Ijinkan c4punk alkaskusi mengikuti event coc, untuk berbagi pengalaman bermain sebuah game. Jujur saja sebenarnya saya bukanlah maniac game, bahkan untuk bermain game sepakbola pun kalah terus, sedangkan kalau melawan AI pastinya pilih beginner atau easy biar bisa menang.

Tapi ini pengalamanku yang unik bermain game hingga lupa waktu, kisah ini dimulai entahlah saya juga lupa waktunya, tapi gara-gara nongkrong di warung kopi bersama seorang sahabat penikmat kopi.



Kawankupun mengajakku untuk membunuh waktu, karena waktu itu aku pengangguran abadi ia mengajak untuk bermain sebuah game, seperti biasa genre yang dia suka memang berbeda dengan saya yang suka dengan seri tycoon, maklum saja game ini mengajarkan kita dalam simulasi bisnis yang menyenangkan, intinya genre kesukaanku simulasi jadi tak banyak menekan banyak tombol tapi memperhatikan keadaan. Berbeda dengan dirinya yang lebih senang bermain genre RPG, benar saja ia mengajakku bermain RPG akupun hanya bisa mengangguk mengikutinya, ternyata permainan itu berjudul "The Witcher" di dalam permainan genre rpg dengan tema dark, aku disajikan penokohan seorang pembunuh para monster yang bernama Gerald, sounding dan graphic yang keren pada masanya membuatku akhirnya yang tadinya bosan menjadi terkesima, layaknya genre RPG pada umumnya interaksi bersama NPC pasti sering dilakukan, bahkan cerita yang kuat menjadikan diriku terkesima dan berkata "sempurna" akhirnya aku pun mulai suka dengan game ini.



Hingga setiap hari aku bermain kerumahnya, untuk memainkan game fenomenal menurutku, hingga tibalah masa persahabatan kami terpisahkan oleh raung buldozer yang menderu, ya pembangunan kota memaksa kami untuk pindah ke tempat yang baru, kawan-kawanku yang dulu selalu tertawa bersama dan bercengkrama layaknya seorang pria pada umumnnya, bahkan bergosip ria yang tak jauh dari membicarakan wanita kini hanya tinggal kenangan. Hingga beberapa tahun kemudian tempatku dulu sudah menjadi bangunan tinggi nan megah layaknya sang goliath yang berkuasa, sedangkan kawanku banyak tersebar ke seluruh nusantara, bahkan ada juga yang sudah tinggal nama.



Untuk mengenang sahabatku aku memainkan kembali game The Witcher, walau berbeda dengan yang dulu tapi ini adalah seri terakhir yaitu sekuel ketiga, astaga graphic yang disajikan lebih keren, ceritapun lebih kuat, karakter Gerald yang sudah menua terlihat makin berwibawa. Side mission pun mempunyai cerita yang tak kalah dari main quest, harus kuakui game yang di buat oleh CD projekt ini pantas mendapatkan game of the year di tahunnya. Hingga dalam memainkan game ini saya lupa mandi, makan, dan gosok gigi seringkali dimarahi oleh pasangan tercinta bukan karena main gamenya tapi listrik yang melambung tinggi bayarnya, maklumlah saya memainkan game ini di PC dengan tenaga si merah dari AMD dan procienya Phenom II x2 yang saya paksakan performanya, mau tak mau gerak cepat menamatkan game ini dalam jangka waktu 3 bulan non stop setiap hari pastinya ready.



Tidak hanya permainannya yang menarik, bahkan interaksi dengan NPC lain yang keren, Geraldpun bisa mencuri dan dikejar para penjaga bila ketahuan, namun jangan dimainkan oleh anak-anak dibawah umur sebab ada sex scene hohohihe kesukaan suhu Arbib, tak hanya itu armor yang ada sangat bervariasi, bahkan pedangnya keren-keren, tak lupa koleksi baju zirahnya pun sungguh oke serta yang suka pake mod juga bisa berkreasi di game ini, ilmu yang digunakan pun sangat keren, seperti api dan pertahanan diri. Belum lagi kisah romantis yang disajikan sangat kuat, karena game ini adalah adaptasi dari sebuah novel di polandia.



Setiap kali memainkannya sering kali teringat kawanku disana, yang sudah tak tahu keberadaannya, mungkinkah ia sukses di tanah seberang, semoga saja..terakhir yang kuingat ia pergi ke tanah malaka dengan wajah dan tatapan kosong penuh dengan beban, ya beban kehidupan.



Selamat Jalan Kawan, semoga sukses di tanah seberang, jangan lupa untuk serupuutt



By c4punk@2018