridho yang terlihat saling berpelukan dengan kedua mata terpejam, nampak pasrah menerima nasib.. Gw yang merasa tak sanggup melihat semuanya, memohon kepada Bayu Ambar untuk memejamkan kedua mata..
Akan tetapi sesaat sebelum sinar emas menghantam tanah dan membunuh semua sosok tak berdaya, tiba-tiba Bayu Ambar membawa tubuh gw melesat secepat kilat ke bawah dan langsung berdiri menghadang sinar emas dengan posisi sudah sangat bersiap.. Kedua mata gw yang berada dibawah kendali Bayu Ambar, nampak menatap nanar ke arah sinar emas yang sesaat lagi akan tiba.. Persis begitu sinar emas berada di jarak setengah tombak di hadapan, Bayu Ambar membuat tubuh gw berputar dan berniat menangkis dengan cara menendang..
DAKKKK...
Tendangan kaki kanan gw yang tertutupi sneakers hitam, tepat menghantam sinar emas dan membuat kesaktian Penguasa Gaib Tanah Pasundan terlempar tinggi ke angkasa malam.. Sontak temaramnya langit malam seketika berubah terang keemasan setelah menelan serangan Braja Krama.. Kedua mata gw yang masih dikuasai Bayu Ambar sempat tertegun menikmati indahnya bias-bias cahaya keemasan di cakrawala.. Hingga bau hangus terbakar tertangkap indera penciuman gw dari bawah.. Kedua mata gw terbelalak menyaksikan sneakers hitam yang membalut telapak kaki kanan, nampak terang termakan api yang berkobar membakar..
Dari arah lain, sebuah selendang berwarna biru melesat cepat dengan pola melebar menahan tubuh Anggie hingga urung menghantam tanah keras.. Gw menarik nafas lega melihat Nyi Mas Galuh Pandita melompat dan mendarat di sebelah Anggie, yang masih tergolek tak sadar kan diri di atas Selendang miliknya.. Dengan cepat, isterinya Ki Suta itu menyentuh kening Anggie sambil memejamkan kedua mata.. Seketika, beliau menghilang bersama Anggie dan kembali muncul di belakang hampir semua sosok sahabat gaib..
Kening gw sempat berkerut melihat Nyi Mas Galuh Pandita berbicara empat mata ke Bayu Barata dan Sekar Kencana sambil sesekali melirik ke sosok Anggie.. Lalu Beliau memanggil keempat Jin Penjaganya Ridho, Suluh dan Bimo.. Nyi Mas Galuh Pandita nampak kembali berbicara serius ke keempat Jin Penjaga ketiga saudara, yang langsung disambut anggukan kepala mereka..
Sebelum kembali ke depan dan berkumpul bersama semua sosok sahabat gaib berkesaktian tinggi lainnya, Nyi Mas Galuh Pandita sempat melirik ke arah Babeh Misar dan Ni Mas Laras Rangkuti serta Pandu Rukmo, yang kedua tubuh mereka masih kaku terjerat .. Sementara, disebelah Pandu Rukmo terlihat sosok Arya yang tetap tak sadakan diri.. Sepertinya, Ibunda Jagat Tirta menitipkan keselamatan Anggie beserta ketiga sosok saudara dan Babeh Misar ke kedua Jin Penjaga gw serta keempat Jin Penjaga nya, Ridho, Suluh dan Bimo ..
Gw mencoba bangkit sambil memegangi jantung, yang rasa panas terbakarnya perlahan mereda.. Pandangan gw yang sempat terfokus pada sosok Anggie, mendadak terlempar ke arah dua Naga raksasa jelmaan Krama Raja dan Penguasa Gaib Tanah Pasundan.. Dua Naga bersisik Putih dan Hitam yang seakan melambangkan dua golongan baik dan jahat, nampak saling membelit bergulung-gulung diangkasa..
“Kita tidak bisa terus berdiam diri melihat pertempuran itu, Bayu.. Kita harus melakukan sesuatu” Ucap gw pada Bayu Ambar yang merasuk dalam diri..
“Aku setuju.. Didalam tubuh mu sudah bersemayam hawa sakti Kitab Langit.. Aku tahu bagaimana cara menggunakannya.. Kau diam saja dan serahkan seluruh tubuhmu dibawah pengaruhku” Jawab Bayu Ambar yang membuat gw menganggukkan kepala tanda setuju..
Gw menghela nafas panjang dan memusatkan konsentrasi sambil memejamkan kedua mata serta meregangkan semua otot agar lemas, supaya Bayu Ambar dapat lebih mudah menguasai seluruh tubuh gw.. Kedua mata gw yang sudah kembali terbuka, mulai diselimuti cahaya putih dan merah yang menandakan Bayu Ambar telah mengambil kendali atas tubuh ini..
Perlahan, Bayu Ambar merentangkan kedua tangan gw ke atas.. Lalu menurunkan dan menyatukan dua telapak tangan di depan dada.. Di dua indera pendengaran, samar-samar gw kembali mendengar suara bisikan puluhan sosok tak kasat mata yang berbisik lembut dan langsung diikuti oleh Bayu Ambar lewat lisan gw..
“Aku lah darah si Pembuka yang akan menutup mata Angkara Murka” Ucap Bayu Ambar lirih, mengikuti bisikan puluhan suara-suara asing yang memenuhi indera pendengaran sambil menutup kedua mata kembali...
Sesaat setelah mengucapkan kalimat barusan, gw merasakan tubuh ini melayang perlahan ke atas langit.. Seluruh tubuh gw mulai bergetar hebat dan mengeluarkan hawa panas.. Kedua mata gw yang sudah dikuasai Bayu Ambar pun terbuka..
DEG...
Gw sempat terkejut melihat kedua tangan gw lenyap.. Begitu pula sepasang kaki yang juga berubah menjadi tak nampak..Tunggu, bukan hanya tangan dan kaki saja yang tak terlihat.. Tapi seluruh tubuh gw juga lenyap menjadi tak kasat mata.. Gw yang mulai merasa cemas, langsung menanyakan hal ini ke Bayu Ambar..
“Apa yang terjadi, Bayu?”
“Aku menggunakan salah satu Ilmu terlarang dalam Kitab Langit yang membuat tubuh mu menjadi tak kasat mata.. Bukan itu saja, Imam.. Tiada sosok yang dapat merasakan keberadaan kita saat ini.. Kau lihat sendiri, semua sahabat sedang mencari dimana persisnya kita berada sekarang” Jawab Bayu Ambar sambil melemparkan pandangan gw ke arah ketiga saudara yang nampak sedang mengedarkan pandangan ke berbagai arah, seperti sedang mencari sesuatu..
Bukan itu saja, semua sosok sahabat gaib yang berkumpul dibawah nampak melakukan hal sama.. Termasuk Ratu Laut Utara yang sempat memejamkan kedua mata mencoba mencari sosok gw, menggunakan kesaktiannya..
“Jadi, kau bisa melihat dan menggunakan segala Ilmu terlarang yang terkunci dalam Kitab Langit, Bayu? Jika memang benar, sebaiknya kita lekas menghadapi Braja Krama”
“ROOAAARRRR”
Baru saja gw selesai berbicara pada Bayu Ambar dalam batin, raung kesakitan Naga Putih yang lehernya telah berhasil digigit Naga Hitam, terdengar menggaung diseantero gunung.. Kedua mata Naga Hitam yang terlihat penuh nafsu menggigit leher Naga bersisik Putih jelmaan Krama Raja, nampak berkilat-kilat.. Naga Putih seketika menggelung hendak mencakar perut Naga Hitam.. Namun, dengan cepat ular raksasa jelmaan Braja Krama itu menarik daging leher Naga Putih yang langsung terkoyak, memuncratkan darah hitam..
“ROARRRR”
Sekali lagi raung kesakitan terdengar dari Naga Putih jelmaan Krama Raja yang melayang hendak menjauh dari musuh.. Melihat lawannya berniat meloloskan diri sambil menggeliat menahan sakit pada luka koyak di leher, Naga Hitam jelmaan Raja Jin nampak beputar bergulung dan menyabetkan ekor bersisik tajamnya ke tubuh bagian tengah Naga Putih..
BUGGH..
Suara gebukan ekor Naga Hitam terdengar keras menghantam tubuh Naga Putih dan membuat ular gaib raksasa jelmaan Krama Raja tersebut, terhempas jauh mengarah ke sekumpulan sahabat gaib.. Tak cukup sampai disitu, Naga Hitam jelmaan Braja Krama nampak membuka mulut besarnya yang sudah memendarkan sinar berwarna emas.. Lalu...
SETTT...
Selarik sinar emas mengandung tenaga luar biasa hebat, melesat tepat mengincar sosok Naga Putih, yang tubuhnya masih terus meluncur ke arah kumpulan sahabat gaib.. Melihat bahaya mengancam para sahabat di bawah dan seorang sahabat diatas, Ratu Laut Utara berteriak kencang dan melesat secepat kilat ke angkasa.. Persisnya menuju sosok Naga Putih..
“Bayu, lekas lakukan sesuatu.. Aku tidak mau sampai ada korban jiwa dari sahabat-sahabat kita” Ucap gw yang kembali merasa cemas melihat sosok Naga Putih terus meluncur jatuh..
“Nanti dulu, Imam.. Aku ingin melihat pertempuran tiga sosok yang dianggap paling sakti terlebih dahulu” Jawab Bayu Ambar yang membuat gw cukup terkejut mendengarnya..
“Sudahlah! Jangan bicara lagi.. Aku pasti akan membantu mereka.. Kau tenang saja.. Aku yakin, Krama Raja dan Ratu Laut Utara pasti akan bisa menghadapi Braja Krama” Kata Bayu Ambar yang seketika membuat gw terdiam dan melemparkan pandangan kembali ke arah medan pertempuran, meski merasa sedikit geram..
Sambil terus melesat, Penguasa Laut Utara nampak mengayunkan Tongkat Emas bertahtakan batu permata hijau dengan pola memutar ke depan.. Sebuah lingkaran aneh berwarna hijau tiba-tiba muncul dua tombak dihadapan Ratu Laut Utara.. Lalu, sosok jelita Penguasa Kerajaan Laut Utara itu memutar tubuh sambil memeluk Tongkat Emas dengan kedua tangan tepat didada dan melesat masuk ke dalam lingkaran ciptaannya..
Senyuman dingin disunggingkan Bayu Ambar diwajah gw, saat melihat seekor Naga Raksasa lain bersisik dan bermahkota hijau terang muncul menyeruak keluar dari lingkaran hijau yang menelan tubuh Ratu Laut Utara..
“Kau lihat sendiri.. Penguasa Kerajaan Laut Utara akhirnya menjelma juga menjadi Naga” Ucap Bayu Ambar dengan suara lirih yang membuat gw cukup tertegun mengetahui Naga Raksasa itu adalah jelmaan Ibundanya Dewi Arum Kesuma..
“ROARRR”
Suara raungan Naga Hijau jelmaan Penguasa Kerajaan Laut Utara terdengar menggema menggetarkan tanah, saat tubuhnya membelit raga Naga Putih yang hampir jatuh menghantam tanah.. Melihat ancaman lain berupa selarik sinar emas dari mulut Naga Hitam sedang mengintai, Naga Hijau nampak melemparkan pandangan nya ke arah sinar emas..
SETTT.. SETTTT...
Dua larik sinar berwarna hijau terang mengandung hawa sakti tak kalah hebat, melesat dari kedua bola mata Naga Hijau.. Dan tepat mengarah ke sinar emas dari mulut Naga Hitam jelmaan Braja Krama..
DUAARRRRR....
Ledakan maha dahysat tercipta persis di atas lubang kawah Gunung dan membuat lahar membuncah menyembur membumbung tinggi ratusan meter ke angkasa.. Gelombang ledakan yang tak kalah dahsyatnya membuat sosok Naga Hijau yang masih membelit tubuh Naga Putih, terhempas jauh ke belakang dan seketika menjelma kembali menjadi dua sosok asli, Krama Raja dan Ratu Laut Utara..
Sapuan gelombang ledakan juga tanpa ampun menderu hendak menyapu semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara serta Bajing Item.. Beruntung Jin Penjaga nya Reinata, Raden Jaka Wastra dan Raden Dwipa serta Ki Braja Sapta masih memiliki sedikit tenaga untuk menangkal sebagian besar gelombang ledakan, menggunakan kedua pasang telapak tangan mereka masing-masing yang terayun menciptakan gelombang angin besar.. Nyi Mas Galuh Pandita dan Jagat Tirta nampak melesat menyambar tubuh Krama Raja dan Ratu Laut Utara, sebelum mereka jatuh menghantam tanah..
Pandangan mata gw yang telah dikuasai Bayu Ambar nampak terpicingkan menatap wajah pucat Ratu Laut Utara yang langsung duduk bersila.. Jejak darah hitam terlihat menetes di sela bibir mungilnya yang sebelah kanan.. Sementara, Patih Kerajaan Gaib Raja Jin langsung mengobati luka terkoyak dileher Krama Raja..
“KALIAN TELAH SALAH MENCARI LAWAN.. HARI INI JUGA, KALIAN HARUS MUSNAH!!!!”
Teriak Naga Hitam jelmaan Braja Krama yang kembali membuka mulutnya..
SETTT...
Suara berdesing laksana suara pesawat jet yang melintas, terdengar Cumiakkan gendang telinga.. Saat melesatnya kembali selarik sinar emas dari mulut Naga Hitam yang mengarah tepat ke kumpulan para sahabat.. Gw yang masih berada dibawah kendali Bayu Ambar mulai merasa cemas melihat wajah-wajah terkejut dari hampir semua sosok sahabat yang berada puluhan tombak dibawah..
“Tunggu apalagi, Bayu! lakukan sesuatu!” Ucap gw sedikit membentak dalam batin sendiri, menakala melihat Nyi Mas Galuh Pandita, Dewi Ayu Anjani, Jagat Tirta dan dua Jin wanita Penjaga Gerbang Gaib serta dua Singa Emas Penjaga Gerbang Istana Kerajaan Raja Jin, sudah bersiap dengan Ajian nya masing-masing untuk melawan serangan sinar emas dari mulut Naga Hitam..
Akan tetapi, Bayu Ambar hanya menyunggingkan senyuman dingin di wajah gw tanpa melakukan apapun..
“Bayu.. Jangan main-main dengan ku.. Cepat lakukan sesuatu, atau aku akan membunuh diriku sendiri hingga kita bisa mati bersama-sama” Ancam gw yang mulai khawatir Bayu Ambar kembali menjebak diri ini..
“Diamlah! Kau tidak bisa berbuat apapun.. Raga mu telah seutuhnya kukuasai.. Tunggu saja apa yang akan kulakukan nanti” Jawab Bayu Ambar yang balas membentak menggunakan lissan gw..
“Sial! Kenapa jadi begini?” Maki gw dalam hati, menyesali keputusan yang telah gw buat karena membiarkan Bayu Ambar menguasai diri ini seutuhnya..
Pandangan gw yang masih terlempar menatap tiap wajah para sahabat gaib dan ketiga saudara serta Babeh Misar, yang telah siap untuk mengorbankan diri dalam pertempuran ini, mendadak tertumpu ke sosok Anggie.. Darah gw berdesir melihat sosok seorang gadis cantik berwajah pucat yang sangat gw cintai, sedang tergolek lemah dibelakang hampir semua sosok sahabat gaib.. Sementara di angkasa, sinar emas dari mulut Naga Hitam semakin melesat kian mendekat..
Bersamaan dengan melesatnya dua sinar biru dari telapak tangan Nyi Mas Galuh Pandita yang menyatu dengan sinar kuning Trisula Dewi Ayu Anjani.. Jagat Tirta mengayunkan Pedang Jagat Samudera yang mengeluarkan sinar putih berbalut cahaya biru, menyusul empat sinar merah dan hijau terang milik Nyi Roro Ranggas dan Nyi Durga Daksa.. Tak mau ketinggalan, dua pemuda jelmaan singa emas penjaga gerbang Kerajaan Raja Jin, membuka mulut dan melesatkan dua sinar emas dari dalam sana..
Sepuluh sinar berwarna warni dari ketujuh sahabat gaib yang mengandung hawa sakti cukup tinggi, seketika bergabung bergulung-gulung menjadi satu dan melesat tepat ke arah sinar kuning ciptaan Naga Hitam jelmaan Penguasa Gaib Tanah Pasundan..
DDRRRTTTTT....
Suara aneh seketika terdengar saat sepuluh sinar warna-warni dari ketujuh sahabat gaib, menahan sinar emas milik Braja Krama di tengah-tengah udara kosong di antara mereka.. Ribuan kerikil dan ratusan pecahan batu di atas tanah berpasir dibawah dua kesaktian yang saling mengadu kekuatan, nampak mulai melayang naik secara perlahan.. seolah terhisap suatu tenaga tak kasat mata..
Masing-masing wajah ketujuh sahabat gaib yang masih mengusung dua telapak tangan dan dua senjata, nampak mulai pucat.. Kedua tangan Jagat Tirta yang menggenggam Pedang Jagat Samudera terlihat bergetar hebat.. Begitu pula dengan Dewi Ayu Anjani yang memegangi Trisula Kuningnya.. Sementara, sosok dua pemuda jelmaan singa emas nampak sudah jatuh berlutut dengan mulut masih menganga lebar.. Darah hitam terlihat mulai mengalir dari kedua telinga mereka..
Melihat ketujuh sahabat gaib mulai terdesak dan nampak tak sanggup lagi menahan serangan sinar emas milik Raja Jin, semua sosok gaib yang lain langsung menyalurkan sisa-sisa tenaga dalam ke mereka.. Kecuali Krama Raja dan Ratu Laut Utara yang nampak masih terluka cukup parah.. Akan tetapi, kesaktian Braja Krama sebagai Penguasa Gaib Tanah Pasundan benar-benar berada beberapa tingkat di atas semua.. Alhasil, sinar emas ciptaannya tak mampu lagi dibendung dan seketika melebur kesepuluh sinar warna warni dari ketujuh sahabat gaib..
“SELAMATKAN DIRI KALIAN!!!” Teriak Ki Suta dengan suara lantang ke arah semua sosok gaib, termasuk ketiga saudara..
Semua sosok gaib langsung melesat menjauh untuk menghindari serangan sinar emas milik Raja Jin.. Keempat Jin Penjaga langsung merasuk ke dalam tubuh ketiga saudara kembali.. Bimo yang dirasuki Rampak Tantra, segera menarik lengan Babeh Misar dan melompat.. Bersamaan dengan itu, Suluh dan Ridho nampak menyeret kaki Pandu Rukmo dan Arya.. Kemudian menyusul Bimo melompat tinggi ke arah sama.. Sementara, Sekar Kencana memegangi selendang biru Ni Mas Laras Rangkuti yang masih terikat dan Bayu Barata memboyong tubuh Anggie dalam pelukannya.. Kedua Jin Panjaga gw seketika melesat secepat kilat untuk menghindari hantaman sinar emas..
Akan tetapi, gerak lesatan sinar emas milik Raja Jin jauh lebih cepat dari gerakan semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara.. Alhasil..
DUARRRRRR....
Sebuah ledakan maha dahysat tercipta dari sinar emas yang menghantam tanah berbatu pegunungan.. Kedua mata gw terbelalak melihat kuatnya daya ledakan yang menghempas semua sosok sahabat gaib termasuk ketiga saudara.. Terlebih saat menyaksikan tubuh Anggie terlepas dari gendongan Bayu Barata yang terpental jauh ke depan.. Akan tetapi, sesaat sebelum tubuh Anggie jatuh menghantam tanah berbatu, Sekar Kencana sempat melemparkan Selendang Emasnya yang langsung melebar menahan tubuh gadis itu, hingga tidak terlalu keras menghantam tanah..
“Bangsa*!! Kau membiarkan sahabat-sahabat ku terluka, Bayu Ambar.. Bahkan kau tega melihat kedua orang tua dan saudara mu sendiri menderita.. Jahanam” Maki gw dalam hati, dengan pandangan nanar menatap tiap sosok yang sedang tergeletak lemah di atas tanah berbatu..
Hampir semua sosok sahabat gaib nampak sedang memuntahkan darah hitam dari mulut mereka masing-masing.. Kecuali Ratu Laut Utara dan Krama Raja yang terlihat masih duduk bersila. Meski darah hitam tertejak di kedua telinga dan hidung mereka berdua..
Bukannya menjawab makian dengan lisan gw, Bayu Ambar malah melemparkan pandangan ke arah sosok Naga Hitam jelmaan Braja Krama yang terlihat melayang-layang sambil mengibaskan ekor tajamnya ke kiri dan kekanan.. Asap hitam yang terlihat keluar dari dua lubang hidung besar Naga Hitam, seolah menandakan kepuasan hati sosok gaib tersebut..
“Hahaha.. Sudah ku katakan, kalian slaah memilih lawan.. Sekarang lihat sendiri apa yang kalian dapatkan karena telah mencoba menghalangi ku.. Tinggal dua sosok pengecut lagi yang akan merasakan amarah ku.. Keluar lah kau, Bayu Ambar.. Tunjukkan sosok mu yang merasuk ke dalam raga pemuda keturunan ku.. Lswan aku dengan Kitab Langit.. Keluarlah, Ngger.. Jika kau tidak juga mau keluar, maka aku akan lenyapkan semua sahabat termasuk gadis cantik kekasihmu” Teriak Naga Hitam jelmaan Braja Krama dengan suara lantang..
Gw yang mendengar ancaman Penguasa Gaib Tanah Pasundan, langsung diserang rasa cemas teramat sangat.. Terlebih saat melihat Naga Hitam kembali membuka mulut besarnya bersiap melesatkan sinar emas ke arah semua sosok yang tak berdaya..
“Bayu! Aku bersumpah! Demi Allah, aku akan melenyapkan mu jika kau tidak menyelamatkan mereka.. Aku sama sekali tidak main-main, Bayu” Ucap gw dengan suara bergetar dalam hati..
Tak lama gw selesai berucap, Naga Hitam nampak mengangkat kepalanya dan kembali menunduk sambil membuka mulut..
DESS.. SETTT...
Laksana mulut meriam perang yang memuntahkan peluru, selarik sinar emas kembali melesat keluar dari mulut Naga Hitam dan mengarah tepat ke kumpulan sahabat.. Jagat Tirta yang sudah merapat ketubuh Sekar Kencana setelah sempat merangkak mendekat, nampak menarik kepala isterinya dan mencium kening Sekar Kencana dengan sangat lembut.. Suluh dan Ridho yang terlihat saling berpelukan dengan kedua mata terpejam, nampak pasrah menerima nasib.. Gw yang merasa tak sanggup melihat semuanya, memohon kepada Bayu Ambar untuk memejamkan kedua mata..
Akan tetapi sesaat sebelum sinar emas menghantam tanah dan membunuh semua sosok tak berdaya, tiba-tiba Bayu Ambar membawa tubuh gw melesat secepat kilat ke bawah dan langsung berdiri menghadang sinar emas dengan posisi sudah sangat bersiap.. Kedua mata gw yang berada dibawah kendali Bayu Ambar, nampak menatap nanar ke arah sinar emas yang sesaat lagi akan tiba.. Persis begitu sinar emas berada di jarak setengah tombak di hadapan, Bayu Ambar membuat tubuh gw berputar dan berniat menangkis dengan cara menendang..
DAKKKK...
Tendangan kaki kanan gw yang tertutupi sneakers hitam, tepat menghantam sinar emas dan membuat kesaktian Penguasa Gaib Tanah Pasundan terlempar tinggi ke angkasa malam.. Sontak temaramnya langit malam seketika berubah terang keemasan setelah menelan serangan Braja Krama.. Kedua mata gw yang masih dikuasai Bayu Ambar sempat tertegun menikmati indahnya bias-bias cahaya keemasan di cakrawala.. Hingga bau hangus terbakar tertangkap indera penciuman gw dari bawah.. Kedua mata gw terbelalak menyaksikan sneakers hitam yang membalut telapak kaki kanan, nampak terang termakan api yang berkobar membakar..
Diubah oleh juraganpengki 20-04-2018 22:22
dodolgarut134 dan 9 lainnya memberi reputasi
10