- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#192
Starting Point
Reynard dan Emmy keluar setelah melambai di cctv. “Aku yakin kalau kita tidak bisa menemukan siapa pelakunya. Mr. Cruz akan marah besar.”, ujar Emmy tersenyum.
“Ya, dengan kekacauan yang kita lakukan di ruang sistem pengendalinya. Dia pantas marah besar.”, Reynard mengantongi handphonenya.
“Jadi bagaimana cara kita menemukan pesawat tersebut, Sir?”, tanya Emmy.
“Saya sudah mendapat data koordinat terakhir dimana pesawat tersebut masih terakses dengan sistem komunikasi.”, ujar Reynard.
“Sir Reynard mendapatkan info dalam 18 jam.”, decak Emmy.
“Mungkin akan lebih cepat jika saat itu kita tidak nekad.”, James kelihatan menyesal.
Reynard mengelus kepala James. “Itu sebagai pembelajaran.”, Reynard memperingatkan. James mengangguk serius.
“Tapi meskipun kelihatannya kita sudah memperoleh kemajuan. Namun, sebenarnya ini tidak akan menghasilkan apa-apa.”, ujar Reynard. James dan Emmy menatap Reynard dengan bingung. “Sebelum kita menuju titik koordinat terakhir pesawat masih diakses.”
Tiba-tiba telepon genggam Emmy berdering. “Mr. Cruz?”, ujar Emmy sambil menatap Reynard kemudian James. Reynard memberi anggukan agar Emmy mengangkat teleponnya. “Halo, Mr Cruz?”, ujar Emmy.
Ada suara di seberang sana. Kening Emmy agak berkerut. “Iya. Maaf Mr. Cruz. Hal itu tidak akan terjadi lagi. Kami janji. Baiklah. Saya akan segera mempercepat kasus ini. Terima kasih.”
Bersamaan dengan itu, Emmy menurunkan telepon genggam dari telinganya.
“Apa yang dikatakannya?”, tanya James. “Seperti dugaan Sir Reynard. Dia marah besar karena kita telah menerobos ke dalam ruang sistem dan kendali komunikasi pesawat. Terlebih mengenai petugasnya yang kita pukul, Sir Reynard.”, jelas Emmy.
“Rumit sekali.”, tukas James.
“Tidak masalah. Itu hal biasa. Dia memang marah, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Dia butuh penyelesaian. Setidaknya dia menyetujui kita untuk mengusut kasus.”, jelas Reynard sambil membuka tab.
Reynard dan Emmy keluar setelah melambai di cctv. “Aku yakin kalau kita tidak bisa menemukan siapa pelakunya. Mr. Cruz akan marah besar.”, ujar Emmy tersenyum.
“Ya, dengan kekacauan yang kita lakukan di ruang sistem pengendalinya. Dia pantas marah besar.”, Reynard mengantongi handphonenya.
“Jadi bagaimana cara kita menemukan pesawat tersebut, Sir?”, tanya Emmy.
“Saya sudah mendapat data koordinat terakhir dimana pesawat tersebut masih terakses dengan sistem komunikasi.”, ujar Reynard.
“Sir Reynard mendapatkan info dalam 18 jam.”, decak Emmy.
“Mungkin akan lebih cepat jika saat itu kita tidak nekad.”, James kelihatan menyesal.
Reynard mengelus kepala James. “Itu sebagai pembelajaran.”, Reynard memperingatkan. James mengangguk serius.
“Tapi meskipun kelihatannya kita sudah memperoleh kemajuan. Namun, sebenarnya ini tidak akan menghasilkan apa-apa.”, ujar Reynard. James dan Emmy menatap Reynard dengan bingung. “Sebelum kita menuju titik koordinat terakhir pesawat masih diakses.”
Tiba-tiba telepon genggam Emmy berdering. “Mr. Cruz?”, ujar Emmy sambil menatap Reynard kemudian James. Reynard memberi anggukan agar Emmy mengangkat teleponnya. “Halo, Mr Cruz?”, ujar Emmy.
Ada suara di seberang sana. Kening Emmy agak berkerut. “Iya. Maaf Mr. Cruz. Hal itu tidak akan terjadi lagi. Kami janji. Baiklah. Saya akan segera mempercepat kasus ini. Terima kasih.”
Bersamaan dengan itu, Emmy menurunkan telepon genggam dari telinganya.
“Apa yang dikatakannya?”, tanya James. “Seperti dugaan Sir Reynard. Dia marah besar karena kita telah menerobos ke dalam ruang sistem dan kendali komunikasi pesawat. Terlebih mengenai petugasnya yang kita pukul, Sir Reynard.”, jelas Emmy.
“Rumit sekali.”, tukas James.
“Tidak masalah. Itu hal biasa. Dia memang marah, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Dia butuh penyelesaian. Setidaknya dia menyetujui kita untuk mengusut kasus.”, jelas Reynard sambil membuka tab.
Diubah oleh anism 17-04-2018 09:23
0