- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#621
Trying To Move On
Masih berada di dalam taraf yang sama. Ga ngerti gimana menarik kesimpulan pada sikap Dani. Sebentar manis, sebentar lagi cuek, sebentar perhatian, sebentar lagi kayak ga butuh, sebentar kita bisa saling tertawa lepas, sebentar lagi kayak ada tembok Berlin di antara kita. Ya, semoga saja ada yang bisa meruntuhkannya. Dan udah semingguan ini kita lagi ga contact, itu buat kita lagi berada di posisi seperti saat kita baru putus.
Padahal sebenernya ga ada lewat sehari pun aku ga memperhatikan dia. Walopun itu hanya melihat kegiatan dia di socmed sih. Kadang aku merasa bego, aku kayak gitu apa dia gitu juga ke aku? Apa dia mikirin aku sama halnya seperti aku mikirin dia?
Jadi meskipun aku berada jauh dari dia, meskipun aku sedang berada di suasana gembira, menghabiskan waktu dengan yang namanya liburan, tapi pasti ada saat dimana aku pegang hp hanya untuk ingin mengetahui aktivitas dia even cuma melalui socmed. Segitunya ya. Aku juga ga paham kenapa bisa seperti itu.
-----
Sabtu malam ini, seminggu setelah kepulangan kita dari touring ke Pacitan itu, kita mau meet up buat minta foto. Jelas semua anggota grup tau dong, orang kita ngomongnya di grup. Tapi Dani ga dateng, Dia ada acara sama temennya. Yaudah.
(Padahal sebenernya ada rasa kecewa. Sedikit)
Terus minggu siang dimana aku lagi seseruan karaoke sama temen2 dia malah sms, yang mana tadi ga ada terlintas pikiran tentang dia sama sekali, sekarang jadi hadir kan. Kok kayaknya aku ga pernah dikasih kesempatan sehari aja buat ga mikirin dia gitu ya. Alamak lebay!
SMS
Kemudian senyap. Iya senyap di layar hpku ini, tidak pada room karaoke yang lagi berisik dengan suara sumbang temen2ku ini. Dia ga bales lagi, gitu emang kelakuannya. Itu dia bilang mau balikin dvd yang pinjemnya dari sebelum kita pacaran sampai udah putus juga belum dikembaliin. Tapi setelah itu ya ga dibalikin juga kok. Cuma ngomong doang dia mah
-----
Semakin lama semakin aku perhatikan, aku ga bisa lama2 seperti ini. Aku harus move on sebelum tahun 2014 ini berakhir. Mengingat omongan Dani yang bilang ga bakal pacaran lagi tahun ini, ga menutup kemungkinan tahun depan dia bakal punya pacar kan? Jadi aku udah buat keputusan, setelah tahun baru nanti aku harus memastikan.
Sebenernya agak putus asa sih, kenapa masih aja aku sering tersiksa sama perasaanku sendiri. Iya sendiri, karena aku ga yakin kalo Dani juga merasakan hal yang sama.
Pada akhirnya aku melakukan hal yang menurutku itu memalukan..
BBM
Kemudian langsung ada yang invite sih. Seingetku ada 5 invitean yang masuk. Aku accept, dan bener cowo semua.
1. Imam. Temen sekampus Sita.
2. Agus. Temen sekampus Aldi tapi lebih deketnya sama Ibnu, Ibnu dulu niatnya dikenalin Agus ke Sita eh deketnya malah sama Aldi.
3. Irfan. Temennya Ilham(mantan Sita)
4. Soni. Tetangganya Lukman. Lukman kan mantan Sita juga, kalo kalian lupa. Jadi Sita kenal juga sama tetangga dan temen2nya Lukman.
5. Andry. Pegawai dari supplierku di kantor yang bagian penagihan makanya punya contactnya Sita.
Awalnya semua pada bbm sih, lama kelamaan yang rutin bbm cuma 3. Agus, Irfan sama Andry. Sudah pasti dan jelas, dari 3 ini ngajak ketemuan.
Agus ini anaknya sopan. Dia sering bbm nanggepin statusku, jadi sering becanda. Kenapa Ibnu dulu ngenalin dia ke Sita karena emang dia oke sih. Dari look sampe attitudenya.
Seklumit BBM Agus
Kalo Irfan ini dia ga pernah pasang foto di bbm. Kan aku jadi penasaran. Aku tanya ke Sita waktu di kantor.
"Jhe, mas Irfan ini gimana orangnya?" Tanyaku.
"Jiaahahahaha..." lha dia malah ngakak parah. "Kenapa emangnya?" Tanya dia balik.
"Ya gapapa pengen tau aja. Dia ga pernah pasang foto."
"Hahaha iyalah." Apa maksudnya iyalah?. "Bentar aku cariin di facebook." Lanjutnya.
Aku ikutan merhatiin dia buka fb. Trus buka profilnya Irfan dan fotonya cuma ada satu ga jelas pula.
"Ga jelas gitu Jhe." Ucapku kecewa.
"Haha ya wes kayak gitu lah..."
"Udah tua ya kayaknya."
"Ya emang." Jawabnya enteng terus ngakak.
Njir, nih anak
Ga tahu gimana, beberapa hari kemudian dia add facebook ku juga, buat stalking sepertinya. Buktinya ada notif dia like fotoku yang jaman baheula.
Seklumit BBM Irfan
Kalo Andry meskipun dia sering ke kantor, tapi dia kan ketemunya sama Sita. Mungkin kebetulan ketemu sama aku kalo aku lagi ke depan nerima barang. Kalo ketemu aku cuma senyum2 aja dia. Tapi kalo di bbm lebih cerewet sih. Sama kayak Agus dia sering nanggepin statusku.
Seklumit BBM Andry
Hiyaaah, oke bhay !
...
Dari hari ke hari ketiga orang kenalan baru ini masih beberapa kali rajin bbm dan sebenernya aku prefer ke Agus. Tipeku sih dia ini, kalem kalem manis
Tapi sayangnya yang gencar banget malah Irfan. Saking gencarnya aku sampe risih dia ngajak ketemu terus. Yaudah akhirnya aku iyain aja. Biar dia lega. Untuk kelanjutannya, yaa liat nanti aja deh~
BBM
Aku ga kasih tau Sita kalo aku mau ketemu sama Irfan ini. Bisa heboh gila dia nanti. Aku malu juga sih. Ga bayangin pasti dia ngakak dan bakal ngecengin aku terus. Jadi ya aku diem aja.
Tiba di hari selasa yang kita janjikan buat bertemu. Selepas maghrib aku udah siap2. Sebelum berangkat aku bbm Irfan dulu, ngabarin kalo aku mau berangkat. Tapi begitu aku udah di sampai di gerbang pertama Unair kampus B, eh dia belum ada.
BBM
Lama tanda huruf D itu tak kunjung berubah jadi R. Bikin aku bete. Dia yang pengen ketemu harusnya ga bikin aku nunggu. Beberapa menit barulah penantianku berakhir.
BBM
Ga lama kemudian ada motor berhenti di samping kiri ku. Sepertinya dia. Aku cuma noleh kearahnya trus dia ngangguk kikuk seperti menyapa.
"Aku tadi di depan atm BNI sana. Makanya aku cariin dimana kok ga ada." Ucapnya menjelaskan.
"Ya kan aku bilang gerbang pertama. Ini kan gerbang pertama." Tunjukku ke arah gerbang.
"Iya aku gatau." Jawabnya sambil meringis.
"Yaudah langsung aja." Ucapku yang langsung bergegas menuju cafenya dan dia mengikutiku.
Setiba di cafe setelah parkir kita langsung masuk dan aku langsung milih naik ke lantai 2 karena lebih sepi. Aku juga ga mau sih sampe ketemu orang yang aku kenal disini. Aku milih meja yang hanya untuk 2 orang. Setelah duduk waiter datang bawa buku menu.
"Spicy wings sama hazelnut ice satu ya mas..." Ucapku menyebutkan pesananku.
"Spicy wings satu sama hazelnut icenya satu ya." Ulang si waiter.
"Iya." Jawabku dengan menutup buku menu.
"Mmm... ada nasi goreng ga mas?" Tanya Irfan setelah membolak balikan buku menu.
Aku mengerutkan kening, perasaan ga ada nasi goreng deh di daftar menu.
"Oh ada mas. Mau pake telur?" Tawar si waiter.
"Iya boleh."
"Mata sapi apa dadar?"
"Mata sapi aja."
"Minumnya?"
"Es kopi aja."
"Oke ditunggu..." kata waiternya.
Oh, menu bisa ada sesuai request pembeli ternyata.
Waiter berlalu pergi setelah mencatat pesanan kita dan... hening. Ga ada yang mau memulai perbincangan. Aku juga sibuk sama tabku. Aku lirik sebentar dia yang juga ikutan sibuk sama hpnya. Hmm, gini aja terus sampe ada orang teriak kebakaran!
"Kamu kerja dimana mas?" Akhirnya aku ga tahan buat diem2an dan memulai mencairkan suasana. Walopun aku udah tau sih dia kerja apa.
"Eh. Mm.. usaha sendiri sih aku di rumah."
"Ooh.. wiraswasta. Usaha apa?"
"Bengkel IT. Ya service laptop gitu2."
"Hmm..." responku dengan mengangguk anggukan kepala.
"Lha kamu satu kerjaan sama Sita?" dia balik tanya.
"Iya. Satu kantor." Akhirnya suasana gugup yang mungkin cuma dia yang rasain mencair juga. Kemudian waiter datang membawakan pesanan kita.
"Ga laper ta kamu ga makan nasi?" Tanya Irfan yang liat makananku.
"Engga. Aku kalo malem emang ga pernah makan nasi. Lagian ini kan ada kentangnya." Jawabku.
"Oh diet ya?"
"Diet apaan. Badanku juga segini." Dia terkekeh.
Hening waktu kita makan, mungkin sibuk dengan pikiran masing2, sepertiku... ada yang mengusik di pikiranku dan aku merasa aneh. Pergi dengan cowo lain yang tujuan awal dari permulaan ini adalah move on. Tapi kenapa aku malah merasa mengkhianati Dani ya?
Ini bener2 aneh. Kenapa coba? Kan kita udah putus. Mengkhianatinya dari mana? Iya tau emang dia masih sayang sama aku. Tapi kan kita sudah ga ada komitmen apapun. Apa gara2 keputusanku yang akan aku lakukan setelah tahun depan itu ya? Entahlah. Aku juga ga paham sama perasaanku.
Setelah selesai makan yang tentu saja dia yang lebih dulu habis. Sepertinya dia emang beneran laper. Ga ada obrolan yang berarti, cuma basa basi doang. Dan mungkin dia juga kehabisan bahan obrolan.
"Udah ta?" Tanya Irfan.
"Iya udah."
"Pulang ta? Yuk?"
"Iya ayo." Aku mengangguk dan membereskan bawaanku.
Kita turun ke bawah dan pergi ke kasir. Terus dia ngusir aku.
"Udah, aku aja." Katanya.
"Loh?"
"Udah... gapapa."
"Yaudah."
Sebenernya aku juga tau sih kalo bakal dibayarin. Ya kan basa basi aja
Beres bayar dan aku mengucapkan terima kasih kita segera bergegas pulang. Aku juga pengen buru2 pulang. Setelah memikirkan hal tadi rasanya aku ga pengen berlama lama sama Irfan. Maafin aku ya mas Irfan, kayaknya setelah ini ga akan ada lagi pertemuan yang seperti ini.
Ternyata aku memang belum bisa memulai hubungan baru atau membuka hati untuk yang lain. Mungkin orangnya yang belum tepat, aku juga ga tahu. Atau mungkin hatiku yang masih belum bisa melepas Dani?
Padahal sebenernya ga ada lewat sehari pun aku ga memperhatikan dia. Walopun itu hanya melihat kegiatan dia di socmed sih. Kadang aku merasa bego, aku kayak gitu apa dia gitu juga ke aku? Apa dia mikirin aku sama halnya seperti aku mikirin dia?
Jadi meskipun aku berada jauh dari dia, meskipun aku sedang berada di suasana gembira, menghabiskan waktu dengan yang namanya liburan, tapi pasti ada saat dimana aku pegang hp hanya untuk ingin mengetahui aktivitas dia even cuma melalui socmed. Segitunya ya. Aku juga ga paham kenapa bisa seperti itu.
-----
Sabtu malam ini, seminggu setelah kepulangan kita dari touring ke Pacitan itu, kita mau meet up buat minta foto. Jelas semua anggota grup tau dong, orang kita ngomongnya di grup. Tapi Dani ga dateng, Dia ada acara sama temennya. Yaudah.
(Padahal sebenernya ada rasa kecewa. Sedikit)
Terus minggu siang dimana aku lagi seseruan karaoke sama temen2 dia malah sms, yang mana tadi ga ada terlintas pikiran tentang dia sama sekali, sekarang jadi hadir kan. Kok kayaknya aku ga pernah dikasih kesempatan sehari aja buat ga mikirin dia gitu ya. Alamak lebay!

SMS
Quote:
Kemudian senyap. Iya senyap di layar hpku ini, tidak pada room karaoke yang lagi berisik dengan suara sumbang temen2ku ini. Dia ga bales lagi, gitu emang kelakuannya. Itu dia bilang mau balikin dvd yang pinjemnya dari sebelum kita pacaran sampai udah putus juga belum dikembaliin. Tapi setelah itu ya ga dibalikin juga kok. Cuma ngomong doang dia mah

-----
I've cried enough tears to see my own reflection in them
And then it was clear
I can't deny I really miss him...
And then it was clear
I can't deny I really miss him...
Semakin lama semakin aku perhatikan, aku ga bisa lama2 seperti ini. Aku harus move on sebelum tahun 2014 ini berakhir. Mengingat omongan Dani yang bilang ga bakal pacaran lagi tahun ini, ga menutup kemungkinan tahun depan dia bakal punya pacar kan? Jadi aku udah buat keputusan, setelah tahun baru nanti aku harus memastikan.
Sebenernya agak putus asa sih, kenapa masih aja aku sering tersiksa sama perasaanku sendiri. Iya sendiri, karena aku ga yakin kalo Dani juga merasakan hal yang sama.
Pada akhirnya aku melakukan hal yang menurutku itu memalukan..
BBM
Quote:
Kemudian langsung ada yang invite sih. Seingetku ada 5 invitean yang masuk. Aku accept, dan bener cowo semua.
1. Imam. Temen sekampus Sita.
2. Agus. Temen sekampus Aldi tapi lebih deketnya sama Ibnu, Ibnu dulu niatnya dikenalin Agus ke Sita eh deketnya malah sama Aldi.
3. Irfan. Temennya Ilham(mantan Sita)
4. Soni. Tetangganya Lukman. Lukman kan mantan Sita juga, kalo kalian lupa. Jadi Sita kenal juga sama tetangga dan temen2nya Lukman.
5. Andry. Pegawai dari supplierku di kantor yang bagian penagihan makanya punya contactnya Sita.
Awalnya semua pada bbm sih, lama kelamaan yang rutin bbm cuma 3. Agus, Irfan sama Andry. Sudah pasti dan jelas, dari 3 ini ngajak ketemuan.
•••
Agus ini anaknya sopan. Dia sering bbm nanggepin statusku, jadi sering becanda. Kenapa Ibnu dulu ngenalin dia ke Sita karena emang dia oke sih. Dari look sampe attitudenya.
Seklumit BBM Agus
Quote:
•••
Kalo Irfan ini dia ga pernah pasang foto di bbm. Kan aku jadi penasaran. Aku tanya ke Sita waktu di kantor.
"Jhe, mas Irfan ini gimana orangnya?" Tanyaku.
"Jiaahahahaha..." lha dia malah ngakak parah. "Kenapa emangnya?" Tanya dia balik.
"Ya gapapa pengen tau aja. Dia ga pernah pasang foto."
"Hahaha iyalah." Apa maksudnya iyalah?. "Bentar aku cariin di facebook." Lanjutnya.
Aku ikutan merhatiin dia buka fb. Trus buka profilnya Irfan dan fotonya cuma ada satu ga jelas pula.
"Ga jelas gitu Jhe." Ucapku kecewa.
"Haha ya wes kayak gitu lah..."
"Udah tua ya kayaknya."
"Ya emang." Jawabnya enteng terus ngakak.
Njir, nih anak

Ga tahu gimana, beberapa hari kemudian dia add facebook ku juga, buat stalking sepertinya. Buktinya ada notif dia like fotoku yang jaman baheula.
Seklumit BBM Irfan
Quote:
•••
Kalo Andry meskipun dia sering ke kantor, tapi dia kan ketemunya sama Sita. Mungkin kebetulan ketemu sama aku kalo aku lagi ke depan nerima barang. Kalo ketemu aku cuma senyum2 aja dia. Tapi kalo di bbm lebih cerewet sih. Sama kayak Agus dia sering nanggepin statusku.
Seklumit BBM Andry
Quote:
Hiyaaah, oke bhay !
...
Dari hari ke hari ketiga orang kenalan baru ini masih beberapa kali rajin bbm dan sebenernya aku prefer ke Agus. Tipeku sih dia ini, kalem kalem manis

Tapi sayangnya yang gencar banget malah Irfan. Saking gencarnya aku sampe risih dia ngajak ketemu terus. Yaudah akhirnya aku iyain aja. Biar dia lega. Untuk kelanjutannya, yaa liat nanti aja deh~
BBM
Quote:
Aku ga kasih tau Sita kalo aku mau ketemu sama Irfan ini. Bisa heboh gila dia nanti. Aku malu juga sih. Ga bayangin pasti dia ngakak dan bakal ngecengin aku terus. Jadi ya aku diem aja.
Tiba di hari selasa yang kita janjikan buat bertemu. Selepas maghrib aku udah siap2. Sebelum berangkat aku bbm Irfan dulu, ngabarin kalo aku mau berangkat. Tapi begitu aku udah di sampai di gerbang pertama Unair kampus B, eh dia belum ada.
BBM
Quote:
Lama tanda huruf D itu tak kunjung berubah jadi R. Bikin aku bete. Dia yang pengen ketemu harusnya ga bikin aku nunggu. Beberapa menit barulah penantianku berakhir.
BBM
Quote:
Ga lama kemudian ada motor berhenti di samping kiri ku. Sepertinya dia. Aku cuma noleh kearahnya trus dia ngangguk kikuk seperti menyapa.
"Aku tadi di depan atm BNI sana. Makanya aku cariin dimana kok ga ada." Ucapnya menjelaskan.
"Ya kan aku bilang gerbang pertama. Ini kan gerbang pertama." Tunjukku ke arah gerbang.
"Iya aku gatau." Jawabnya sambil meringis.
"Yaudah langsung aja." Ucapku yang langsung bergegas menuju cafenya dan dia mengikutiku.
Setiba di cafe setelah parkir kita langsung masuk dan aku langsung milih naik ke lantai 2 karena lebih sepi. Aku juga ga mau sih sampe ketemu orang yang aku kenal disini. Aku milih meja yang hanya untuk 2 orang. Setelah duduk waiter datang bawa buku menu.
"Spicy wings sama hazelnut ice satu ya mas..." Ucapku menyebutkan pesananku.
"Spicy wings satu sama hazelnut icenya satu ya." Ulang si waiter.
"Iya." Jawabku dengan menutup buku menu.
"Mmm... ada nasi goreng ga mas?" Tanya Irfan setelah membolak balikan buku menu.
Aku mengerutkan kening, perasaan ga ada nasi goreng deh di daftar menu.
"Oh ada mas. Mau pake telur?" Tawar si waiter.
"Iya boleh."
"Mata sapi apa dadar?"
"Mata sapi aja."
"Minumnya?"
"Es kopi aja."
"Oke ditunggu..." kata waiternya.
Oh, menu bisa ada sesuai request pembeli ternyata.
Waiter berlalu pergi setelah mencatat pesanan kita dan... hening. Ga ada yang mau memulai perbincangan. Aku juga sibuk sama tabku. Aku lirik sebentar dia yang juga ikutan sibuk sama hpnya. Hmm, gini aja terus sampe ada orang teriak kebakaran!

"Kamu kerja dimana mas?" Akhirnya aku ga tahan buat diem2an dan memulai mencairkan suasana. Walopun aku udah tau sih dia kerja apa.
"Eh. Mm.. usaha sendiri sih aku di rumah."
"Ooh.. wiraswasta. Usaha apa?"
"Bengkel IT. Ya service laptop gitu2."
"Hmm..." responku dengan mengangguk anggukan kepala.
"Lha kamu satu kerjaan sama Sita?" dia balik tanya.
"Iya. Satu kantor." Akhirnya suasana gugup yang mungkin cuma dia yang rasain mencair juga. Kemudian waiter datang membawakan pesanan kita.
"Ga laper ta kamu ga makan nasi?" Tanya Irfan yang liat makananku.
"Engga. Aku kalo malem emang ga pernah makan nasi. Lagian ini kan ada kentangnya." Jawabku.
"Oh diet ya?"
"Diet apaan. Badanku juga segini." Dia terkekeh.
Hening waktu kita makan, mungkin sibuk dengan pikiran masing2, sepertiku... ada yang mengusik di pikiranku dan aku merasa aneh. Pergi dengan cowo lain yang tujuan awal dari permulaan ini adalah move on. Tapi kenapa aku malah merasa mengkhianati Dani ya?
Ini bener2 aneh. Kenapa coba? Kan kita udah putus. Mengkhianatinya dari mana? Iya tau emang dia masih sayang sama aku. Tapi kan kita sudah ga ada komitmen apapun. Apa gara2 keputusanku yang akan aku lakukan setelah tahun depan itu ya? Entahlah. Aku juga ga paham sama perasaanku.
Setelah selesai makan yang tentu saja dia yang lebih dulu habis. Sepertinya dia emang beneran laper. Ga ada obrolan yang berarti, cuma basa basi doang. Dan mungkin dia juga kehabisan bahan obrolan.
"Udah ta?" Tanya Irfan.
"Iya udah."
"Pulang ta? Yuk?"
"Iya ayo." Aku mengangguk dan membereskan bawaanku.
Kita turun ke bawah dan pergi ke kasir. Terus dia ngusir aku.
"Udah, aku aja." Katanya.
"Loh?"
"Udah... gapapa."
"Yaudah."
Sebenernya aku juga tau sih kalo bakal dibayarin. Ya kan basa basi aja

Beres bayar dan aku mengucapkan terima kasih kita segera bergegas pulang. Aku juga pengen buru2 pulang. Setelah memikirkan hal tadi rasanya aku ga pengen berlama lama sama Irfan. Maafin aku ya mas Irfan, kayaknya setelah ini ga akan ada lagi pertemuan yang seperti ini.

Ternyata aku memang belum bisa memulai hubungan baru atau membuka hati untuk yang lain. Mungkin orangnya yang belum tepat, aku juga ga tahu. Atau mungkin hatiku yang masih belum bisa melepas Dani?
I know you're not far but,
I still can't handle all the distance
You're traveling with my heart
I hope this is a temporary feeling
Cause it's too much to bare
Without you and I know sorry ain't the cure
If I cross your mind just know I'm yours
Cause what we got is worth fighting for
Cause you are...
I still can't handle all the distance
You're traveling with my heart
I hope this is a temporary feeling
Cause it's too much to bare
Without you and I know sorry ain't the cure
If I cross your mind just know I'm yours
Cause what we got is worth fighting for
Cause you are...
Diubah oleh nengsr 19-04-2018 15:42
0


