Kaskus

Story

chrishanaAvatar border
TS
chrishana
Burung Kertas Merah Muda
Burung Kertas Merah Muda


Quote:



Spoiler for Perkenalan:


Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok perempuan yang ada dibalik burung kertas berwarna merah muda tersebut?
Diubah oleh chrishana 08-01-2019 13:13
pulaukapokAvatar border
JabLai cOYAvatar border
zio0108Avatar border
zio0108 dan 16 lainnya memberi reputasi
15
134.7K
610
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
chrishanaAvatar border
TS
chrishana
#202
Chapter 38
“Anna, besok lo masuk gak?” sent.

“Insya Allah masuk, Ren. Ada apa?” received.

“Gue mau jemput lo pagi-pagi. Kirimin alamat lo ya.” sent.

“Jangan, Rendy. Nanti ngerepotin.” received.

“Anna, please jangan bikin gue merasa bersalah lebih dalam. Gue ngerasa gagal jagain lo pada saat lo disentuh sama Mario. Emangnya lo gak mau merasa terjaga?” sent.

“Iya udah deh. Gue kirimin alamat gue ya.” received.


****

Kini, masa dari hari ini akan segera berakhir. Berakhir untuk berganti ke masa di hari berikutnya. Saat itu, Rendy sedang duduk di pinggir jendela sambil menatap langit. Langit yang membuat bintang di hatinya bersinar terang. Malam itu, bulan purnama sedang menampakkan diri dengan indahnya. Tak ada satupun senyawa yang menghalangi.

Lamunan Rendy sedikit terganggu karena suara pintu kamarnya yang terbuka. Ternyata ada Anita yang baru saja pulang. Dia menanggalkan semua pakaiannya dan menggantinya dengan sport bradan hotpants yang pendeknya hanya sampai di ujung paha. Lalu, Anita naik ke tempat tidur berukuran king size milik Rendy. Diikuti dengan Rendy yang juga bersiap untuk tidur.
“Kak.” panggil Rendy.

“Iya.” jawab Anita.

“Maafin aku ya. Tadi siang aku kasar.” ujar Rendy.

“Nggak kok. Harusnya aku yang minta maaf karena udah iseng sama kamu.” Anita berkata pelan.

“Kak.”

“Iya.”

“Kakak tau gak bedanya cinta sama nafsu?” tanya Rendy.

“Kalau cinta, yang dirasa itu kita mau terus dekat dengan orang itu dan ingin menjaga orang itu. Kalau nafsu, biasanya hanya timbul sesaat dan berhasrat ingin bersentuhan lebih jauh.”

“Kenapa kamu tanya itu, Rendy?” tanya Anita.

“Yang aku rasain sekarang, aku mau menjaga Anna. Tapi, aku juga timbul perasaan sesaat kalau lagi sama Rheva. Jadi, aku harus gimana?”

Rheva merubah posisi tubuhnya. Dia memiringkan badannya dan menatap Rendy. Anita mengusap halus pipi milik Rendy yang berwarna cerah.
“Kalau itu, kamu harus meyakinkan hatimu, Ren. Pada siapa perasaanmu beratnya. Jangan sampai kamu mencintai orang yang salah. Cukup aku aja yang pernah merasakan.” jawab Anita.

Rendy merasa tertarik dengan pembicaraan yang berlangsung dengan Anita. Dia juga ikut merubah posisi tidurnya menghadap Anita. Tanpa sengaja, Rendy menatap bagian dada Anita yang hanya berbalut sport bra.
“Heh!” Anita menampar Rendy dengan pelan. “Itu mata gak usah jelalatan bisa gak!”

“Aduh! Hahahahaha! Habis Kak Anita pakai pakaiannya gitu sih.” Rendy tertawa pelan.

“Emang dulu Kakak gimana bisa mencintai orang yang salah?” tanya Rendy.

Anita kembali merubah posisi tidurnya. Kini dia membalikkan tubuhnya menghadap langit-langit kamar Rendy. Dan Rendy juga tanpa sengaja melihat bentuk buah dada milik Anita yang menjulang layaknya gunung. Anita mulai menghela napas panjang dan bercerita.
“Dulu, aku pernah pacaran.” Anita mulai berkisah.

“Sama cowok ganteng banget. Idola para cewek di kampus. Dia itu seniorku. Kita kenal pas waktu itu aku ospek.” lanjut Anita.

“...”

“Bisa dibilang, kita pacaran lumayan parah. Ciuman, bahkan kita saling meraba bagian tubuh kita. Setelah itu, di hari berikutnya. Aku sama dia jalan. Aku gak tau dia mau ke mana. Dan ternyata dia udah bookingkamar di hotel.”

“Terus, kakak check-in sama dia?”

“...” Anita menganggukkan kepalanya.

“Lalu...” suara Anita mulai melirih dan mengeluarkan air mata.

“Dia maksa aku untuk berhubungan suami-istri. Tapi aku gak mau karena aku takut. Tapi, dia terus memaksa. Mungkin bisa dibilang, aku dirudapaksa sama dia.” lanjut Anita.

“...”

“Aku gak melapor karena jujur, aku juga sedikit menikmati. Dan sekarang aku nyesel banget udah kenal orang kayak dia. Dan sekarang, aku ngeliat mamaku dikasarin sama papaku.”

Suasana di kamar itu kini menjadi diam membisu. Cahaya di dalam sana pun kini kian meredup. Tak bisa dibayangkan betapa beratnya masalah yang dihadapi oleh Anita. Seorang perempuan yang kelihatannya riang dan senang menggoda Rendy, ternyata itu semua hanyalah sebuah kamuflase untuk menutupi perasaan yang sedang dia rasakan sekarang.

Rendy yang mendengar itu menjadi iba dan merasa sangat bersalah. Rendy sangat menyesali perbuatannya yang sudah bertindak kasar dan lebih mengedepankan emosi ketimbang logikanya.
“Kak.” panggil Rendy.

“...” Anita masih sibuk menghapus air matanya yang keluar begitu deras.

“Kak, udah dong jangan nangis. Cantiknya hilang loh.” ucap Rendy seraya membantu menghapus air mata Anita.

“...”

“Kak Anita. Udah dong. Kan kita udah sama-sama di sini. Ada aku, Papa, Mama, sama ada Tasya juga.” ujar Rendy.

“Iya, Ren.”

“Ya udah kita tidur yuk!”

“Iya, aku juga udah ngantuk, Ren.”

“Aku boleh peluk kakak?” tanya Rendy.

Anita merubah kembali posisi tubuhnya menghadap Rendy. “Boleh, sini. Aku juga mau peluk.”

Dan sekarang, mereka berdua saling berpelukan.
“Ah! Rendy! Nakal banget sih tangan kamu!” Anita menampar Rendy yang tak sengaja menyentuh dada Anita.

“Hahahahaha! Ya elah gak sengaja, Kak.”




Kak Anita.
Asal kamu tahu. Kamu adalah kakak terbaik yang aku punya. Walaupun kamu gemar menggodaku, tapi aku tahu itu hanyalah sebuah keisenganmu saja.

You’re the best sister in my life.

Salam,
Rendy.

lsenseyel
JabLai cOY
itkgid
itkgid dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.