Kaskus

Story

juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..

Prolog

Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..

Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)

SIDE STORIES

Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
uang500ratusAvatar border
devanpancaAvatar border
iskrimAvatar border
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
#5580

Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...

Kedua mata gw yang kembali terbuka, tertegun menatap angkasa.. Langit yang semula benderang di terangi sinar indah sang rembulan dan jutaan bintang, mendadak redup.. Seiring bergerak nya sekumpulan awan yang seolah memaksa dua sumber cahaya malam untuk kembali bersembunyi dibaliknya.. Perlahan namun pasti, suasana berubah gelap dan mencekam..

Gw cukup terkejut melihat Kitab Langit yang berada dalam pegangan tangan, melesat bak kilat menuju langit.. Berganti dengan sebuah cahaya sangat terang, yang tiba-tiba muncul dari pusat langit.. Gw yang sempat terpaku menatap cahaya terang mulai berkumpul di satu titik di pusat langit, langsung meluncur jatuh ke bawah saat Bayu Ambar melepas lingkaran lengan kiri dari leher dan melesat secepat kilat ke arah Braja Krama dengan sebelah tangan kiri sudah diselimuti sinar hitam..

SEETTT...

Selarik cahaya terang dari pusat langit, seketika melesat menyambar tubuh gw yang seharusnya jatuh tapi langsung terhenti melayang-layang diudara.. Bersamaan dengan itu, Raja Jin sepertinya tertegun menatap ke tubuh gw yang sudah berada dalam lingkaran cahaya putih nan terang, berubah terkejut begitu menyadari Bayu Ambar datang sambil melayangkan serangan mematikan.. Akan tetapi, tingkat kesaktian Raja Jin jelas berada di atas cucu nya.. Dengan cepat, Penguasa Gaib Tanah Pasundan menggenggam Tongkat Emas di sebelahnya.. Lalu memutar senjata tersebut dan langsung menggulung telapak tangan kiri Bayu Ambar yang hendak memukul tepat ke arah dadanya..

Tubuh Bayu Ambar seketika ikut berputar satu kali diudara, setelah menarik telapak tangan kanan nya yang mencoba merebut tubuh Anggie.. Gw yang masih terheran-heran melayang dalam balutan cahaya putih, melihat Penguasa Gaib Tanah Pasundan berhasil memukulkan permata merah di ujung Tongkat Emas ke dada Bayu Ambar dan membuat sosok saudara kembar Jagat Tirta itu terhempas jatuh jauh ke belakang..

Seiring dengan terhempasnya tubuh Bayu Ambar, tiba-tiba gw merasakan tubuh ini tidak dapat digerakkan sama sekali.. Lau posisi gw yang awalnya melayang berdiri, seolah tertarik oleh sebuah tenaga aneh hingga berubah terlentang menantang angkasa.. Dua tangan gw terentangkan dengan sendirinya ke samping kiri dan kanan.. Begitu pula dengan kedua kaki yang meregang lebar ke arah sama.. Pandangan mata gw yang hendak terpejam karena silaunya terpaan cahaya, kembali terbuka lebar.. Seperti dipaksa untuk menatap lekat-lekat ke pusat langit yang semua nampak putih menyilaukan..

Tiba-tiba, dari inti cahaya putih di pusat langit melesat empat sinar berbeda yang menyatu langsung menerpa jantung..

TARRR...

“AAARGGHHH...!!!!!”

Suara ledakan kecil disusul jeritan kencang yang terlontar dari mulut gw, terdengar menggema di seantero gunung, saat empat sinar merobek sweater hitam kumal dan kaus dalam yang gw kenakan sebagai luaran diiringi rasa sakit luar biasa di jantung..

Kedua tangan gw terkepal dengan dua bola mata terbelalak, merasakan sensasi terbakar dijantung yang semakin mendera dan membuat seluruh tubuh gw bergetar hebat dalam balutan cahaya putih.. Urat leher dan dikepala tersembul keluar disusul airmata mulai mengalir membanjiri kedua indera penglihatan yang perlahan terpejam.. Rasa sakit kian menjadi dan membuat suara jeritan gw terdengar parau serta menurunkan kesadaran sedikit demi sedikit..

“Bangun! Kau harus tetap sadar.. Ingat Ibu dan kekasihmu, Imam” Ucap Bayu Ambar yang kembali terdengar dalam batin gw..

Mendengar Bayu Ambar menyebut nama Ibu, wajah Beliau mendadak muncul dalam benak di sela-sela rasa sakit yang terus menurunkan kesadaran.. Seolah mendapat kekuatan baru, kesadaran gw perlahan-lahan kembali.. Dengan kedua mata yang terus terpejam, gw memasrah kan segala yang terjadi pada diri ini.. Gw tidak lagi mencoba melawan rasa sakit di jantung, melainkan menerima rasa terbakar itu dengan penuh keikhlasan..

Dua indera pendengaran gw samar-samar menangkap suara teriakan beberapa orang yang memanggil nama gw.. Namun suara-suara itu lenyap berganti suara bisikan puluhan sosok asing tak kasat mata, yang terus mengulang-ulang kalimat berbeda..

“Kau lah Sang Pembuka.. Menyatulah dengan Kami.. Kau lah Sang Pembuka.. Menyatulah dengan Kami”

Suara bisikan itu terus terngiang-ngiang di telinga dan memenuhi benak gw.. Bersamaan dengan rasa sakit yang masih mendera.. Perlahan-lahan, tanpa sadar bibir gw mulai bergerak dengan sendirinya mengikuti kalimat yang dibisikkan puluhan suara sosok asing tak kasat mata..

“Aku lah Sang Pembuka.. Menyatulah dengan Ku.. Aku lah Sang Pembuka.. Menyatulah dengan Ku”

Sesaat setelah gw mengucapkan kalimat itu, mendadak sebuah tenaga maha dahsyat melesat merasuk kedalam jantung.. Bersamaan dengan terhisapnya semua cahaya putih dari pusat langit dan keempat sinar berbeda, masuk kedalam organ vital gw.. Untuk beberapa saat, gw merasakan nafas terputus dan detak jantung terasa terhenti.. Segala rasa terbakar yang sempat menyiksa, mendadak lenyap seketika.. Seiring sukma gw yang perlahan melayang keluar dari raga kasar.. Gw sempat melihat Bayu Ambar melesat masuk ke dalam tubuh gw yang masih melayang-layang di udara.. Lalu, tangan kanannya menarik paksa sukma gw hingga kembali menyatu dengan raga kasar..

Kedua mata gw seketika terbuka terbelalak menatap langit yang kembali diterangi sinar sang raja malam, beserta jutaan kerlip bintang..

HOSH.. HOSH..

Suara nafas gw yang memburu dari dada yang naik turun, terdengar jelas di kedua indera pendengaran dengan posisi tubuh masih terlentang menantang langit.. Kedua mata gw membesar karena ketakutan saat menyadari tubuh ini masih melayang beberapa tombak di atas tanah berbatu.. Seketika gw memegangi belakang kepala untuk melindungi bagian vital tubuh gw itu sambil memejamkan kedua mata lagi, sebelum jatuh menghantam tanah.. Akan tetapi, setelah menunggu selama beberapa saat tubuh ini tidak jua melesat turun dan jatuh di atas tanah keras berbatu, gw perlahan membuka kedua mata..

DEG...

Jantung gw terasa melambat berdetak.. Bersamaan dengan berkerutnya kening saat merasakan tubuh gw bergerak sendiri, merubah posisi terlentang menjadi berdiri meski masih tetap melayang-layang..

“Beruntung aku tidak terlambat merasuk ke dalam tubuh mu, Imam”

Kedua mata gw kembali membesar, begitu suara Bayu Ambar jelas terdengar tidak lagi dari dalam batin..

“Astaghfirullah.. Kau merasuk ke dalam tubuh ku, Bayu Ambar?” Tanya gw kepada diri sendiri..

“Benar.. Tapi kau tidak perlu cemas.. Aku tidak berniat menguasai seluruh raga mu, Imam.. Jika aku mau, aku tidak akan menarik sukma mu seperti tadi.. Dan kau seharusnya berterima kasih padaku.. Jika saja aku terlambat merasuk ke dalam tubuh mu, sudah dipastikan saat ini kau hanya tinggal kenangan dalam benak setiap sosok yang mengenal mu”

Gw terdiam mendengar jawaban Bayu Ambar yang terlontar dari mulut gw sendiri.. Benak gw kembali teringat kejadian beberapa saat lalu.. Dimana nafas gw terputus dan jantung terhenti berdetak, saat sebuah tenaga maha dahsyat dari pusat langit melesat masuk ke dalam jantung..

“Raga mu terlalu lemah untuk menerima kekuatan maha dahsyat Kitab Langit, Imam.. Karena itu, aku merasuk ke dalam raga mu agar bisa menahan tekanan tenaga hebat Kitab tersebut”

“Jadi, saat ini Kitab Langit sudah menyatu dengan tubuh ku? Tapi, mengapa yang aku rasakan hanya tenaga mu saja, Bayu? Tenaga dalam ku sendiri tidak bertambah sedikitpun” Tanya gw ke Bayu Ambar, yang menggeser kepala gw hingga pandangan ini terlempar ke arah sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan, yang nampak sedang menahan dua larik sinar biru dari telepak tangan Krama Raja, menggunakan Tongkat Emasnya..

“Tenanglah.. Kau boleh mencoba kekuatan Kitab Langit untuk melawan musuh kita disana” Jawab Bayu Ambar sambil menyunggingkan senyuman menyeringai dari wajah gw..

Rasa nya memang sedikit aneh berbicara dengan diri sendiri yang saat ini sedang dirasuki Jin.. Meski Bayu Ambar masih menyisakan setengah kesadaran gw, tetap saja ia mampu menggerakkan semua anggota badan ini sekehendak hati..

Raja Jin yang sedang menahan serangan Krama Raja dengan Tongkat Emasnya, sambil terus menggendong tubuh Anggie, melemparkan pandangan terkejut ke arah gw.. Lalu ia memejamkan kedua mata dan dengan teriakan keras, sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan kembali membuka matanya yang sudah memendarkan sinar merah..

SETT.. SETTT...

Suara berdesing terdengar keras seiring melesatnya dua sinar merah terang yang keluar dari kedua bola mata Raja Jin dan tepat mengarah ke sosok Krama Raja..

“Imam, izinkan aku yang melawan Braja Krama”

Gw menganggukkan kepala mengiyakan permintaan Bayu Ambar.. Tubuh gw yang sedang dirasuki saudara kembarnya Jagat Tirta itu, seketika melesat turun secepat kilat.. Lalu, Bayu Ambar sempat memutar tubuh gw sambil menangkap dua sinar merah menggunakan dua telapak tangan.. Dan..

DEMM..

Seluruh tanah pegunungan terguncang hebat, saat gw mendarat tepat dua tombak di hadapan Krama Raja dengan posisi kaki kiri tertekuk dan kaki kanan lurus memanjang ke samping.. Sementara, dua tangan terentangkan ke depan dalam keadaan sudah terkepal menggenggam sesuatu.. Gw yang merasakan hawa panas di kedua telapak tangan yang tergenggam, mengangkat kepala dan menatap nanar ke arah Raja Jin.. Sebuah senyuman dingin disunggingkan Bayu Ambar di wajah gw, saat melihat raut keterkejutan di paras Braja Krama kian jelas terlihat..

Perlahan, gw mulai bangkit berdiri tegak dan membuka dua telapak tangan.. Dua jejak hangus terlihat di telapak tangan kiri dan kanan, setelah berhasil mematahkan serangan dua sinar merah dari mata Raja Jin..

“Gila, Bree.. Hebat banget lu” Seru Ridho yang langsung memegang bahu gw setelah berlari menyeruak keluar dari kumpulan sahabat gaib..

“AWW”

Gw mengerutkan dahi dan menoleh ke arah Ridho, saat mendengar ia berteriak kesakitan setelah memegang bahu ini.. Suluh dan Bimo langsung mendekat menghampiri Ridho, yang sedang meniup-niupkan telapak tangan kirinya sambil menatap gw dengan tatapan heran..
Baru saja gw ingin menanyakan apa yang terjadi dengan Ridho, tiba-tiba Jagat Tirta menarik kerah leher sweater hitam dan menatap wajah gw tajam..

“Keluar dari raga pemuda ini sekarang juga, Bayu!” Bentak Jagat Tirta yang ditujukan ke sosok saudara kembarnya dalam diri gw..

Sebuah senyuman dingin disimpulkan Bayu Ambar diwajah gw.. Lalu, perlahan kedua tangan ini digerakkan Bayu Ambar untuk memegang dua tangan Jagat Tirta yang masih mencekik kerah sweater.. Terasa sekali, getaran di tangan Jagat Tirta yang telah dialiri tenaga dalam berbentrokan dengan tangan gw.. Tatapan mata Jagat Tirta yang menyorot tajam, jelas menandakan bahwa ia menolak untuk melepaskan cengkraman tangannya di kerah sweater.. Akan tetapi, tenaga Bayu Ambar yang merasuk ke dalam raga gw terasa semakin bertambah puluhan kali lipat karena dibantu hawa sakti Kitab Langit.. Dengan mudah, kedua tangan Bayu Ambar mencengkram tangan Jagat Tirta dan memaksanya melepaskan cekikan..

“Aku tidak akan keluar dari raga nya, sebelum berhasil melenyapkan Braja Krama, Jagat Tirta” Ucap Bayu Ambar menggunakan lisan gw, sambil mendorong tubuh saudara kembarnya ke belakang..

Jagat Tirta yang nampak tidak senang mendapat perlakuan kasar dari Bayu Ambar, merentangkan tangan kanannya ke samping..

SYUUTT..

Suara Pedang Jagat Samudera yang melesat dan mendarat tepat di genggaman tangan Jagat Tirta, terdengar cukup jelas dan membuat kedua mata gw membesar..

“Aku tau kau berkata dusta, Bayu.. Niat mu bukan untuk membantu kami melawan Braja Krama.. Melainkan untuk menguasai raga pemuda itu seutuhnya.. Dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi” Ucap Jagat Tirta dengan wajah memerah karena terbakar amarah, sambil menghunus Pedang Jagat Samudera..

Namun dari arah samping sosok laki-laki bergamis putih berambut panjang, memegang bahu kanan Jagat Tirta dan menggelengkan kepala sebagai tanda bagi Jagat Tirta agar mengurungkan niatnya untuk menyerang..

“Urungkan niatmu, Ngger.. Aku percaya dengan Bayu Ambar, karena aku sendiri yang meminta nya untuk berpura-pura terus berpihak ke Braja Krama” Ucapan Krama Raja sontak membuat semua sosok yang berada disini terkejut, termasuk gw dan Raja Jin..

“Maksud Eyang, selama ini Bayu Ambar hanya berpura-pura memihak kakek kami?” Tanya Jagat Tirta dengan wajah menyiratkan ketidak percayaan, dan disambut anggukan kepala Krama Raja..

“Kalian ingat, aku sempat terdiam saat cah ayu di sebelah Sekar menanyakan pendapatnya tentang ucapan ku yang meminta Kitab Langit diserahkan ke Braja Krama? Sebenarnya, aku hendak menjelaskan rencana yang ku buat bersama Bayu Ambar saat masih dalam persembunyian, akan tetapi terpaksa aku simpan kembali karena khawatir rencana ini tidak berjalan mulus.. Selama ini, Bayu Ambar memang memihak kepada kita.. Bahkan, ia pernah mendatangi Imam secara sembunyi-sembunyi untuk memperingatkan niat Braja Krama yang akan menyakiti Ibu nya” Terang Krama Raja sambil melirik ke arah Suluh yang berdiri disebelah Sekar, sambil memegangi lengan suaminya, Ridho..

Semua sosok tertegun mendengar penuturan Krama Raja.. Gw sendiri kembali teringat akan kemunculan sosok misterius yang datang memperingatkan gw di rumah sakit, saat mengantarkan Anggie pulang sewaktu Ibu dirawat.. Ternyata, sosok itu adalah Bayu Ambar..

“Karena itu pula, aku hanya meladeni serangan mu tadi dengan setengah hati, Kanda Jagat Tirta.. Aku terpaksa melukai mu agar Kakek kita tidak menaruh curiga” Ucap Bayu Ambar menggunakan lisan gw..

Kedua mata Jagat Tirta untuk sesaat terlihat tertegun menatap wajah gw yang masih dirasuki saudara kembarnya, Bayu Ambar.. Raut penyesalan nampak tersirat diwajah Jagat Tirta..

“Jika Bayu Ambar tidak merasuki raga pemuda ini, maka ia akan meregang nyawa karena tubuhnya tak sanggup menahan hawa sakti Kitab Langit yang telah menyatu.. Lebih baik sekarang kita kembali memusatkan perhatian ke musuh besar yang masih memegang kendali atas tubuh anak gadis manusia dalam pelukannya” Ucap Krama Raja yang membuat gw melempar pandangan ke arah Braja Krama..

Sementara, dari jarak hampir lima belas tombak di atas kami, Raja Jin terdengar berteriak lantang..

“Bedebah!! Ternyata kau menipuku, Bayu Ambar.. Aku bersumpah akan melenyapkan mu terlebih dahulu”

Seulas senyuman dingin tersimpul di wajah gw.. Kali ini bukan Bayu Ambar yang berkehendak menyunggingkan senyuman itu.. Melainkan gw sendiri yang memang merasa sedang berada diatas angin, karena yakin telah mendapatkan suatu tenaga dahsyat dari hawa sakti Kitab Langit yang menyatu dalam diri..

Perlahan, gw membuka sweater hitam kumal saksi bisu dari suci nya cinta gw dan Anggie, yang nampak berlubang hangus di bagian dada sebelah kiri.. Persisnya di bagian jantung yang tadi tersambar empat sinar dari pusat langit.. Kemudian, gw juga melepas kaus dalam yang menjadi lapisan pertama pelindung kulit dari terpaan angin dingin pegunungan.. Gw yang sudah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana hitam pendek serta sepasang sneakers tanpa kaus kaki, menoleh ke arah Ridho..

“Bree, lu pegangin sweater gw” Pinta gw, seraya mengulurkan sweater hitam ke Ridho yang nampak mengerutkan dahi sambil terus meniupkan telapak tangan kirinya..

Baik Ridho dan Suluh serta Bimo, nampak saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat.. Lalu, Ridho terlihat terpaku menatap ke arah dada kiri gw yang tidak lagi tertutup sehelai pun benang.. Karena penasaran, gw melirik ke arah sama.. Dan tertegun menyaksikan dada kiri yang menutupi jantung, memendarkan sinar cukup terang.. Benak gw kembali teringat akan ucapan Braja Krama barusan, tentang pengkhianatan Bayu Ambar.. Pandangan gw pun terlempar lagi ke arah sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan, yang nampak menahan amarah..

“Akhirnya kau bisa merasakan bagaimana sakitnya dikhianati, Eyang.. Bayu Ambar yang selama ini kau anggap sebagai cucu kesayangan dan akan terus membantu segala tindakan jahat mu, berbalik membantu ku.. Berbalik membantu kami semua untuk menghadapi mu” Jawab gw dengan suara lantang..

Sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan nampak menggemeratakkan giginya sambil terus menatap nanar ke arah gw.. Kemudian, pandangannya melirik ke tubuh Anggie yang masih terkulai tak sadar dalam pelukan tangan kiri.. Sebuah senyuman licik tersungging dari wajah Braja Krama yang kembali menatap ke arah gw..

“Baiklah.. Kitab Langit sudah tak bisa lagi ku harapkan.. Segala kesaktian tak lagi dapat ku gapai.. Jadi, untuk apa gadis cantik anak manusia ini terus ku pertahankan” Ucap Raja Jin sambil melemparkan tubuh Anggie jauh ke arah samping..

Kedua mata gw terbelalak menyaksikan sosok Anggie yang terlempar diudara.. Sambil menghentakkan kedua kaki, gw melesat hendak menangkap tubuh gadis yang sangat gw cintai itu sebelum dirinya jatuh menghantam tanah berbatu.. Bersamaan gw yang sudah melompat tinggi dengan sosok Bayu Ambar dalam diri, Penguasa Gaib Tanah Pasundan merubah diri menjadi seekor naga raksasa bersisik hitam.. Gw yang masih melompat, cukup terkejut melihat Naga Hitam jelmaan Raja Jin mengibaskan ekornya ke arah gw.. Dari belakang, terdengar Krama Raja berteriak lantang.. Lalu menjelma menjadi Naga raksasa bersisik putih yang langsung menahan kibasan ekor Naga Hitam dengan tanduk tajam di kepalanya..

Gw yang melihat serangan ekor Naga Hitam berhasil di tahan Naga Putih jelmaan Krama Raja, segera melesat menjauh dan mengerahkan tenaga untuk bergerak lebih cepat.. Akan tetapi,..

“AARGGHH”

Gw berteriak kesakitan saat rasa panas terbakar terbit kembali dari jantung.. Gerakan gw yang sedang melayang, seketika terhenti dan meluncur jatuh ke bawah..

BRUGGH..

Suara jatuhnya tubuh gw yang masih dirasuki Bayu Ambar terdengar keras.. Sambil mencoba bangkit, kedua mata gw menatap nanar ke sosok Anggie yang sebentar lagi akan menghantam tanah berbatu.. Gw sekali lagi mencoba melesat.. Akan tetapi, lagi-lagi rasa panas muncul seolah membakar jantung.. Seketika, gw jatuh terduduk berlutut menahan sakit teramat sangat.. Sambil memegangi jantung dengan tangan kiri.. Sementara, tangan kanan terulur ke arah Anggie.. Kedua mata gw menatap nanar ke sosok gadis yang amat gw cintai, yang sesaat lagi tubuhnya akan mendarat keras ditanah..

“ANGGIEEE.....”
jenggalasunyi
sampeuk
dodolgarut134
dodolgarut134 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.